Share

140. Rahasia Hati: Cinta Pertama

Penulis: Almiftiafay
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-17 13:50:11
Tetapi untungnya ... William tidak mengalami hal yang terlampau buruk. Meski hampir fatal, tetapi ia tak mengalami kegagalan organ.

Pada siang yang mendung putihnya terlihat sejak pagi dari jendela, pria itu duduk di arat ranjang rawatnya dengan kepala tertunduk.

Ia tak sendirian, di sebelah ranjang itu, ada sebuah kursi berwarna hitam tempat di mana seorang wanita psikiater yang akan mendampinginya dalam konsultasi kejiwaan duduk.

Wanita yang sama yang kala itu menangani Keano dan Lilia, temannya yang bernama Andara.

“Kamu tampak lebih rapuh ketimbang saat kehilangan istri terdahulumu, Liam,” ujar Andara, setelah menyiapkan voice recorder, buku agenda bersampul hitam di pangkuannya dan memegang pena beraksen emas itu di antara jemarinya.

“Terlihat sekali kamu tertekan, ada badai yang merusakmu dari dalam,” lanjutnya. “Ceritakan padaku, aku akan mendengarnya dengan baik. Percayalah ... saat kamu nanti bisa mengatakannya, kamu akan jauh lebih tenang. Aku di sini untuk itu, anggap
Almiftiafay

Sudah tahu alasan mengapa William serapuh ini saat kehilangan Lilia? 🥹 Yes, she's his first love 🥹💔

| 30
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (13)
goodnovel comment avatar
Hayati
jdi terharu
goodnovel comment avatar
Diahayu Aristiani
mauuuu dong kaka
goodnovel comment avatar
Diahayu Aristiani
ternyata bener bahwa willi suka lilia pas pertama liat di rumah ivanna. kak balik kan lilia biar willi gak sedih lagi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    141. Rahasia Hati: Aku Yang Terus Memungkiri Rasa

    Gerimis berubah menjadi hujan di luar, suaranya yang gaduh terpecah di atap atau pada dahan yang basah. Pemandangan sendu yang disaksikan William, mengiringi lepasnya semua rahasia hatinya yang selama ini menyimpan kenyataan yang selalu dipungkirinya—ia jatuh cinta pada Lilia pada malam di mana ia dijodohkan dengan Ivana. “Apa yang membuatmu sangat tertekan seperti sekarang, Liam?” tanya Andara setelah keadaan sedikit tenang. Wanita itu juga baru saja menulis sesuatu yang tak diketahui oleh William pada buku agenda bersampul hitamnya. “Maksudku—apakah karena ada hal yang tidak sempat kamu lakukan, sebuah ... rasa bersalah mungkin?” “Aku bersalah karena memperlakukannya dengan buruk, Andara,” jawab William. “Aku begitu karena aku bersikeras tidak mau mengakui perasaanku padanya. Apalagi saat aku tahu dia diam-diam mendapatkan uang dari Ivana jika dia mau menjadi istri keduaku. Aku menganggap Lilia sebagai gadis yang hanya mementingkan uang tanpa aku tahu uang itu untuk apa.” “Unt

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-18
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    142. Sehancur Apa Aku Setelah Kau Pergi

    William juga membaca bahwa pemeriksaan dalam metode luring itu telah sampai pada tahap ke dua. Di mana disebutkan bahwa Lilia takut kepadanya saat William tidak bersikap baik atau marah terhadap sesuatu yang kadang tak diketahui oleh Lilia apa penyebabnya. Ketakutannya yang paling besar diawali dari saat William nyaris membuat gadis itu kehilangan kesuciannya, beberapa hari setelah kematian Ivana saat Lilia mengatakan ia akan berhenti menjadi babysitter-nya Keano dan pergi dari rumah itu. ‘Kamu tidak memiliki hak untuk memutuskan apakah kamu bisa pergi dari rumah ini atau bertahan, Lilia Zamora.’ William ingat betul ia mengatakan itu setelah ia merenggut dagunya dengan kasar dan menguncinya hingga tersudut di dinding. Sesal William tertumpuk saat itu juga kala ia membaca satu demi satu lembaran yang ia dapatkan dari dalam amplop putih tersebut. Pada akhir pemeriksaan tahap dua, ada sesuatu yang membuat William terenyuh. Lilia menyebut bahwa ia mencintai William, ia tahu William

