Share

Bab 92. Found Out

last update Last Updated: 2024-06-13 01:18:16

Carol menggigit kukunya seraya mondar-mandir panik di depan ruang pemeriksaan. Saat ini dokter sedang memeriksa keadaan Kimberly. Jantung Carol seakan ingin berhenti berdetak, kala mengingat darah keluar dari paha Kimberly.

Tatapan Carol sekarang mulai teralih ke layar ponselnya. Dia ingin menghubungi Fargo, tapi rasanya tak mungkin dirinya menghubungi Fargo. Kimberly dan Fargo akan segera bercerai. Adanya Fargo di sini pasti hanya membuat Kimberly tambah sakit. Jadi, lebih baik Carol tak menghubungi Fargo.

“Aku menghubungi Paman Ernest saja. Paman Ernest harus tahu Kimberly di rumah sakit.” Carol hendak menghubungi nomor Ernest, tapi tiba-tiba ingatannya mengingat pasti nanti Ernest datang ke rumah sakit bersama dengan Maisie. Pun dia tak mungkin lupa Kimberly tidak menyukai ibu tirinya.

“Sudahlah, lebih baik aku tidak usah menghubungi siapa pun.” Carol memasukkan ponselnya ke dalam tas. Keputusan yang paling tepat baginya saat ini adalah tidak menghubungi siapa pun. Kimberly saja me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Terpikat Pesona Paman Suamiku    Bab 93. Birthday?

    “Fargo bukan ayah dari bayi yang aku kandung, Carol.”Bibir Carol menganga terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh Kimberly. Lidahnya menjadi kelu. Otaknya blank seketika—menjadikan dirinya begitu bodoh sampai tak tahu cara merespon. Sepasang iris mata Carol menatap lekat Kimberly seakan memberikan tatapan menuntut sebuah penjelasan. Rasanya Carol seperti mimpi. Pasalnya dia sangat mengenal Kimberly. Dia sangat tahu Kimberly bukan tipe wanita yang suka berganti-ganti pria.“Kim, k-kau sedang tidak bercanda, kan?” Carol akhirnya mengeluarkan suara, demi meminta penjelasan agar otaknya tak menghakimi sahabat baiknya lebih dulu.Kimberly mengatur napasnya. Sekarang, dia tak memiliki siapa pun untuk tempatnya bercerita. Selama ini hanya Damian saja yang tahu segalanya. Dalam hal seperti ini, dia harus segera menjelaskan pada Carol. Dia tak ingin Carol sampai mendengar masalahnya dari orang lain. Pun dia yakin Carol bisa menjaga rahasianya dengan baik.“Aku belum pernah berhubungan seks

    Last Updated : 2024-06-13
  • Terpikat Pesona Paman Suamiku    Bab 94. Preparing a Birthday Gift for Damian

    Keiza menatap tanggal yang terlingkar merah olehnya menggunakan spidol merah. Sepasang iris mata amber Keiza melemah dan nanar. Sorot matanya seakan menunjukkan kepedihan yang mendalam. Rasa sakit dan terluka dalam dirinya begitu menusuk hingga ke tulang. Impian Keiza adalah merasakan hidup bahagia dengan Damian, ternyata telah hancur berkeping-keping. Nyatanya yang Keiza dapatkan hanyalah penolakan.Tujuan Keiza kembali ke Los Angeles, karena dia yakin Damian akan memaafkan segala kesalahannya di masa lalu. Akan tetapi, segala mimpi hanya menjadi mimpi. Tak menjadi kenyataan. Bahkan teganya Damian mengatakan sudah memiliki kekasih.Damian yang dulu selalu memaafkan Keiza, apa pun masalah yang telah Keiza lakukan. Namun, Keiza menyadari kesalahan terakhir yang dirinya perbuat memang sangat fatal. Bahkan Damian sekarang benar-benar seperti tak menganggap Keiza ada.“Nona Keiza.” Alfie melangkah mendekat pada Keiza yang sejak tadi duduk di sofa kamar yang ada di dalam apartemen pribadi

