Share

Episode 03

"Apa kau mau menunjukkan kalau kau itu benci cuci piring?" Sambung saudara tirinya.

"Maaf! Lain kali akan ku pastikan, aku cuci piring dengan benar." Kata Gebbie.

"Tau begini aku tidak akan kembali!" Batin Gebbie.

"Oh ya, apa kau sudah mengambil pakaianku dari laundry?" Tanya Lilis saudara tirinya.

"Oh aku lupa! Besok akan aku ambilkan, maaf kakak." Ucap Gebbie.

"Ah, kenapa kau memanggil aku kakak lagi! Menyebalkan!!!" Kata Lilis.

Mereka lalu melanjutkan makan ayam goreng di depan Gebbie.

"Kau itu tak bisa apa-apa, aku penasaran kau itu mirip siapa, tak berguna sekali." Kata Lisa.

Mendengar itu Gebbie segera berbalik hendak ke kamarnya.

"Mirip siapa lagi, pasti mirip mendiang ibunya lah!" Kata Lilis.

Gebbie menghela nafas panjang dan tersenyum manis lalu masuk ke kamarnya.

Sembari makan makanan yang hampir kadaluarsa tadi, di kamar Gebbie mengamati dana di buku tabungannya sembari mengamati lowongan pekerjaan yang ada di koran.

"Hmmm... Aku akan menghubungimu yang ini Minggu depan, aku akan dapat gajiku dari minimarket tiga hari lagi dan dari restoran seminggu lagi." Kata Gebbie.

Ia lalu mengambil buku tabungannya dan memeriksanya.

"Ya akhirnya sebentar lagi terkumpul uangnya." Kata Gebbie semangat.

Karena lelah dan mengantuk Gebbie pun tertidur.

Keesokan harinya....

Rey, Joy dan Jimmie sedang mengendarai mobil Lamborghini mereka hingga ketiga mereka mendapatkan pesan singkat diwaktu yang bersamaan. Mereka bertiga dipanggil secara mendadak untuk menemui kakek mereka.

"Datanglah tepat pukul 18.00 ada pengembangan yang baru dan penting bersama kakek, kalau kalian tidak datang, aku akan menahan kartu kredit kalian. Lihat saja kalau kalian tidak datang lihat saja apa yang akan aku lakukan dengan identitas kelahiranmu."

Segera setelah menerima pesan singkat tersebut, ketiganya tak memiliki pilihan lain dan langsung memutar balik arah lalu pergi.

Tidak lama kemudian, ketiganya tiba di depan perusahaan Hokkaido Group dan terlihat para bodyguard berbaris menyambut kedatangan mereka.

Saat tiba di ruangan tertentu seseorang telah menunggu kedatangan mereka.

"Apa kakek tak sadarkan diri?" Kata Jimmie.

"Apa kakek pingsan?" Sambung Joy.

"Dimana kakek?" Ucap Rey.

"Apa-apaan ini sampai kau menahan kartu kreditku?" Protes Jimmie.

"Aku jadi membatalkan rencanaku hari ini." Protes Joy.

"Karena kalau bukan begitu, aku tidak akan bisa melihat kalian bertiga sekaligus." Kata Tuan Warren .

"Oh, jadi kau yang menghubungi kami semua?" Tanya Jimmie.

Tuan Warren terdiam.

"Kau sedang main-main dengan kami sekarang." Kata Jimmie.

Kemudian Bodyguard kakeknya, memberitakan sebuah kartu undangan pernikahan.

"Apa ini?" Joy terkejut.

"Ini undangan pernikahan kakek? Wow apa kau serius?" Ucap Joy tak percaya.

"Ini tidak bisa, tidak boleh." Kata Rey.

Jimmie segera dengan tegas menolak untuk datang dan bersiap bergegas untuk pergi.

"Aku tidak akan pergi!" Kata Jimmie.

"Hei, bukan kau saja yang tak mau ikut." Kata Joy pada Jimmie.

"Kalian tiga bersaudara, harus harus di sana." Tegas tuan Warren.

"Siapa yang bersaudara?!" Kata Rey, Joy dan Jimmie bersamaan.

"Pertama ada sepupu yang muncul tiba-tiba dan sekarang kita akan punya nenek yang seumuran dengan ibuku?" Ledek Joy.

"Karena itulah aku tidak mau pergi kesana." Ucap Jimmie.

