Share

40. Titik Terang

Penulis: Almiftiafay
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-08 13:46:36

Sekalipun kunjungan Nyonya Bertha dan Gretha malam itu cukup menguras hati, tetapi kabar baiknya … Keano tak terbawa arus.

Kondisinya membaik, demamnya turun pada pagi harinya dan saat Lilia memeriksanya, suhu tubuhnya kembali normal.

Pagi menuju siang ini, Keano mendapat kembali tamu yang ingin menjenguknya.

Nicholas, pria itu sedang berada di dalam kamar Keano sejak setengah jam yang lalu. Tak hanya ia dan keponakannya itu saja yang ada di sana, melainkan juga William.

Meski dilihat dari ekspresi wajahnya yang jelas tidak suka dengan kedatangan Nicholas, William tak bisa menepis bahwa anak lelakinya tampak senang dengan kedatangan pamannya itu.

Lilia baru akan kembali ke dalam kamar setelah menyiapkan bahan makan siang untuk bocah kecil itu, sebelum langkah kakinya berhenti di balik pilar besar kala ia mendengar suara bariton dalam milik William dari depan kamar Keano.

“Yang harus kamu ingat dengan jelas adalah, apa yang kamu lakukan pada Keano sekarang ini tidak akan bisa menghapu
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Eva
Sedikit teruraikan..aku kira tadi Madeline masa lalunya William, ternyata adik mereka. Ibunya William Nicholas ibu kandung apa ibu tiri nih kira2? Kenapa dia tidak menerima keadaan Madeline yang tidak sempurna, kalau ibu kandung kok gitu sih. William mulai emosi kalau bahas Nicholas
goodnovel comment avatar
Diahayu Aristiani
kayak nya gak suka nih si willi klo lilia terlibat sesuatu yg ada hubungannya dengan nic. mau nya apa si pak willi?
goodnovel comment avatar
Aya Melodi Agrifina
kalaupun Lilia pilih Nic apa kamu keberatan???plis lah nggal Fair banget klo gtu caranya...Lilia kan benar mau membantu kalian akur lagi tapi knp kmu bgitu sih William??hadeeuuh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    41. ‘Keluarga Yang Sempurna’ Ia Bilang

    Lilia sejenak termangu mendengar itu. Ia menelan ludahnya penuh dengan sesal. Mengutuk dirinya sendiri yang lagi-lagi ikut campur padahal tahu seberapa buruk temperamen William jika itu bersinggungan dengan Nicholas. “Kenapa Tuan meminta saya memilih?” tanya Lilia akhirnya. “Jawab saja!” “Bukankah Tuan William harusnya sudah tahu jawabannya?” kata Lilia, karena ia berpikir bahwa memang William harusnya bisa melihat dengan jelas pada siapa ia berdiri. “Keberadaan saya di sini dengan Anda dan Keano, bukankah itu sudah menjawabnya?” “Keberadaanmu di sini bukan karena kamu ingin membuat keluarga yang sempurna, Lilia!” tanggap pria itu. Gema suaranya terasa membekukan seluruh sudut ruangan hingga lantai yang ia pijaki berubah dingin. “Kamu di sini karena terpaksa. Jika tidak ada Keano, atau Keano tidak memintamu untuk tinggal, kamu sudah pasti akan pergi dari sini dan tidak akan pernah memilih bersamaku.” Lilia mendapati serak kekecewaan yang entah darimana datangnya saat William ber

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-08
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    42. Berhentilah Menangis, Lilia ....