    Last Updated : 2024-06-13
  • Terpikat Pesona Paman Suamiku    Bab 95. An Unexpected Gift

    Waktu menunjukkan pukul tujuh malam. Kimberly menatap para pelayan yang sedang sibuk menyiapkan makanan di atas meja. Sesuai perintah Damian, Kimberly hanya boleh mengawasi para pelayan yang menyiapkan makan malam untuk perayaan ulang tahun Damian. Well, padahal dia ingin sekali menyiapkan satu makanan saja, tapi para pelayan langsung mencegah. Pasalnya para pelayan sudah diancam oleh Damian. Di hadapan Kimberly, telah terhidang berbagai masakan asal beberapa negara di atas meja. Bukan hanya western saja, tapi Prancis, Mexico, Italia, dan Jepang. Meski hanya merayakan dua orang, tetap hidangan yang disajikan sangat lengkap—dan tentunya pasti lezat. Pun cake ulang tahun dua tingkat sudah ada di sana. Sebelumnya, Kimberly meminta pelayan memesan cake dari toko kue ternama. “Nyonya, semua makanan sudah terhidang. Apa ada lagi yang Anda butuhkan?” tanya sang pelayan pada Kimberly.“Hm, semua makanan yang aku pesan sudah semua, kan? Tidak ada yang kurang, kan?” Kimberly bertanya memastik

    Last Updated : 2024-06-13
  • Terpikat Pesona Paman Suamiku    Bab 96. Fargo’s Uncontrollable Rage

    Damian menatap hasil USG di tangannya dengan sorot dingin dan lekat. Aura wajahnya begitu menegang. Jantungnya sejak tadi berdetak tak karuan. Nama yang tertera di hasil USG itu sangat jelas, hingga membuat otak Damian benar-benar stuck berpikir. Dia mengingat ketika Kimberly mengatakan akan memberikan hadiah untuknya—artinya hasil USG yang ada di tangannya adalah hadiah indah yang Kimberly maksud.“Shit!” Damian mengumpat kasar seraya memejamkan matanya. Kepingan memori tergali tentang di rumah sakit kemarin. Pun dia mengingat kala Kimberly meminta dipeluk dan juga meminta dirinya menyentuh perut wanita itu. Bodohnya, dia tak menyadari maksud dari Kimberly. Mual dan muntah Kimberly selama ini ternyata bukan karena sakit. Andai saja waktu itu dia memaksa Kimberly untuk ke dokter, maka tak akan jadi seperti ini.Damian menyambar wine di hadapannya, menenggak hingga tandas. Benaknya benar-benar sangat kacau. Hati Damian bergemuruh. Pikiran tak tenang. Selama ini Damian tak pernah memaka

    Last Updated : 2024-06-14
  • Terpikat Pesona Paman Suamiku    Bab 97. Trying to Explain

    Damian mengambil kunci mobilnya, melangkah terburu-buru hendak meninggalkan penthouse-nya. Namun, tiba-tiba langkahnya terhenti kala melihat Freddy baru saja tiba di penthouse-nya. Tampak sorot mata dingin Damian menatap tegas Freddy yang masih berada di hadapannya. “Ada apa kau ke sini, Freddy? Bukankah aku sudah bilang padamu, aku hari ini tidak ke kantor?” tanya Damian penuh ketegasan. Sebelumnya, dia sudah meminta Freddy untuk menggantikan meeting penting. Masalah dengan Kimberly belum selesai, dia tak mungkin bisa mengerjakan pekerjaannya.“Maaf mengganggu Anda, Tuan, tapi ada beberapa hal penting yang ingin saya sampaikan pada Anda,” jawab Freddy penuh kesopanan.“Katakan, apa yang ingin kau katakan?” tanya Damian tak ingin berlama-lama. Sejak tadi malam pikiran Damian tak tenang. Bahkan dia tak bisa tidur nyenyak memikirkan Kimberly yang berada di hotel sendirian. Dia sengaja tak langsung menemui kekasihnya itu, karena dia ingin memberikan ruang untuk Kimberly sendiri.“Tuan,

