Share

Bab 68

Gathan meletakkan ponselnya ke atas nakas setelah sambungannya dengan Radit terputus. Lantas ia menggerakkan kursi rondanya mendekati jendela kamar yang terbuka; menampilkan hamparan bunga matahari yang ditimpa cahaya bulan purnama, ditemani bintang-bintang yang berkedip pelan.

Angin berhembus kencang, menerpa wajah Gathan, menyapu rambutnya yang mulai memanjang menutupi kening, menyentuh alisnya. Gathan menghela napas panjang, lalu mendesah sama panjangnya. Malam ini damai sekali. Sudah cukup lama ia tak merasa sedamai ini. Barangkali karena berbicara dengan sahabatnya setelah sekian lama membuat benaknya bisa sedikit beristirahat dari pikiran tentang Fanala dan konflik dalam pikirannya.

Kadang kala Gathan menyesal menolak kedatangan Fanala, lain ia sadar diri bila kondisinya terlalu menyedihkan untuk bertemu Fanala. Lalu ia akan berakhir berandai atau mengenang, hingga realita kembali menghantamnya.

Akhir-akhir ini Gathan mulai tak tahan lagi untuk terus bertahan. Ia ingin menyerah.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status