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-18
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    143. Sayang Kau Tak Di Sini

    Reynold dijumpainya berjalan mendekat padanya, sepasang alisnya berkerut tipis saat pandangan mereka bertemu dan pria itu lebih dulu memberanikan diri untuk bertanya. “A-apa yang Anda lakukan di sini?” “Tidak ada,” jawab Giff dengan ringan. “Saya hanya berhenti sebentar untuk melihat siapa kontraktor yang mengerjakan proyek ini karena dari tulisan yang ada di depan itu saya masih belum familiar.” Giff harap Reynold percaya dengan apa yang ia katakan karena itu hanyalah sebatas karangan. Tujuannya ke sini jelas, bukan? Untuk mencari tahu tentang sopir pribadinya itu. “Benar,” jawab Reynold dengan kepala yang mengangguk. “Itu memang nama baru untuk melakukan rebranding karena bisnis saya yang sebelumnya sudah tidak berjalan dengan baik,” tuturnya. “Ini adalah proyek pertama saya setelah namanya diganti.” Giff mengangguk antusias mendengarnya. “Awal yang bagus, ‘kan? Bisnis memang naik turun, tapi melihat Anda yang gigih, saya sepertinya harus mengapresiasinya.” Pria itu tampak sen

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-19
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    144. Membutuhkan Waktu Seumur Hidup Untuk Pulih

    “Tuan William,” panggil Giff yang membuat William menggosok matanya sebelum ia mengangkat wajah. Menjumpai wajah pemuda itu yang berjalan menghampirinya dan berdiri berseberangan meja dengannya. “Ya?” balas William singkat. “Reynold, mantan pacarnya Gretha yang kemarin lusa pernah saya katakan pada Anda kalau kami bertemu di proyek kecil miliknya itu saya hubungi tadi sore.” “Untuk apa kamu menghubunginya?” tanya William hampir enggan. “Untuk membicarakan kemungkinan proyek yang bisa kita kerjakan dengannya,” jawab Giff dengan senyum yang tak bisa diartikan. “Kenapa aku harus bekerja sama dengannya, Giff?” “Kenapa lagi? Tentu karena kita harus menggali lebih jauh soal Henry dan keterlibatannya dengan semua peristiwa di sekitar kita, ‘kan?” tanyanya balik. “Sekalian untuk mencari kejelasan apakah benar Reynold yang menghamili Gretha.” William menggeleng samar. “Atur saja,” ucapnya. “Tapi jangan sampai kamu mempertemukan aku dengannya sekarang ini. Aku tidak ingin melihat wajah s

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-19
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    145. Bertemunya Quist Bersaudara

    Giff yang berjalan keluar dari pintu utama panti asuhan menghentikan langkahnya dan urung mengajak William untuk pulang saat ia menjumpai Quist bersaudara itu saling menatap dalam jarak sekian meter yang memisahkan. Ia lebih memilih untuk membiarkan mereka bicara dan tidak mengganggu keduanya. Memang sudah seharusnya mereka berdamai dan meluruskan semua kesalahpahaman yang memeluk mereka itu, bukan? Di seberang sana, Nicholas sepertinya juga tidak menyangka bahwa ia akan bertemu dengan William di sini. Ia terdiam tanpa melakukan apapun hingga salah satu anak panti asuhan yang ada di sekitarnya berteriak, “Paman, tolong tendang bolanya ke sini!” William yang berdiri di tengah halaman melihat Nicholas yang menendang bola itu, mengembalikannya pada anak-anak yang tengah menunggunya dan mendekat pada William. “Kamu di sini ternyata, Willie?” sapanya lebih dulu. “Apa yang kamu lakukan di sini?” tanya William balik. Kakak lelakinya itu sekilas mengangkat kedua bahunya sebelum menjaw

