Share

Bab 140

Author: Ahong
last update Last Updated: 2024-12-09 09:23:07

Namun, Susan buru-buru menggelengkan kepalanya.

Tidak mungkin Ivan sama seperti Aditama!

"Yakin lah bahwa kekuatan cinta kalian akan membuat semua orang merasa capek sendiri. Hiraukan saja segala caci maki, hinaan dan cemoohan yang kalian terima. Terus yakinkan anggota keluargamu jika kamu tidak salah pilih suami." Vania menggusap lembut tangan Susan.

Tahu betul tekanan yang diterima oleh wanita tersebut.

Perkataan Vania membuat lamunan Susan terbuyar.

Ia pun kembali menatap Vania dengan sendu, "Sekarang aku lebih santai menghadapi segala macam hinaan, caci maki, Nona. Meskipun kadang-kadang masih terpancing emosi, tidak bisa dikontrol."

Kemudian, Susan menghela napas, "Baik lah. Aku akan terus berusaha meyakinkan semua orang bahwa aku tidak salah pilih suami dan bahagia menikah dengan Ivan."

Mendengar itu, Vania manggut-manggut seraya tersenyum.

Lalu, Vania memicingkan mata!

"Apalagi Kakekmu memihakmu, bukan?"

Susan mengangguk.

Tiba-tiba, Susan terhenyak kala ter
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 141

    "Ibumu mengatakan jika kamu tidak pernah tuh merantau ke luar negeri!" Ivan tetap bersikap santai dan tenang, "Ah, soal itu. Aku berbohong kepada kedua orang tuaku karena tidak ingin membuat mereka khawatir," Susan terdiam, tidak langsung menjawab, tengah mencerna perkataan Ivan. Demi membuat Susan tambah yakin, mulut Ivan kembali bicara, "Itu sebabnya aku sangat jago berkelahi, sayang karena diajari oleh orang-orang hebat seperti Tuan Muda Aditama, juga Tuan Delon." Di saat ini, Susan malah menutup mata. Tidak menggubris penjelasan Ivan. Sebab, tiba-tiba teringat perkataan Vania tadi bahwa tidak semua kebingungan harus terjawab saat itu juga. Memang, Susan merasa tidak mengenal sosok Ivan yang dulu. Kini begitu berbeda! Termasuk sikap dan perlakuannya kepadanya. Hal tersebut membuatnya semakin dibuat tidak berdaya. Setelah terdiam beberapa saat, akhirnya Susan membuka mata. Tiba-tiba, Susan main menubrukan diri dan menenggelamkan wajah di dada bidang Ivan. Mend

    Last Updated : 2024-12-09
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 142

    Ivan pulang dari sekolah lebih awal karena mau mempersiapkan bulan madu besok. Namun, Ivan tidak pulang ke apartemen, melainkan pulang ke rumah kedua orang tua kandungnya. Sudah beberapa hari ini ia tidak pulang ke sana. Sesuai janji kepada kedua orang tuanya bahwa akan sering-sering pulang dan sesekali menginap. Selain itu, Ivan hendak menanyakan perihal Aditama yang meminta bantuan pasukan keluarganya untuk menyerang keluarga Gao kepada Ayahnya. Melihat anak satu-satunya pulang, Rosalinda seketika senang bukan main. Langsung memeluknya erat, "Kenapa sudah dua minggu kamu tidak pulang, Nak? Janjimu apa kepada Ibu dan Ayahmu, hah?!" Rosalinda langsung mengeluh begitu pelukan terlepas. Mendengar itu, Ivan hanya bisa tersenyum pahit, "Maafkan Ivan, Ibu. Akhir-akhir ini Ivan sangat sibuk. Apalagi Ivan sekarang sudah menjadi kepala sekolah. Jadi, tugas Ivan semakin bertambah banyak." Seketika wajah Rosalinda tertekuk, "Tapi kamu harus tetap mengusahakannya, Nak untuk sering-

    Last Updated : 2024-12-10
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 143