    Lilia mendekat pada Keano, beberapa orang juga tampak ke sana dan berusaha mengangkatnya keluar dari kolam.Bocah kecil itu dibaringkan di tepian, salah seorang petugas yang sepertinya adalah staf kolam renang memberi pertolongan pada Keano dengan melepas pelampungnya dan menekan dada kecilnya sebanyak beberapa kali.“Keano, bangun, Sayang ….” pinta Lilia dengan suara yang gemetar.Tapi, itu belum menuai hasil karena Keano tak memberi reaksi.Lilia dilanda kepanikan yang besar. Tak menyangka keputusannya untuk meninggalkan sejenak Keano akan berakibat seperti ini!Beberapa menit berlalu, kelegaan yang besar menghampiri Lilia saat melihat Keano memuntahkan air yang telah masuk ke dalam tubuhnya.Bocah kecil itu sempat sadar tetapi kondisinya sangat lemah. Dan sebelum sesuatu yang lebih buruk menimpanya, Lilia memutuskan untuk membawanya pergi ke rumah sakit.Sepanjang jalan … rasanya doa tak putus dari dalam hati Lilia. Agar Tuhan menyelamatkan Keano sekalipun itu harus mengambil sebag

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-09
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    43. Seberkas Rasa Hangat

    “N-Nona Gretha bilang dia tidak ada di dalam daftar lifeguard Paradise?” ulang Lilia dengan pupilnya yang bergoyang cemas. “Iya,” jawab Gretha dengan tegas. “Aku dan Mama belum lama ini ke sana dan menanyakan soal peristiwa yang terjadi pada Keano, terutama siapa yang hari itu membersamai Keano. Kemudian salah satu petugas yang ada di sana memberi kami daftar nama lifeguard yang bekerja di sana. Seingatku … tidak ada yang namanya Henry,” tutur Gretha lalu meraih ponsel dari dalam tas mahal miliknya. Ponsel itu lalu ia serahkan pada Lilia yang menerimanya dengan tangan yang gemetar. “Itu yang diserahkan pada kami, apakah ada salah satu di antara mereka yang kamu maksudkan itu?” tanya gadis itu saat Lilia memandang satu demi satu orang yang ada di sana. Dari sekian puluh orang, tak ada seorang pun yang bernama Henry. Tak ada pula foto pria yang hari itu bersama dengan Keano. Pria yang harusnya menjadi saksi itu lenyap. Seberkas pikiran buruk baru saja terlintas di pikiran Lilia ba

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-09
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    44. Hatinya Tertuju Pada Keano

    Setelah di rumah sejak kemarin siang, pagi hari ini Lilia akan kembali ke rumah sakit untuk melihat keadaan Keano.Mempertimbangkan bahwa Gretha beserta Nyonya Bertha sudah tidak ada di sana, Lilia ingin segera bertemu dengan Keano.Ingin ia pastikan dengan mata kepalanya sendiri apakah bocah kecil itu sudah sadar dan dalam keadaan baik-baik saja.Lilia juga tak tega pada William yang sejak kemarin tidak pulang.Langkahnya sedikit gegas saat ia berjalan keluar dari kamar. Angannya sudah memikirkan bahwa setelah ini ia akan menemui Ron agar mengantarnya ke rumah sakit.Namun, keinginan Lilia sepertinya harus berhenti sampai di sana, sebab saat ia membuka pintu rumah, ia melihat beberapa orang berseragam polisi yang berjalan menaiki undakan tangga di teras dan berhenti di hadapannya.“Selamat pagi,” sapa pria berseragam yang paling depan. “Benar ini kediaman Bu Lilia Zamora?”“S-saya sendiri, Pak,” jawab Lilia. “A-ada perlu apa?”“Anda kami tahan atas dugaan percobaan pembunuhan berenca

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    45. William Tak Bisa Hidup Tanpanya

