"Aku lupa, kaya ada yang cerita tapi siapa yah?" Ucap Mulik mengingat kan
"Cerita apa nya sih? Tanya Hilma
"Tomi dan Dodi kaya gak asing"
"Ouh siapa cerita?"
"Siapa yah aku lupa"
"Eh guru masuk" Ucap Hilma berpaling ke depan mejanya
Teman yang terpencar mulai kembali duduk ke tempat duduk masing-masing.
"Hilma kamu nanti banyakin teman yah, ngumpul ma mereka seru looo" ucap Riri teman sebangku nya
"Aku malu ri, lagian aku pemalu orangnya"
"Hahaha hilma hilma biar kamu semangat"
"Riri kamu bicara apa, tolong yah jangan ada yang bicara dikelas saat ibu ngajar" tegur bu guru
"Iya bu" ucap Riri
Pelajaran pun berlangsung, Riri memang anak yang aktif, dia ceria dan humble sama siapapun mungkin ada cita-cita ingin dia gapai sehingga serius sama pelajaran tapi kadang ngajak bercanda karena satu bangku, tapi saat jam istirahat dia banyak bercanda sama teman lainnya.
"Riri kamu mau ikut karate gak nanti pulang sekolah?" tanya Hilma pengen juga ada kegiatan ekstrakulikuler karate biar dapat teman jago karate
"Kayaknya gak deh, aku gak ada waktu lagi, kamu mau ikut?"
"Rencana sih, tapi kamu gak ikut aku gak jadi"
"Segala kamu mau sama aku karate kamu kalau ingin ikut, ajak Mulik aja Hil"
"Ih dia males kaya nya, aku suka kamu ri aktif berbaur"
"Makanya kamu Hilma banyakin pertemanan ngumpul-ngumpul sama mereka dikelas"
"Malas ah, aku kurang suka ngerumpi aku suka seni gitu"
"Ih lucu kamu Hilma deh, tapi kan biar kita saling kenal aja "
"Ya ya ya ok lah , tapi kamu jangan kecewa yah sama aku"
"Kecewa apa?"
" Aku bakal diam denger orang ngerumpi apalagi kurang kenal dan gak kenal"
" Gak apalah, kamu main hp mulu sih punya pacar yah cieee"
"Gak lah Ri, hheee"
"Cieee, aku tau loh raut wajah suka senyum-senyum sendiri liat hp"
"Ih apa sih, gak lah"
"Aku mau ke lain nya yah, kamu mau ikut" ajak Riri
"Gak deh, aku ngantuk"
"Semangat Hilma jangan ngantuk dong"
"Gak kuat mataku nih"
Terpejam sebentar lalu dia bangun, karena suara berisik anak-anak, yang penting dia menghilangkan kantuknya walau 3 menit terpejam, pelajaran sekolah membuatnya tegang dan mengantuk membuatnya rasa mudah cepat lelah.
"Mulik kamu udah bangun?" tanya Hilma sudah bangun dari tidur ayam nya sekedar mengurangi rasa kantung dan puyeng nya
"Aku gak tidur, aku cuma rebahan aja" jawab Mulik
"Kalau aku malu rebahan di kursi, aku paling tidur tekungrap pakai tangan cuma duduk, kepala ku pening nih"
"Kamu kok muka kusut gitu?""Aku diputusin pacarku, cape harus bujuk dia buat percaya"
"Ouh kamu masih sayang?"
"Gak tau lah, kamu mana tau belum pernah pacaran, kalau kamu masih pening tiduran aja" jawab Milik sewot
"Aku mau cerita nanti deh , nunggu mood kamu senang, kamu jangan ngambek ke aku, aku cuma nanya aja, aku berkurang kok pening nya oleh udah lumayan segar" ucap Hilma memalingkan badannya ke depan meja nya
Dia mendengar pembicaraan Mila dan Mulik teman sebangku nya yang dari tadi Mila tak ada di bangkunya, lalu duduk kembali kebangkunya.
