Share

Bab 153 Orang Tua Luna

Penulis: Fit Tree Fitri
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-22 16:26:33
Wijaya malas untuk kembali ke Perusahaan, tetapi dia sudah mendapatkan laporan dari Dody tentang Cantika yang memang dicurigai memiliki saham di rumah sakit sehingga bisa melakukan kejahatan untuk memisahkan Amira dari bayinya.

“Sayang, aku akan kembali ke Perusahaan. Ada banyak berkas yang harus ditanda tangan.” Wijaya memeluk Amira cukup lama. Dia mencium dahi dan kepala wanita itu dengan lembut.

“Maaf, pasti itu karena aku tidak masuk kantor,” ucap Amira menatap Wijata.

“Tidak. Itu salahku sendiri yang memang terlalu sibuk dengan hal yang lain.” Wijaya tersenyum. Pria itu seakan tidak ingin melepaskan pelukan istrinya.

“Hati-hati,” ucap Amira melambaikan tangan kepada Wijaya yang berjalan menuju mobil yang parkir di halaman rumah. Wanita itu mengantarkan suaminya hingga ke halaman depan rumah.

“Hm.” Wijaya benar-benar mempunyai banyak musuh dna dia menambahkan lagi dengan mencari orang-orang yang menyakiti Amira.

Mobil hitam dan kecil meninggalkan halaman rumah dan menuju Kawasan pe
Fit Tree Fitri

Terima kasih. Semoga suka. See U

| 94
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (19)
goodnovel comment avatar
Fit Tree Fitri
Terima kasih ...
goodnovel comment avatar
D I A N
menunggu part selanjutna
goodnovel comment avatar
Saulina Simbolon
oke kak....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 154 Kegelisahan Cantika

    Cantika terkejut ketika menerima laporan dari orang tuanya bahwa Wijaya mengundang para pemilik saham dan juga semua rekan bisnis untuk melakukan pertemuan. Mereka juga cukup khawatir karena sang penguasa akan melakukan pembersihan.“Ada apa ini, Pa?” tanya Cantika kepada papanya. “Papa juga tidak tahu. Sepertinya Wijaya sedang tidak baik-baik saja. Setelah pembatalan pembuatan film. Pria itu juga mengakuisi beberapa Perusahaan,” jelas Raditya pada putrinya.“Apa dia tahu tentang masalah rumah sakit?” Cantika tampak berpikir.“Apa kamu menyinggung Wijaya?” Raditya menatap Cantika.“Tidak, Pak. Aku mana berani,” ucap Cantika tersenyum.“Ya. Papa juga khawatir jika sudah bermasalah dengan Wijaya Kusuma. Dia itu pria yang mengerikan. Istrinya saja bisa dituntut untuk membayar kerugian ketika melakukan kesalahan,” jelas Raditya.“Apa ada seperti itu?” tanya Cantika. “Ya. Orang tua Luna harus memberikan satu Perusahaan kepada Wijaya agar karier putri mereka tidak hancur,” jawab Raditya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-23
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 155 Kegelisahan

    Amira melihat ponsel kerjanya yang tertinggal di atas meja kerja Wijaya. Wanita itu tersenyum karena ada data dan akunnya di sana. Dia segera mengambil alat komunikasi dan duduk di sofa.“Tidak disangka Wijaya melupakan ponselku.” Amira mengaktifkan ponsel. Dia menunggu beberapa saat hingga ponselnya.“Hah!” Amira terkejut dengan banyaknya notifikasi pesan dan panggilan yang masuk.“Siapa saja ini?” Amira membuka dan memeriksa semua pesan dan nomor serta akunnya.“Andika.” Amira membuka pesan dari Andika yang memberitahu tentang penyelidikan kematian bayi mereka yang memang mengalami kejanggalan. Dia mencurigai Cantika yang memang dulu pernah melakukan manipulasi ketika mereka masih berpacaran. “Cantika. Aku memang mencurigainya, tetapi apa pun itu tetap saja kamu sudah menceraikan aku, Andika. Aku membenci kamu,” ucap Amira.“Tidak akan bisa kembali lagi seperti dulu. Rasa cintaku telah berubah menjadi benci. Kamu membuangku. Aku terpuruk dan hancur sendirian. Tidak ada dirimu.” Ami