    Beberapa menit kemudian, pintu kamar Ivan diketuk, pelayan memberitahu jika sang Ayah telah pulang. Ivan pun segera beranjak dari kamar dan melangkah keluar. Kini anggota keluarga Graha yang telah utuh kembali tengah makan malam bersama. Sungguh makan malam yang sudah lama didamba-dambakan. Begitu makan malam selesai, dilanjut dengan ngobrol santai penuh canda dan tawa. Setelah itu, Ivan mengajak Ayahnya bicara empat mata. Anak dan Ayah itu berbincang di taman rumah yang dibelakangnya terdapat pemandangan air mancur. Disekelilingnya, dihiasi lampu-lampu. Indah sekali. "Ayah sudah menyuruh Delon untuk menyiapkan pasukan untuk besok?" Graha mengangguk. "Sudah, Van," jawab Graha mantap, "Berapa tukang pukul yang dibutuhkan Aditama? Dia belum memberitahu Ayah berapa jumlahnya," "Lima puluh, Yah. Ditambah tiga Letnan," Mendengar hal tersebut, rahang Graha mengeras seraya manggut-manggut, "Berapa pun tukang pukul yang Aditama butuhkan, akan Ayah berikan!" Kemudian, Grah

    Last Updated : 2024-12-11
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 144

    Kini, Susan tengah mengeringkan rambut Ivan dengan menggunakan hairdryer. Selagi Susan melakukan hal itu, hatinya berdebar-debar. Sebab, kali pertama wanita cuek dan dingin itu memberikan perhatian kepada prianya. Sementara Ivan menganggap apa yang tengah Susan lakukan padanya serasa mimpi. Meski demikian, Ivan begitu senang bukan main. Namun, kali ini Ivan memilih tidak menggoda sang istri, takut membuat Susan kesal yang mengakibatkan suasana hatinya berubah buruk. Jika hal itu terjadi, bisa gawat! Selesai mengeringkan rambut, Susan bilang kepada Ivan jika hendak ke dapur untuk menyiapkan hidangan bersama pembantu. Tidak lama kemudian, Ivan menyusul sang istri ke dapur. Sesampainya di sana, Ivan harus dibuat terkesima dengan pemandangan hidangan yang sudah tersaji di atas meja. Terlebih, Susan yang katanya membuat hidangan itu dan menyajikan khusus untuknya. "Ini, aku tidak salah lihat? Kamu menyiapkan minuman hangat, makanan, sup untukku, sayang?" ucap Ivan seteng

    Last Updated : 2024-12-12
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 145

    Keesokan harinya, ketika Susan membuka mata, ia seketika mendelik seraya berteriak. Bagaimana tidak, pemandangan wajah Ivan yang sangat dekat dengan wajahnya langsung menyambutnya. Tidak hanya itu, pria itu juga tengah memeluknya! Disaat yang sama, Susan refleks mendorong tubuh Ivan hingga ke tepi ranjang sebelum akhirnya terjatuh. Ivan yang belum sadar sepenuhnya hanya bisa meringis kesakitan di lantai. Sedangkan Susan buru-buru beranjak bangun dan menyenderkan punggung. Sontak saja, Susan marah sebab Ivan yang lancang tidur bersamanya! Namun, detik berikutnya, Susan terhenyak. Menyadari sesuatu. Astaga! Bukan kah tadi malam... Susan tak pelak menepuk jidat, merutuki diri. Ya ampun! Aku lupa jika tadi malam aku yang meminta Ivan untuk tidur denganku! Kini, Ivan telah berdiri. Lalu, menatap Susan dengan pandangan memicing, "Kenapa kamu mendorongku, sayang?" "Ma-maafkan aku, Van. Aku refleks mendorongmu barusan karena kaget pas aku buka mata ada wajah kamu di depa

    Last Updated : 2024-12-12
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 146

    9 jam kemudian, pesawat yang ditumpangi Ivan dan Susan mendarat di bandara Internasional Male. Setelah itu, keduanya melanjutkan perjalanan dengan menaiki seaplane sebelum kemudian dilanjutkan dengan speedboat untuk menuju resor. Conrad Maldives Rangali Island, adalah resor yang dipilih. Kesan mewah dan personal, dua kata yang tepat untuk menggambarkan resor tersebut. Selain itu, semakin indah pula karena dikelilingi alam Maladewa. Sementara itu, mereka berdua memilih vila tipe pantai yang menawarkan akses mudah ke pasir putih dan laut jernih. Juga dilengkapi balkon yang bisa digunakan untuk bersantai sambil menikmati pemandangan laut. Ditambah kolam renang pribadi. Sesampainya di sana, setelah beristirahat agak lama di kamar, mereka berdua langsung makan malam sebab sampai di vila sore hari. Keduanya makan malam di restoran mewah dengan suasana tepi laut yang elegan. Ivan benar-benar merasa sangat bahagia. Pasalnya, Susan tidak menolak saat ia berinisiatif memegang