"Eh Mila, aku sedih nih, kamu punya teman gak aku mau cari teman aja buat ngehibur hati?" tanya Mulik
"Ada dong, teman aku pastinya anak Madrasah insha Allah sholeh duh mana mereka keren-keren loh"
"Ni yah, aku kirim nomornya ke kamu, dia kata nya mau cari teman aja atau pacar"
"Ok terima kasih yah, kamu memang teman ku yang cantik dan baik " ucap Mulik
"Eh mulik, aku boleh gak main ke rumah kamu nanti?" tanya Hilma berpaling ke belakang lagi
"Nanti aja deh, kalau ada waktu luang" jawab Mulik"
Kamu juga ke rumah ku yah Mila?"tanya Mulik"
"Ok deh, tapi nanti aku tanya saudara ku dulu, biasa aku pulang bareng dia, rumah kami tetanggaan" jawab Mila
"Siapa saudara kamu ?" tanya Hilma
"Itu kelas 10 A" jawab Mila
"Ouh baru tau aja, maaf nanya" ucap Hilma
Hilma berpaling karena malas mengganggu mereka ngobrol mereka asyik mengobrol kurang di kenal, memang Hilma seperti cuek tapi dia kurang mengerti percakapan orang lain bila gak kenal. Saat pelajaran olahraga di mulai, gak sengaja dia kesenggol temannya satu kelas.
"Aou... liat dong kaki ku keinjek, ish ni anak gak liat apa" Bentak Lisa
"Ada apa sih lis, kamu mau marah ma siapa pula? orangnya gak dengar juga" ucap temannya Kenya sambil dia ngengir
"Budek kali yah tu anak udah injek kaki gak nyadar aku ngomong nyaring pula atau nyari masalah, nanti deh gue balas tu anak" ucap Lisa
"Ah anak kaya gitu nyari masalah paling nangis, gaya nya letoy" ucap Kenya
"Hahahaha, nih liat pembalasan Lisa"
Lisa lari dengan pura-pura keinjek Hilma, dengan membalas pura-pura gak liat.
"Rasain nih" "Eiiihh Riri tunggu lu kenapa" teriak Lisa nyaring memanggil Riri sambil pura-pura injak kaki Hilma"Au.. sakit, tapi dia kayak nya gak sengaja, yah biarlah" ucap Hilma malas pikir negatif
"Hahahaha, rasain, eh eh sini sini sini aku bisikin"
ucap Lisa ke teman nya lainnya lalu mereka ketawa bareng"Hahahahaa"Dia dari tadi natap dari kejauhan rasa ada curiga kenapa mereka ketawa sambil natap dia dari kejauhan. Rasa curiga itu dia tepis karena malas aja ribut anggap itu angin lalu, suatu saat bakal lupa.
Dia menyamperin Mulik duduk dekat Taman Aula.
"Eh Hilma kamu gak risih dengar Lisa ketawa sama teman-temannya nawain kita dari kejauhan?" tanya Mulik
"Ketawa apa sih? aku gak tau" jawab nya pura-pura gak ngerti
"Mereka ketawa sambil liat kita, kaya ada yang aneh gitu ama kita"
"Ouh ia sih, tapi biarlah aku males ah mikir"
"Kayaknya ada sesuatu nanti tanya Riri, dia ikut dengar juga bisik-bisiknya kayaknya"
"Males aku, emang kamu mau disalahin mereka?"
"Aku sih gak salah sama mereka, kamu kali yang salah"
"Ah... salah apa aku?"