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-24
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 156 Kebohongan

    Wijaya dan Amira berdiri di depan dua mobil berpasangan. Pria itu menadahkan tangan kepada istrinya. “Apa?” tanya Amira.“Kunci mobil ini,” jawab Wijaya. “Ada di dalam mobil,” ucap Amira.“Hah!” Wijaya menggelengkan kepalanya dan membuka pintu mobil berwarna merah terang itu.“Untung saja di rumah.” Wijaya tersenyum.“Masuklah!” Wijaya membuka pintu untuk Amira.“Terima kasih.” Amira duduk di samping pengemudi. Dia memasang sabuh pengaman dan duduk dengan tenang. Wanita itu terlihat bersemangat karena akan mengetahui tentang putranya.“Aku harap kamu bukan bersemangat bertemu dengan Andika.” Wijaya yang sudah duduk di balik kemudi menatap Amira. “Aku bersemangat bertemu dengan putraku. Jika bukan karena ingin tahu tentang Devano, Aku tidak sudi melihat wajah pria itu,” tegas Amira.“Itu bagus, Sayang.” Wijaya tersenyum dan mencium pipi Amira. Dia menyalakan mesin mobil dan meninggalkan halaman rumah yang hijau.Andika terlihat gelisah menunggu kedatangan Amira. Dia tidak tahu bahwa

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-24
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 157 Semua Demi Amira

    Ponsel Wijaya berdering. Panggilan dari dokter Ibra. Pria itu melaporkan kedatangan orang tua Luna dan meminta keluar dari rumah sakit.“Halo, Wijaya,” salam Ibra ketika Wijaya menerima panggilan.“Ada apa?” tanya Wijaya langsung. “Orang tua Luna minta surat izin untuk membawa Luna keluar dari rumah sakit,” ucap dokter Ibra.“Keluarkan saja. Aku sudah menarik keluar para pengawal. Wanita itu cukup tersiksa selama di rumah sakit.” Wijaya tersenyum. “Baiklah. Apa ada yang lain?” tanya dokter Ibra.“Buatlah laporan bahwa anak Amira memang sudah meninggal dunia,” jawab Wijaya.“Apa?” Dokter Ibra terkejut.“Aku tidak mau melihat Amira kepikiran karena ulah Andika. Aku akan terus mencari kebenarannya,” jelas Wijaya.“Baiklah. Aku akan meminta Amira datang ke rumah sakit.” Dokter Ibra sangat mengerti dengan kepribadian Wijaya Kusuma.“Terima kasih.” Wijaya memutuskan panggilan. Dia kembali sibuk dengan pekerjaannya.Amira membuka mata dan melihat sekeliling. Dia berada di kamarnya. Wanita i

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-25
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 158 Manjanya Wanita

    Andika pulang ke rumah dengan lemas. Pria itu merasa tidak ada harapan lagi untuk kembali kepada Amira, tetapi dia masih tidak rela melihat mantan istrinya dengan lelaki lain.“Cantika.” Andika melihat mobil Cantika yang parkir di halaman rumah.“Dia semakin sering datang ke rumah. Tidak masalah. Aku memiliki tempat pelampiasan nafsu.” Andika tersenyum. Pria itu segera masuk ke dalam rumah.“Andika!” Marni langsung berdiri menatap pada Andika. Wanita itu sangat marah karena putranya tidak menerima panggilan darinya dan Cantika.“Ada apa, Ma?” tanya Andika menghempaskan tubuh di sofa. Pria itu melepas dasi.“Kenapa kamu tidak menerima panggilan dari Mama dan Cantika?” Marni berdiri.“Ma, aku sedang sibuk. Ada masalah di Perusahaan,” ucap Andika.“Apa yang terjadi?” tanya Cantika.“Kamu pasti tahu, Wijaya sedang melakukan pembersihkan dan aku khawatir perusahaanku pun akan kena,” jelas Andika memperlihatkan wajahnya yang kesal. Padahal pria itu sedang cemburu pada Wijaya yang telah bers

