Share

Part 64

Setelah menempuh perjalanan lebih dari lima jam menyusuri jalan tol Cipali, mobil yang dikemudikan Gus Fauzan akhirnya menepi di depan rumah Ambar.

Mereka semua segera turun dari kendaraan roda empat tersebut, istirahat di rumah Ambar sekaligus ingin melaksanakan ibadah shalat ashar.

"Njenengan mau minum apa, Gus?" tanya Ambar kala melihat guru ngajinya baru saja pulang dari musala bersama Roy.

"Apa saja, Dek. Teh hangat juga boleh, jangan terlalu manis tapi, ya." Gus Fauzan menjawab sambil melekuk senyum, sementara Roy mengembuskan napas kasar karena rasa cemburu terus saja menusuk kalbu.

Ambar segera membalikkan badan, berjalan menuju dapur dan sepersekian menit kemudian kembali dengan tiga buah cangkir di atas nampan.

Dua cawan berisi teh hangat untuk ibu mertua serta tamunya, sementara cangkir satunya berisi coklat hangat kesukaan Roy.

"Silakan diminum. Maaf, hidangannya seadanya." Perempuan berhijab panjang menjuntai itu me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Harsa Amerta Nawasena
Ku menangis
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status