    Last Updated : 2024-12-13
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 147

    Kini Ivan menatap pemandangan sang istri yang tengah duduk di atas tubuhnya. Ia sungguh tidak menyangka jika Susan akan bertindak agresif seperti ini... Namun, tentu saja Ivan sangat senang. Hal yang telah ia tunggu-tunggu sejak lama adalah Susan yang juga menginginkannya. Bukan hanya dirinya. Lalu, Ivan sedikit mengangkat tubuh dan menopang dengan kedua tangannya. Sementara Susan tengah mengamati wajah Ivan dengan aura nakal sekaligus memberikan sentuhan-sentuhan lembut pada leher dan wajah sang suami yang membuat tubuh Ivan bergetar. Susan memutuskan menuruti saran dari sekretarisnya dengan bertindak agresif seperti ini. Selain itu, juga ingin memberikan kode kepada Ivan bahwa ia telah menyerahkan jiwa dan raga sepenuhnya. Susan, dengan pandangan memicing berkata, "Cinta itu buta ya... bagaimana mungkin aku bisa jatuh hati pada pria sepertimu, Van?" Sontak saja, senyum langsung terkembang lebar di bibir Ivan. Benar, Susan telah mencintainya! Dan selanjutnya hal ti

    Last Updated : 2024-12-14
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 148

    Di saat ini, Susan dan Ivan tengah berpelukan dengan erat. Sebab, Susan hendak melepas Ivan pergi ke negara Nozil bersama Aditama. "Kembali dengan selamat, sayang. Aku tidak mau mendengar kabar buruk apa pun tentangmu," ucap Susan cemas bukan main begitu pelukan terlepas. Ivan mengangguk seraya mengusap kedua pipi sang istri tercinta dengan lembut. "Pasti, sayang. Aku akan kembali kepadamu dengan kedaan baik-baik saja!" Kini, keduanya tengah berada di rumahnya Aditama dan Vania. Negara Ferandia. Ivan memutuskan menitipkan Susan kepada Vania demi keselamatan istrinya. Rasanya tidak tenang jika meninggalkan Susan sendirian di vila Maldives. Ia akan menjalankan misi yang berbahaya, bisa jadi, musuhnya itu akan mengincar orang-orang tercintanya. Setelah melanjutkan bercinta di pagi harinya, sarapan, mereka berdua langsung terbang ke Negara Ferandia. Sehingga, Ivan dan Aditama akan terbang bersama ke negara Nozil dari Ferandia. Meski kebersamaan keduanya sudah lebih dari

    Last Updated : 2024-12-14

Latest chapter

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 231

    Pertempuran terhenti sejenak. Melihat pasukan keluarga Fairuz bergabung dalam pertempuran, pasukan Doni dan Samuel berteriak garang. Semangat mereka pun kembali membara, menjadi sangat siap menghadapi para penyerang. Lalu, semua pasukan gabungan itu kompak menatap pasukan keluarga Graha dengan senyum sinis sekaligus merendahkan. "Mereka bukan tukang pukul sembarangan, tuan besar," bisik Letnan. Mendengar itu, Graha mendengus. Di saat yang sama, tangannya mengepal kuat. Tanpa menoleh ke arah Letnan yang tengah mengajaknya bicara, Graha berujar, "Jelas, karena mereka adalah pasukan keluarga Fairuz!" Seraya menelan ludah, Letnan itu lanjut berkata, "Kita harus tetap berhati-hati, tuan besar. Mereka tidak bisa kita anggap remeh!" "Kita buktikan kepada mereka bahwa kekuatan pasukan keluarga kita jauh lebih unggul! Mereka, tidak akan pernah bisa menyamai keluarga Graha, tidak akan pernah!" ucap Graha tegas sambil menatap tajam semua orang yang ada di depannya secara bergantian.

