Share

BAB 60

Penulis: aishwarya
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-01 22:19:32

Persis seperti yang Alex katakan, kini Lia kembali bekerja dengan seorang manager sekaligus asisten untuk mengatur jadwal sekaligus membantu Lia dalam melakukan banyak pemotretan.

Alex juga meminta pada manager Lia agar membatasi jadwal Lia, bertujuan Lia tak kelelahan usai melakukan banyak pekerjaan secara beruntun.

Sebenarnya, bukan hanya nama Lia yang kembali menanjak di dunia hiburan. Tetapi Alex pun semakin disorot berkat jabatannya sebagai CEO di perusahaan terkenal, serta paras rupawan dan tubuh atletisnya.

Tak heran banyak orang yang mengangumi Alex, apa lagi kalangan perempuan. Seperti hari ini, banyak rekan kerja Lia yang menyoroti kehadiran Alex yang kembali memberi dukungan sekaligus menjemput Lia setelah pemotretan.

Banyak wanita yang berusaha mencuri perhatian Alex, namun Lia tetap menjadi yang nomor satu di mata dan benak Alex.

"Apa hari ini melelahkan?" Tanya Alex usai Lia selesai dengan pemotretannya.

Lia mengangguk ringan. "Ya, hari ini jadwalku begitu pa
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 61

    Hingga makan malam bersama tuan Erik dan nyonya Sita berakhir, Alex dan Lia berpamitan untuk kembali ke kediaman mereka. Masih sama, Alex lebih banyak diam dan seperti melamun. "Alex, apa kamu baik-baik saja?" Tanya Lia ikut gelisah. "A-aku? Aku baik-baik saja." Lia menggeleng. "Tidak, kamu tidak bisa menyembunyikan kegelisahan itu dariku. Aku sadar sejak kamu menerima pemberitahuan di tengah makan malam, seperti ada yang aneh padamu." Alex menggigiti bibir bawahnya. 'Apa Lia harus tahu hal ini?' Batin Alex. "Kamu yang selalu berkata padaku jika aku harus mengatakan cemasku andai saja terjadi sesuatu denganku, tapi kenapa sekarang kamu seolah menyebunyikan sesuatu?" Nada bicara Lia seperti mendesak Alex walau saja sebenarnya Alex masih ragu. "Mungkin kamu sudah meragukanku." "Tidak, hanya saja—" Alex terdiam sejenak bersama keraguannya, lalu memilih untuk mengeluarkan ponselnya dan membuka pesan dari Resham tadi. Alex menunjukkan layar ponselnya pada Lia, membuat wanita itu te

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-02
  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 62

    Sekeras apa pun orang-orang jahat bertekad untuk menjatuhkan Lia dan Alex, akan semakin Alex buktikan bahwa dirinya adalah pilihan terbaik sebagai pendamping Lia. Masalah dan ancaman terus berdatangan, tetapi Alex tak pernah menjadikan itu sebagai alasan agar dia bisa mundur, apa lagi menjauhi Lia. Jika banyak alasan yang ingin memisahkan mereka, maka Alex juga punya beribu-ribu alasan untuk tetap bersama Lia. Kini, Alex tengah menghadiri sebuah acara fashion, lebih tepatnya Cat Walk yang diselenggarakan rutin tiap tahun. Pastinya, Alex hadir untuk melihat Lia sekaligus menjadi salah satu undangan acara tersebut. Banyak model cantik dan tubuh semampai yang berlalu-lalang di depan sana, tetapi Alex tetap menunggu bagian dengan antusias. Banyak kameramen yang menyorot kehadirannya, tetapi Alex menghiraukan hal itu. "Para hadirin, kita sambut model papan atas yang memuncaki penampilan hari ini—Natalia Nawasena!" Mendengar sebutan itu, Alex sontak melakukan tepuk tangan dengan senyum

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-02
  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 63

    Malam ini, Alex dan Lia kembali bersama di dalam kamar pribadi Alex. Sementara itu, tuan Andreas, ayah Alex ingin menikmati malam terakhirnya menginap di rumah Alex bersama Alesia, cucunya. Entah mengapa, kali ini Lia merasakan degupan jantungnya cukup membara tak seperti biasa. Seperti ada yang bergejolak di dalam diri Lia, namun dia sendiri tak tahu apa yang sedang terjadi padanya. "Apa kamu baik-baik saja?" Lia membuyarkan lamunannya, menemukan Alex yang baru saja selesai membersihkan tubuhnya dengan wangi yang begitu melekat. Saat Lia menatap Alex, debaran jantungnya semakin tak menentu. "Hei, apa kamu baik-baik saja?" Ulang Alex dengan menghampiri Lia, membuat wanita itu bergegas mengumpulkan fokusnya. "Ya, aku baik-baik saja." Alex dengan rambutnya yang masih basah hanya mengangguk, kemudian mengusap selembar handuk kecil di atas kepalanya agar rambutnya lebih cepat kering. Dalam benaknya, Lia membatin. 'Aku seperti melihat Alex yang dulu, yang begitu tampan dan selalu be