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-25
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 159 Wanita Wijaya

    Wijaya mendekati Amira yang berbaring di dalam selimut. Wanita itu setiap kali ingat dia jatuh di rumput seperti anak kecil.“Hey.” Wijaya memeluk Amira. Pria itu pun ikut serta rebahan di kasur.“Apa ada yang sakit?” tanya Wijaya dengan berbisik di telinga Amira. Pria itu memukul bokong Amira.“Arrgh!” Amira berteriak. Wanita itu merasakan sakit pada bokongnya.“Ada apa?” tanya Wijaya khawatir dan langsung duduk.“Sakit.” Amira mengusap pantatnya.“Aku lihat.” Wijaya yakin wanita itu kesakitan karena jatuh.“Tidak.” Amira menahan kain yang ingin dibuka oleh Wijaya. Dia malu karena pria itu pasti akan memeriksa hingg bagian terdalam.“Jangan membantah.” Wijaya menatap tajam pada Amira. “Mm.” Amira cemberut. Dia melepas tangannya yang memegang selimut. Wanita itu cukup takut ketika Wijaya marah. “Kita harus ke rumah sakit.” Wijaya melihat bokong Amira yang sedikit membiru karena batu ketika jatuh.“Tidak mau. Aku malu. Kasih salep saja,” tegas Amira.“Ini ada memar,” ucap Wijaya menye

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-26
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 160 Menerima Kenyataan

    Amira dengan cepat berpakaian. Wanita itu tidak mengenakan dalaman. Dia segera pergi ke kamar Keano dan tidak mempedulikan Wijaya Kusuma.“Hah!” Wijaya hanya melihat kepergian Amira tanpa mengatakan apa pun.“Dia benar-benar lari dariku.” Wijaya tersenyum. Pria itu segera masuk ke kamar mandi.“Amira, aku sangat takut kehilangan kamu. Aku akan menjadi pria paling jahat di dunia ini hanya untuk mempertahankan kamu di sisiku.” Wijaya melepaskan semua pakaian dan membuka keran. Dia membiarkan tubuh seksinya diguyur air dingin,“Jangan pernah menjauh dariku, Amira.” Wijaya melihat dirinya dari pantulan cermin. Dia menyeringai aneh. Pikirannya hanya tertuju pada Amira. Dia bahkan berniat untuk tidak mempertemukan Amira dengan anaknya.Amira masuk ke kamar Keano. Wanita itu langsung menggendong putranya dan memberi asi dengan tidak lupa berbicara dengan buah hatinya.“Sayang, maafkan Mama. Ini semua salah papa kamu yang mengganggu Mama.” Amira tersenyum. Dia senang bisa menyalahkan Wijaya da

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-27
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 161 Dunia Malam Wijaya

    Wijaya harus keluar malam dan dia meminta izin pada Amira dengan alasan ada pertemuan dengan Dody karena siang hari tidak kembali lagi ke kantor.“Sayang, aku harus bertemu dengan Dody untuk membicarakan pekerjaan yang tertunda siang tadi,” ucap Wijaya.“Ya.” Amira yang duduk di sofa mengangguk. “Apa aku boleh pegang aku dan ponsel kerja?” tanya Amira menatap pada Wijaya yang sedang bersiap untuk pergi.“Untuk apa?” Wijaya menatap pada Amira.“Aku hanya memeriksa perkejaan,” ucap Amira.“Apa benar hanya pekerjaan?” tanya Wijaya memicingkan matanya.“Apalagi?” Amira menatap heran pada Wijaya.“Bagaimana dengan ini?” Wijaya memperlihatkan pesan masuk ke aku Amira. Ada banyak pria yang bukan membicarakan tentang pekerjaan, tetapi menanyakan kehidupan pribadi wanita itu.“Aku tidak akan mempedulikan mereka. Kamu tidak perlu khawatir,” tegas Amira.“Aku percaya itu, tetapi tidak dengan Andika. Dia sedang mengejar kamu kembali dengan berbagai cara. Pria itu bahkan membawa anak kalian yang t

