Share

Bab 8

Author: Ahong
last update Last Updated: 2024-09-03 10:20:11

"Kau tetap tidak bisa memenuhi syarat yang dibuat oleh kakek, Susan!" ucap Herlambang tegas, sesekali menatap Ivan dengan jijik.

Susan menautkan alis. "Kenapa tidak bisa?" tanya Susan bingung. "Aku sudah memiliki calon suami dan kami akan segera menikah. Demikian, aku telah memenuhi syarat yang diberikan!"

Herlambang mendengus dingin.

Tentu saja ia bersikap demikian sebab sebenarnya ia tengah mencoba menghalangi pernikahan Susan supaya wanita itu melepaskan jabatannya.

Dengan begitu, ia bisa menggantikan posisinya setelahnya.

Dengan wajah mengeras, Herlambang kembali bicara. "Tapi tidak dengan sampah ini yang pekerjaanya hanya sebagai guru! Dia akan mencoreng nama baik keluarga Rahardian!"

Susan begitu tersentak mendengarnya. Sang paman tak setuju? Menentangnya?

Sebelumnya, Susan telah menduga hal itu sebab status sosial dan pekerjaan Ivan yang memang begitu rendahan.

Namun ia tak terlalu mempedulikannya karena kini yang ia pikirankan adalah ia harus segera m
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 9

    Dengan tatapan merendahkan ke arah Ivan, Herlambang menggeleng sambil berkata. "Dasar bodoh! Memangnya kau itu pemilik Graha Group? CEO Graha Group? Sehingga bisa melakukan hal demikian?" Begitu pula dengan Felix yang kentara gemas sebab perkataan Ivan yang ngaco. Dengan tatapan yang sama seperti sang Ayah, Felix menambahi. "Heh, sampah! jangan berkhayal kau. Bangun dari mimpimu. Kau itu hanya seorang guru rendahan yang tidak mengerti bisnis sama sekali!" Namun, Ivan tak peduli, masih menatap keduanya dengan dingin. Dalam hati ia tertawa sebab apa yang diucapkan Herlambang itu memang benar adanya. Lalu, sambil kembali menggeleng selagi menatap Ivan dengan kebencian, Herlambang dan Felix melangkahkan kakinya hendak pergi dari ruangan tersebut. Berjalan menuju ke arah pintu, Herlambang menatap Susan sambil mencibir. "Ingat Susan keluarga kita akan malu jika Malice Inc sampai bangkrut!""Dan kau yang akan bertanggung jawab jika hal itu sampai terjadi!" ucap Felix menambahi s

    Last Updated : 2024-09-04
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 10

    Pagi itu, Ivan tengah mengajar seperti biasa di salah satu kelas. Tiba-tiba, pintu kelas diketuk membuat Ivan yang tengah menjelaskan materi pelajaran seketika berhenti dan menoleh ke arah pintu. Juga para murid. Rekan guru pria nampak berdiri di ambang pintu dan berkata. "Bisa keluar sebentar Pak Ivan," Setelah izin kepada para murid lebih dulu, Ivan melangkah keluar menemui guru tersebut. "Ada apa?" tanya Ivan penasaran begitu tiba di luar kelas. "Kau dipanggil kepala sekolah untuk ke ruang guru, Ivan."Ivan menautkan alis. Ada apa ia dipanggil kepala sekolah? Guru pria itu lanjut berkata. "Di ruang guru sedang ada rapat dadakan membahas uang yang hilang di ruang TU yang merupakan SPP para murid, Van." Lalu, mereka berdua pun berjalan menuju ruang guru setelah sebelumnya Ivan masuk kelas kembali dan menyuruh para siswa untuk mengerjakan soal selagi ia tinggal ke ruang guru. Sesampainya di sana, Ivan langsung disambut dengan tatapan tajam dari k

    Last Updated : 2024-09-05
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 11

    Dibalik sosok Ivan yang dikenal sebagai guru teladan ternyata memiliki sifat yang begitu buruk! Kini pandangan serta penilaian guru-guru terhadap Ivan seketika berubah. "Sudah jelas sekarang, uang yang ada di dalam loker anda menunjukan bukti yang kuat bahwa anda lah yang mencuri uang di TU!" seru Hernomo. Tiba-tiba, Ivan yang mendengar itu tersadar. Lalu, ia balik menatap kepala sekolah yang kini tengah menatapnya dengan marah sekaligus jijik. Merasa itu adalah tuduhan yang begitu keji, Ivan cepat-cepat menggeleng. "Itu fitnah, Pak Hernomo. Itu tidak benar. Saya tidak mengambil uang itu. Pasti ada yang sengaja mau menjebak saya!" balas Ivan tegas tak terima, berusaha membela diri. "Pasti ada orang yang sengaja menaruh uang di dalam loker saya, supaya seolah-olah saya lah yang mengambil uang itu!" kata Ivan lagi sambil menatap rekan gurunya satu persatu. Sebenarnya Ivan menduga jika orang yang menjebaknya tak lain adalah Hernomo sendiri dan Andreaz. Ke

