#SekPri_ Sekretaris Pribadi 17Like dulu sebelum baca 🙏Bab 17Di tembak DudaAku harus pergi secepatnya, sebelum Alex bangun. Dengan pelan dan hati-hati, aku beringsut. Tapi Alex mendadak bergerak! Dia mengangkat sebelah kakinya untuk memeluk guling, tapi kakinya Alex panjang, sehingga sebagian menindihku. Aku membelalakan mata. Apa-apaan ini, apakah dia sengaja? Kulihat netra Alex masih terpejam. Hheh, aku menghela nafas. Kuangkat pelan-pelan kaki Alex yang menindih perutku ini. Ihhh, berat banget kakinya, songong ni duda, keknya sengaja deh. Aku menatapnya lagi. Tapi kok merem ya?Akhirnya aku berhasil mengangkat kaki Alex dari atas perutku dan menurunkan pelan-pelan. Sebaiknya aku segera pergi, tapi, …Ssrrttt!Tangan Alex tiba-tiba menarikku hingga terjatuh lagi di kasur. Bahkan sekarang tangan dan kaki Alex memelukku seperti sebuah guling! Aku tercekat, netraku membulat sempurna. Ini mukanya Alex dekat banget dengan mukaku. Aku sampai menahan nafas. Dadaku berdebar tak
#SekPri_Sekretaris Pribadi 18Like dulu sebelum baca 🙏Bab 18Terjerat renternir[ Ovy, Ibu mau minta uang ada? ]Sebuah pesan masuk dari Ibuku di kampung. Kemaren aku gajian sudan mengirim uang, tapi tengah bulan Ibuku sudah kehabisan lagi.Aku memaklumi. Sudah sekitar tiga bulan ini Bapakku sakit-sakitan. Bapakku memang mempunyai penyakit asma bawaan. Selama ini, hanya Bapakku tulang punggung keluargaku. Beliau bekerja sebagai supir mobil sayur. Meskipun mobil sayur jenis pick up L300 tua itu adalah milik Bapakku sendiri.Setiap dini hari, Bapakku mengantar para tukang sayur dari desaku ke pasar induk di kota, lalu menunggu mereka berbelanja. Selanjutnya Bapakku mengantar balik para bakul itu kembali ke pasar desaku untuk berjualan di sana.[Ada,bu. Besok Ovy kirim] Balasku.[Kalau bisa kamu pulang Ovy, Bapakmu barusan keluar dari rumah sakit soalnya.]Hheh, aku menghela nafas. Sudah sekitar lima bulan aku memang tidak pulang kampung. Semenjak aku berpacaran dengan Bara, uangku
#SekPri_Sekretaris Pribadi 19Like dulu sebelum baca 🙏Bab 19Alex berbohong?Alex!Iya Alex, hanya dia yang bisa membantuku. Uang empat puluh juta, tidak lah banyak buat Alex. Aku bisa meminjam uang padanya.Tapi, bagaimana aku harus bilang padanya? Aku memang dekat dan akrab dengan Alex. Tapi meminjam uang adalah perkara lain.Ada rasa sungkan dan malu di hatiku. Jangankan dengan orang lain, masalah hutang antara kakak beradik pun, apabila telah sampai pada urusan uang, berasa bukan saudara. Huh, gimana ini? Aku memutar otaku mencari solusi. Kalau besok aku tidak bisa membayar juragan Marwan, keluargaku akan di usir dari rumahku sendiri. Pusing aku.Tak kusangka, keluargaku akan mengalami nasib begini. Terjerat hutang dengan renternir selama berbulan-bulan. Menurut Ibuku, uang itu di pinjam Bapak sedianya untuk meremajakan mobil, tapi belum sempat kejadian, Bapakku malah sakit-sakitan. Otomatis uang pinjaman dari renternir itu, habis di gunakan untuk biaya berobat dan biaya hidu
#SekPri_Sekretaris Pribadi 20Bab 20Baby Azka diculik PoV 3 on*“Cepat sedikit Bara!”Airin menepuk punggung Bara dan menoleh ke belakang beberapa kali. Takut ada yang ngejar. “Iya ini sudah ngebut!” Bara berteriak dari depan, dia sedang mengemudikan sepeda motor dengan kecepatan kencang.“Kita kemana nih?” Setelah jauh dari komplek perumahan Alex, Bara memperlambat laju sepeda motornya. Airin terdiam. Di lihatnya Azka yang tertidur di gendongannya.“Ke kost-mu aja Bar,” teriak Airin.“Ah, nggak mau!” Bara menghentikan sepeda motornya di tempat yang sepi di bawah sebuah pohon, biar adem.“Terus di bawa ke mana dong?” Airin tampak bingung.“Mana gua tahu! Elu kan yang punya rencana nyulik.” Bara mengernyitkan keningnya. Tentu saja Bara nggak mau repot, dia sudah membantu Airin menculik Azka, kenapa harus menampung juga?Airin tambah bingung. Kalau dia bawa Azka ke rumahnya pasti sudah di temukan Alex. Pasti Alex tak akan tinggal diam bila tahu dirinya yang telah menculik Azka. Bis