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-03
  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 64

    Sinar mentari kali ini cukup teduh, mengingat di luar sana, langit tengah kelabu. Ruang panas semalam menjadi suasana di antara hangat dan sejuk, menyambut kisah kasih yang seperti baru di antara Alexander Adarsa dan Natalia Nawasena. Pukul 6 pagi, Alex menjadi orang yang lebih dulu melenguh, merasakan lengannya sedang menopang sesuatu. Begitu Alex mengerjapkan matanya dan menoleh, dia tersenyum manis. Kehadiran Lia di sampingnya usai menyampaikan cinta dan kasih semalam sangat membahagiakan Alex. Tak dapat dipungkiri, Alex menjadi sangat berenergi seolah terlahir kembali. Tak lama berselang, Lia melenguh, pertanda wanita itu pun mulai tersadar dari alam bawah sadarnya. Lambat laun Lia membuka matanya, menemukan Alex dan senyumannya yang membuat candu. "Selamat pagi, istriku." Sambut Alex dengan suaranya yang parau. Lia ikut merekahkan senyuman tipis di wajahnya. "Selamat pagi." Meski keduanya hanya terbalut selembar selimut, namun keduanya pun masih merasakan kehangatan satu sa

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-03
  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 65

    Kini pilar pernikahan atau rumah tangga Alex dan Lia kian menguat atas kasih sayang masing-masing. Keduanya semakin tak segan untuk menyalurkan perhatian dan keinginan untuk saling mencintai di depan banyak orang. Bukan lagi masalah kesepakatan kontrak yang menggerayangi pemikiran Alex dan Lia, sekarang mereka hanya ingin fokus untuk membina rumah tangga mereka menjadi lebih baik. "Tuan, apa kita akan menjemput nyonya hari ini?" Tanya supir pribadi Alex yang baru saja melihat tuannya masuk usai menyelesaikan jam kerja di dalam Agensi Star Music. Alex berdehem. "Ya, tolong untuk langsung saja ke gedung Highlight karena Lia akan selesai sejam lagi. Aku tak ingin dia menunggu." "Baik tuan." Mobil yang membawa Alex kemudian melaju menuju tempat Lia melakukan pekerjaannya hari ini. Seperti rutinitasnya, Alex tak lupa membeli sebuket bunga segar dan buah-buahan kesukaan Lia. Tak pernah sedikit pun Alex melewatkan kesempatan untuk terus menunjukkan rasa cintanya pada Lia, apa lagi Lia

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-04
  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 66

    Apa yang berada di dalam benak dan kecurigaan Lia sejak malam itu sepertinya tak mampu padam dengan sendirinya. Pagi ini, Lia baru saja mengerjapkan kedua matanya yang menandakan bahwa harinya akan dimulai seperti hari-hari sebelumnya. "Hei, kamu sudah bangun." Sapa Alex yang juga baru saja keluar dari kamar kecil dalam balutan handuk kimono itu. Alex menghampiri Lia dan mengecup dahinya, "selamat pagi." Lia hanya tersenyum tipis kemudian merenggangkan oto-otot ringan di tubuhnya, kemudian bangkit saat Alex menjauh untuk menata penampilannya hari ini. Sontak dahi Lia mengernyit tatkala dia menyadari bahwa ini adalah akhir pekan. "Apa kamu akan pergi bekerja?" "Ah, aku akan menghadiri pertemuan privat dengan salah satu kerabatku. Dia berencana untuk membahas sebuah proyek selagi kami bermain Golf." Dengan berat hati Lia mengangguk paham, lantas berjalan hendak keluar dari kamar Alex. Belum sempat tangannya menyentuh gagang pintu, Alex lebih dulu mencegat lengannya. "Mau ke man

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-05
  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 67