    Last Updated : 2024-09-06
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 12

    Hernomo dan Andreaz saling pandang sambil menyeringai. "Akhirnya kali ini kita berhasil mendepak Ivan..." Namun karena tidak mau guru-guru lain curiga, keduanya buru-buru mengondisikan diri kembali. Memasang wajah serius, Hernomo menatap guru-guru satu persatu seraya berkata, "Untuk kalian semua, jangan tiru i'tikad buruk yang dilakukan oleh Pak Ivan ini! Mengerti!?" Mendengar itu, semua guru mengangguk. Sementara Ivan bergeming, merasa sudah tak bisa membela diri lagi. Akhirnya, dengan menahan amarah dan kekecewaan, dibawah tatapan jijik dan sinis para guru-guru, Ivan mengemasi barang-barang di atas meja miliknya. Di lorong, ketika Ivan tengah melangkah hendak pergi dengan membawa tas beserta buku-bukunya seruan seorang perempuan menahan langkahnya. Ivan seketika berbalik. Nampak Silvia tengah bergegas mendekat. "Sangat disayangkan sekali sebab Pak Ivan harus pergi, dipecat dari sekolah ini,"ucap Silvia dengan suara parau begitu tiba di hadapan Ivan.Mendengar itu, I

    Last Updated : 2024-09-07
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 13

    Mendengar nama Marco disebut, Ivan merasa ada yang tidak beres. Demikian, pasti preman-preman itu adalah suruhan Marco. Apalagi Marco yang dendam mengancam dirinya jika akan membalas perbuatannya waktu di lobi Malice Inc itu. Jika orang lain yang dihadang belasan preman yang semuanya memiliki tampang garang seperti saat ini akan langsung ketakutan. Juga gentar pastinya. Tapi tidak dengan Ivan yang tetap berdiri tenang. Bagaimana tidak tenang? Ia bahkan bisa dengan mudah melumpuhkan mereka semua saat ini juga. Di titik ini, Ivan teringat bagaimana posisi Marco di mata Susan dan tekanan yang dihadapi olehnya dari Paman dan sepupunya. Tiba-tiba, Ivan menyipitkan mata. Ia melihat logo naga pada lengan salah satu preman. Lalu, ia teringat sesuatu... Ivan buru-buru mengkondisikan diri, lalu menatap satu persatu preman-preman itu dengan memasang wajah dingin. "Jika kalian ingin membunuhku, lakukan di markas kalian. Jangan di sini!" seru Ivan lantang. Iv

    Last Updated : 2024-09-07
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 14

    Seorang perempuan yang merupakan pelayan hotel tengah menuangkan wine ke dalam dua gelas. Satu untuk Marco dan satunya lagi untuk Susan. "Silahkan, tuan," pelayan itu mempersilahkan dengan sopan dan segan, kemudian ia beralih menatap Susan. "Silahkan, nona." Setelah itu, pelayan hotel pergi dari kamar tersebut. Melihat Susan yang tak kunjung menyentuh minuman, Marco tergelak, "tenang saja. Aku tak menaruh sesuatu pada minumanmu kok." Susan mengerjap, tiba-tiba teringat akan perbuatan Marco pada malam itu yang menaruh obat afrodisiak pada minumannya yang membuat ia terbakar gairah. Tentu hal itu membuatnya jadi curiga dengan pria itu sekarang. Apalagi dalam situasi seperti ini... "Katakan cepat apa penawaran terakhirmu yang akan kau berikan padaku!" Susan buru-buru berkata demikian sebab menginginkan urusannya dengan Marco cepat selesai dan ia bisa pergi, lalu memastikan keadaan Ivan. Pasalnya ia tak nyaman, merasa Marco memiliki niat jahat kepadanya. "M

    Last Updated : 2024-09-09
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 15