    Last Updated : 2024-06-14
  • Terpikat Pesona Paman Suamiku    Bab 98. Trying to Explain II

    Pelupuk mata Kimberly bergerak-gerak bersamaan dengan bulu mata lentik yang juga ikut bergerak. Sayup-sayup ketika mata Kimberly sudah terbuka, sorot mata pertama kali menangkap cahaya berwarna kuning berasal dari lampu mewah kamar hotel.Rasa pusing di kepala mulai menyerang. Kimberly memilih memejamkan mata sebentar demi mengurangi rasa pusing di kepalanya. Entah dia tak mengerti kenapa kepalanya bisa sampai sakit seperti ini. Tak hanya sakit saja, tapi juga berat. Tubuhnya benar-benar terasa lemah tak memiliki energy untuk bergerak.Hingga ketika pusing di kepala Kimberly mereda, wanita cantik itu kembali berusaha membuka matanya. Sorot matanya mengendar ke sekitar, melihat dirinya di hotel tempat di mana dirinya menginap. Lantas, tatapan matanya menoleh ke samping tak ada siapa pun.Napas Kimberly berembus pelan sambil terdiam sejenak. Ingatannya langsung otomatis tergali akan apa yang sebelumnya terjadi. Dia mengingat Damian datang dan sempat berdebat dengannya, sampai akhirnya d

    Last Updated : 2024-06-14
  • Terpikat Pesona Paman Suamiku    Bab 99. Photo Evidence

    Kimberly menatap begitu banyak makanan yang terhidang di atas meja. Mulai dari aneka pasta, steak, seafood, taco, aneka dessert. Sungguh, Kimberly tak menyangka pelayan akan menghidangkan begitu banyak makanan di atas meja. Dia tahu ini sudah jam makan malam, tapi Kimberly tak pernah mengira makan malam yang disajikan untuknya dan Damian malah seperti makan malam untuk lebih dari sepuluh orang.“Nyonya, apa Anda ingin tambahan menu lainnya?” tanya sang pelayan kala sudah menghidangkan menu makanan di hadapan Kimberly.Kimberly mendesah pelan. “Makanan yang kau hidangkan saja banyak sekali. Bagaimana bisa aku meminta tambahan menu? Siapa yang memesan makanan sebanyak ini?”“Tuan Damian Darrel, Nyonya. Beliau mengatakan Anda sedang hamil. Jadi, Anda bisa bebas memilih menu makanan mana yang paling Anda sukai, Nyonya,” jawab sang pelayan sopan.Kimberly mendecakan lidahnya. Damian memang sudah benar-benar gila. Bisa-bisanya pria itu memesan begitu banyak makanan untuknya. Bayangkan saja,

    Last Updated : 2024-06-14
  • Terpikat Pesona Paman Suamiku    Bab 100. Bad intention

    Kimberly memuntahkan semua makanan yang baru saja masuk ke dalam perutnya. Entah pagi ini sudah berapa kali dia ke kamar mandi. Tubuhnya benar-benar terasa lemah dan lemas. Bahkan kepalanya sejak tadi sudah berputar. Jika saja tak ada Damian di sampingnya, mungkin saja dia sudah ambruk.Pria tampan itu begitu cekatan memegang rambut Kimberly. Tak hanya itu saja, tapi sekarang Damian juga yang memutar keran warstafel, membasuh bibir Kimberly dengan air bersih. Tampak Kimberly sangat patuh kala Damian mengambil peran membantunya. Pasalnya memang Kimberly begitu lemah tak bisa untuk melawan. Meskipun Kimberly masih marah padanya, tapi dia memilih menyingkirkan ego dalam hal seperti ini.“Apa sudah lebih baik?” Damian menyeka bibir Kimberly yang basah menggunakan tisu.Kimberly menganggukkan kepalanya. Raut wajah Kimberly benar-benar lemah. Kehamilan kerap membuat Kimberly enggan untuk melakukan sesuatu. Seperti sekarang ini, setelah mual hebat yang dia inginkan hanya beristirahat.“Maaf