"Tau, kamu gak nyadar kali"
"Hai Hilma kamu baik kan?" tanya riri "Aku baik, emang kenapa sih?" tanya balik keheranan "Kamu gak ada masalah kan sama Lisa? tanya Riri berbisik "Sumpah gak ada masalah, aku juga bingung" "Ouh kayaknya kamu gak sengaja deh injak kaki Lisa" "Ahhhh.. beneran aku gak nyadar, apa aku kecepatan lari yah" " Ehmm makanya kamu hati-hati, ya udah aku ke sana yah mau gabung sama lainnya" "Iya dahhh" Setelah mereka beres ganti pakaian olahraga, menjelang istirahat. Hilma mencoba berani dekati Lisa mau minta maaf tapi malu, dia tunda dulu karena Lisa asyik bercanda ngerumpi dengan teman lainnya. Dia malu di liat temannya yang lain, duduk ke kursi menoleh kebelakang Mulik dan Mila juga ngerumpi temannya Lisa, tambah malas khawatir dia jadi bahan gosip gak enak. Dia jadi males mendengar kan seperti nya Lisa juga kurang di sukai mereka sifatnya mendayu manja, suka ngomong seenakanya tapi lebih bar bar lagi kalau ajak
Mereka berdiri di terik matahari depan kantor sekolah, asal gak tengah lapangan dia malu sama teman lainnya. Depan kantor hanya di lihat Guru - guru saja. "Kamu lagi yang lambat" ucap pak satpam ke Hilma Hilma diam saja, percuma jawab pak satpam jutek itu pasti di acuhkannya murid berbicara. Beda satpam dulu lebih ke perhatian itu hanya satpam sementara karena pak satpam jutek ini lagi sakit. Lapar rasanya dia tahan saja udah biasa, jam istirahat lah dia makan buru-buru ajak temannya. Uang nya hanya cukup buat makan siang dan angkot saja saat pulang atau pergi salah satunya.makan 8000 angkot 2000, kadang dia jalan kaki 2 kilometerran kadang takut telat naik angkot. Dia tak Pandai bergaul, mencoba bergaul masih ada rasa malu sedikit karena pengalaman masa lalunya mengalami penolakan. Lebih memilih bergaul dekat satu atau dua orang. Daripada banyak takut dikecewakan penolakan. "Hilma, gimana kamu jadi ketemuan sama Tomi?"tanya Muli
"Hahahaa Tomi pindah karena dia merasa paling ganteng aja" ucap Midun memuji sambil bercanda "Apaan sih dun, astagfirullah , apa hubungan nya sama ke gantengan ku" "Memang paling ganteng kita ini 11 12 yah Tom"ucap Ka Farhan "Hahahahaha" Ketawa bareng "Maaf Ka Susi emang kenapa Tomi pindah sekolah?" "Setauku sih dia pindah rumah, jadi pindah sekolah" "Ouh gitu Ka, Kaka satu sekolah yah sama mereka?" "Iya dek, kamu kok bisa kenal Tomi?" tanya Ka Susi "Ehm ... gimana yah, kan banyak kenalan di chat saya lupa siapa yang ngasih tau, mereka suka kirim-kirim kontak gitu kak" "Ouh.. Kaka berarti dekat rumah yah sama Ka Tomi?" "Gak juga, cuma satu sekolah aja" Kaka Farhan saling ngobrol kami di cuekkinnya, Hilma mencoba mengobrol dengan Ka Susi begitu canggung, kulitnya yang bersih perawakan berisi membuatnya minder, Kok bisa Tomi membawa temannya yang cantik dan satu teman nya yang laki dalam hatiny
"Hati-hati loh kenal kaka nya terus adiknya" "Lah emang kenapa? cuma kenal aja gak Boleh apa?" "Takut aja kamu malah suka sama kaka dan adik?" "Ah.. aku gak seperti itu sama aja aku selingkuh, aku cuma temanan aja" "Siapa tau ada temannya yang lain mau dekat ma aku juga" "Ahhh..." "Perbanyak teman apa salahnya kan ?" "Kamu yakin mereka mau temanan sama kamu?" "Kok kamu nanya nya gitu?" "Pengalaman ku yah, mengenal bukan sekedar berteman , hanya kenal saja ya udah,kalau ada perlu baru mereka mau mendekat" "Aku gak penting mungkin yah?" "Nah gak tau, yah tergantung mereka meanggap penting apa tidak" "Kalau suka sama aku nih? penting gak aku?" "Tau deh, emang kamu gak mentingin yang lain apa?" "Apa sih yang lain?" "Pertemanan gitu, bukannya mau pacaran aja" "Gak lah, teman juga penting, aku ini pasti berharap dapat pacar yang baik deh kaya dia" ucapnya b