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-27

Bab terbaru

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 299 Rapat Perusahaan

    Wijaya benar-benar sibuk karena pria itu jarang pergi ke Perusahaan. Dia lebih banyak berada di rumah dan bekerja dari jarak jauh.“Pak, Anda harus pergi ke luar negeri.” Jack berdiri di depan Wijaya.“Apa?” Wijaya mendongak dan menatap tajam pada Jack.“Ini jadwal meeting dan ada Perusahaan yang harus segera ditangani. Pemilik saham luar negeri sudah lama tidak bertemu dengan Anda,” jelas Jack.“Hm. Aku memang sudah lama tidak melakukan kunjungan bisnis dan ini sangat berpengaruh untuk Perusahaan di luar negeri. Apalagi induk bisnis kita di luar dan aku lebih sering berada di Indonesia.” Wijaya membaca laporan dari Jack.“Sejak menikah dengan Amira dan punya anak. Aku lebih fokus pada keluarga dan hampir melupakan Perusahaan di luar. Aku akan membicarakan ini dengan Amira.” Wijaya mengembalikan tab kepada Jack.“Baik, Pak. Semua orang sudah menunggu di ruang rapat.” Jack memperhatikan Wijaya.“Ya. Kita ke sana sekarang.” Wijaya beranjak dari kursi dan merapikan diri. Pria itu berjala

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 298 Pagi yang Sempurna

    Amira selalu bangun lebih awal. Dia mandi di pagi hari dan mempersiapkan diri untuk menyambut suami serta anak dengan wajahnya yang cantik serta tubuh yang bersih. Wanita itu pun tampil rapi dan enak dipandang semua orang. “Selamat pagi, Sayang.” Amira mencium pipi Wijaya untuk membangunkan suaminya. “Oh God. Kamu harus sekali, Sayang.” Wijaya membuka mata. Dia bisa melihat istri yang cantik dan mempesona.“Bangun dan mandi. Aku sudah mempesiapkan pakaian ganti.” Amira tersenyum pada Wijaya.“Kamu mau kemana?” Wijaya duduk di tepi kasur. Dia memperhatikan sang istri yang tampil rapi.“Aku akan pergi ke kamar anak-anak. Jangan lupa untuk turun sarapan.” Amira mencium pipi Wijaya dan keluar dari kamar.“Oh. Aku benar-benar hanya punya waktu tidur yang sedikit saja. Dia sudah pergi ke kamar anak-anak.” Wijaya melihat Amira yang sudah menghilang dari balik pintu. Pria itu pun beranjak dari kasur dan masuk ke kamar mandi.Amira pergi ke kamar Keano dan Devano terlebih dahulu. Dia tahu bay

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 297 Harapan di Masa Depan

    Malam sudah sangat larut. Wijaya ke kamar bayi kembar untuk melihat putra dan putrinya yang tidur dalam nyenyak. Pria itu memberikan ciuman di pipi dan dahi.“Kalian hebat. Bisa tidur tanpa mama lagi.” Wijaya tersenyum. Dia pun berpindah ke kamar Keano dan Devano. Pria itu melihat sang istri yang berada di antara dua lelaki yang bukan bayi lag. Mereka memiliki postur tubuh tinggi dan padat.“Bagaimana aku menculik istriku?” Wijaya memperhatikan tangan Amira yang dipeluk oleh Devano dan Keano. “Apa dua anak ini akan terbangun?” Wijaya ragu-ragu untuk memindahkan tangan putranya. “Bukan hanya mereka yang akan marah. Amira pun akan ikut-ikutan karena membela anak-anak.” Wijaya memperhatikan istrinya dan anak-anak cukup lama.“Kalian semua punya teman tidur, tetapi tidak dengan papa yang sendirian.” Wijaya melepaskan tangan Keano dan Devano. Pria itu menggendong Amira dan memindahkan ke kamarnya. Dia tidak kesulitan menaiki tangga. “Hm.” Devano dan Keano membuka mata. “Semalam saja tid