"Apa kalian berdua bertengkar lagi?" Tanya Rey.

Jimmie marah dan kesal, ia menendang meja yang terparkir di depannya dan pergi.

"Jimmie!" Panggil tuan Warren.

Joy juga menyusulnya, meski tidak mengatakan dengan pasti apakah ia nanti akan menghampiri perta pernikahan tersebut.

"Aku juga pergi ya, jadwalku banyak sekali hari ini." Kata Joy.

Tuan Warren menghela nafas panjang melihat Jimmie dan Joy telah pergi dan kini hanya Rey yang tinggal.

"Kau harus pergi." Kata tuan Warren.

"Tentu saja aku akan pergi. Lagipula ini adalah pernikahan kelima kakek dan aku juga akan bawah hadiah." Kata Rey dan kemudian pergi.

Hanya Rey yang memastikan bahwa ia akan datang dengan membawa kado. Walau demikian, bodyguard kakek dan tuan Warren mereka tidak terlalu mempercayai kata-katanya.

Tuan Warren lantas teringat saat pertama kali ia membawa Rey ke mansion CEO Jackson kakek mereka yang bernama Sky House.

★★★Flashback....★★★

"Disinilah semua cucu ketua akan tinggal bersama dan kami sudah menyiapkan kamar untukmu disana ." Kata tuan Warren

Tuan Warren mengantar Jimmie ke kamarnya.

"Kalau begitu beristirahatlah, ketua malam ini akan datang dan makan malam bersama kalian." Kata tuan Warren.

Sudah ada Jimmie di sana, yang sempat mengira bahwa Rey adalah cleaning service yang baru.

"Siapa kau?" Tanya Rey.

"Terus kau juga siapa?" Tanya Jimmie balik.

"Kau tidak tau siapa aku? Apa kau orang baru atau apa? Oh, kau pasti pembantu baru disini." Kata Rey.

Jimmie tertawa kecil dan sebenarnya ia kesal.

"Baiklah, akan aku biarkan kau kali ini karena ini adalah pelanggan pertama, kau boleh keluar sekarang." Kata Rey.

"Apa?" Protes Jimmie dan baru saja ia bersiap untuk memukul Rey, tuan Warren memanggilnya.

Tuan Warren lantas memperkenalkan Rey sebagai saudara sepupu Jimmie, yang kini diminta oleh CEO Jackson untuk tinggal di sana juga.

Mereka lalu duduk di ruang tamu saling menatap satu sama lain.

"Kalian adalah sepupu." Kata tuan Warren.

"Apa?! Sepupu katamu? Apa aku tidak salah dengar?!" Rey tak percaya.

"Jimmie adalah anaknya almarhum tuan muda Febriyan." Kata tuan Warren.

"Bagaimana mungkin paman bisa punya anak, padahal dia belum pernah menikah? Tidak mungkin! Kau sudah periksa dengan benar, kan?" Protes Rey.

Jimmie hanya terdiam dan menghela nafas panjang.

"Hey, darimana keluarga ibumu? Maksudku kau berasal dari keluarga mana? Sampai-sampai mereka menyembunyikan mu sampai sejauh ini? Apa kau tinggal di luar negeri? Kau sekolah dimana?" Tanya Rey pada Jimmie.

"Aku tinggal di panti asuhan setelah ibuku meninggal 10 tahun yang lalu dan aku putus sekolah, kenapa apa ada masalah denganmu?" ucap Jimmie.

"Wow! Aku sampai khawatir tentang satu hal yang tak penting! Tapi apa itu hobby baru kakek mencari cucu baru atau apa itu? Belum lama ini, dia juga menampung anak pengamen dari jalanan! Benar, satu hal yang pasti, dia memang kakek yang menarik. Ya kan?" Kata Rey dan kemudian pergi.

"Kau akan segera terbiasa disini." Ucap tuan Warren pada Jimmie.

"Aku harus terbiasa disini?" Kata Jimmie menghela nafas panjang dan pergi ke kamarnya.

★★★★★★

Kembali ke masa sekarang, CEO Jackson menanyakan pada tuan Warren mengenai ketiga cucunya, dan tuan Warren hanya mengatakan bahwa kemungkinan kecil mereka akan datang ke acara pernikahannya. CEO Jackson menyesali hal tersebut dan merasa tidak ada satu dari mereka yang memahami perasaannya.

Bersambung...👉

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status