Lama sekali Dodi membalas chatnya, sehingga dia penasaran apa benar dirinya cantik, selama ini belum pernah bertemu. Dodi chat bukannya balas pertanyaan nya malah menanyakan Khabar, ya sudahlah dia tak mau menanyakan lagi, yang penting dia punya pacar walau jarang komunikasi, balas chat lama dan sesuka nya. Seminggu berlalu mereka ketemuan di toko ibu nya, Hilma berharap ibunya mau menerima kehadiran Dodi, ternyata ibu kurang suka, pacaranyq perawakan kecil masih tinggi Dodi sedikit dari nya seukuran anak remaja itu tak masalah karena masa pertumbuhan. Karena perawakan kecil ibu merasa Dodi kurang dewasa. Untungnya Dodi tak begitu ambil hati menurutnya. Dia pergi dan pamitan tak begitu di gubris, Hilma antara bangga dan sedih juga Dodi berani sendirian tapi ibu nya kurang suka. "Kamu kalau pacaran yah jangan beduan, lagian kamu ngapain sama itu anak beduan di luar tadi" "Ngobrol lah bu, masa aku ngapain-ngapain, dia anak sekolah agama pa
Sebelum dilaksanakan dua hari sebelum acara di sekolah, datanglah Riri menghampiri nya di depan kelas. Riri duduk keluar karena kelas di dalam berisik saat itu guru jarang masuk karena ada rapat. "Kamu Hil, kenapa gak di dalam aja, sendirian di luar" ucap Riri "Bising Ri" "Entar di liat guru loh, masih jam pelajaran ini, ke dalam yu" "Ok deh" "Aku mau ngobrol sesuatu, kamu punya pacar kan yah?" "Iya emang kenapa Ri?" "Kamu percaya sama pacar kamu ?" "Maksud nya gimana?" "Kamu percaya sama pacar kamu setia?" "Tau ah.. kenapa sih lagian kamu kenal?" "Aku gak kenal, cuman?" "Ada apa Ri, kok cuman?" "Entar jam istirahat kamu ku ajak keluar yah, kumpul-kumpul sama mereka" "Aku malas Ri, mending ke kantin" "Sebentar aja, ada yang ingin di bicarakan" "Ya dah, tunggu aku selesai makan aja yah, mereka itu teman-teman kita ini kan yah, emang siapa?" "Iya Hil,
"Abangnya Tomi, asal bukan Tomi dan jerri aja"ucap Mulik Mini tersenyum lebar, dia baru setelah putus dari Dodi lalu jadian sama abangnya. Semudah itukah Mini mendapat pacar, selain parasnya cantik dan juga pintar di sekolah. "Mila mila kamu kalah sama Mini, cepat banget dapat pacar, hari ini putus besok ada lagi" ucap Mulik "Apaan sih milik, cari pacar gampang tapi yang setia itu sulit" "Hahahaaha " Mereka tertawa lebar "Kami sebagai teman yah saranin putus sama Dodi aja, daripada kamu nanti di selingkuh hinnya sama orang lain lagi sama Dodi gak tau siapa" ucap Riri "Belum tau lagi Ri, aku kok masih gak percaya yah" ucap Hilma masih belum mudemg "Pandai di sekolah agama kira paham masalah akhlak, ternyata dia masih kekanakan" ucap Mini senyum tipis meremehkan Dodi "Beda kakak nya dewasa lah" ucap Mila "Aku heran nya kenapa mereka gak pernah bilang kenal sama Mila dan Mini yah, padahal kan mereka tau aku sat
Hanya prasangkanya ke Mulik walau itu salah atau benar, tapi kenapa mereka tau bahwa dia pacaran dengan Dodi, siapa lagi kalau bukan Milik yang tau cerita asmara monyet nya. Waktu perlombaan tiba, dia kaget ternyata Dodi ada di sana mengikuti lomba, yang lama membalas chatnya memang sudah tak dia hiraukan lagi. Dia rasa biar mengalir begitu aja tanpa ada khabar dari Dodi lewat chat. muncullah pacarnya di sekolahnya ikut serta mencari nya lewat temannya yang lain kenal nya sejak Smp namanya Puput. Sedangkan Puput temannya Smp tak pernah di ceritakan Dodi. "Hilma kamu di cari Dodi tuh" ucap Puput "Bilang aja aku sibuk" "Enak aja, aku males nyamperin nya" ucap Puput "Ya udah, gak usah""Mulik ke kantin yo, temani aku" ajak Hilma "Aku lagi Enak rebahan" Ucap Mulik kebiasaan rebahan di bangku saat teman sebangku nya jarang di tempat duduk "Hayolah, aku haus" bujuknya "Sendiri aja napa, bentar lagi kan ada a