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 296 Saingan Wijaya di Rumah

    Semua anggota keluarga sudah berada di ruang makan. Mereka bersiap untuk makan malam bersama. Waktu berkumpul yang tidak boleh diganggu.“Ma, apa malam ini bisa tidur di kamar kami?” tanya Keano mengejutkan Wijaya. Pria itu pun ingin istrinya tidur dengannya.“Kenapa mau tidur dengan Mama? Kalian sudah besar,” ucap Wijaya sebelum Amira sempat menjawab pertanyaan putranya.“Devano rindu dengan mama.” Devano tersenyum dan Keano tidak menjawab lagi. “Malam ini, Mama akan tidur di kamar kalian.” Amira tersenyum. “Hm.” Wijaya menghela napas dengan berat.“Terima kasih, Ma.” Keano tersenyum puas. Dia melirik Wijaya yang tampak kecewa.“Kenapa anak-anak memperebutkan Amira? Jika tidak dua kembar. Maka, Keano yang akan mengmbilnya.” Wijaya melihat pada Amira yang tampak tenang menikmati makan malam mereka.“Papa sudah tua. Tidak perlu ditemani mama lagi.” Devano menepuk pundak Wijaya dengan senyuman manisnya.“Benar-benar. Devano paling mengerti. Kalian berdua juga beranjak besar. Kenapa mas

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 295 Waktu Cepat Berlalu

    Cantika yang baru kembali dari luar negeri untuk perawatan kecantikan mendengar kabara bahwa Amira dan Wijaya telah memiliki bayi kembar yang tampan dan cantik. Mereka sudah berusia satu tahun.“Tidak terasa sudah lama aku bekerja dan luar negeri dan kini baru bisa kembali lagi.” Cantika mengambil cuti setelah satu tahun berada di luar negeri.“Kenapa Amira sangat beruntung? Dia mendapatkan apa pun yang diinginkan semua wanita.” Cantika masuk ke dalam mobil yang membawanya pulang ke rumah.“Aku harus membeli hadiah untuk anak-anak Wijaya.” Cantika tersenyum. Wanita itu semakin cantik dan seksi dengan perawatan mahal di luar negeri. Dari atas hingga bawah tidak asli lagi. Dia benar-benar ketagihan dengan operasi untuk mendapatkan kesempurnaan.“Ini bisa dijadikan alasan untuk diriku bertemu dengan Wijaya. Dia pasti akan terpesona dengan kecantikan ku saat ini.” Cantika benar-benar berharap akan perhatian dari Wijaya hingga jatuh cinta padanya.“Kita mampir ke super market,” ucap Cantika

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 294 Keluarga

    Wijaya melupakan semua musuhnya, tetapi tidak dengan Leon. Pria itu bekerja tanpa diperintah. Dia memastikan keluarga majikannya aman tanpa ada gangguan. “Leon, kenapa kamu masih sibuk dengan computer? Siapa yang kamu awasi?” tanya Jack. “Semua orang yang pernah menjadi muluh Bos. Aku tidak percaya mereka akan melupakan rasa sakit yang telah bos berikan. Banyak manusia yang ingin balas dendam ketika ada kesempatan,” jelas Leon.“Bos membebaskan Andika dan Luna. Aku yakin dua orang itu tidak akan menyerah. Apalagi mereka punya hubungan dengan putra-putra bos kita,” lanjut Leon.“Benar. Apa yang kamu dapatkan? Apa ada pergerakan?” tanya Jack.“Ya. Andika mengunjungi Luna. Pria itu berpergian dengan uang orang tua. Dia menjadi pengangguran,” jawab Leon.“Luwiq kembali ke Italia. Pria itu juga belum melakukan aktivitas apa pun,” lanjut Leon. “Aku harus memastikan mereka tidak akan kembali ke Indonesia,” tegas Leon.“Ya.” Jack menepuk pundak Leon. “Apa yang kalian bicarakan?” Wijaya mas

