Share

Bab 8 Pistol

Sadia menoleh ke kanan lalu mengucap salam, kemudian menoleh ke kiri lalu kembali mengucap salam. Air matanya mulai bercucuran mengingat kejadian kemarin. Ia mulai menceritakan pada Tuhan-nya tentang semua yang ia rasakan. Semua itu membuatnya merasa jauh lebih baik setelah menangis dalam sujud.

Kemarin adalah hari yang ingin Sadia lupakan selamanya. Malam itu, Ken memukuli pria kurang ajar itu dengan brutal, ia berhasil menyelamatkan Sadia dari kejadian paling buruk dalam hidupnya. Ia terus meminta maaf untuk semuanya sekalipun itu semua bukan kesalahannya.

Setelah itu, Ken mengantarkan Sadia pulang dengan mobilnya. Husam sudah pulang sejak tadi, tanpa membawa Sadia. Sadia terus mencucurkan air matanya, kebenciannya terhadap pria itu semakin meningkat.

Untung saja, ibu dan ayah mertuanya sudah terlelap. Jadi, ketika Sadia masuk, hanya Bi Sum yang menyambutnya dan ikut menangis layaknya seorang ibu yang melihat putrinya.

Tangis Sadia berhenti begitu saja, ketika ia akan masuk ke kamar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status