“Apa mungkin ada sesuatu yang berbahaya di Lilitown?” gumam Davis seraya menatap halaman kantor yang sepi.Sammy dan Don saling bertatapan sesaat. Mereka harus pergi mencegah Davis pergi ke Lilitown berdasarkan perintah dari Dylan dan Sebastian. Pasukan keluarga Miller masih berada di kota itu untuk mencari Dylan.“Aku akan mulai dari kota Spectatown, markas utama Black Lizard. Kita akan berangkat setelah makan siang,” ujar Davis.“Aku akan menyiapkan pasukan dan semua keperluan,” kata Sammy seraya keluar dari ruangan. Don menyusul dari belakang.Davis duduk di sofa, memandang jam yang berdetak di dinding. “Selain aku harus menyelesaikan quest ini, aku juga harus menyelesaikan quest utama pertama. Emmanuel mengatakan jika pendapatan perusahaan terus meningkat. Target tiga puluh juta dolar bisa terpenuhi jika tidak ada masalah.”Alex memasuki ruangan. “Davis, aku melihat Sammy dan Don tengah menyiapkan sesuatu. Apa kau akan pergi ke suatu tempat?”“Aku akan pergi ke Spectatown untuk me
“Jika aku harus jujur, aku merasa hal ini sangat mencurigakan. Jika kebakaran hanya melanda satu penjara hingga para tahanan melarikan diri, aku merasa itu cukup masuk akal meski aku bingung bagaimana para tahanan itu melarikan diri.”“Kau benar.” Sammy memacu mobil lebih cepat. “Dalam beberapa kasus, polisi justru yang membuat para tahanan kabur untuk tujuan tertentu.”Davis mengamati jam tangan sesaat. “Kita akan beristirahat di hotel. Kita akan mengelilingi kota saat malam.”Sammy melajukan mobil menuju sebuah hotel mewah, sedang mobil-mobil anggota pasukan bergerak ke tempat Ben dan anggota pasukan lain berada.“Alex, bangunlah. Kita sudah sampai.” Davis menggoyangkan tubuh Alex.“Lima menit lagi, Davis.” Alex memunggungi Davis. “Katakan pada Sammy dan Don kalau aku masih kesakitan karena olahraga dan latihan tadi pagi.”“Serahkan bocah nakal itu padaku, Davis.” Don turun dari mobil, berjalan memutar, membuka pintu mobil secara tiba-tiba.“Ah!” Alex terkejut ketika tubuhnya nyaris
Tiga orang pria berlari cepat, melewati beberapa kedai hingga menjatuhkan beberapa pria yang tengah duduk di kursi.“Hei, apa yang kau lakukan?” Salah satu pembeli berteriak saat tubuhnya terbaring di jalanan yang becek.“Berhenti sekarang!” Seorang polisi menembak ke udara. Tiga polisi lain berlari di belakangnya.Kejadian itu menarik perhatian banyak orang. Tiga pria itu melemparkan beberapa barang untuk menghalangi jalan. Mereka bergerak menuju Davis, Sammy, Don, dan Alex.“Hentikan mereka!” teriak seorang polisi.“Apa mereka tahanan yang kabur?” tanya Alex seraya bersembunyi di belakang Davis.Ketiga pria itu tiba-tiba berbelok ke samping kanan, melewati Davis, Sammy, Don, dan Alex. Para polisi terus mengejar sembari berteriak untuk meminta mereka berhenti. Suara tembakan terdengar beberapa kali.“Ya, mereka sepertinya adalah para tahanan yang kabur,” ujar Davis seraya mengamati pengejaran. Ketika menoleh ke arah si pemilik kedai, ia melihat pemuda itu tengah bergumam.“Berita kab
Davis, Sammy, Don, dan Alex tiba di rumah sakit beberapa menit kemudian. Mereka menunggu di depan ruangan. Pemuda yang mereka tolong sedang mendapatkan perawatan.“Kau terlalu mencampuri urusan orang lain, Davis,” kata Don.“Jika aku tidak mencampuri urusan orang lain, aku tidak akan mengenal kalian sekarang.” Davis mengintip ruangan melalui celah tirai yang terbuka.“Hei, aku baru menyadari sesuatu.” Alex menunjukkan foto pemuda tadi. “Pakaian yang dikenakan oleh orang tadi persis dengan pemilik kedai tempat kita makan malam tadi. Mereka mungkin masih memiliki hubungan. Aku sempat memotret banner kedai itu. Aku bisa menghubungi nomor ponselnya.”Alex menghubungi nomor tersebut. Sayangnya, panggilan sama sekali tidak terhubung. “Nomor itu tidak aktif.”Davis, Sammy, Don, dan Alex menunggu di depan ruangan.Alex menguap beberapa kali, berjalan menuju toilet. Ia sudah mengantuk dan ingin segera kembali ke hotel untuk beristirahat.Alex mengusap wajah di wastafel, menepuk wajah beberapa