    Last Updated : 2024-06-14

Latest chapter

  • Terpikat Pesona Paman Suamiku    Bab 167. Extra Part Tujuh (ENDING SCENE)

    Usia Diego saat ini sudah enam bulan. Semakin hari Diego semakin aktif dan sangat pintar. Tubuh Diego semakin gemuk dan sehat. Tangan dan kaki Diego sudah penuh dengan rolls layaknya roti sobek yang menggemaskan. Pipi tembam memerah persis seperti bakpau yang ingin digigit. Rambut Diego cokelat gelap menurun seperti rambut Damian. Manik mata cokelat gelap berkilat memancarkan keindahan yang tak terkira.Diego seperti cerminan Damian. Semua benar-benar mirip layaknya buah apel yang telah terbagi menjadi dua. Memiliki paras yang sama tak berubah. Sesuai dengan keinginan Kimberly. Ya, sejak hamil memang Kimberly berharap anak pertamanya adalah laki-laki agar bisa melihat Damian kecil. Ternyata semesta mencatat apa yang menjadi keinginan Kimberly. Terbukti anak pertamanya adalah laki-laki yang sangat tampan.Di usia Diego yang sudah enam bulan ini, Damian akan menepati janjinya yang ingin mengajak Kimberly dan Diego berjalan-jalan ke luar negeri. Tentu Kimberly menyambut sangat antusias.

  • Terpikat Pesona Paman Suamiku    Bab 166. Extra Part Enam

    Ernest duduk di kursi kebesarannya yang ada di mansion-nya. Sekitar lima belas menit lalu, Maisie sudah berpamitan untuk pergi ke penthouse Kimberly. Tentu Ernest tak mungkin melarang. Malah dia senang karena sekarang Maisie dekat dengan Kimberly. Ini yang sejak dulu Ernest nantikan, di mana Maisie dekat dengan putrinya.Suara ketukan pintu terdengar membuyarkan lamunan Ernest. Refleks, Ernest mengalihkan pandangannya ke arah pintu, dan segera meminta orang yang mengetuk pintu itu untuk masuk ke dalam ruang kerjanya.“Tuan,” sapa sang pelayan melangkah mendekat pada Ernest.“Ada apa?” Ernest menatap dingin sang pelayan yang kini sudah di hadapannya.“Tuan, di depan ada Tuan Deston ingin bertemu dengan Anda,” ujar sang pelayan yang sedikit membuat Ernest terkejut.“Deston datang?” Sebelah alis Ernest terangkat, menatap sang pelayan.“Iya, Tuan,” jawab sang pelayan itu lagi.Ernest mengembuskan napas pelan. Seingat Ernest, Deston sama sekali tidak memberitahukan kalau hari ini akan data

  • Terpikat Pesona Paman Suamiku    Bab 165. Extra Part Lima

    “Ini kamar bisa kau pakai.” Fargo berucap dingin dan tak ramah pada Carol kala dirinya mengantarkan Carol ke kamar tamu yang ada di apartemen pribadi miliknya. Dia ingin sekali mengusir paksa Carol, tapi dirinya berada di ambang kebingungan. Pasalnya Carol adalah teman baik Kimberly. Dia tak mungkin mengusir paksa Carol.“Thanks. Aku tidak akan lama di sini,” jawab Carol datar. Dia tak pernah menyangka akan terjebak di apartemen milik Fargo. Sungguh, dia tak menginginkan hal ini terjadi, tapi dia tak memiliki pilihan lagi. Dia masih belum memiliki keberanian kembali ke hotel. Hal yang dia takutkan adalah Adrik tahu hotel di mana yang dirinya tempati selama di Amsterdam. Jika sampai itu terjadi, pasti masalah baru akan datang.“Kau memang tidak bisa lama di sini. Orang itu wajib tahu diri,” ucap Fargo sarkas dan tegas. Detik selanjutnya, dia melangkah pergi meninggalkan Carol begitu saja tanpa menunggu balasan ucapan dari Carol.Carol berdecak tak suka dan mengumpati Fargo dalam hati.

