"Tuan, aku memang miskin! Aku juga tidak punya apa-apa. Bahkan pakaian yang aku pakai pun semuanya adalah milikmu, aku juga masih bisa bernafas itu semua karena kebaikanmu. Tapi tolong jangan pernah menganggapku seperti itu, aku bukan perempuan penggoda!”
Shafiqa tak terima dengan tuduhan Sky, karena pria ini mengira jika dirinya sudah menggoda Edward. Dan karena kesal ia pun langsung mendorong tubuh Sky.Entah dari mana keberanian itu datang, yang jelas ia tak terima jika ia dianggap sebagai perempuan penggoda. Hidupnya sudah susah sedari dulu, tapi ia tak ingin dianggap sebagai perempuan hina. Meskipun ia hidup sebagai gadis miskin tapi tak pernah sekalipun ia ingin menjajakan dirinya.“Wah, sungguh gadis yang pemberani,” puji Sky begitu sarkastik. “Apa kau pikir, kau begitu hebat untuk bisa menolakku?”“Apa kau mulai tergoda?” Kemarahan terasa begitu membara dalam hati Shafiqa, membuat dadanya serasa begitu sesak. Matanya yang ditutupi kacamata tebal mulai berembun. Kendati begitu, ia terus menyuarakan protesnya. “Bukankah kau pernah mengatakan jika aku ini gadis yang jelek, yang mana tidak akan ada pria yang tergoda olehku?!”Bukannya merasa kasihan, Sky malah tertawa saat melihat Shafiqa yang sedang menangis sekaligus marah, “Astaga, kau benar! Kau memang sangat jelek. Lantas, kenapa kau berpikir aku bisa tergoda oleh wanita jelek sepertimu?”“Lalu, kalau aku jelek. Kenapa tadi Tuan menciumku?”Mata Shafiqa mengerjap. Ia kembali mengungkit tragedy awal yang membuatnya harus berhadapan dengan Sky saat ini di kamar pria itu.“Apa? Aku tadi tidak menciummu, kau jangan memfitnahku sembarangan!”“Lalu tadi?” Ia masih sangat ingat bagaimana bibir menyebalkan itu mendarat di bibirnya tadi. Bahkan, bibir tuannya itu sempat menyesapnya beberapa kali.“Itu bukan ciuman tapi hukuman!” ucap Sky sambil bersedekap dada. "Dan jika sampai kau berbuat kurang ajar lagi padaku … maka hukuman yang akan kau terima akan jauh lebih berat.”**Hari ini Sky tidak pergi keluar dan akan mengerjakan pekerjaannya di rumah saja. Pria itu berencana untuk melatih tubuhnya dengan berolahraga dan mempertajam ilmu beladirinya yang sebenarnya sudah tak terkalahkan itu.Sejak semalam Shafiqa juga sudah diberikan jadwal oleh Edward, tentang kegiatan Sky hari ini. Jadi, ia pun sudah menyiapkan segala sesuatunya. Tentang makanan dan juga minuman yang biasa Sky konsumsi saat pria itu sedang berolahraga."Padahal hanya berolahraga, tapi makanannya harus spesial dan takaran yang harus pas juga.”Shafiqa mencibir saat ia sedang menyiapkan makanan dan juga minuman untuk Sky. Menurut Shafiqa yang hanya orang biasa, tentu apa yang dilakukan oleh Sky terlalu berlebihan.Semua kehidupan orang-orang kaya memang sangat aneh bagi Shafiqa yang memang hanya seorang biasa.Saat Shafiqa tengah fokus dengan pekerjaannya, tahu-tahu terdengar suara sang tuan yang menghampiri. "Apa makananku sudah siap?""Sudah Tuan, silahkan.”Setelah beberapa saat, Sky pun melihat ke arah gadis mungil itu. "Apa kau juga sudah sarapan?"Sebenarnya, pertanyaan seperti itu tak pernah ia lontarkan pada siapa pun. Karena baginya, orang hidup atau mati sama sekali bukan urusannya. Namun, lihatlah kali ini … ia bahkan bertanya perihal perut kosong orang lain, yang mana tidak pernah ia lakukan sebelumnya."Sudah Tuan, sebelum bekerja aku sudah makan terlebih dahulu," jawab Shafiqa.Lagi-lagi keanehan terjadi pada dirinya. Mendengar jawaban polos Shafiqa nyatanya membuat pria itu kesal, hingga membuat ia menyahut ketus, "Seharusnya sebelum aku makan kau tidak boleh makan!""Bagaimana maksudnya, Tuan?” Shafiqa yang begitu kaget dengan perintah semena-mena Sky itu tanpa sadar menaikkan