    "Bagaimana bisa kau tahu nama boss besar kami? Ketua Naga Hitam? Apakah ... kau mengenalnya?" tanya kepala preman bingung sekaligus heran. Tapi ia buru-buru menggeleng. Mana mungkin pria biasa sepertinya mengenal ketua mafia Naga Hitam yang notabene adalah salah seorang yang berkuasa dan paling disegani di negara ini! Ivan tersenyum kecut melihat kepala preman bersikap demikian. Tentu ia tidak hanya sekadar mengenal ketua mafia Naga Hitam. Justru, Delon bekerja kepada keluarga Graha. Tugasnya adalah sebagai pengawal pribadi anggota keluarga besar Graha, menjaga pesta serta acara yang diadakan oleh keluarga Graha dan penyelesai konflik-konflik yang berhubungan dengan dunia bawah. Demikian, Delon begitu tunduk dan patuh pada dirinya yang merupakan pewaris keluarga Graha. "Sebaiknya kau hubungi Delon saja, boss besar kalian untuk membuktikan ucapanku ini benar atau tidak!" Tiba-tiba, Ivan berujar kembali yang membuat lamunan kepala preman buyar.Kini semua orang menat

    Last Updated : 2024-09-09
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 16

    Namun tiba-tiba Delon yang tak lain adalah ketua mafia Naga Hitam terperanjat begitu melihat apa yang tengah kepala preman lakukan kepada Ivan. Apa dia sudah gila? Dia mau menembak pewaris keluarga Graha?Terang saja Delon langsung naik pitam. Sementara kepala preman nampak kebingungan melihat boss besarnya bersikap demikian, juga memanggil Ivan dengan sebutan 'tuan muda'? Kini kepala preman masih mengarahkan moncong pistol ke arah Ivan. Ia masih belum memahami apa yang tengah terjadi. Masih mencerna. Di titik ini, Delon mendelik ke arah kepala preman, "Apa yang kau lakukan bodoh!?" bentak ketua mafia Naga Hitam selagi berjalan mendekat ke arahnya. Hal tersebut membuat kepala preman terlonjak kaget. Apa yang ia lakukan? tanya kepala preman dalam hati seakan kepada dirinya sendiri. Dengan masih mendelik, Delon membentak kepala preman itu kembali begitu tiba di hadapannya. "Turunkan pistolmu bodoh!" Mendapatkan perintah dari boss besarnya langsung, kepala

    Last Updated : 2024-09-10

Latest chapter

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 223

    "Pasti, ketiga orang yang menjadi otak dibalik penculikan ini akan ke depan semua untuk menemuimu dan membiarkan area belakang pabrik dijaga oleh anak buahnya," "Saat itu lah, tim kedua bergerak menyerbu dari arah belakang untuk menyelamatkan anak-anak. Habisi yang menjadi penghalang!" "Lalu, bagaimana jika anak-anak dipindahkan, tuan muda? Atau kita minta anak-anak dibawa ke depan saja dan diserahkan bersamaan dengan kami yang menyerahkan uang tebusan?" salah satu Letnan mengajukan pertanyaan sekaligus memberikan usulan. Ivan seketika berpikir cepat. Ia belum tahu motif sebenarnya ketiga orang itu melakukan penculikan terhadap murid-muridnya. Yang jelas, mereka bertiga ingin balas dendam padanya dengan menggunakan murid-muridnya. Atau ada motif lain? Tidak ada waktu lagi bagi Ivan untuk memikirkan hal itu, sebab saat ini Ivan harus bergerak cepat! Toh, hal itu tidak terlalu penting karena Ivan telah menyiapkan rencana cadangan! Dengan manggut-manggut, Ivan berujar, "Bole

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 222

    Sebenarnya, melawan serangan dari keluarga Graha adalah pilihan kesekian, sebisa mungkin Doni dan Samuel akan menghindari hal itu terjadi. Sebab, mereka berdua tidak yakin akan menang melawan pasukan keluarga Graha yang terkenal sangat kuat itu! Namun, kini keluarga Graha telah mengetahui bahwa mereka berdua adalah dalangnya. Demikian, tuan muda Ivan sudah tidak akan bermain-main lagi kali ini ... Terpaksa, keduanya pun memutuskan melawan keluarga terkaya di negara ini. Soal cara menghadapi sekaligus melawan serangan, bukan lah masalah, sebab Doni sendiri memiliki banyak sekali tukang pukul, ditambah bantuan pasukan dari keluarga Fairuz. Hal tersebut membuat kekuatan keduanya tidak bisa dianggap sebelah mata. Keluarga Graha telah menemukan lawan yang sepadan! Selain itu, Doni dan Samuel juga tidak mengkhawatirkan keluarga Graha yang akan membuat karir dan bisnis mereka berdua berakhir. Bagaimana tidak, Charles telah menjanjikan akan itu untuk mereka. Demikian, keduanya cukup