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 230

    Graha membentuk dua tim. Tim satu dipimpin dirinya. Rahardian ikut dengannya. Sedangkan tim dua dipimpin oleh Ivan. Tim satu berangkat dengan menggunakan mobil, yang menyerang dari depan markas dan tim dua berangkat menggunakan helikopter yang nantinya akan mendarat di rooftop markas, menyerang dari atas. Kebetulan, markas Doni memiliki helipad di atasnya. Begitu ke empat helikopter itu hendak mendarat, pasukan pihak lawan yang bertugas menyerang di rooftop telah mengangkat senjatanya dalam posisi tembak. Mereka sudah berada di situ beberapa menit yang lalu, menunggu kedatangan helikopter-helikopter itu. Begitu pula dengan Ivan dan pasukannya, yang juga segera bersiap dalam posisi yang sama. Helikopter-helikopter itu kini mulai turun bersamaan. Persis saat kaki-kaki helikopter menyentuh lapangan, salah satu anggota pasukan Doni dan Samuel langsung berteriak nyaring. "Serbu!!!" Seketika mereka berlompatan, keluar dari persembunyian, mulai melepas tembakan. Trr tat tat! Tr

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 229

    Mendapatkan pertanyaan itu, Doni tertawa renyah, "Yang pasti, dari keluarga yang kekayaan, kekuatan dan kekuasaanya setara dengan keluarga Graha!" Namun, Ivan tidak berniat membahas hal itu lebih lanjut. "Baik lah. Coba kita lihat nanti. Apakah bantuan dari keluarga yang katamu, kekayaan, kekuatan dan kekuasaannya setara dengan keluarga kami itu akan bisa menang melawan pasukan keluarga kami atau tidak!" Tawa Doni terhenti, lantas ia mendecih, "Jangan harap kalian bisa menghancurkan markas saya dengan mudah! Walau saya tau kalau belum pernah ada yang bisa mengalahkan pasukan keluarga Graha. Tapi, jangan remehkan pasukan saya kali ini, tuan muda Ivan karena saya akan mengukir sejarah!" Selesai menelfon, Ivan menatap semua orang di hadapannya secara bergantian yang kini tengah balik menatapnya dengan tangan terkepal juga waja-wajah bersemangat. "Kita berangkat sekarang!" *** DOR! DOR! DOR! Di bawah hujan peluru, Charles tampak tergesa menaiki tangga pesawat jet miliknya diik

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 228

    Sementara itu, Basuki dan Renata telah mendapatkan informasi mengenai kedatangan dan penerbangan mendatang putra kedua keluarga Fairuz. Keduanya mengaku kesulitan mengingat Charles berasal dari salah satu keluarga penguasa Asia. Begitu mengetahui bandara yang akan digunakan Charles terbang ke negaranya, Basuki dan Renata langsung bergerak cepat untuk menahannya. Untungnya, kali ini, keduanya bergerak lebih cepat. Charles belum berangkat, sedang dalam perjalanan menuju ke bandara. Hal tersebut membuat mereka berdua berspekulasi jika Sheila yang sebenarnya adalah Natasha ada di tangan putra kedua keluarga Fairuz itu! Dua orang kepercayaan keluarga Graha itu langsung menjelaskan situasi darurat hendak menangkap seseorang kepada pihak bandara. Tinggal menyebutkan nama keluarga Graha saja, maka, urusan beres! Alhasil, semua orang yang ada di bandara segera dievakuasi, lantas ditutup untuk umum. Kini Basuki dan Renata tinggal menunggu kedatangan Charles untuk dibekukan. *** "Hallo

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 227

    "Kumpulkan target utama kalian di satu tempat. Setelah itu, aku akan langsung mengirimkan bom kepada mereka," jawab pria itu dengan seringaian lebar di bibirnya sambil menyesap vodka di tangannya. Membusungkan dada, perakit bom itu lanjut berkata, "Aku membutuhkan ruangan khusus, bisa rumah atau pun apartemen. Bebas. Tapi, pastikan tidak mencolok!" Mendengar itu, Doni dan Samuel tersenyum. Kemudian, saling pandang, lantas wajah keduanya seketika berbinar-binar. Doni kembali menatap pria di depannya dengan hati senang, "Soal itu, anda tidak perlu khawatir. Kami akan segera menyediakannya. Yang penting, target kami mati!" "Itu mudah sekali kulakukan, asal tidak ada yang menganggu!" ucap utusan Charles itu dengan dingin. Lalu, ia menghempaskan punggung ke sandaran kursi kembali dan menatap keduanya secara bergantian. "Setelah target utama kalian sudah berkumpul di satu tempat, segera kabari aku dan aku akan langsung mengirimkan bom-bom itu!" Mendengar penjelasan perakit bom te