#SekPri_Sekretaris Pribadi 21Bab 22Di ghosting Alex, jadi sengsara“Mana duitnya, empat puluh juta, serahkan Sekarang padaku!” Braak!Juragan Marwan menggebrak meja di rumahku. Bapak dan Ibuku tampak sangat ketakutan. Mulutku terkatup rapat, aku hanya bisa memandang kelakuan bar-bar Pak Marwan dan anak buahnya.“Belum ada uangnya, Pak. Teman saya tidak jadi datang,” Jawabku pelan. Malunya nggak ketulungan. “Huahaha sudah ku duga, kau ini Cuma omong kosong saja, Nona manis.”Hahaha hahahaAnak buah Pak Marwan ikut menertawakan aku. Hhh, aku hanya bisa membuang nafas.Sungguh, aku begitu kecewa dengan Alex. Maksudnya apa dia meng-ghosting aku, tiba-tiba menghilang tanpa kabar?“Sofyan, anak gadismu ini sudah membohongiku, Sekarang bagaimana?” “Uhuuk, uhuuuk.” Bapakku terbatuk. Nafasnya sampai berbunyi juga. Ibu langsung mendukungnya.“Kami akan pergi dari rumah ini.” Terdengar suara Ibuku menyahut.Aku melihat kedua orang tuaku, air mataku mengalir. Malam-malam begini, kami mau k
#SekPri_Sekretaris Pribadi 22Like dulu sebelum baca 🙏Bab 22Siapa penculik Baby Azka?PoV 3 on*Alex bergegas memasuki rumahnya. Di ruang tengah dia mendapati Mbak Retno sedang duduk di kursi dan menangis tersedu. Tak jauh darinya ada Mamanya, yang sedang berdiri dengan melipat kedua tangan di dadanya. Bik Yati juga ada di sini.“Mama, apa yang terjadi, di mana Azka?” Tanyaku tak sabar.“Tanya Retno tu!” Mama menunjuk Mbak Retno dengan dagunya. Alex mendekati Mbak Retno yang menunduk. Dia seperti ketakutan.“Mbak, mana Azka?” “Maafkan saya Pak Alex, A_Azka di bawa orang huhuuhu.” Mbak Retno menangis kencang.“Bagaimana kejadiannya Mbak?” Alex sedikit membentak, pikiranya benar-benar kalut saat ini. “Dua orang pengendara motor menyerang saya Pak, kemudian salah satunya mengambil baby Azka.”“Kenapa mbak Retno nggak berusaha minta tolong?” Mbak Retno menundukkan kepalanya, dia menangis karena merasa bersalah. Alex membuang nafas. “Kita lapor polisi saja, Lex.” Bu Susan, berjal
#SekPri_Sekretaris Pribadi 22Like dulu sebelum baca 🙏Bab 22Siapa penculik Baby Azka?PoV 3 on*Alex bergegas memasuki rumahnya. Di ruang tengah dia mendapati Mbak Retno sedang duduk di kursi dan menangis tersedu. Tak jauh darinya ada Mamanya, yang sedang berdiri dengan melipat kedua tangan di dadanya. Bik Yati juga ada di sini.“Mama, apa yang terjadi, di mana Azka?” Tanyaku tak sabar.“Tanya Retno tu!” Mama menunjuk Mbak Retno dengan dagunya. Alex mendekati Mbak Retno yang menunduk. Dia seperti ketakutan.“Mbak, mana Azka?” “Maafkan saya Pak Alex, A_Azka di bawa orang huhuuhu.” Mbak Retno menangis kencang.“Bagaimana kejadiannya Mbak?” Alex sedikit membentak, pikiranya benar-benar kalut saat ini. “Dua orang pengendara motor menyerang saya Pak, kemudian salah satunya mengambil baby Azka.”“Kenapa mbak Retno nggak berusaha minta tolong?” Mbak Retno menundukkan kepalanya, dia menangis karena merasa bersalah. Alex membuang nafas. “Kita lapor polisi saja, Lex.” Bu Susan, berjal
#SekPri_Sekretaris Pribadi 24Like dulu sebelum baca 🙏Bab 24Rencana melamarPoV AlexTak berkedip mataku menatap tubuh terbaring lemah di ruangan ICU ini. “Lovy, bangun lah …”Ku genggam jemari Lovy. Sudah tiga hari dia masih kritis dan belum sadar juga. Operasi untuk cedera di kepalanya sudah di lakukan. Dokter bilang, kalau Lovy bisa melewati masa kritisnya dia bisa selamat.“Kenapa kamu tidak diam di mobil dan menuruti perkataanku, Lovy …” ku cium tangan Lovy. Andai saja saat itu Lovy memberi tahu aku bila dia melihat Airin, pasti semua ini tak kan terjadi. Lovy tertabrak sebuah kendaraan roda empat yang melaju kencang malam itu. Airin dan Azka berhasil dia selamatkan. Tapi Lovy terpental dan kepalanya terbentur aspal. Sialnya, mobil yang menabraknya berhasil melarikan diri. Ku pandangi lagi wajah ayu Lovy yang seperti tertidur pulas ini. Aku menghela nafas. Aku berutang nyawa Azka padanya.“Aku harus pergi Vy, nanti aku ke sini lagi.” Aku mengecup kening Lovy. Entahlah a