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-19
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    146. Langit Sore Dan Cirrostratus Yang Mengingatkanku Terhadapmu

    “Apa ada yang salah dengan itu?” tanya William balik. “Apa aku tidak boleh memanggilmu seperti itu? Ya sudah kalau tidak boleh, pergi saja sana!” usir William seraya memalingkan wajahnya dan itu membuat Nicholas tertawa. Senyum getir yang tadi senantiasa terukir di kedua sudut bibirnya telah sirna. Tawa itu lepas seakan beban yang mendesak dadanya itu terangkat pelan-pelan. “Boleh,” jawab Nicholas akhirnya. “Panggil saja sesukamu, Willie.” “Akan aku pikirkan kalau begitu.” Nicholas mengangguk, “Pulanglah! Sudah hampir gelap.” Ia mengayunkan kakinya lebih dulu untuk pergi dari sana. Menuruti William yang memintanya agar kembali lagi besok. William melihatnya pergi, memandang punggung bidangnya dan mengingat ucapan Giff beberapa waktu yang lalu. Pada hari di mana Giff menghampirinya yang berhenti di emperan pertokoan. ‘Ada hal yang ingin saya sampaikan pada Anda’ yang hari itu dikatakannya adalah tentang kecelakaan yang melibatkan Nicholas dan juga Madeline. ‘Seorang saksi yang

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-19
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    147. Agar Hancurku Ini Tidak Sia-sia

    Di rumah milik William pagi ini, Giff yang baru saja keluar dari kamar yang ia tinggali selama ‘menumpang hidup’ di rumah William sedikit terkejut saat melihat tuannya yang sudah dalam keadaan rapi. Sudah cukup lama Giff tak melihatnya dalam kemeja lengan panjang dan vest serta dasi yang tersemat di kerahnya seperti itu. “Selamat pagi,” sapa Giff lebih dulu dengan kepala yang tertunduk sopan. “Pagi.” “Apa Anda akan pergi ke suatu tempat?” tanya Giff yang dijawab lebih dulu dengan sebuah anggukan oleh William “Iya, Giff. Ke Velox Corp.” Salah satu alis Giff terangkat mendengarnya, “Sungguh? Jadi Anda akan comeback?” “Ya,” jawabnya. “Melihatmu yang pontang-panting sendirian mengurus banyak hal dan mengambil alih pekerjaan membuatku tidak tega. Kembali bekerja bukan pilihan yang buruk, ‘kan? Aku hanya takut kamu tiba-tiba menguasai Velox Cop.” Giff tertawa mendengar itu, “Tidak,” jawabnya. “Saya masih sayang dengan nyawa saya, Tuan. Tapi terima kasih untuk sudah kembali. Minggu in

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-20
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    148. Detak-detak Di Dada

    William tahu betul bahwa ‘projek’ yang baru saja disebutkan oleh Giff itu adalah yang dulu pernah ia dan Gretha kerjakan—pembangunan sekolah yang tempatnya cukup jauh dari kota. “Bukankah aku sudah pernah berpesan padamu agar mengatakan pada Papa Alaric untuk tidak mengikutsertakan wanita itu?” William sangat tidak suka jika ia harus menyebutkan namanya sekali lagi. Kedua bahu Giff jatuh mendengar itu. “Coba tenang sebentar,” pintanya. “Memang itu adalah projek yang pernah Anda kerjakan bersamanya, tapi kali ini tidak. Kita saja, tanpa ada ikut campur Gretha.” Mendengar itu membuat William berdeham, merasa bersalah sudah meninggikan suaranya pada Giff. “Ah, benarkah?” tanyanya. “Kalau begitu jangan setengah-setengah saat bicara, katakan dengan jelas, Giff!” “Saya memang belum selesai bicara, Tuan William Quist!” “Lalu Papa bilang apa lagi?” “Tuan Alaric meminta agar pembangunannya dipercepat, jadi kita sesekali harus mengeceknya, itu saja,” jawab pemuda itu seraya sel

