Share

12. Sisi lain

Bab 12. Sisi lain

"Kenapa aku tidak merasakan apapun?" batin Berlin masih menunggu pukulan dari Devan dengan memejamkan mata.

"Dia jadi memukulku atau tidak sih?" batin Berlin mulai kehilangan kesabaran.

Gadis itu memberanikan diri membuka mata dan melihat Devan yang melempar tatapan tajam padanya tanpa bersuara.

"Kenapa kau menutup mata? Kau pikir aku akan memukulmu?" sinis Devan.

Berlin menundukkan kepala dalam-dalam tanpa berani menimpali perkataan Devan.

Pria itu menarik pergelangan tangan Berlin kembali masuk ke dalam, kemudian menutup pintu kamar hotel rapat-rapat.

"B-bolehkah aku pergi sebentar? Hanya sebentar saja—"

"Apa kau tidak mengerti bahasa manusia? Apa perkataanku kurang jelas?" sentak Devan.

Pria itu mendorong tubuh Berlin hingga terhempas ke ranjang dan melucuti pakaian gadis itu satu persatu secara paksa.

Sementara, Berlin sendiri hanya pasrah dan tak berani memberontak pada pria y
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status