  • Terpikat Pesona Paman Suamiku    Bab 164. Extra Part Empat

    Amsterdam, Netherlands. Angin berembus sedikit kencang membuat rambut panjang dan indah Carol berantakan. Tampak Carol sedikit kelelahan. Setelah menempuh perjalanan berjam-jam akhirnya dia tiba di kota terbesar di Belanda. Demi menghibur diri dari kepenatan, Carol menganggap dirinya berlibur sejenak. Anggaplah menjauh dari Los Angeles demi membebaskan dirinya dari segala masalah yang menerpa dirinya.“Selamat pagi, Nona Carol,” sapa sang sopir penuh sopan pada Carol yang baru saja muncul di lobby bandara. Ya, kali ini sang sopir tak berani untuk datang terlambat. Jika saja sampai terlambat, maka saja saja sang sopir itu mencari malapetaka.“Pagi,” jawab Carol datar. “Aku pikir kau akan terlambat lagi.”“Tidak, Nona. Nona Fiona sudah meminta saya untuk datang tepat waktu jangan sampai terlambat.”“Good, aku memang paling tidak suka kalau ada yang datang terlambat. Apalagi dalam hal menjemputku. Itu sama saja menjadikanku seperti orang bodoh menunggu.”“Maafkan atas kejadian waktu it

  • Terpikat Pesona Paman Suamiku    Bab 163. Extra Part Tiga  

    Menjadi ibu rumah tangga tak pernah membuat Kimberly lelah sedikit pun. Kimberly seakan begitu menikmati perannya menjadi seorang istri dan ibu. Setiap hari, dia selalu membantu menyiapkan segala hal yang Damian butuhkan dan selalu mengurus Diego dengan sangat baik. Pun dia tak pernah merasa bosan. Memasak, menunggu sang suami pulang dari kantor, semua adalah moment-moment yang paling berharga untuk Kimberly.Pekerjaan Kimberly tak begitu saja Kimberly lepas. Dia tetap menyadari tanggung jawabnya. Dia juga tak tega pada Carol yang selalu menggantikanya. Dari kejauhan dia tetap memeriksa dan membantu walau belum bisa optimal. Hampir setiap minggu, Brisa sering datang ke rumahnya untuk memberikan laporan. Paling tidak, dia tetap bertanggung jawab akan perusahaannya di tengah-tengah perannya sebagai ibu rumah tangga.Seperti saat ini di kala pagi menyapa, Kimberly sudah sibuk menyiapkan sarapan untuk sang suami. Tadi malam Damian mengatakan pada Kimberly kalau hari ini tak akan pergi ke

  • Terpikat Pesona Paman Suamiku    Bab 162. Extra Part Dua  

    Amsterdam, Netherlands. Fargo membubuhkan tanda tangan di dokumen yang baru saja diantarkan oleh sang asisten. Pria tampan itu kembali membaca dokumen itu lagi, memastikan bahwa dokumen yang ada di hadapannya tak ada yang salah sedikit pun. Saat semua isi dokumen tersebut benar, Fargo segera mengembalikan dokumen tersebut pada Gene yang ada di hadapannya.“Bagaimana perusahaan di Los Angeles, apa ada masalah?” Fargo bertanya pada Gene seraya mengambil gelas berkaki tinggi yang berisikan wine, dan menyesapnya secara perlahan. Tatapan mata tegas dan dingin Fargo, menatap Gene, meminta penjelasan dari sang asisten.“Semua baik-baik saja, Tuan. Kondisi perusahaan setiap bulannya mengalami kenaikan cukup signifikan,” jawab Gene memberi tahu dengan nada sopan. “Tadi malam saya baru saja mengirimkan laporan penjualanan bulan lalu, Anda bisa melihat di sana penjualanan pun mengalami peningkatan.”Fargo menganggukkan kepalanya, lalu tiba-tiba terdengar suara dering ponsel masuk dari Gene. Ref