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-20

Bab terbaru

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    305. Udaranya Dingin, Tapi Hatinya Hangat

    “Maaf,” ucap Lilia sekali lagi. “Aku pikir tidak apa-apa tadi untuk meninggalkanmu dan Keano sebentar. Maaf karena sudah membuat kalian berpikiran buruk.”William menghela dalam napasnya kemudian berlutut di hadapannya.“Tidak apa-apa, yang penting jangan begitu lagi. Kamu tahu seburuk apa kondisiku dan Keano saat kamu meninggalkan kami, ‘kan? Aku sungguh tidak ingin mengulanginya lagi, Lilia.”Lilia mengangguk, ia menunduk untuk menyentuh wajah William, memastikan prianya itu bahwa ia ada di sini dengannya.Tidak untuk pergi atau sengaja meninggalkannya."Kita tidak jadi masuk ke dalam kafe," ucap Lilia, memandang Keano dengan mengerutkan hidungnya. "Maaf, Sayang."Alih-alih marah, anak lelakinya itu justru memberi jawaban yang menghangatkan hati Lilia."Tidak apa-apa, Mama," jawabnya. Senyumnya merekah dan pipinya yang putih itu bersemu merah. "Yang penting Keano masih bisa bertemu dengan Mama. Terima kasih sudah kembali."Lilia memeluk Keano yang membalasnya dengan kedua tangan kec

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    304. Hilang Dan Tak Ditemukan?

    William menurunkan ponsel dari samping telinganya, ia mendorong napasnya yang berkabut akibat suhu yang menurun secara drastis pada malam hari.Ia mendekap Keano semakin erat saat anak lelakinya itu sepertinya memiliki kekhawatiran yang sama dengannya.Keano memang terdiam, tetapi gerakan tubuhnya yang beberapa kali merasa tidak nyaman membuat William tahu ia tengah cemas.“Apakah kita tidak akan bertemu Mama, Papa?” tanya Keano, suaranya serak, menunggu jawaban William sehingga ia harus menunjukkan senyumnya agar bocah kecil itu tak semakin khawatir.“Kita akan bertemu Mama, Sayang. Tapi tunggu sebentar ya, kita cari Mama dulu?”William menepis jauh-jauh pikiran yang sedari tadi bergulir liar di dalam kepalanya. Bahwa ada orang jahat yang membawa pergi Lilia sehingga istrinya itu tak bisa ia temukan.Ia memutuskan untuk mendekat ke salah seorang yang juga mengantri di sana, barangkali ia tahu ke mana Lilia pergi. “Permisi, apakah kamu melihat seorang wanita dengan sya berwarna putih

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    303. Agenda Keluarga Kecil William

    Saat Lilia membuka matanya, ia selalu tak menjumpai William. Tapi ia mendengar suara gelak tawa Keano di luar sehingga ia mengintip melalui jendela dan melihat anak lelakinya itu sedang bermain bola dengan ayahnya di halaman samping.Ia beranjak pergi dari kamar, mempersiapkan makanan yang semalam disimpannya di dalam lemari pendingin, menghangatkannya dan meletakkannya di atas meja makan.Menyiapkan juga untuk Keano, sandwich dan tamago, lengkap dengan buah potong dan susu untuknya.Saat ia keluar dan menunjukkan diri, Keano seketika melupakan bola yang tadi ditendangnya bergantian dengan William."Mama," panggilnya seraya berlari pada Lilia.Memeluknya saat Lilia merendahkan tinggi tubuhnya."Mama sudah bangun?" sapanya yang dibalas anggukan oleh Lilia."Sudah, Sayang, sudah dari tadi," jawabnya. "Mama sudah siapkan makanan juga untuk sarapan. Kamu masuk dan cuci tangan dulu lalu kita makan, selagi masih hangat.""Siap, Mama."Keano berlari lebih dulu memasuki rumah, di belakangnya