“Aku sudah memutuskan hal ini matang-matang. Aku akan mengembalikan harga diriku yang telah hilang. Aku akan melawan keluarga Miller dan bergabung ke pihak Dylan dan Tuan Damian. Jika aku bertemu dengan putra Tuan Damian, aku akan melindunginya dengan nyawaku sendiri sebagai bukti jika aku bersungguh-sungguh,” ujar Mario penuh kepastian.Mike tertawa. “Aku bisa melihat kesungguhan dari matamu, Mario. Kau adalah Mario yang aku kenal, bukan Mario yang pesimis dan tidak berguna seperti yang aku temui semalam. Aku akan berada di sisimu untuk membantumu.”Mario mengembus napas panjang, menyentuh dadanya. Ia merasa kembali hidup setelah terkurung dalam kungkungan depresi selama bertahun-tahun. “Aku tahu Dylan tidak akan pernah memaafkanku, tapi aku tidak ingin mati sebagai pecundang yang tidak pernah mencoba untuk memperbaiki kesalahanku.”“Ya, Dylan pasti akan tetap membencimu sepanjang hidupnya. Kau adalah orang yang sudah menghancurkan hidupnya dan hidup orang-orang yang dia sayangi.”Ma
Davis terbangun ketika langit masih gelap. Ia bersiap-siap untuk melakukan quest harian. Ketika keluar dari kamar, ia melihat Sammy sedang melakukan pemanasan. “Kau bangun lebih lambat dibanding biasanya, Davis. Aku akan menemanimu berolahraga di taman,” ujar Sammy.“Di mana Don?” tanya Davis seraya menatap kamar Don.“Don sedang mengurus si bocah nakal. Dia akan menyusul secepatnya.”Davis dan Sammy berlari di taman.Sammy berkata di sela-sela mengelilingi taman bersama Davis, “Ben mengabarkan jika terjadi pertarungan di markas setiap kelompok semalam. Orang-orang bertopeng yang memakai jaket Red Hawk menyerang markas Black Lizard, sedang orang-orang bertopeng yang memakai jaket Black Lizard menyerang markas Green Shark. Orang-orang bertopeng itu juga menyerang markas Red Hawk dan Blue Turtle dengan memakai jaket kelompok lain.”“Ini cukup aneh. Penyerangan dilakukan dalam waktu bersamaan di mana setiap kelompok menyerang markas kelompok lain.” Davis terdiam sesaat. “Jack, Edwin, Ru
“Tunggu!” Hans mengejar Davis, Sammy, Don, dan Alex. “Apa yang kau ingin katakan?” tanya Davis.Hans berpegangan pada dinding, mengendalikan napas yang terengah-engah. “Aku memiliki informasi untuk kalian.”“Kau bisa mengatakannya sekarang. Kami tidak memiliki banyak waktu.”“Aku mendengar saudaraku mengatakan jika dia dan teman-temannya sesama tahanan yang kabur akan berkumpul di sisi sungai untuk penyerangan ke sebuah markas. Jika aku tidak salah mengingat, dia sempat menyebut soal kelompok bernama Black Lizard dan Red … Red”“Red Hawk,” sambung Davis.“Ya, dia mengatakan soal kelompok itu. Dia juga mengatakan jika tahanan lain yang berada di kota lain juga akan menyerang markas.”Davis, Sammy, dan Don saling menatap satu sama lain.“Ke mana kau akan pergi setelah ini?” tanya Davis.“Aku ingin kembali ke kedai, tapi sepertinya saudaraku masih berada di sana. Jika dia tahu aku masih hidup, dia akan kembali menghajarku dan mungkin akan kembali membuangku ke sungai. Aku … tidak memili
Davis mengembus napas panjang, berbalik menghadap Sammy, Don, Alex, dan Benjamin. “Aku mengerti.”“Bawahanku baru saja mengirimkan sebuah video. Aku akan mengirimkannya padamu, Bocah Nakal,” ujar Benjamin.Alex menghubungkan tablet dengan TV, lalu memutar video. Televisi menunjukkan empat orang pria berjaket hitam dan para tahanan yang kabur berada di bawah jembatan.“Malam nanti kalian akan kembali menyerang markas Black Lizard. Kalian harus memakai topeng-topeng ini dan bergerak sesuai arahan dariku,” ujar salah satu pria yang berdiri pada dekat dengan para tahanan.“Topeng?” Davis duduk di sofa, menatap topeng yang ada di dalam kotak. “Mereka tampaknya ingin menyamar sebagai pasukanku.”“Kau benar, Davis.” Sammy menyahut.“Ben, kau harus mengerahkan pasukan lebih banyak ke jembatan dan sekitar markas Black Lizard. Aku menduga Jack akan berada di markas malam nanti. Kalau Jack tidak mendatangi markas, dia mungkin saja bertemu dengan Edwin, Russel, dan Roland.”“Aku mengerti.”Keribu