Share

Pertarungan sengit 2

Iren menoleh kepada orang yang telah melayangkan sebuah tamparan yang sangat keras di pipinya. Yang diikuti dengan matanya yang membulat sempurna.

Melihat Iren ditampar oleh seseorang, Rintik refleks menutup mulut dengan kedua telapak tangannya.

“Apa kamu bilang? Wanita yang tidak bisa mempunyai anak tidak berhak bahagia? Kamu pikir kamu siapa? Sampai bisa berkata seperti itu. Kenapa seorang wanita yang tidak bisa memberikan seorang keturunan bagi keluarga tidak berhak untuk bahagia? Kenapa! Kamu membanggakan kamu yang bisa hamil? Begitu? Kamu bisa hamil karena menggoda suami orang. Apa yang patut dibanggakan dari hal itu?!” seru Andrea penuh amarah. Iren hanya diam saja ketika ketua divisinya membuat pipinya kemerahan dengan sebuah tamparan.

Seharusnya kamu malu karena menjadi wanita hina-”

“Apa hakmu berkata seperti itu!” potong Iren. Nafasnya menderu, dan bola matanya memerah. “Karena aku menjadi seorang simpanan? Dengar ya, aku memang menjadi orang ketiga dalam rumah tangga ora
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status