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 226

    DOR! DOR! DOR! Trr tat tat tat! Mendapatkan serangan mendadak dari anak buah mereka bertiga sendiri yang bertugas menjaga murid-murid membuat ketiganya kebingungan sekaligus marah. Di saat yang sama, buru-buru berlindung seraya mengambil senjata dan berusaha mendapatkannya yang lain dari anak buah mereka bertiga. Apa yang terjadi? Kenapa anak buah mereka malah menyerang bossnya? "Bangsat! Kalian berkhianat, hah?!" teriak Hernomo marah demi melihat apa yang tengah dilakukan oleh ke empat anak buahnya. Begitu pula dengan Sudibyo dan Andreaz yang juga berteriak marah! Mendengar itu, ke empat anak buah keluarga Graha kompak menatap ketiganya bergantian sambil menyeringai. Mejeda serangan sejenak demi melihat para musuh yang langsung terdesak dengan wajah-wajah yang kini mengeras juga kebingungan. "Kami bukan lah anak buah kalian bertiga!" "Kalian sangat-sangat bodoh dan lalai! Bisa-bisanya, kalian abai akan hal-hal kecil seperti ini!" "Tapi, bagus lah. Dengan begitu, kami bisa

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 225

    Pria itu terperangah, tangannya mengepal sebab geram seraya menatap ketiga pria di depannya yang menatapnya tajam ; seakan hendak menelannya hidup-hidup! "Setidaknya, bawa anak-anak ke sini supaya aku percaya!" bentak pria itu. Menggelengkan kepala sambil mendecih, ia lanjut berkata, "Kami juga tidak bodoh, bisa saja kalian akan bertindak curang. Setelah menerima uang tebusan ini, tapi kalian tidak menyerahkan anak-anak!" Perkataan pria itu membuat ketiganya semakin marah. Sungguh, perkataannya menjengkelkan sekaligus menyentilnya. Sebab, mereka bertiga yang sudah menyiapkan rencana untuk membalas Ivan. Maka, ketiganya pun memilih melepas anak-anak sebelum Ivan datang. Lalu, Andreaz segera balik badan dan memberi perintah kepada salah satu anak buahnya untuk membawa murid-murid ke mari. Seketika anak buah itu langsung melakukan tugasnya. Tidak lama kemudian, empat anak buah mereka yang sebenarnya adalah tukang keluarga Graha yang menyamar sebagai anak buah Hernomo, Andreaz

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 224

    "Di mana Ivan?!" tanya Hernomo dingin ketika yang datang untuk menebus para murid bukan lah Ivan. Usai berkata, ia mengedar pandangan ke sekitar, seperti tengah mencari keberadaan orang yang dimaksud. Begitu pula dengan Andreaz yang juga melakukan hal yang sama. Sementara Sudibyo menatap pria yang membawa koper di tangannya itu yang kini tengah balik menatapnya dengan gigi bergemeretak! "Siapa kau? Kenapa bukan kepala sekolah berengsek itu yang datang ke mari?!" Di bawah todongan senjata anak buah mereka bertiga, pria itu menatap ketiganya secara bergantian. Sebelumnya, tentu saja pria itu telah dicek sekujur tubuhnya saat baru pertama kali tiba dan bersih. Namun bukan berarti mereka tidak waspada! "Aku adalah utusan Pak Ivan yang ditugaskan untuk menggantikan beliau membawakan uang tebusan kepada kalian dan menyelamatkan para murid!" Seketika ketiga orang itu mengernyitkan kening sebelum kemudian saling tatap, "Ivan, mengutus seseorang?... " Hernomo, dengan pandangan me

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 223

    "Pasti, ketiga orang yang menjadi otak dibalik penculikan ini akan ke depan semua untuk menemuimu dan membiarkan area belakang pabrik dijaga oleh anak buahnya," "Saat itu lah, tim kedua bergerak menyerbu dari arah belakang untuk menyelamatkan anak-anak. Habisi yang menjadi penghalang!" "Lalu, bagaimana jika anak-anak dipindahkan, tuan muda? Atau kita minta anak-anak dibawa ke depan saja dan diserahkan bersamaan dengan kami yang menyerahkan uang tebusan?" salah satu Letnan mengajukan pertanyaan sekaligus memberikan usulan. Ivan seketika berpikir cepat. Ia belum tahu motif sebenarnya ketiga orang itu melakukan penculikan terhadap murid-muridnya. Yang jelas, mereka bertiga ingin balas dendam padanya dengan menggunakan murid-muridnya. Atau ada motif lain? Tidak ada waktu lagi bagi Ivan untuk memikirkan hal itu, sebab saat ini Ivan harus bergerak cepat! Toh, hal itu tidak terlalu penting karena Ivan telah menyiapkan rencana cadangan! Dengan manggut-manggut, Ivan berujar, "Bole

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status