    “Itu sangat mungkin terjadi,” tanggap Giff, membenarkan pendapat William dan pikiran kritisnya yang bekerja dengan tenang. “Pengunjung yang ada di sekitar Keano tidak curiga dengan mereka berdua, sampai akhirnya Keano ditemukan tidak sadar.” William turut mengangguk, setuju dengan sekretarisnya itu. “Tapi—” Pemuda itu memandang William dengan sedikit bingung. “Tapi kenapa dia melakukan hal seperti itu pada Keano, Tuan?” tanyanya. “Apa itu sebuah ketidaksengajaan atau memang dia berniat mencelakai Keano?” “Kalau dia memang tidak sengaja, yang dia lakukan harusnya menolong Keano, bukan lari seperti seorang pengecut seperti itu,” jawab William, sangsi jika apa yang menimpa anak lelakinya itu adalah ‘sebuah ketidaksengajaan’. William mendesis saat memijit keningnya yang terasa sakit sehingga membuat Giff berhenti untuk membahasnya dan memilih untuk melakukan hal yang lainnya. “Anda makanlah dulu,” katanya. “Saya belikan makanan di perjalanan ke sini tadi.” William hanya mengangguk s

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    46. Cinta Ibu Sambung

    “Kapan kamu berhenti ikut campur?” tanya William, geram sehingga rahangnya itu terlihat mengetat. “Apakah kamu tidak tertarik pada hal lain sampai harus menginginkan istriku?!”“Terserah apa katamu, William!” Nicholas menyeringai tak peduli. “Jika kamu tidak bertindak, akan aku lakukan apa yang tadi aku katakan padamu,” pungkasnya kemudian membuang wajah dan pergi dari sana.Meninggalkan William yang kedua tangannya mengepal erat, otot-ototnya seakan memberontak dan memprovokasinya agar sebaiknya ia menghajar Nicholas saja.‘Nicholas brengsek,’ umpatnya dalam hati. ‘Benar-benar tidak tahu diri,’ batinnya.“Tuan William,” panggil suara Giff yang baru datang dari sebelah kirinya. Seperti yang ia katakan sebelumnya bahwa ia akan kembali saat sore, pemuda itu datang dengan sebuah ransel di bahunya.“Yang barusan itu Tuan Nicholas?” tanya Giff yang mengangguk menjawabnya. “Anda berdua bertengkar?”“Tidak,” jawab William diiringi dengan gelengan kepala. “Hanya mulutnya yang ingin aku puku

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-11
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    47. Perjumpaan Kita

    “Benar, mulai hari ini kami yang akan mendampingi Anda sampai kasus ini usai,” jawab Roy atas keterkejutan Lilia. Meski Lilia bingung siapa yang memberinya pengacara, tapi ada sebuah rasa lega yang memenuhi dadanya. “Terima kasih,” kata Lilia, membalas senyum antusias Roy dan Elsa. “Kami akan memulai bertanya dengan bagaimana kronologi saat Keano tenggelam, Bu Lilia,” kata Roy memulai percakapan. Lilia jelaskan seperti apa situasinya pada saat-saat Keano tenggelam. Siapa orang yang ia lihat di tempat kejadian termasuk pria yang ia yakini adalah seorang lifeguard tetapi nyatanya—seperti yang diperlihatkan oleh Gretha padanya—bukanlah bagian dari kolam renang yang dikunjunginya hari itu. “Kami sudah mempelajari tentang kasus Anda sebelumnya,” ucap Roy. “Sekalipun tidak ada rekaman CCTV di dalam kolam renang yang menunjukan bukti bahwa ada pria yang Anda sebutkan, tapi kami mendapat sedikit petunjuk dari CCTV toko yang ada di seberang Paradise. Bahwa ciri-ciri pria yang Bu Lilia samp

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-11
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    48. Bertahanlah Sebentar, Lilia ....

    Lilia menarik tangannya yang ditimpa oleh William, menggunakan jarinya untuk menyeka air mata. Ia memalingkan wajah dan tubuhnya seraya mengatakan, “Maaf.”William tak memberi tanggapan selain turut menarik tangannya. Saat Lilia kembali menghadapkan tubuh pada William, ia menjumpai sebuah sapu tangan yang diselipkannya dan didorong sehingga lebih dekat dengannya.“Pakai itu,” kata William. Lilia meraihnya, membuka sapu tangannya yang wangi musk dan menggunakannya untuk menghapus sisa air mata di wajahnya.“Maaf,” ucap Lilia sekali lagi, ia menggigit bibir untuk menahan air mata agar tak kembali jatuh. “Saya sungguh menyesal meninggalkan Keano saat itu, Tuan.”“Sudah terlanjur,” tanggap pria itu dengan suaranya yang tenang. “Yang penting Keano sudah baik-baik saja sekarang.”Lilia menengadahkan wajahnya mengikuti William yang bangun dari duduknya.“Aku pulang,” katanya. “Jaga dirimu.”William beranjak pergi tetapi langkahnya terhalang Lilia yang membuatnya kembali menoleh ke belakan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-12