intonasi suaranya."Berani sekali kau mengencangkan suaramu padaku?"Gadis itu menundukkan kepalanya, takut melihat Sky memelotot. "I-itu m-maaf, aku tidak sengaja dan hanya terkejut saja.”Sky meraih susu yang sudah disiapkan gadis itu si sebuah gelas. Ia bertanya usai menenggak habis isi gelas tersebut. "Kenapa kau terkejut?”"I-itu ...""Katakan dengan jujur. Aku tidak suka pada orang yang suka berbohong.” Sky kembali memberikan penekanan. “Apa kau tahu hukuman apa yang akan aku berikan pada orang yang suka berbohong?"Shafiqa pun hanya menggelengkan kepala. Ia manaa tahu, hukuman seperti apa yang akan Sky berikan pada seorang pembohong? Ia kan belum lama tinggal di sini.Namun, ia hanya berharap jika hukuman yang Sky berikan hanyalah sebuah hukuman ringan, misalnya saja dengan tidak melubangi salah satu anggota tubuhnya, karena hal itu terlalu mengerikan baginya."Hukuman untuk seorang pembohong, adalah dengan memberikan makan buaya peliharaanku.”Gadis polos itu sontak mengangguk dan menghela napas lega. Dalam hati, meski memberikan makan hewan peliharaan yang tidak lazim itu cukup menantang, tetapi tidak semenyeramkan dengan bayangannya tadi.Tak suka melihat gadis mainannya tenang, Sky kembali mempertegas hukuman tersebut. "Memberikan makan buaya peliharaanku dengan tubuhnya sendiri."Glek!Mendengar semua itu, tubuh Shafiqa mendadak membeku. Karena bahkan belum apa-apa, bayangan gigi buaya yang seksi sudah menari-nari di ujung otaknya.Sky tersenyum tipis melihat tubuh gadis itu bergidik ngeri membayangkan hukuman darinya. "Jadi, katakan padaku kenapa kau tadi berbicara sangat kencang padaku?""Aku hanya terkejut saja, saat anda mengatakan jika saya tidak boleh makan sebelum anda makan.” Shafiqa mencoba terus terang. “Memangnya kenapa saya tidak boleh makan? Saya kan bekerja dan beraktivitas sebelum Anda. Jadi, wajar saja jika saya harus makan duluan. Saya memerlukan tenaga untuk bekerja.”Bukankah lebih baik ia jujur dari pada menjadi makanan buaya, pikir gadis mungil berkacamata itu.Gadis itu tidak menyadari, jika buaya yang sebenarnya kini sedang menatapnya dengan tatapan lapar."Jawabanmu cukup masuk akal."Melihat Sky berkali-kali tersenyum, meski samar, membuat Edward yang sedari tadi mendampingi langkah Sky dalam diam mengernyit heran. Senyuman dan keisengan Sky seperti ini tidak pernah ia lihat sebelumnya.Edward tahu, hukuman yang dikatakan Sky hanyalah bualan untuk menakut-nakuti si gadis polos.Sedangkan Shafiqa, melihat Sky yang terlihat jauh lebih tenang karena terbesit senyuman yang terus tercetak dari bibirnya … merasa inilah waktunya ia memberitahukan satu hal. "Dan apa kau tahu, Tuan … hal apa yang sangat aku sukai di sini?""Melihat wajah tampanku?" jawab Sky dengan percaya dirinya."Bukan!""Lalu?"Shafiqa menunjuk pada meja makan yang di atasnya penuh oleh berbagai macam menu. "Itu karena disini banyak makanan, aku sangat senang karena di sini aku bisa makan dengan kenyang.” Tak lupa, giginya yang bersih terlihat saat ia tersenyum begitu lebar."Apa?!""Iya, aku suka karena di sini aku tidak kelaparan lagi. Jika dulu bisa makan satu kali sehari saja aku sudah bersyukur, apalagi kalau aku bisa makan tiga kali dalam sehari? Bagiku, dulu itu adalah mukjizat.” ujarnya berbinar-binar. “Dan sejak tinggal di sini, aku merasa seperti mendapatkan mukjizat setiap hari, hanya saja di tengah-tengah mukjizat yang aku rasakan … Ada seorang iblis jahat di dalamnya."Agaknya, kali ini Shafiqa dan kepolosannya sudah kelewatan. Ia bahkan dengan mudahnya menyampaikan perasaan kesal dan tak sukanya pada Sky, dengan melabelinya ‘iblis jahat’ di antara mukjjizat."Apa kau bilang!"'Oh ya ampun, sepertinya