    Alex yang baru saja memasuki kediamannya di buat bingung dengan kesunyian yang menyambutnya. Dahi Alex mengernyit, mencari-cari keberadaan Lia di luar kamar. Saat melihat Hani yang sedang membereskan ruang makan, Alex reflek mengajukan tanya. "Hani, mana Lia?" "Dia sedang berada di kamar, tuan." Alex menghela nafas. "Apa dia sudah di sana sejak tadi pagi?" "Nyonya baru saja masuk karena ingin melihat Alesia, tuan." Kini Alex tersadar bahwa Lia kembali ke kamarnya yang dulu, kamar tamu itu. Alex pun kembali melangkah memasuki kamar Lia, menemukan sosok yang dicarinya sedang berbaring di atas ranjang. Pria Adarsa itu bergegas menghampiri Lia, dan menyentuh bahunya. "Hei." Sekejap Lia membuka kedua matanya, tapi tak menoleh pada Alex sedikit pun. "Apa kamu sakit?" Lia kembali memejamkan matanya dan menjawab Alex singkat. "Tidak." Menyadari bahwa Lia sedang tidak baik-baik saja, Alex memutuskan untuk duduk di tepi ranjang, tepat di belakang Lia. "Apa aku telah membuat

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-05
  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 68

    Kisruh kecil yang terjadi membuat Alex dan Lia kembali memadu kasih, menunjukkan bahwa mereka hanya ingin untuk saling mempercayai satu sama lain. Semalam, keduanya kembali berakhir di atas ranjang dan malam yang panjang. Tentu ini juga hal yang sangat dinanti Alex dan Lia, terlebih keduanya akan selalu sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Setidaknya, kasih di antara Alex dan Lia akan semakin erat walau diterpa oleh masalah kecil. "Apa kamu ingin berangkat denganku?" Tanya Alex usai menggunakan handuk kimononya, berjalan menuju lemarinya untuk memberi handuk serupa pada Lia. Lia melenguh sejenak karena dia baru saja sadar dari alam mimpinya. "Ya—jika kamu ingin seperti itu." "Semuanya terserah padamu, sayang." Alex pun mengecup singkat dahi Lia dan kembali beranjak. "Aku akan bersiap lebih dulu." "Tentu." Balas Lia kemudian ikut bangkit, tetapi Lia lebih memilih untuk menunggu dengan memainkan ponselnya. Lia menghabiskan awal paginya dengan membaca-baca dunia maya, menemu

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-06

Bab terbaru

  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 111

    Di tengah kilau cahaya malam yang membentang, tampak Evan dan Rika yang tengah bercumbu dengan begitu liarnya di dalam kendaraan pribadi mereka. Rika tampak lebih mendominan, menguasai permainan dengan lihai sekaligus menyalurkan hasratnya yang semakin membara. Di tengah-tengah permainan keduanya, tiba-tiba saja Evan sedikit mendorong tubuh Rika agar dapat melepas cumbuannya. Awalnya Rika terperanjat dengan nafasnya yang memburu, menatap Evan dilema dan penuh nafsu. Tetapi tak berselang lama, Rika bersua. "Ada apa kali ini?" Evan gelisah. "Aku hanya tak nyaman melakukannya di dalam mobil." "Kamu hanya belum terbiasa." "Ya, dan aku tak suka ini." Rika menatap Evan kesal dan skeptis. "Mengapa akhir-akhir ini kamu begitu menyebalkan dan manja? Kamu seperti wanita yang lemah." "Erika Odeline, hari ini aku cukup lelah, tidak... Aku lebih lelah hari ini." Dahi Rika mengernyit. "Oke, apa yang membuatmu sangat lelah hari ini?" "Pihak Alex mulai mencurigai rencana yang sedang kujalan

  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 110

    Ketika pagi menyambut seorang Natalia Nawasena, tubuh wanita itu dibuat meringkuk sebentar di dalam selimutnya yang tebal. Lia menetralisir suhu ruangan agar bisa beradaptasi, mengingat di luar sana sedang hujan deras. Lalu tak sengaja, tangan Lia menyentuh sisi ranjang yang kosong di sampingnya. Sontak dahi Lia mengernyit, menemukan Alex yang beranjak tanpa kata seperti biasa. "Alex?" Panggil Lia dengan suara yang memenuhi kamar, berniat memanggil Alex yang mungkin saja ada di dalam kamar kecil. "Alexander Adarsa." Nihil, tak ada jawaban sama sekali. Lia heran, kemudian bangkit menggunakan handuk kimononya. "Alex—" Lia terhenti begitu membuka pintu kamar kecil, dan menemukan isinya tak berpenghuni. Lantas Lia beranjak keluar dari kamar pribadinya bersama Alex, mencari-cari kehadiran pria itu ke setiap sudut penthouse atau kediaman tersebut. "Hani." Panggil Lia ketika melihat si kepala asisten rumah tangga tengah berbenah di atas meja makan. "Ya nyonya, apa ada yang bisa kuban