Bab terbaru

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    309. Giff Dan Viola—Hal Yang Lebih Panas Dari Sebatas Pertemuan?

    Setelah kemarin seharian hiking di sekitar gunung Pilatus—yang sebenarnya itu tak bisa dikatakan sepenuhnya hiking karena mereka tak sampai seperempat perjalanan dan lebih memilih untuk menikmati pemandangannya saja—hari ini di dalam rumah tempat tinggal selama bulan madu, Giff tak menjumpai suara apapun saat ia berkunjung ke sana.Sepertinya semua orang bangun kesiangan, mungkin karena lelah.Di depan perapian, ia melihat Lilia, William dan Keano terlelap di sana.Ia tersenyum saat memelankan langkahnya. Hatinya hangat, seperti sisa-sisa perapian semalam melihat Lilia yang tidur di tengah William dan Keano, seolah ayah dan anak itu sangat bahagia dan tak ingin kehilangan Lilia.'Apa seperti itu wujud seorang pria yang sudah menemukan dunianya?' batin Giff kemudian menuju ke ruang makan, membongkar makanan yang dibelinya pelan-pelan hingga semuanya selesai.Baru setelah itulah ia membangunkan keluarga kecil William itu.Lilia yang pertama bangkit, berterima kasih pada Giff yang menyia

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    308. Maukah Kau Berdansa Denganku?

    Sebelum William mengatakan itu, sebenarnya Lilia sempat melihat Keano menepuk bahu ayahnya itu dan membisikkan sesuatu kepadanya. Sepertinya itu adalah agar William segera mengajak Lilia berdansa.Dengan masih termangu, Lilia menatap William dan tangan kanannya yang terulur kepadanya itu."Terima, Mama!" pinta Keano dengan antusias."T-tapi aku tidak bisa berdansa," jawab Lilia dengan gugup, merasa bersalah karena ini seperti sebuah penolakan yang tidak kentara."Tidak apa-apa, aku bisa membuatmu berdansa malam hari ini."Anggukan William seolah sedang meyakinkannya, sehingga Lilia menerima tangan itu dan bangun dari duduknya.Ia berjalan mengikuti William yang tiba di tengah restoran, di bawah lampu chandelier yang bergantung dengan cantik.Meja-meja yang tersisih sejak awal mereka masuk itu sekarang Lilia tahu alasannya. Untuk tempat mereka berdansa.Sekilas melirik pada Keano, bocah kecil itu duduk di sana, tersenyum dengan ditemani oleh Giff yang masuk dan berdiri di sampingnya.

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    307. Luluh Lantak Tanpa Harapan

    Gretha mengurungkan niatnya untuk menghubungi Giff. Ia tak yakin pemuda itu akan menjawabnya juga.Yang ada kemungkinan besar ia malah diblokir.Ia lalu meletakkan ponselnya ke samping bantal, memutuskan untuk pelan-pelan membaringkan dirinya di atas tempat tidur.Memiringkan tubuhnya ke kiri, membiarkan air mata menggenang membasahi pipinya.Napasnya terasa berat, ia meraba perutnya. Hari kelahiran bayinya ini sudah semakin dekat.'Semuanya jadi berantakan,' gumamnya dalam hati.Gigil menyergapnya dari ujung kaki.Saat ia mencoba memejamkan netranya yang lelah, bayangan wajah Ivana tiba-tiba muncul sehingga Gretha dengan cepat kembali membuka matanya.Jantungnya seperti baru saja berhenti berdetak selama beberapa detik karena tiba-tiba saja Ivana yang tak pernah ia pikirkan—dan hampir hilang dari benaknya—muncul tanpa persetujuan.Tatapan mata kakak tirinya itu—ataukah sekarang ia harus menyebutnya sebagai mantan kakak tiri—mendadak datang.Wajah cantik Ivana yang meski pucat sepanja

