“Ya Pak, aku baru punya waktu hari ini untuk berkunjung kesini. Karena beberapa minggu yang lalu aku sibuk ke Singgapura dan Jepang,” tutur Anton.“Oh, jadi Nak Anton punya perusahaan juga di Singapura dan Jepang?” tanya Pak Syamsul.“Iya Pak, kantor pusatnya di Jakarta. Sementara Singapura, Malaysia dan Jepang hanya kantor cabang dari Perusahaan Ekspor Impor yang tengah aku kelola,” jelas Anton.“Wah, ternyata perusahaan Nak Anton berkembang pesat. Bagaimana dengan rencana pernikahan kalian, apakah sudah pasti awal bulan depan?” tanya Pak Syamsul.“Iya Pak, awal bulan depan aku akan menikahi Yurika,” jawab Anton.“Hemmm, syukurlah. Berarti kami mulai dari sekarang akan mempersiapkan segala sesuatunya untuk acara pernikahan kalian,” tutur Pak Syamsul.“Tidak usah repot-repot Pak, biar nanti orang-orang suruhanku yang akan mengerjakannya. Mulai dari tempat akad nikah hingga menyiapkan tempat acara resepsi pernikahan di hotel paling mewah di kota ini,” tutur Anton.“Oh, mana boleh begit
“Aku juga kaget begitu shower itu menyala, posisiku tepat di bawahnya. Yah, jadi basah deh kimonoku.”Ujar Angel sembari memegang kimono berwarna ungu yang ia pakai, kimono yang dikenakan Angel basah kuyup itu tentu saja lekuk-lekuk tubuhnya terlihat jelas. Roy segera palingkan mukanya saat menyadari pandangannya tertuju pada tubuh sintal milik majikannya itu, merasa tidak enak dengan situasi begitu Roy pun hendak berpamitan ke luar dari kamar mandi itu.“Showernya udah nyala lagi, aku permisi kembali ke lantai bawah ya Tante?”Ujar Roy tanpa melihat ke arah majikannya akan tetapi tidak ada sautan dari Angel, Nyonya rumah itu seperti membiarkan saja tubuhnya makin kuyup tersiram shower di kamar mandi itu. Entah apa yang Angel lamunkan hingga ia tidak menyadari tubuhnya semakin lama makin kuyup dengan masih mengenakan kimono, bahkan ucapan dari Roy yang hendak berpamitan seperti tidak ia dengar. Roy akhirnya berinisiatif sendiri untuk ke luar dari kamar mandi itu, kakinya ia langkah k
Roy menjadi panik, melihat hal itu Angel bukannya kasihan malahan tertawa kecil menganggap pria muda nan tampan di sampingnya itu begitu polosnya.“Kok Tante malah tertawa?”Sambung Roy makin bingung.“Kamu itu benar-benar polos ya? Dan itu yang membuat aku tertawa, kamu nggak usah pikirkan hal itu. Selesai mandi nanti aku ambilkan baju suamiku di lemari, kamu bisa pilih dan pakai.”Tutur Angel.Akhirnya walaupun masih dalam kebingungan Roy pun mengikut saja saat Nyonya pemilik rumah mewah itu mengajaknya untuk mandi berdua, dan seperti yang dikatakan Angel selesai mandi Roy diberikan pakaian ganti milik suaminya kemudian barulah Roy turun ke lantai bawah menuju kamarnya.******Malam itu di sebuah ruko di pinggiran kota, terdapat pangkas rambut khusus untuk pria. Di sanalah ternyata Ronal bekerja selama ini, apa yang ia katakan bahwasanya dia bekerja di sebuah perusahaan pada Roy ternyata juga sebuah kebohongan. Dia tak lebih dari tukang pangkas rambut, tinggal di kos-kosan tidak jau