  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 109

    Apa yang terjadi hari esok adalah misteri yang tak akan terpecahkan oleh siapapun. Baik itu Alexander Adarsa seorang, yang kini hanya mampu terdiam menatapi hamparan pemandangan kota malam. "Tuan." Wajah Alex menoleh, menemukan kehadiran Resham yang muncul dengan sebuah Pad yang berada pada genggamannnya. "Bagaimana?" Tanya Alex memastikan. Sebelum menjawab, Resham menyerahkan Pad di tangannya pada Alex terlebih dulu. "Kami hanya bisa menemukan informasi mengenai ibu dari Evan, selebihnya kami belum menemukan petunjuk yang bisa kami hubungkan dengan tuan Andreas, ayah anda." Alex menjadi bimbang. Jika memang Evan adalah anak dari ayahnya, tuan Andreas, mengapa status di antara mereka masih abu-abu bagi Alex? 'Mungkin, Evan memang hanya mengincar aset dari perusahaan?' Batin Alex berusaha menerka. Bagaimana pun juga, belum ada titik temu yang bisa dijumpai Alex. Bahkan Alex harus lebih menjaga banyaknya saham di dalam perusahaan keluarga Adarsa. Hari yang melelahkan tak akan m

  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 108

    Rapat pertemuan yang begitu tiba-tiba sengaja diadakan oleh Alexander Adarsa hari ini. Mulai dari petinggi hingga para pemegang saham terpenting ikut hadir, tak terkecuali tuan Erik, kakek dari Natalia Nawasena. "Jadi, bagaimana bisa ada orang yang secara mendadak ingin mengklaim aset dari perusahaan ini bahkan memiliki akses tanpa sepengetahuan anda, tuan Alexander?" Pertanyaan dari salah satu petinggi membuat Alex terdiam sejenak. 'Sudah kuduga akan ada yang menanyakan hal ini. Sepertinya, ada orang dalam yang ikut membantu kelicikan Evan dan Rika.' Batin Alex. Tak lama berselang, seorang pemegang saham kemudian ikut melontarkan tanya. "Apa kondisi tuan Andreas akan berdampak pada keamanan saham perusahaan ini? Bagaimana dengan aset yang ingin diklaim itu adalah aset hasil investasi kami?" Alex menghela nafas tenang, kemudian buka suara. "Baik, para tamu terhormat. Saya sangat memahami akan kekhawatiran dan pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan." Lalu Alex mengambil jeda sejen

  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 107

    "Pelan-pelan sayang, ah..." "Tahan sedikit sayang, aku, akan, ah!" "Ah!" Sahutan panas itu usai, membiarkan peluh keringat di antara keduanya mengalir deras, melawan dinginnya suhu ruangan di kamar pribadi mereka. Mereka ialah Alex dan Lia, tentunya, yang melakukan 'permainan' mereka di waktu yang jarang digunakan. Setelah mengeluarkan puncak masing-masing, Alex dan Lia terbaring di atas ranjang. "Kukira semalam kamu tak bisa sehebat ini." Bisik Lia merehatkan tubuhnya yang menjadi lumayan lelah. "Selelah apa pun aku, melihat dirimu yang selalu indah dan hebat ini tak akan bisa kubiarkan berlalu begitu saja, sayang." Balas Alex dengan baritonnya. Keduanya terdiam sejenak, membiarkan raga dan jiwa masing-masing mengisi energi di pagi hari. Ya, begitu Lia melirik jam di atas nakas, netranya menemukan bahwa kini sudah pukul setengah enam pagi. "Alex." "Ya, sayang." "Apa kamu bisa berangkat kerja setelah..." Mendengar Lia mengambil jeda, Alex dibuat heran. Namun setelah mencern

