Share

Cerita Pak Adit

"Suka, suka Pak! Saya senang Pak Adit jadi imam, apalagi imam rumah tangga," gurauku. Pak Adit mendelik.

Oops, aku segera menutup mulut setelah mengatakan tadi. Aduh, mulut ini kenapa tak dijaga. Lihat, Pak Adit sampai ingin menelanku. "Maaf, Pak!"

"Sudah, kita sholat dulu!" katanya lalu mengambil posisi imam dan melafazkan iqomat. Kami pun sholat dengan khusyuk dan tak lupa diakhir doa aku memohon pada Yang Kuasa pendamping hidup yang akan menyayangi dan menerima diriku apa adanya.

Masak makan malam pun dimulai, sementara Pak Adit bersantai di ruang tengah. Jadi, jika masakan sudah selesai bisa langsung tau. Hanya butuh satu jam saja masakan selesai, Pak Adit segera bangkit dan duduk di meja makan.

Seperti biasa Pak Adit mengajak makan bersama. Aku makan dengan menunduk, tak berani menatap Pak Adit takut jika terpesona aku jadi bengong lagi. Pak Adit pun tidak bicara, beliau sangat menikmati makannya.

Selesai makan baru bicara. "Ayu, Minggu depan saya akan datang menghadiri pest
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status