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 221

    Sontak saja, penjelasan Ivan membuat Susan terhenyak! Kemudian, Susan menyugar rambutnya dengan kasar sembari mengedar pandangan ke sekeliling. Ia sampai lupa kalau di sekolah ini juga sedang ada masalah dan tentu saja Ivan harus mengurusnya. Namun, kini Susan menjadi sedikit lebih tenang, sebab mendengar kalau Ayah mertuanya turun tangan untuk membereskan musuh keluarganya. Kemudian, perempuan cantik itu pun kembali menjatuhkan diri di sofa. Urung pergi, tanda mendengarkan apa kata suaminya barusan. Ivan yang teringat jika Susan tengah mengandung jelas saja tidak mau terjadi hal buruk pada istri juga kandungannya, "Ingat apa kata dokter, sayang. Kamu tidak boleh banyak pikiran, hindari stress dan jangan terlalu kecapekan karena itu akan berpengaruh pada kandunganmu." Menatap Susan dengan sorot penuh harap juga cinta, Ivan menggeleng lemah dan kembali berujar, "Aku benar-benar tidak mau kamu mau pun calon anak kita kenapa-napa, sayang. Selain itu, aku sudah pernah berjanji pada

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 220

    "Segera hubungi semua maskapai penerbangan yang ada di negara ini, Renata! Terutama kota ini!" titah Ivan tegas sambil mengusap wajah dengan kasar. "Cari informasi mengenai kedatangan Charles ke negara ini dan penerbangannya mendatang. Pastikan, kamu tahan sebisa mungkin supaya Charles tidak terbang ke negaranya!" Mendapatkan perintah itu, di sebrang sana Renata langsung mengiyakan. Sambungan terputus. Tiba-tiba, Ivan mencemaskan sesuatu. Mungkin kah ... *** "Sayang!" Muncul kedatangan Susan di muka pintu dengan keadaan panik. Melihat istrinya dalam keadaan seperti itu, Ivan buru-buru bangkit dari duduknya dan berjalan menghampiri. "Ja-jadi, Sheila itu adalah Natasha, sayang?!" tanya Susan mendesak. Sebelumnya, Ivan mengabarkan tentang hal itu kepada Susan mau pun kakek Rahardian. Namun, Ivan harus mengabarkan hal buruk juga kepada mereka berdua ; mengenai Sheila dan ibunya yang diculik oleh tiga pria yang pasti adalah suruhan Doni dan Samuel. Susan yang tidak puas me

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 219

    Kini, para orang tua murid sekaligus donatur sekolah tengah berunding. Sedangkan para orang tua murid yang tidak bisa mengeluarkan uang tebusan hanya bisa terduduk pasrah. Mereka tidak bisa berbuat apa-apa selain menyerahkan masalah ini kepada pihak sekolah atau polisi. Para guru sendiri tengah mendesak Ivan untuk menuruti apa kata orang tua murid yang berkuasa tersebut saja. Namun, Ivan bersikeras tidak mau menurut dengan mereka. Tiba-tiba, salah satu dari mereka berseru lantang, "Kalau begitu, kami memilih akan menyelamatkan anak kami sendiri!" "Kami juga! Lebih baik kami menyelamatkan anak kami sendiri daripada harus menyerahkan padamu Pak Ivan! Kami tidak percaya pada anda!" "Kami juga!!!" Ivan terperangah, tangannya mengepal kesal seraya menatap mereka yang tengah balik menatapnya dengan jijik juga sinis. "Silahkan saja! Coba selamatkan anak kalian sendiri kalau bisa! Tapi yang jelas, saya akan tetap menyelamatkan semua murid tanpa terkecuali!" ucap Ivan tegas sekaligu