“Oh ya Roy, kamu tamat SMA nya akhir tahun ajaran kemarin?”Tanya Angel membuka obrolan di ruangan tengah itu.“Nggak Tante, aku tamat SMA nya udah dua tahun yang lalu.”Jawab Roy, Angel manggut-manggut.“Kamu nggak ingin melanjutkan pendidikanmu ke perguruan tinggi?”“Ya pengen sih, Tante. Tapi keadaan ekonomi kedua orang tuaku yang nggak memungkinkan, makanya aku tak melanjutkan ke perguruan tinggi.”Jelas Roy.“Apa pekerjaan orang tuamu, bertani ya?”Roy gelengkan kepalanya.“Karena rumahku di desa berdekatan dengan pantai, Ayahku bekerja sebagai nelayan. Terkadang penghasilan Ayah hanya pas-pasan untuk kebutuhan keluarga sehari-hari saja, belum lagi untuk biaya sekolah adikku yang kini duduk di kelas 3 SMP aku ingin dia nantinya yang bersekolah tinggi karena dia cewek.”Tutur Roy.“Oh, jadi dalam dua tahun belakangan ini kamu ngapain aja di desa?”Angel ingin tahu lebih detil akan kehidupan Roy dan keluarganya di desa.“Kalau teman Ayah tidak bisa pergi melaut, aku yang menggantin
“Jujur saja sejak kejadian tadi sore, aku selalu kepikiran dan ketagihan ingin melakukannya lagi dengan mu, Roy. Tapi aku harap hal ini cukup kita berdua saja yang tahu, ya?” pinta Angel memulai obrolannya sambil rebahan di atas ranjang.“Iya Tante, mana mungkin aku menceritakannya pada orang lain.”“Jujur, kamu ketagihan juga nggak bercinta denganku?” tanya Angel yang mulai menunjukan sikap manjanya.“Iya Tante, aku juga ingin selalu mengulanginya,” jawab Roy dengan suara yang agak berat saat tangan Angel mulai meraba bagian sensitif tubuhnya.Tak terdengar lagi obrolan mereka, yang tampak hanya saling sentuh dan peluk. Semakin lama sentuhan itu semakin liar dan panas, hingga pakaian yang melekat di tubuh mereka terlepas dan berserakan di bawah ranjang.Berkali-kali Angel dibuat mengejang, hingga akhirnya tubuh mereka sama-sama lemas dan bertindihan, seprei ranjang itupun kusut dan basah oleh keringat mereka yang hampir setengah jam yang lalu memadukan gairah untuk menuju puncak keni
Pembantu rumah mewah itu seakan ikut lemas dan kalau tidak cepat sadar dari situasi itu, ia bisa saja akan terjatuh terduduk di lantai. Sungguh ia pun tak menyangka akan melihat hal itu dengan begitu antusiasnya, hingga akhirnya Bi Surti duduk menenangkan dirinya setelah minum segelas air putih di ruangan dapur itu.“Benarkah apa yang baru saja aku lihat? Kenapa aku justru diam dan ingin menyaksikannya hingga selesai? Untung saja Ratni dan Diana tak memergokiku tadi,” gumam Bi Surti dalam hati dengan napas yang masih tidak beraturan.“Ternyata bercinta di dalam kolam beda sensasinya ya, Roy?” tutur Angel yang masih mengatur napasnya bersandar ke dinding kolam.“Hemmm, aku juga baru kali ini merasakannya. Mungkin karena berada di dalam air maka sensasinya terasa berbeda Tante,” ujar Roy disertai senyumnya.“Jujur saja sejak kamu hadir dan memberikan kehangatan di rumah ini, hari-hariku yang terasa hampa seperti terisi kembali oleh semangat hidup dan kebahagiaan. Meskipun hubungan terla
“Menurut Bi Surti apa yang harus aku lakukan jika Tante mengajakku bercinta lagi?” tanya Roy tanpa sungkan.“Apa? Bercinta..?!”“Ssssst... ! Bi Surti jangan keras-keras bicaranya nanti Tante dengar,” potong Roy.“Mas Roy bercinta dengan Nyonya?!” Bi Surti pura-pura terkejut padahal dia sendiri telah menyaksikan itu tadinya, bagaimana Roy dan Nyonya rumah itu bergumul penuh gairah di dalam kolam renang.“Iya Bi, dan itu udah berulang kali kami lakukan. Berawal dari nggak sengajanya aku memeluk tubuh Tante Angel, saat benerin shower yang nggak nyala beberapa hari yang lalu itu. Aku kaget saat Tante berteriak, aku kira ia kesetrum nggak tahunya karena kaget ketika shower menyala menyembur ke badannya. Saat itulah Tante menggodaku kemudian kami bercinta di dalam kamar mandi itu,” tutur Roy dengan helaan napas menyiratkan ada sebuah penyesalan di hatinya.“Jadi Mas Roy dan Nyonya udah sering melakukan itu?” tanya Bi Surti.“Ya Bi, sejak kejadian di dalam kamar mandi itu kami udah beberapa