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    306. Dunia Kita Berbeda

    Ini seperti deja vu dengan yang terjadi di rumah Henry sebelumnya. Dari jendela Gretha bisa melihat sebuah mobil polisi yang berhenti di depan rumah.Beberapa orang petugas dalam balutan seragam pun juga terlihat keluar dari sana.Meski di luar keadaannya gelap sebab petang mulai merayap, tapi Gretha bisa memastikan bahwa mereka berjumlah lebih dari empat orang.Cukup pas untuk menangkap satu atau dua orang, semisal itu adalah dirinya dan ibunya.Gretha berdiri di sana dalam ketegangan. Ia meneguk ludah dengan dada yang berdebar, menggila hingga seolah akan meledak.Tapi, polisi itu hanya berhenti untuk mengambil sesuatu yang ada di tengah jalan. Sepertinya bongkahan balok yang menghalangi jalan dan menepikannya.Memungut beberapa keping paku dengan alat yang mereka bawa lalu mereka masuk kembali ke dalam mobil dan mengemudikannya menjauh.Dari balik jendela, Gretha duduk merosot dengan air mata yang menggantung di kedua sudutnya."Tidak apa-apa, tidak akan secepat itu," ucap Nyonya B

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    305. Udaranya Dingin, Tapi Hatinya Hangat

    “Maaf,” ucap Lilia sekali lagi. “Aku pikir tidak apa-apa tadi untuk meninggalkanmu dan Keano sebentar. Maaf karena sudah membuat kalian berpikiran buruk.”William menghela dalam napasnya kemudian berlutut di hadapannya.“Tidak apa-apa, yang penting jangan begitu lagi. Kamu tahu seburuk apa kondisiku dan Keano saat kamu meninggalkan kami, ‘kan? Aku sungguh tidak ingin mengulanginya lagi, Lilia.”Lilia mengangguk, ia menunduk untuk menyentuh wajah William, memastikan prianya itu bahwa ia ada di sini dengannya.Tidak untuk pergi atau sengaja meninggalkannya."Kita tidak jadi masuk ke dalam kafe," ucap Lilia, memandang Keano dengan mengerutkan hidungnya. "Maaf, Sayang."Alih-alih marah, anak lelakinya itu justru memberi jawaban yang menghangatkan hati Lilia."Tidak apa-apa, Mama," jawabnya. Senyumnya merekah dan pipinya yang putih itu bersemu merah. "Yang penting Keano masih bisa bertemu dengan Mama. Terima kasih sudah kembali."Lilia memeluk Keano yang membalasnya dengan kedua tangan kec

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    304. Hilang Dan Tak Ditemukan?

    William menurunkan ponsel dari samping telinganya, ia mendorong napasnya yang berkabut akibat suhu yang menurun secara drastis pada malam hari.Ia mendekap Keano semakin erat saat anak lelakinya itu sepertinya memiliki kekhawatiran yang sama dengannya.Keano memang terdiam, tetapi gerakan tubuhnya yang beberapa kali merasa tidak nyaman membuat William tahu ia tengah cemas.“Apakah kita tidak akan bertemu Mama, Papa?” tanya Keano, suaranya serak, menunggu jawaban William sehingga ia harus menunjukkan senyumnya agar bocah kecil itu tak semakin khawatir.“Kita akan bertemu Mama, Sayang. Tapi tunggu sebentar ya, kita cari Mama dulu?”William menepis jauh-jauh pikiran yang sedari tadi bergulir liar di dalam kepalanya. Bahwa ada orang jahat yang membawa pergi Lilia sehingga istrinya itu tak bisa ia temukan.Ia memutuskan untuk mendekat ke salah seorang yang juga mengantri di sana, barangkali ia tahu ke mana Lilia pergi. “Permisi, apakah kamu melihat seorang wanita dengan sya berwarna putih