aku salah bicara!'"Jika kau berani bicara sembarangan lagi, aku pastikan kau akan mendapatkan hukuman," ucap Sky."B-baik Tuan," jawab Shafiqa.'Oh ya ampun, untung saja orang jahat ini tidak marah. Coba saja kalau dia marah, pasti saat ini aku sudah ada di dunia yang berbeda,' gumam Shafiqa dalam hati.Setelah menemani Sky makan, Shafiqa pun diminta untuk ikut ke ruangan Gym milik Sky. Seperti kelinci kecil, Shafiqa mengikuti pria bertubuh tinggi dan kokoh itu berjalan mengikutinya dari belakang. Bahkan, beberapa kali Shafiqa harus berlari kecil untuk menyeimbangkan langkahnya agar tak tertinggal oleh langkah panjang Sky.Sampai tiba-tiba saja Sky menghentikan langkahnya, hingga tubuh kecil Shafiqa pun menabrak punggung keras milik Sky. Dan hidungnya pun terbentur di punggung kokoh itu."Aduhh!" Shafiqa memegang hidungnya yang terasa sakit karena terbentur punggung keras itu.Sky pun berbalik, dan melihat Shafiqa yang sedang m
"Dasar otak udang, dasar mafia mesum! Kenapa ia harus mengancam agar aku menciumnya. Menyebalkan!" Shafiqa kini sedang berdiri di pinggir kolam yang ada di taman belakang rumah megah itu, sambil terus mengumpat Sky.Ia tidak tahu, jika sebenarnya ada orang yang tengah mendengarnya mengumpat majikannya yang kejam dan mesum. Orang itu hanya diam dan tersenyum saat melihat seorang gadis kecil berkacamata tengah duduk termenung sambil mengumpat sepupunya itu.Tapi sepupunya memang sangat menyebalkan, dia pantas di umpat seperti itu!Ya ... dia adalah Leo, sepupu dari Sky. Pria itu kebetulan sedang berkunjung ke rumah Sky karena memang ada pekerjaan yang harus ia kerjakan dan bersangkutan dengan sepupunya itu. Namun, sepupunya itu selalu bersikap istimewa, mungkin lebih tepatnya mengistimewakan diri. Seperti sekarang ini, ia sedang tidak bisa diganggu dan meminta Leo untuk menunggunya.Menyebalkan memang, akan t
"Apa yang kau lakukan di sana?" tanya Sky pada Leo yang sejak tadi memperhatikan Shafiqa.Leo cukup terkejut saat mendengar suara Sky, sejak kapan sepupunya itu berdiri di sana dan memperhatikan dirinya. Leo pun membalikkan tubuhnya, di sini ia bisa melihat wajah dari Sky yang sangat tidak bersahabat.Sejak dulu wajahnya memang seperti itu, akan tetapi kali ini Leo merasa jika tatapannya agak berbeda dari biasanya. Apa karena barusan ia memandangi pelayan pribadinya. Namun, rasanya sangat mustahil jika Sky menaruh hati pada perempuan mungil itu.Selera Sky adalah seorang perempuan dengan body goals berwajah cantik. Dan tentunya, Sky sangat menyukai perempuan dewasa. Bukan gadis remaja seperti Shafiqa."Aku sedang menunggumu, kau pikir apa lagi?" Leo pun lalu menghampiri Sky, tanpa mempedulikan tatapannya yang sangat tajam itu. Seolah saat ini ia ingin menelannya saja."Menungguku sambil merayu seorang gadis polos?" sinis Sky, lalu pria itu pun berjalan duluan meninggalkan Leo yang
Perlahan sekali Sky mendekat ke arah Shafiqa, hingga membuat gadis itu semakin ketakutan hingga hampir seluruh tubuhnya bergetar menahan rasa takut yang amat sangat padanya. Bayangan yang tidak-tidak terus merasuk kedalam pikirannya.Shafiqa semakin panik, saat melihat Sky kini tengah membuka kancing kemejanya satu persatu dan memperlihatkan tubuh kekarnya pada gadis mungil itu.Tapi sayangnya, tubuh Sky yang kekar berotot sama sekali tidak membuat gadis itu tergoda. Justru ia malah takut melihat hal yang sedang dilakukan oleh Sky. Hingga ia pun terus berjalan mundur menjauhi Sky, dan berharap bisa kabur dan keluar dari kamar itu dan melarikan diri sejauh mungkin.Shafiqa kini malah berkhayal jika ia bisa lari dari jeratan Sky, padahal semua khayalan itu tidak akan pernah terjadi. Karena walaupun nanti ia akan bebas, ia hanya akan bisa lari dari dunia ini saja."T-tunggu Tuan, kau mau