Bi Surti sebenarnya ingin mencegah Roy untuk membersihkan ikan-ikan itu, karena memang hal itu merupakan pekerjaannya yang akan ia kerjakan sendiri tanpa dibantu pria muda tampan di dekatnya itu.Namun ia pun merasa tidak enak untuk mencegah, karena seperti yang di katakan Roy di samping dibersihkan, ikan-ikan itu akan ia iris-iris bagian badannya jadi Bi Surti tidak akan tahu bagian badan mananya yang akan diiris-iris itu.Tak berselang beberapa menit setelah itu, selesai lah Roy membersihkan semua ikan-ikan yang di beli Bi Surti di pasar, lalu Roy menaruhnya di dalam lemari es hingga nanti sore Angel pulang dari kantornya.Setelah itu karena tidak ada pekerjaan yang musti diselesaikan di luar rumah, Roy membantu Diana membersihkan rumah yang besar dan dua tingkat itu. Begitu pula setelah makan siang, Roy membantu Bi Ratni mengangkat jemuran yang telah kering di luar rumah untuk di setrika.Roy tak pernah gengsi melakukan pekerjaan apa saja di rumah itu termasuk menolong kegiatan ke
Namun Pak Hamid bahkan Pak Husein sendiri belum tahu jika Viola tidak ada perasaan apa-apa pada Rehan sejak bertemu minggu lalu, sosok Rehan bagi Viola tak ubahnya sebagai kenalan biasa dan tak ada yang spesial ia dilihat di diri Rehan selain pemuda yang kaya raya semata.****Malam itu cuaca mendung, tak lama gerimis pun turun. Roy yang duduk di teras di temani segelas kopi hangat dan sebungkus rokok, nampak bermenung dengan tatapan kosong ke arah gerimis yang semakin lama semakin rapat turun membasahi halaman kediamannya itu.Sepertinya perasaan pria tampan itu tidak sedang baik-baik saja hingga membawanya larut dalam lamunan, jika masalah pekerjaan yang ia lakukan di lapangan sampai dengan hari ini belum pernah dijumpai baik itu pada para turis maupun pada kantor tempat ia bekerja.Tiba-tiba saja Roy tersentak dari lamunannya ketika ponsel yang ia letakan di atas meja di antara gelas kopi dan rokoknya berbunyi, Roy pikir yang melakukan panggilan itu adalah Viola, ternyata setelah i
“Loh kok gitu?” Bi Surti ikut merasa kecewa.“Ya, mau gimana lagi Bi. Aku sih berharap Roy dan kekasih itu akan langgeng dan dapat memperjuangkan cinta mereka hingga pelaminan, tapi kalau nggak Roy pastinya akan kembali ke sini bersama kita,” tutur Angel di antara dua harapan.“Ya, mau gimana lagi Bi. Aku sih berharap Roy dan kekasih itu akan langgeng dan dapat memperjuangkan cinta mereka hingga pelaminan, tapi kalau nggak Roy pastinya akan kembali ke sini bersama kita,” tutur Angel di antara dua harapan.“Moga saja Mas Roy segera mendapatkan solusinya atas semua yang sedang ia hadapi sekarang,” ucap Bi Surti.“Moga saja Bi, akupun berharap begitu.” ulas Angel.****Malam itu di Qatar tepatnya di kediaman Pak Hamid, di ruangan tengah nampak Pak Hamid, Bu Qoira dan Rehan duduk. Tak biasanya Rehan ikut duduk bersama kedua orang tuannya itu, setelah makan malam bareng Rehan biasanya duduk di teras sejenak lalu pergi jalan ke luar dan pulang sekitar jam 11 malam.“Tumben, kamu duduk baren