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 293 Kebahagiaan yang Sempurna

    Wijaya benar-benar fokus pada keluarganya. Dia hidup begitu tenang dan bahagia hingga melupakan musuh-musuh yang sudah dilepaskannya. Pria itu berpikir terlalu banyak dosa sehingga membuat istrinya dalam bahaya karena karmanya di masa lalu.“Aku sudah memaafkan semua orang. Aku juga membebaskan musuh-musuh yang aku penjara.” Wijaya menatap Amira yang sedang terlelap di dalam tidurnya. Mereka sudah pulang ke rumah.Dua bayi kembar berada di dalam keranjang bayi. Keano dan Devano pun berada di atas kasur mereka yang telah disiapkan. Ruangan kamar yang luas itu cukup menampung banyak orang.“Apa yang aku inginkan sudah menjadi nyata. Dua putra yang cerdas dari kami berdua dan sepasang bayi kembar.” Wijaya melihat anak-anaknya.“Aku sudah memiliki segalanya. Tidak kekurangan apa pun. Aku benar-benar bahagia.” Wijaya mencium dahi anak-anaknya dan mematikan lampu. Dia naik ke tempat tidur dan memeluk Amira.“Sayang.” Amira merasakan tangan yang memeluk pinggangnya.“Ya. Tidurlah,” bisik Wija

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 292 Terbangun dari Mimpi

    Keano dan Devano berlari masuk ke dalam kamar Amira. Dua anak kecil itu berteriak menyapa ibu mereka. “Mama!” Keano naik ke tempat tidur dan mencium pipi Amira. “Mama, bangun!” Devano menangis. Dia memeluk tubuh Amira.Tangis bayi kembar pun semakin kuat. Dokter dan tim memberikan ruang untuk anak-anak Amira dan suaminya.“Amira! Bangun!” Wijaya mengusap tangan Amira. “Mama! Bangun! Aku akan membenci adik!” teriak Keano.“Mama. Aku sayang Mama. Bangunlah!” Devano menggoyang tubuh Amira.Amira melihat Keano dan Devano berlari kepadanya. Dua anak lelaki itu menarik tangan dengan kuat dan terus berteriak.“Keano. Devano.” Amira tersenyum melihat dua putra yang telah dia besarkan dengan penuh cinta dan kasih sayang.“Mama kembali!” Keano dan Devano sekuat tenaga menarik tangan Amira menjauh dari gadis kecil yang berusaha membawa ibunya pergi bersamanya.“Kamu menjauh!” Keano mendorong gadis kecil hingga terjatuh dan menghilang.“Tidak!” Amira berteriak dan terbangun dari tidurnya.“Hah!

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 291 Berusaha Membangunkan Amira

    Andika benar-benar tidak bisa masuk rumah sakit. Apalagi mendekati ruangan Amira. Sasarannya adalah anak-anak yang sudah pergi ke sekolah. Pria itu memiliki kesempatan ke tempat belajar Devano dan Keano.“Aku tahu. Keano dan Devano sekolah di sini.” Andika telah mengirim orang untuk menyelidiki dan mencari tahu putranya. Dia benar-benar menjadi gembel di jalanan. Berpindah tempat untuk bersembunyi. Pria itu tidak punya apa-apa lagi selain harta orang tuanya. “Apa yang Anda lakukan di sini?” tanya petugas keamanan kepada Andika yang menunnggu di depan gerbang sekolah. “Aku mau melihat anakku,” jawab Andika.“Siapa anak kamu? Semua yang sekolah di sini adalah orang kaya dari kalangan atas. Tidak mungkin kamu mampu,” ucap petugas.“Anakku ikut mantan istriku yang kaya sehingga bisa sekolah di sini,” tegas Andika.“Artinya kamu tidak ada hubungan lagi dengan anak yang ikut mantan istri. Sebaiknya pergi!” Petugas mendorong tubuh Andika hingga jatuh ke rumput.Mobil mewah yang membawa Kean

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status