Share

8. BERTEMU LAGI 2

“Gina!”

panggilan itu melambai di telinga Georgina ketika mereka hendak masuk ke dalam mobil.  Georgina berbalik dan dia melihat Joel melangkah begitu cepat ke arah mereka.

Tulang kaki Georgina goyah ketika Joel semakin dekat.  Dia meremas tas di tangannya untuk memastikan pikirannya masih bisa diajak untuk bekerja sama.

“Kamu mengenal dia?” Gabriel bertanya ketika dia melihat Joel dan dia mengembalikan tatapannya kepada Gina.

“Di-dia hanya salah satu temanku sewaktu masih sekolah.  Aku tidak menyangka akan bertemu dengan teman lama di sini,” jawab Gina.  Dia sedang berusaha menyembunyikan semua emosi yang menembus dadanya sekarang.

“Oh, dia teman lamamu.  Apa kalian dekat?” Gabriel bertanya lagi.  Dia melihat Joel dan tatapannya memindai penampilan pria itu.

“Kami adalah---” Joel ingin menjawab tetapi Gina memotong kata-katanya.

“Kami tidak dekat.  Kami hanya satu sekolah dan tidak terlalu dekat.  Ayo kita pergi dari sini!”

Joel hanya bergeming ketika Georgina mengabaikannya.  Bahkan Gina tidak mau mengakui hubungan mereka di masa lalu.  Joel melihat mobil itu melesat pergi dari depannya dan dia menghela napas.  “Apa dia masih marah padaku?” gumam Joel.  Tidak melihat mobil Gabriel lagi, dia pun memutuskan kembali ke pesta.

***

Georgina tiba di apartemennya dan dia melempar tasnya ke dalam sofa.  Ketika nanny keluar dari kamar Zion, dia bertanya tentang putranya.

“Baru saja dia tidur, Nona.”

“Baiklah.  Aku akan membawanya ke kamarku.  Terima kasih sudah menjaga Zion untukku.”

Georgina ke kamar Zion.  Dia mengambil putranya dari ranjang lalu membawanya ke kamar pribadinya.  Dia membaringkan Zion dengan hati-hati, tidak mau membangunkan putra kecilnya.   “Mama sangat mencintaimu.  Maafkan mama karena menyembunyikanmu dari ayah kandungmu.  Kelak, saat kamu sudah siap, mama akan memberitahumu semuanya.  Tapi sekarang mama harus melakukan ini.  Mama tidak mau memiliki kedekatan apa pun lagi dengannya.  Maafkan mama, sayang.” Gina membungkuk dan dia mencium pipi gembul putranya.

Esok harinya, Georgina bangun tepat waktu.  Dia sudah terbiasa bangun jam enam pagi.  Dia akan menyiapkan sarapan sebelum Zion bangun dan setelah itu dia juga akan melakukan olahraga ringan.  Karena ini hari Minggu, Gina memiliki rencana untuk membawa Zion jalan-jalan.  Kebiasaan seperti ini selalu membuat Gina bersemangat karena dia bisa melihat Zion melakukan banyak hal di luar rumah.  Jika di tengah minggu, Zion pasti menemaninya di rumah dan butik.

Setelah menyiapkan sarapan, Gina kembali ke kamarnya dan senyuman melengkung di bibirnya ketika melihat Zion masih tidur.  Kesempatan itu pun dia gunakan untuk melakukan beberapa gerakan yoga di kamarnya. 

Hampir tiga puluh menit kemudian,

“Mama,” panggil Zion.  Suara kecilnya menjadi kehangatan di hati Georgina.  Ketika dia menoleh, putra kecilnya sudah duduk.

“Tunggu sebentar, sayang.  Mama harus menyimpan karpet yoga dulu,” ucap Georgina sambil tersenyum. 

Georgina menyimpan karpet yoganya, dan dia mengulurkan kedua tangannya kepada Zion.  “Mama menyiapkan sarapan kesukaanmu.  Ayo kita makan!”

Zion dan Georgina sudah ada di meja makan.  Pengasuh Zion pun sudah mengambil tempat duduknya di meja yang sama.

“Nona, apakah kita akan keluar hari ini?” tanya Brenda, pengasuh Zion sejak bayi.

“Ini hari liburmu, Brenda.  Kamu bisa berkencan dengan kekasihmu atau bersenang-senang dengan temanmu.  Aku akan pergi berdua saja dengan Zion.”

“Bagaimana kalau Nona membutuhkan sesuatu?” muncul kekhawatiran di wajah Brenda.

Gina tersenyum ketika meletakkan makanan Zion di baby chair.  “Aku bisa mengatasinya, Brenda.  Kamu terlalu sering lembur dan aku merasa bersalah padamu.”

“Baiklah.  Nona bisa menghubungiku jika membutuhkan sesuatu.”

***

Joel tidak bisa tenang setelah pertemuannya dengan Georgina tadi malam.  Setelah tiga tahun berpisah akhirnya mereka bertemu lagi.