“Bukan gitu Viola, aku hanya bicara sesuai dengan faktanya jika dia memang sepadan dengan kamu bila di bandingkan dengan aku,” ulas Roy.“Kan tadi udah aku bilang kalau dia dan semua yang ia miliki nggak membuatku tertarik sama sekali, Papi bahkan mungkin juga Mami sangat setuju tapi nggak dengan aku,” tegas Viola.“Lalu kita harus bagaimana sekarang? Papimu pastinya nggak akan merubah keputusannya bahwa dia nggak setuju jika kamu dan aku menjalin hubungan?” tanya Roy.“Aku nggak peduli dengan itu, semuanya udah aku ceritakan pada Opa dan Oma. Mereka nggak setuju jika aku menikah karena dijodohkan Papi. Opa dan Oma sangat marah begitu mengetahui jika Papi akan menjodohkan aku dengan Rehan,” tutur Viola.“Opa dan Oma mu juga tahu jika Papimu nggak setuju dengan aku?” tanya Roy.“Iya, tadi juga aku ceritakan pada mereka perihal Papi nggak setuju dengan hubungan kita. Aku dan Opa begitu juga Oma sedang mencari waktu yang tepat untuk menyampaikan pada Papi dan Mami, kalau pria yang akan m
“Iya Pak, apa yang dikatakan Viola ada benarnya juga. Jika saat ini kita sampaikan, bukan tidak mungkin Husein nggak bisa menerima atau mau menyadari jika perjodohan itu bukan cara yang terbaik demi ingin putrinya menikah,” Oma menenangkan Opa yang telah tersulut emosi.Saat jam istirahat kerja siang itu Roy menuju sebuah restoran yang waktu ia kunjungi bersama Angel, sepertinya Roy merasa ketagihan untuk makan di samping lokasinya yang juga indah dekat dengan bibir pantai.Setelah memilih sebuah meja di dalam restoran itu, Roy merogoh ponsel yang ia taruh di saku celananya lalu melakukan panggilan.“Hallo Mas,” sapa seorang wanita yang baru saja dihubungi Roy itu.“Hallo juga Viola.” Sahut Roy.“Mas lagi di mana? Sekarang kan udah waktunya istirahat dan makan siang?” tanya wanita itu yang ternyata Viola.“Ya Viola, karena udah masuk jam istirahat siang makanya aku menghubungi kamu. Sekarang aku udah berada di sebuah restoran yang lokasinya indah serta menu-menunya sangat lezat.” jawa
“Hari ini Mas Roy masuk kerja?” tanya Viola saat mereka duduk di ruangan depan rumah mewah kediaman CEO muda dan cantik itu bersama Opa dan Oma nya.“Ya, tadi aku minta tolong sama teman yang juga kerja di lapangan untuk menangani dulu para turis yang seharusnya aku yang mengantar jemput mereka.” jawab Roy.“Mending hari ini Mas nggak masuk kerja dulu,” ujar Viola.“Wah, nggak enak sama teman yang tadi aku minta tolong nangani para turis yang mustinya kerjaan aku itu,” ulas Roy.“Ya udah kalau gitu nanti jam istirahat siang kita makan siang bareng ya Mas? Ada hal penting yang ingin aku sampaikan,” pinta Viola.“Oke, nanti aku akan jemput kamu di sini,” ulas Roy.“Loh nggak usah, Mas Roy sebut aja nanti makan siangnya di mana biar aku yang nyusul ke sana,” ujar Viola, meskipun dia sebagai CEO akan tetapi jika hal yang menyangkut pekerjaan terlebih Roy telah berjanji pada temanya, Viola mengesampingkan dulu urusan pribadinya.“Ya udah, kalau gitu sekarang aku ke lapangan.” Ujar Roy, Vio
Sebuah restoran sekaligus di sampingnya juga terdapat cafe yang lokasinya di pinggiran pantai menjadi pilihan Roy dan Angel, karena tadi sore Angel ingin berkeliling menikmati keindahan sore di berbagai tempat makanya saat mereka tiba di restoran dan cafe itu hari sudah malam.Selain tempat untuk santai, Angel dan Roy juga memutuskan untuk makan malam di sana.“Besok pagi aku akan pulang ke Jakarta,” Angel mengawali obrolan sembari menikmati makan malam mereka di restoran itu.“Loh, Tante hanya 2 hari liburan di sini?” tanya Roy.“Aku sebenarnya udah 4 hari dengan hari ini liburan di sini, kebetulan aja kemarin nggak sengaja ketemu kamu di hotel tempat aku menginap itu,” jawab Angel.“Oh gitu, kirain hanya 2 hari aja. Gimana liburannya, apa Tante merasa happy dan fress kembali setelah tentunya sibuk dengan kerjaan di kantor?” Roy bertanya kembali.“Ya gitulah Roy, meskipun nggak sehappy mereka yang datang ke sini dengan pasangan atau pula keluarga,” ujar Angel.“Hemmm, kenapa Tante ng
