Share

Semoga Hanya Kebetulan

Hari sudah lewat pukul satu siang, saat Aksara menjejakkan kaki di stasiun Bandung.

Langkah rasanya berat, saat menginjakkan kaki di pelataran parkir tempat Abizar menunggunya.

Terbayang pesan gambar yang dikirim Abizar sewaktu di kereta.

Hellenakah?

Senyuman itu, milik Hellena. Perempuan yang selalu mengisi jiwa dan hatinya yang sepi.

Kalau ya?

Sanggupkah aku menerima kenyataan kalau orang dicintai Abizar adalah Hellena, yang dicarinya, selama ini? Perempuan yang telah membawa separuh hati dan asanya yang menenggelamkannya dalam kubangan penyesalan dan rindu yang tiada bertepi.

Angin dingin berhembus sepoi, saat mata Aksara mendapati sosok tegap yang tengah menunggunya di deretan bangku tunggu di stasiun. Abizar.

"Lama menunggu, Bro?"

Aksara, tertawa sesumringah mungkin. Menyambut uluran tangan Abizar, berpelukan dalam suasana yang begitu haru bagi Abizar, dan... Entah, bagi Aksara.

"Kita mau kemana, Zar?"

Aksara mengikuti langkah lebar sahabatnya.

"Makan di warung sederhana,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status