Pagi itu seperti biasa, Shafiqa melakukan tugasnya. Menyiapkan segala kebutuhan Sky dan juga yang lainnya. Da saat ini ia sedang sibuk membereskan ranjang yang ukurannya sangat besar. Bahkan mungkin kasur itu bisa menampung empat orang tanpa berdesakkan."Gadis mesum, bersiaplah kita akan pergi!" ajak Sky tiba-tiba pada Shafiqa.Sejak kesalahpahaman kemarin, Sky selalu saja memanggilnya dengan sebutan gadis mesum. Padahal ia sama sekali bukan gadis mesum, kemarin ia hanya salah sangka saja. Aahhh dasar memang memalukan!Andai saja waktu bisa diputar, mungkin Shafiqa tidak ingin ada kejadian kemarin. Dan ia ingin mengulanginya kembali agar ia tak harus menahan malu setiap bertemu dengan Mafia bermulut boros ini."Pergi kemana?" tanya Shafiqa, tanpa melihat wajah Sky. Ia masih belum mempunyai keberanian untuk melihat wajah majikannya itu. Rasa malu masih menyelimuti hati dan juga pikirannya."Aku ada urusan dan kau harus ikut!" ucap Sky pada Shafiqa yang sedang membereskan ranjang milik
Sky dan yang lainnya kini sudah sampai di sebuah rumah mewah dan juga cukup megah. Tatanan rumah yang sangat elegan, pilar-pilar tinggi menghiasi rumah itu. Juga hiasan rumah yang bernuansa gold membuat rumah itu terlihat semakin indah.Entah rumah siapa itu, Shafiqa pun tak tahu. Ia hanya mengikuti Sky dan Edward saja. Baginya saat ini, adalah jika ia harus bekerja dengan baik dan tak memperdulikan apapun lagi.Bahkan tentang masa depannya saja, Shafiqa enggan berpikir bagaimana nanti kehidupannya di masa yang akan datang. Karena saat ini saja, hidupnya berada di tangan Sky. Segala sesuatu yang terjadi pada dirinya, semua atas keinginan Sky. Sky adalah takdir dari Shafiqa.Apa ia bisa menikah atau tidak pun, Shafiqa sama sekali tidak mempedulikannya. Lagi pula siapa yang mau pada gadis jelek dan juga sederhana seperti dirinya.Dan juga ciuman pertamanya, yang selalu ia bayangka
Dengan perasaan yang meledak-ledak, Sky pun pergi menghampiri Shafira dan juga Leo, yang sedang tertawa bersama."Namaku, memang sangat bagus. Bahkan artinya pun sangat indah, tapi apa kau tahu kalau ....""Kalau apa?" tanya Leo, sambil terus menahan senyumnya."Kemarilah aku akan membisikkannya padamu, aku takut ada orang menguping," bisik Shafiqa pada Leo.Oh tidak ... sepertinya gadis kecil ini mabuk, mungkin tadi ia meminum minuman yang salah. Dan sialnya Leo menyadari itu, tapi jujur saja gadis ini terlihat sangat lucu jika sedang mabuk begini.Leo pun mendekatkan tubuhnya pada Shafiqa, karena tadi gadis itu bilang akan membisikan sesuatu. "Ada apa?" bisik Leo dengan tersenyum dan menahan gemas pada gadis manis di sampingnya ini."Apa kau tahu, namaku yang bagus selalu diubah menjadi nama makhluk penghasil susu oleh pria mesum itu," bisik Shafiq
Aku bebas melakukan apapun padamu! Karena kau adalah milikku!""Ohh begitu rupanya!". Shafiqa pun bangkit dan duduk di pangkuan Sky serta melingkarkan tangannya di sana.Hal itu cukup membuat Sky terkejut, tapi pria ini mencoba untuk tidak tersenyum, saat melihat Shafiqa yang mabuk dan bersikap seenaknya.Telunjuknya kini ia daratkan di bibir Sky, "Hei bibir nackal! Kau suka menciumku kan? Baiklah aku akan membalasnya, dengan menciummu juga!"Muaaaaccchhh ....Shafiqa mencium bibir Sky, hingga akhirnya pria ini tertawa terbahak-bahak karena melihat sikap Shafiqa. Sky tidak bisa lagi menahan tawanya sekarang."Dasar gadis bodoh!""Syuuuuutttttt ... Kau dlarang bicara sekarang! Karena sekarang aku akan membalas perbuatanmu padaku!" Shafiqa berkata sambil membekap bibir Sky.Muaaaaccchhh ...Shafiqa mencium Sky lagi,