“Dia sekarang ke Qatar nemuin kedua orang tuanya bukan untuk dijodohkan, melainkan udah lama mereka nggak bertemu hingga Mami Viola meminta Viola datang karena kangen.” Potong Roy di saat Angel semakin geram.“Viola bilang begitu?” tanya Angel, Roy menjawab dengan menganggukan kepala.“Kamu percaya dengan yang diomonginnya itu?” tanya Angel lagi.“Ya, karena seminggu sebelum dia akan ke Qatar, Viola ngajak aku ketemuan dan menjelaskan semua perihal alasannya untuk menemui kedua orang tuannya itu. Maminya pun berjanji kedatangannya ke Qatar sekarang bukan untuk dijodohkan, karena udah dijamin nggak akan dijodohkan itulah Viola bersedia datang ke Qatar.” Jelas Roy.“Oh begitu. Lalu bagaimana tanggapan Viola sendiri atas nggak disetujui hubungannya dengan kamu oleh orang tuanya itu?” Angel ingin tahu.“Sampai saat ini dia belum menemukan solusi selain mengusulkan agar aku mau berpura-pura menjadi pria lain..”“Pria lain gimana maksudnya?” potong Angel.“Aku diminta jadi pria yang berprof
“Aku akan buat hotel dan juga perusahaan pariwisata, karena kamu sudah pengalaman di bagian itu maka kamu yang aku percayakan untuk mengurusnya,” tambah Angel karena Roy tadi hanya diam tak menanggapi.“Tante akan buat hotel dan juga perusahaan pariwisata?” Roy ingin memastikan kembali hal yang disampaikan Angel itu.“Ya, kamu sebagai direkturnya. Gimana apa kamu mau?” tegas Angel.“Pengalamanku di hotel dan di perusahaan pariwisata hanya sebatas karyawan biasa, Tante.” ulas Roy.“Tapi aku yakin kamu juga tahu tentang cara menjalankan serta mengelola hotel dan perusahaan itu kan? Di Jakarta juga banyak para turis yang berkunjung, meskipun nggak sebanyak di Pulau Bali. Namun prospeknya cukup lumayan jika diurus secara benar dan terarah,” tutur Angel.“Gimana ya Tante?” Roy merasa bingung.“Hemmm, kamu nggak usah buru-buru memberi keputusan. Kamu pikir-pikir aja dulu dan jika nanti keputusanmu udah buat bersedia menerima tawaranku itu, kamu hubungi aja aku,” ujar Angel.“Tentunya untuk
“Lalu gimana ceritanya kamu tiba-tiba aja berada dan bekerja di sini?” rasa penasaran Angel tentang Roy di Bali kembali muncul.“Begini Tante...”Roy hentikan ceritanya, ia terlebih dahulu menyeruput jus di depannya. Ia seperti berusaha untuk mengingat sesuatu yang akan ia sampaikan pada Angel, sepintas ada pula keraguannya untuk menceritakan semuanya.“Kenapa Roy, kok sepertinya kamu merasa berat untuk menceritakannya?” tanya Angel.“Entah kenapa tiba-tiba saja aku merasa malu untuk menyampaikannya, karena terlalu banyak hal-hal yang tak pantas aku lakukan sebelum aku bekerja sebagai jemput antar para turis di perusahaan pariwisata yang kantor tempat aku mengantar mobil operasional tadi,” jawab Roy.“Loh, emangnya hal yang kamu lakukan itu berbau kriminal hingga kamu pernah ditangkap dan ditahan di penjara?” Angel menduga-duga.“Nggak sih Tante, sampai saat ini aku nggak melakukan tindak kriminal. Baiklah aku akan ceritakan semuanya tanpa ada yang aku tutup-tutupi sama Tante,” ulas R