Share

BAB 9A

"Kamu nggak apa-apa?" Mas Eros menatapku beberapa saat sebelum mengalihkan pandangan, sementara aku hanya tersenyum tipis.

"Nggak apa. Memangnya ada masalah apa, Mas?"

"Eris sama Fika."

"Bukannya mereka sudah biasa jalan berdua? Aku sudah tak peduli dengan itu kok." Mas Eros mengernyit lalu menarik lenganku.

"Kita makan ya? Kamu mau makan apa?" Laki-laki itu kembali tersenyum.

"Es krim."

"Dasar bocah. Tiap sedih masih saja makan es krim."

"Kok tahu?" Aku balik tanya. Sampai sedewasa ini aku memang masih sering beli es krim atau coklat tiap kali galau, pusing ataupun sakit hati. Aku pun heran kenapa Mas Eros bisa tahu aku sering melakukannya hingga detik ini.

"Aku sering memperhatikanmu sejak setahun lalu."

Jawabannya membuatku tersedak seketika. Aku mengernyit, sementara Mas Eros kembali terkekeh melihat ekspresiku.

"Tunggu sini. Aku belikan es krim."

Tak menolak, aku pun mengikuti perintahnya. Duduk di kursi yang sudah disediakan lalu membuka beberapa pesan dari Hana. Dia
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Bunda Wina
eeh ngapain tuh Fika qm masih ngurusi Hanin ya
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status