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    302. Malam Kita Yang Manis

    "William," sebut Lilia kemudian menyelusupkan jari-jari tangannya di antara rambut hitam pria itu, menahan gejolak dalam dadanya yang tengah berdegup sebab bibir William terasa sangat sensual.Bukan hanya gigitan di bahu, tapi tangan besarnya menarik turun tali kecil gaun tidur yang ia kenakan, membuat Lilia tak bisa menolak kenikmatan yang ia berikan kala bagian depan tubuhnya mendapat sentuhan.Bibirnya hampir saja meloloskan desahan yang penuh erotika sebelum William mengangkatnya pergi dari meja makan, meninggalkan dua cangkir teh mereka yang isinya telah kosong.Langkah kaki William menuju ke dalam kamar, membuat Lilia berbaring di atas ranjang sementara dirinya kembali ke pintu, menutup dan memastikannya terkunci dan mematikan lampu.Saat ia kembali mendekat pada Lilia, sepasang matanya yang sayu menerpa di bawah remang lampu tidur.Ia menunduk di atas Lilia, dan sebelum kecupan mendarat di bibirnya, Lilia lebih dulu mencegahnya.Ia menahan wajah William sembari bertanya, "Apaka

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    301. Hari Pertama Di Luzern

    Luzern, Swiss, sekitar pukul delapan malam. Sebuah mobil SUV yang dikemudikan oleh Giff tiba di depan sebuah rumah yang nantinya akan ditinggali oleh Lilia, William dan Keano selama mereka berada di sini—untuk kurang lebih sepuluh hari. Tiga hari sebelumnya, Giff lebih dulu terbang menuju ke tempat ini dan mempersiapkan semuanya. Sebuah rumah yang disewa olehnya untuk bisa ditinggali keluarga kecil William sebelum mereka tiba selagi Giff sendiri tinggal di penginapan. Giff banyak menyarankan pilihan tempat tinggal, William memilih sebuah rumah karena ia pikir itu akan menyenangkan menghabiskan waktu seolah mereka adalah 'warga Swiss'. Tadi, ia menjemput tiga orang itu di bandara dan sampai di sini dengan keadaan Keano yang digendong keluar oleh William karena ia terlelap selama perjalanan. Giff membuka pintu rumah, memimpin William masuk ke dalam dan menunjukkan di mana kamar Keano. Sementara Lilia yang ada di luar menurunkan barang-barang yang tak terlalu berat, tas miliknya ata

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    300. Istri Rasa Simpanan

    Bertha tak bisa menjawab. Rasanya semua kata yang pernah ia ucapkan di sepanjang ia hidup seketika sirna. Baginya, takdir sangat kejam dengan mempertemukan dirinya dengan Alya dalam keadaan yang berkebalikan. Wanita yang dulu ia hina sebagai pembantu rendahan kini hidupnya tampak berkecukupan. Ia mundur beberapa langkah saat Niel melepaskan tangannya. Tapi sepasang matanya yang berair masih menatap Alya tanpa henti. Wanita yang mendorong troli yang sejak tadi ia awasi dari kejauhan itu lalu mendekat. Menyentuh sekilas lengan Niel yang berbalut dalam jas hitam sehingga pemuda itu menyisih sedikit ke kanan. "Sudah tidak apa-apa," ucap Alya pada Niel yang mendenguskan napasnya dengan keberatan. "Saya bertanggung jawab untuk menjaga Anda, Bu Alya," balas pemuda itu. "Saya tidak akan membiarkan ada yang menghina atau melukai Anda." Alya mengangguk samar, mengusap sekali lagi lengan Niel seolah mengisyaratkan agar pemuda itu tenang dan tak terpancing emosi karena Bertha. "Alaric 'ka