Joel tidak konsentrasi ketika memakan sandwich di tangannya.  Bahkan dia tidak bisa menikmati rasanya.  Pikirannya masih berkeliaran, mempertanyakan banyak hal tentang Georgina.  “Aku harus bertahan selama beberapa hari lagi di sini.  Aku harus bertemu dengan Gina lagi.”  Joel membuat keputusan dan tekadnya tidak bisa diubah lagi.

Joel membuka ponselnya.  Mungkin dia bisa menemukan informasi tentang Georgina di media sosial.  “Percuma aku mencari sosial media Gina.  Dia sudah memblokir akunku sejak lama.” Joel mengusap wajahnya dengan kasar. 

“Tristan!” nama itu tiba-tiba muncul di kepala Joel.  “Dia mengundang Gina ke pestanya.  Mereka pasti saling mengenal dan aku akan meminta kontak Gina darinya.”

Joel menghubungi Tristan.  Dia bertanya apakah mereka bisa bertemu dan Tristan tidak keberatan dengan ajakannya.

***

Georgina mengajak Zion ke pusat permainan.  Di sana dia menemani Zion bermain.  Seperti orangtua yang lain, Gina pun masuk ke kolam bola untuk bermain dengan putranya.  Zion tampak sangat bahagia dan Georgina selalu lega setiap kali mendengar putranya tertawa.

Puas bermain di kolam bola, Zion juga mengajak Georgina untuk mengendarai mobil mainan.  Georgina mengambil alih sebagai pengemudi di boom boom car.  Zion bertepuk tangan, dia antusias ketika Gina memakaikan sabuk pengaman untuknya.

Beberapa permainan mereka lakukan, dan akhirnya keduanya kelelahan.  “Mama, haus.” Zion mengusap tenggorokannya.

Gina melihat botol minuman putranya, tidak ada lagi air di dalamnya.  “Kita harus membeli air mineral, sayang.”

Georgina menyampirkan backpack kecil di punggung Zion dan dia menggendong putranya keluar dari pusat permainan.  Setelah membeli air mineral, mereka kembali ke mobil.  Georgina akan mengajak putranya untuk makan siang di sebuah restoran kesukaannya.

Sesampainya di restoran, Georgina membantu putranya turun dari mobil.  Dia tidak menggendong Zion lagi.  Jarak dari parkiran ke restoran tidak jauh jadi mereka akan jalan kaki bersama.

“Tunggu sebentar!” Joel memegang pundak Tristan, membuat pria itu menunda keinginannya untuk menyalakan mobilnya.   Mereka baru saja hendak meninggalkan restoran setelah menikmati beberapa makanan di sana, dan sekarang mereka berdua ada di parkiran.

“Ada apa?” tanya Tristan.

“Aku melihat seseorang yang kukenal.  Aku akan menemuinya dan aku bisa pulang dengan taksi.” Joel melepaskan sabuk pengamannya dan dia keluar dari mobil tanpa mendengar jawaban Tristan. 

Joel masuk lagi ke restoran.  Celingak celinguk mencari seseorang, akhirnya dia menemukannya.  Semangat membawanya ke meja itu, namun panggilan anak kecil di depan Gina begitu mengganggu telinganya.  “Mungkinkah Gina sudah menikah?” Joel bertanya-tanya ketika anak kecil itu memanggil Georgina ‘mama’.

“Kamu mau Frittata?” Gina bertanya dan anaknya mengangguk dengan semangat.  “Mama tahu kamu menginginkan makanan itu.  Mama akan memesannya.”

Frittata adalah makanan Italia dengan bahan dasar telur yang mirip dengan telur dadar.   Biasanya akan dicampur dengan gading, keju, dan sayuran.

“Dia menyukai makanan itu?” Joel tidak bisa bergerak dari tempatnya ketika dia mendengar obrolan Gina dengan Zion.  Tiba-tiba banyak hal yang muncul di pikirannya.  “Aku juga menyukai makanan itu,” tambah Joel ketika otaknya sedang berpikir.

“Ma, apakah dia temanmu?” Zion bertanya sambil menunjuk ke belakang Georgina.  Sejak tadi dia memperhatikan Joel, dan Zion merasa aneh karena pria dewasa itu tak melepaskan pandangannya dari mereka.

Georgina berbalik badan, dia menelan air liurnya, dan rasanya otaknya seperti berhenti untuk berpikir.  “Joel?” dia tersentak melihat pria yang bergeming di belakang kursi.

Joel mengembalikan konsentrasinya yang tersebar di udara.  Dia melangkahkan kakinya ke meja Georgina dan matanya memperhatikan Zion.

“Apa yang kau lakukan di sini?” tanya Georgina.  Dia gugup dan takut ketika Joel melihat putranya.  Dia tidak mau Joel mengenal Zion.

“Ini tempat umum.  Aku tidak sengaja melihatmu di sini.  Apakah aku boleh bergabung dengan kalian?”

Sekali lagi Gina menelan air liurnya, dia masih mencerna apa yang sedang terjadi, dan dia tidak bisa menjawab permintaan Joel.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status