  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 106

    Apa yang dihadapi Alex di gedung perkantoran, semaksimal mungkin enggan ditampakkan olehnya di depan keluarga kecilnya yang selalu Alex banggakan. Banyak masalah yang berkecamuk, tetapi sebisa mungkin Alex meletakkan itu sebelum memasuki kediamannya. Saat membuka pintu rumah, akan ada sambutan hangat yang menyertai. "Selamat datang ayah." Ujar Lia yang menggendong Reksa, anak semata wayang mereka, di depan pintu masuk. Lelah dan tekanan seolah lari beterbangan di dalam kepala Alexander Adarsa, membuatnya semakin mengobarkan tekat untuk menjaga apa yang masih ada bersamanya. Kali ini Alex sekadar mengukir senyum manis, karena hanya itu satu-satunya hal yang mampu Alex lakukan. Di samping itu, Lia sangat mengerti dengan keadaan yang sedang dihadapi oleh sang suami. Alex dan Lia berjalan beriringan menuju kamar yang dulunya hanya dimiliki oleh Alex, kini tentunya sudah resmi menjadi kamar pribadi mereka. "Begitu melelahkan bukan?" Tanya Lia di sela-sela langkah mereka yang gontai.

  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 105

    Ketegangan yang terjadi di antara Alex dan Evan menimbulkan titik kegaduhan di antara tatapan keduanya. Alex berupaya menahan nafasnya yang tersengal, lalu memberi isyarat pada Resham. "Tunggu perintahku di luar ruangan." Kata Alex. Resham menunduk. "Baik tuan." Seperginya Resham, Alex dan Evan kembali saling menatap. "Apa yang kamu inginkan?" Tanya Alex skeptis pada Evan. Usai mendengar Alex, Evan tertawa remeh. "Apa kamu sedang berpura-pura bodoh atau kamu memang sengaja tak ingin mengetahuinya?" Tubuh Alex menegap, nafasnya terhela tenang. "Aku ingin penjelasan darimu sebagai seseorang yang jujur dan bertanggung jawab. Selama ini, kamu sekadar menyampaikan semuanya pada orang lain atau melalui perantara." "Oh, jadi maksudmu, aku bukan orang yang baik." 'Tentu saja.' Kata Alex dalam hatinya karena sudah tak mungkin dia melontarkan kata yang akan membuat situasi ini memanas. "Kamu sudah tahu bukan bahwa kita memiliki ikatan darah?" Tanya Evan penuh penekanan. "Lalu?" Mende

  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 104

    Siapa pun yang berada di dalam posisi Alexander Adarsa akan terus merasakan dilema yang berkepanjangan. Alex sendiri bahkan kerap merasa kewalahan, apa lagi sudah seminggu sejak tuan Andreas Adarsa, ayahnya, terbaring koma. Hari ini, dengan berat hati Alex harus kembali bekerja, menjalankan rutinitasnya, sekaligus tugas tambahan yakni menggantikan sementara posisi tuan Andreas. "Kamu harus yakin bahwa semuanya akan baik-baik saja, Alex." Kata Lia merapikan dasi suaminya yang beroman wajah suram pagi ini. "Aku yang akan menjaga ayah hari ini, jadi kamu tenang saja." "Bagaimana dengan Reksa?" Tanya Alex dengan baritonnya. "Aku sudah meminta Resham mencarikan pengasuh tambahan kemarin. Bukannya kamu bersamaku saat meneleponnya?" Alex terdiam, berusaha mengingat kembali ucapan itu. "Ah, kamu benar. Maaf, aku lupa akan hal itu." "Tak apa, aku paham kamu sedang banyak pikiran." Helaan nafas Alex terdengar cukup berat. "Aku tak dapat membayangkan jika kamu tak ada di sisiku, aku akan

  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 103

    Manik mata Lia dan Alex hanya mampu terpaku pada tuan Andreas yang kini tengah terbaring di atas ranjang rumah sakit. Tuan Andreas pun diberi alat bantuan pernafasan, dan sejak tadi belum sadar dari kondisinya. Lia menutup mulutnya dengan satu tangan, membuat Alex dengan cepat meraih tubuh sang istri untuk didekapnya dengan erat. "Alex... Bagaimana bisa ayah seperti ini?" Ujar Lia pelan masih tak percaya dengan kondisi sang mertua yang mendadak drop dalam semalam. Mendengar tanya yang terlontar dari mulut istrinya, Alex dengan tenang, guna menutupi keterpurukannya, menjawab Lia. "Entahlah, bahkan dua hari lalu beliau masih terlihat baik-baik saja." Keduanya kembali terdiam, dan kini hanya mampu tenggelam dalam duka. Keduanya masih bingung, mengingat tuan Andreas sungguh tak pernah terlihat kesakitan. Dalam benaknya, Alex membatin. 'Ayah, apa kamu telah mengalami satu hal hingga menyebabkan kondisimu drop seperti ini?' Begitu menghabiskan waktu sejam, akhirnya asisten tuan Andrea

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status