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    299. Nanti Saat Papa Tak Lagi Ada Di Dunia Ini

    "Kamu tidak pernah mengatakan itu sebelumnya," ucap Lilia seraya meletakkan tangannya di paha William, yang secara otomatis membuat pria itu menggenggamnya dengan seulas senyum. "Memang," akunya. "Aku memang tidak pernah mengatakan itu sebelumnya karena untuk kejutan. Bagaimana menurutmu, Lilia?" Lilia memandang Tuan Alaric yang seperti mengisyaratkan bahwa beliau turut senang dengan apa yang mereka lakukan. "A-aku suka," jawabnya. "Apakah itu dalam waktu dekat?" "Giff sedang mengaturnya biar perjalanan kita nyaman, mungkin ... paling lambat Minggu depan." Lilia mengangguk saat Alya yang duduk di samping Giff mengatakan, "Hati-hatilah selama perjalanan. Ibu doakan kalian dari sini." "Terima kasih, Bu," jawab Lilia dan William hampir bersamaan. "Papa juga senang mendengarnya, memang sudah waktunya bersenang-senang dan mengabulkan permintaan Keano agar dia cepat memiliki adik." "Hah! Nasib menjadi obat nyamuk," celetuk Giff yang membuat mereka terhibur. Mereka mendengar suara ge

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    298. Rumah Baru Tuan Alaric

    Alasan William mengambil cuti yang sedikit panjang itu bukan tanpa alasan. Itu karena ia ingin membawa Lilia, Keano dan Alya ke kota, sekali lagi. Sebab pada hari pesta ulang tahun Velox Corp kapan hari waktunya terlalu singkat, dan kala itu masih banyak hal yang harus dipersiapkan oleh Tuan Alaric dalam rangka 'kepindahan', maka mereka belum bisa datang ke rumah barunya. Sehingga, saat beliau mengatakan kapan-kapan agar mereka berkumpul, William memiliki ide untuk mengunjunginya. Lilia baru tahu hal itu semalam, mereka membicarakannya dalam deep talk sebelum tidur dan Lilia setuju untuk datang ke sini. Mobil yang dikemudikan oleh Giff memasuki sebuah kawasan perumahan elit dan berhenti di depan sebuah gerbang berwarna putih. Begitu Giff menurunkan kaca mobilnya dan menunjukkan wajahnya pada dua security yang ada di depan seolah-olah itu adalah tanda pengenal, mereka diizinkan masuk. Sedan hadiah dari Nicholas itu berhenti di halaman. Keano yang selalu melompat turun pertama dan

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    297. Melarikan Diri, Tertatih-tatih

    *** Beberapa saat sebelum penangkapan Henry Barra. *** Gretha duduk di ruang tamu yang ada di dalam rumah Henry. Seperti yang pernah ia katakan sebelumnya bahwa ia tak ingin tinggal bersama dengan sang Ibu yang pergi menemui ayah kandungnya, ia kembali ke rumah ini dengan menelan rasa malu. Henry tinggal sendirian, pria itu juga duduk di sana setelah beberapa saat yang lalu pulang bekerja. Ia mendapatkan pekerjaan barunya di tak jauh dari sini, sebagai seorang staf pendukung di sebuah perusahaan kargo. "Kapan lagi jadwal USG-nya?" tanya Henry saat memandang Gretha yang hanya duduk terdiam dan termangu menatap malam melalui jendela. "Tidak perlu periksa lagi," jawab Gretha kemudian menoleh ke arahnya. "Kelahirannya sudah cukup dekat, tinggal menunggu besok atau lusa, atau Minggu depan." "Periksalah ... aku bisa mengantarmu." Gretha menghela dalam napasnya, "Apa setelah ini kamu juga akan menendangku pergi dari sini?" "Kenapa kamu tanya begitu?" tanya Henry balik. "Aku tidak memi

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status