  • Terpikat Pesona Paman Suamiku     Bab 161. Extra Part Satu

    Suara tangis bayi membuat Kimberly dan Damian yang tertidur pulas langsung membuka mata mereka. Kimberly menyeka matanya dengan punggung tangannya. Wanita itu menguap dan mengerjapkan mata beberapa kali. Hari masih gelap, tapi Kimberly harus terbangun karena putra kecilnya menangis kencang.“Kim, tidurlah. Aku saja yang memberikan susu. Kau masih memiliki stock ASI di botol, kan?” tanya Damian seraya membelai pipi Kimberly. Pria tampan itu tak tega setiap tengah malam istrinya terbangun harus menyusui putra mereka. Pun dia ingin turut membantu dalam mengurus putra mereka.“Sayang, kalau Diego menangis tidak henti seperti ini biasanya dia tidak mau minum susu lewat botol. Kau saja yang tidur, besok kau harus berangkat pagi, kan?” balas Kimberly hangat.“Kalau begitu bersama saja. Aku akan menemanimu menyusui Diego,” jawab Damian seraya mengecup pipi Kimberly lembut.Kimberly menghela napas dalam. Sebenarnya dia tak setuju, tetapi dalam hal ini dirinya tak bisa menbantah. Sebab sang sua

  • Terpikat Pesona Paman Suamiku    Bab 160. Perfect Ending

    Jam dinding menunjukkan pukul tujuh malam. Kimberly baru saja selesai mandi dan mengganti pakaiannya dengan dress ibu hamil. Kandungan yang kian membesar ini membuatnya selalu malas dalam berias. Wajah Kimberky selalu tampil polos tanpa riasan make up sedikit pun. Hal yang menjadi keuntungan Kimberly adalah kulit wajah Kimberly putih mulus bersih. Jadi meski tanpa riasan make up, tetap saja Kimberly terlihat sangat cantik dan memukau.“Kim, ini sudah waktunya jam makan malam. Aku tidak mau kau terlambat makan, Kim,” ujar Damian seraya menatap Kimberly, mengajak Kimberly untuk makan malam.“Iya, Sayang.” Kimberly melangkah menghampiri sang suami, memeluk lengan suaminya itu, dan hendak melangkah meninggalkan kamar megah mereka. Namun, tiba-tiba langkah kaki Kimberly dan Damian terhenti kala melihat pelayan yang menghampiri mereka.“Tuan, Nyonya.” Pelayan itu menundukkan kepala tepat di depan Damian dan Kimberly.“Ada apa?” tanya Damian dingin dengan raut wajah tanpa ekspresi.“Di depan

  • Terpikat Pesona Paman Suamiku    Bab 159. Damian and Kimberly’s Love Journey II

    Beberapa bulan berlalu …Damian turun dari mobil, membanting pintu mobil kasar dan berlari masuk ke dalam gedung apartemen, menuju lift, di mana dirinya menempati lantai teratas dari gedung apartemen itu. Tampak raut wajah Damian begitu panik dan dilingkupi kecemasan yang hebat.“Kim!” Damian berlari masuk ke dalam penthousenya. Para pelayan yang menyapa dirinya pun diabaikan, tak sama sekali dipedulikan.“Damian? Kau sudah pulang?” Kimberly tersenyum hangat menatap sang suami yang baru saja pulang. Tatapan hangat dan kerinduan yang mendalam.Damian meraih kedua bahu Kimberly, menatap sang istri yang perutnya yang membuncit. “Tadi pelayan bilang, perutmu sakit, Kim. Kita ke rumah sakit sekarang.” Tanpa menunggu jawaban, Damian hendak mengajak sang istri ke rumah sakit, tetapi gerak Damian terhenti kala Kimberly menahan lengannya.“Sayang, aku baik-baik saja. Tadi baby menendang. Bukan karena sakit perut. Dokter kan bilang aku melahirkan satu minggu lagi,” ujar Kimberly hangat dengan s

DMCA.com Protection Status