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    303. Agenda Keluarga Kecil William

    Saat Lilia membuka matanya, ia selalu tak menjumpai William. Tapi ia mendengar suara gelak tawa Keano di luar sehingga ia mengintip melalui jendela dan melihat anak lelakinya itu sedang bermain bola dengan ayahnya di halaman samping.Ia beranjak pergi dari kamar, mempersiapkan makanan yang semalam disimpannya di dalam lemari pendingin, menghangatkannya dan meletakkannya di atas meja makan.Menyiapkan juga untuk Keano, sandwich dan tamago, lengkap dengan buah potong dan susu untuknya.Saat ia keluar dan menunjukkan diri, Keano seketika melupakan bola yang tadi ditendangnya bergantian dengan William."Mama," panggilnya seraya berlari pada Lilia.Memeluknya saat Lilia merendahkan tinggi tubuhnya."Mama sudah bangun?" sapanya yang dibalas anggukan oleh Lilia."Sudah, Sayang, sudah dari tadi," jawabnya. "Mama sudah siapkan makanan juga untuk sarapan. Kamu masuk dan cuci tangan dulu lalu kita makan, selagi masih hangat.""Siap, Mama."Keano berlari lebih dulu memasuki rumah, di belakangnya

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    302. Malam Kita Yang Manis

    "William," sebut Lilia kemudian menyelusupkan jari-jari tangannya di antara rambut hitam pria itu, menahan gejolak dalam dadanya yang tengah berdegup sebab bibir William terasa sangat sensual.Bukan hanya gigitan di bahu, tapi tangan besarnya menarik turun tali kecil gaun tidur yang ia kenakan, membuat Lilia tak bisa menolak kenikmatan yang ia berikan kala bagian depan tubuhnya mendapat sentuhan.Bibirnya hampir saja meloloskan desahan yang penuh erotika sebelum William mengangkatnya pergi dari meja makan, meninggalkan dua cangkir teh mereka yang isinya telah kosong.Langkah kaki William menuju ke dalam kamar, membuat Lilia berbaring di atas ranjang sementara dirinya kembali ke pintu, menutup dan memastikannya terkunci dan mematikan lampu.Saat ia kembali mendekat pada Lilia, sepasang matanya yang sayu menerpa di bawah remang lampu tidur.Ia menunduk di atas Lilia, dan sebelum kecupan mendarat di bibirnya, Lilia lebih dulu mencegahnya.Ia menahan wajah William sembari bertanya, "Apaka

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    301. Hari Pertama Di Luzern

    Luzern, Swiss, sekitar pukul delapan malam. Sebuah mobil SUV yang dikemudikan oleh Giff tiba di depan sebuah rumah yang nantinya akan ditinggali oleh Lilia, William dan Keano selama mereka berada di sini—untuk kurang lebih sepuluh hari. Tiga hari sebelumnya, Giff lebih dulu terbang menuju ke tempat ini dan mempersiapkan semuanya. Sebuah rumah yang disewa olehnya untuk bisa ditinggali keluarga kecil William sebelum mereka tiba selagi Giff sendiri tinggal di penginapan. Giff banyak menyarankan pilihan tempat tinggal, William memilih sebuah rumah karena ia pikir itu akan menyenangkan menghabiskan waktu seolah mereka adalah 'warga Swiss'. Tadi, ia menjemput tiga orang itu di bandara dan sampai di sini dengan keadaan Keano yang digendong keluar oleh William karena ia terlelap selama perjalanan. Giff membuka pintu rumah, memimpin William masuk ke dalam dan menunjukkan di mana kamar Keano. Sementara Lilia yang ada di luar menurunkan barang-barang yang tak terlalu berat, tas miliknya ata

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status