Share

18. DAUN PISANG

Sekian lama menunggu, hujan tak kunjung reda. Awan masih tampak tebal menggulung di atas langit istana Welirang. Bisa dipastikan hujan masih akan berlangsung lama. Putri Sekar Ayu dan Damar menunggu di dalam ruangan itu tanpa bersuara. Keduanya sama-sama canggung untuk membuka percakapan. Terjebak hujan di satu ruangan bersama Damar, putri tak tahan jika terus seperti itu. Ia juga khawatir orang lain akan salah paham jika melihat mereka berdua dalam satu ruangan yang sama. Putri segera berdiri dari tempat duduknya lalu keluar memeriksa keadaan.

"Bagaimana ini ? hujannya deras sekali," keluh putri di depan ruang berlatih. Dinginnya angin hujan membuat bulu kuduknya berdiri, ia segera menutupi tubuhnya dengan selendang agar tak menggigil kedinginan. Ia angkat sedikit jarik yang ia kenakan agar tak basah terkena air hujan. Damar langsung memalingkan wajahnya saat tak sengaja melihat betis indah putri. 

"Tunggu disini sebentar, Gusti." Damar berlari menembus derasnya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status