Share

Part 10 Panggil aku Sayang

Zain mengantarkan Syifa pulang kekediamannya. Ia tidak ikut masuk kedalam rumah karena sudah terlalu larut.

"Selamat malam, Honey. Mimpikan aku dalam tidurmu."

"Your wish."

"Honey!" 

"Ada apa?" Syifa yang akan membuka pintu rumah berbalik menatap wajah rupawan Zain.

"Maafkan perkataan Mama, dia hanya belum mengenalmu. Kalau ia bisa lebih dekat denganmu. Aku yakin dia akan menyukaimu."

"Kau tidak perlu menghawarirkanku. Mamamu hanya ingin yang terbaik untukmu, dan mungkin ia tidak melihat itu pada diriku." Nada suara Syifa melemah. Ia sangat sedih dengan ucapan Ratih yang masih tetekam diotaknya.

"Kenapa kamu berbicara begitu, Honey. Kamu yang terbaik bagiku." Zain memeluk Syifa erat-erat. Ia tidak ingin membuat Syifa merasa rendah diri. Syifa tidak bisa menahan air matanya yang menetes tanpa ia minta. Zain menghapus air mata Syifa dengan jari-jarinya yang kokoh. 

"Pulanglah Zain. Aku sangat lelah hari ini dan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status