Share

Hidup Terindah

Masa-masa ujian dengan suasana hutan yang mencekam telah berlalu. Sekarang, Alfin kembali konsentrasi dengan buku-buku tebalnya. Saya heran, kenapa ada anak yang suka membaca segitunya. Saya sendiri, sebenarnya juga suka membaca, tapi bacaan-bacaan ringan saja.

“Fin ...” sapa saya kepada dia, ketika di dalam kelas, sebelum pelajaran pertama dimulai. Hari ini adalah hari Rabu, jadwal pelajaran Mantiq dan bahasa Arab pada jam pertama serta kedua nanti.

“Apa? Kurang puas menghajar aku dengan hantu-hantu itu?” kata dia sinis.

“Maaf, lah, aku juga tidak tahu kalau di hutan banyak hantunya.”

“Iya, iya, sekarang lebih baik kamu membaca saja, lebih bermanfaat.” Begitu lagi katanya.

“Fin, kamu tahu neng Afidah sudah sampai mana hapalannya?” saya bertanya kepada dia tentang neng kita, siapa tahu ada beberapa informasi yang berguna untuk mendekati neng Afidah.

“Tidak tahu. Semua santri putra tidak ada yang tahu. Mungkin santri putri ada yang tahu. Kenapa? Biar tidak dianggap pamer nantinya, mung
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status