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 218

    "Jika kita lapor polisi, itu tandanya kita menantang para penculik dan hal itu akan membuat mereka marah. Bukan tidak mungkin, jika mereka akan nekat membunuh anak-anak kita!" "Lebih baik, segera siapkan uang masing-masing sebesar 5 miliar dari kita dan bawa uang itu ke penculik untuk menebus anak kita! Dengan begitu, mereka akan melepaskan mereka dan anak-anak kita akan selamat!" "Tapi kami tidak mempunyai uang sebanyak itu! Dari mana coba kami mendapatkan uangnya?!" "Bagaimana mungkin kami bisa mengumpulkan uang 5 miliar dalam waktu 48 jam?!" "Kami bukan dari keluarga kaya raya seperti kalian yang dengan mudahnya mengeruk uang!" "Usaha dong! Jangan pasrah begitu! Cari pinjaman uang atau tidak minta bantuan kepada suadara-saudara kalian. Apakah kalian tidak menginginkan anak kalian kembali?!" "Kalian pikir, cari pinjaman uang dengan nominal yang bagi kami sangat besar itu mudah?!" Terbentuk lah dua kubu yang berbeda, kubu yang memilih menebus anak-anak mereka dan kubu yang

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 217

    "Betul!!!" yang lainnya langsung berseru menambahi. Sebelum Ivan dan para guru angkat bicara, orang tua murid lainnya sudah angkat bicara lebih dulu dengan nada yang meledak-ledak pula. "Kami sudah membayar mahal sekolah ini! Tapi, pengawasan dan penjagaanya buruk sekali!" "Kami sungguh menyesal!" "Kami semua kecewa!!!" Mendapatkan cibiran dan protes dari orang tua murid, para guru hanya bisa menunduk tidak berdaya. Pasalnya, sedari tadi sudah mencoba menenangkan, tapi tidak bisa! Di sisi lain, beberapa dari mereka adalah donatur sekolah! Sedangkan Ivan tetap duduk dengan tenang di kursinya, membiarkan mereka meluapkan segala emosi. Tiba-tiba ... "Anda dan guru-guru di sekolah ini harus tanggung jawab!" "Betul! kelalaian kalian lah yang menyebabkan anak-anak kami diculik!" "Tolong! Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu sekalian bisa tenang dulu—" "Bagaimana kami bisa tenang, Pak Ivan! Anak kami diculik!" "Para penculik itu meminta tebusan uang sebesar 5 miliar per anak dan jika k

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 216

    Setelah memberitahu informasi terkini mengenai pembajakan buss dan penculikan terhadap sepuluh murid itu dan berkoordinasi dengan para guru, Ivan baru menemui Renata di tempat yang telah dipilihnya tak jauh dari sekolah. Kini, Ivan benar-benar dikejar waktu. Ia harus bergerak cepat dan efisien dalam menyelesaikan masalah yang terjadi bersamaan! "Informasi apa yang akan kamu sampaikan, Renata? Apakah ada kendala?" ucap Ivan dengan rahang mengeras setelah menjatuhkan diri di kursi di hadapan Renata. Ivan bertanya demikian, sebab Renata dalam keadaan panik saat pertama kali ia melihatnya. Di sisi lain, pikiran Ivan harus terbagi. Tidak bisa fokus. Sepertinya tidak bisa semua masalah ia yang turun tangan. Terpaksa, ia akan melepas salah satu masalah kepada bawahannya untuk mengurus sepenuhnya. Sebenarnya, Ivan tidak setuju jika menyerahkan penculikan Sheila ini kepada pihak polisi sebab pasti akan berakhir sia-sia. Bercermin dari kejadian sebelumnya, yang tidak bisa diselesaikan

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 215

    Sehari sebelum terjadinya pembajakan buss dan penculikan terhadap sepuluh murid di sekolahnya Ivan, Hernomo, Andreaz dan Sudibyo terlihat sedang memantau keadaan sekitar sambil mengobrol di sebuah pabrik terbengkalai. Ada banyak anak buah yang tengah disibukan dengan pekerjaanya dalam rangka persiapan akhir yang akan digunakan untuk menyekap para murid nantinya. "Bagaimana, Jack?" tanya Hernomo kepada ketua anak buahnya. "Sebentar lagi, semuanya siap, Pak Hernomo, Pak Andreaz dan Pak Sudibyo," jawab pria itu mantap sambil menatap ketiganya. Seketika mereka bertiga kompak menyeringai sambil manggut-manggut, "Bagus, selesaikan secepatnya!" Setelah itu, ketua bernama Jack itu kembali melakukan pekerjaanya bersama anak buahnya yang lain. Tiba-tiba, Sudibyo berseru lantang yang membuat Hernomo dan Andreaz menoleh padanya, "Aku ingin karir Ivan segera berakhir! Sama sepertiku! Gara-gara dia, aku harus dipecat!" Hernomo, dengan mendengus menimpali, "Mari Pak Sudibyo, kita buat kar

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status