Alexa sudah tiba di depan Warung Pecel Lele Pak Sabar yang dipilihnya sebagai tempat untuk kencan perdananya dengan Danish. Alexa berkali-kali melirik jam tangannya dan merasa ragu akan kehadiran Danish. Alexa takut kalau Danish menganggapnya aneh dan memilih untuk tidak datang menemui Alexa. Kecemasan Alexa berubah menjadi keceriaan saat terdengar sebuah suara maskulin menyebut nama lengkapnya.“Alexandra Adrienne Amora!” Danish berdiri di belakang Alexa. Alexa membalikkan badannya dan melihat Danish berdiri tepat di belakangnya. Alexa terdiam dan mengamati penampilan Danish yang sangat istimewa, serta wajahnya yang begitu tampan lengkap dengan aroma parfum maskulin yang dikenakannya. Alexa tidak mampu berkata apa-apa kepada Danish. Danish menatapnya heran.“Alexa? Ada yang salah dari gue?” tanya Danish.“Engga! Kak Danish cuma …” kata Alexa. Sial! Rupanya Alexa kehabisan kata-katanya dan tidak kuasa melihat ketampanan paripurna Danish. Alexa ingat kalau semal
Danish terus menarik lengan Alexa hingga tiba di depan mobilnya. Alexa mengerang kesakitan karena perlakuan Danish yang kasar dan tidak berakhlak seperti itu.“Kak Danish, lepasin!” Alexa kesal bukan main.“Salah sendiri loe yang bikin gue kesel duluan,” kata Danish.“Jadi, Kak Danish marah sama aku? Oke, aku bakal minta maaf. Maafin aku, ya, Kak Danish yang paling tampan dan paling keren sedunia,” kata Alexa. Danish hanya mampu menggelengkan kepalanya dan menghela napasnya berkali-kali. Danish menatap Alexa lekat-lekat. Alexa terdiam dan benar-benar takut kalau Danish marah padanya.“Alexa, ikut gue sekarang!” Danish kembali menarik lengan Alexa untuk masuk ke dalam mobilnya.“Hah?” Alexa hanya bisa pasrah.-- Danish menyalakan mesin mobilnya dan mulai mengemudi dalam diam. Alexa yang duduk di sebelah Danish tidak hentinya menatap Danish. Alexa takut kalau Danish marah padanya, apalagi Danish langsung diam seribu bahasa seperti ini. Alexa berdeham
Alexa berjalan keluar Nice Sushi sambil tidak hentinya tersenyum seperti habis meraih nilai sempurna untuk ujian Matematika. Danish menatap Alexa heran dan bertanya kepada Alexa.“Ra, ngapain loe senyum-senyum sendiri kayak gitu? Aneh banget!” Danish menatap Alexa heran.“Engga! Aku cuma terharu ternyata aku bisa pergi kencan sama Kak Danish dan dibayarin makan,” kata Alexa.“Hah? Loe pikir yang tadi gratis? Nih!” Danish memberikan struk Nice Sushi kepada Alexa. Alexa menerimanya dan balas menatap Danish bingung. Danish melayangkan tatapan sadisnya kepada Alexa hingga membuat Alexa langsung cemberut.“Loe lihat yang tadi loe pesan! Baked dragon roll sushi sama ocha dingin. Loe hitung jumlahnya jadi berapa terus loe transfer ke gue! Enak aja loe bilang ini gratis,” kata Danish.“Hah? Jadi aku harus bayar?” Alexa tidak percaya.“Iya, karena gue bukan pacar loe! Sekarang, loe tolong beliin gue kopi sama croissant di sana! Gue males antre,” kata Danish. Danish menu
Danish menghentikan mobilnya tepat di depan rumah Alexa. Danish mempersilahkan Alexa untuk turun dari mobilnya, tetapi Alexa malah diam dan tersenyum penuh makna.“Alexa, what are you waiting for? Cepat turun!” kata Danish.“Nothing, aku cuma mau bilang terima kasih buat hari ini. Apa Kak Danish pikir ini kencan pertama kita?” Alexa terlihat percaya diri.“Hah? Kencan?” Danish bingung.“Iya, aku bercanda. Terserah Kak Danish mau anggap apa,” kata Alexa.Alexa tertawa terbahak-bahak melihat Danish kebingungan. Danish tetap saja ganteng dan menggemaskan dalam segala situasi. Alexa hendak membuka pintu mobil Danish, namun pandagannya tertuju pada sebuah benda di hadapannya. Benda tersebut tidak lain adalah parfum milik Danish yang tergeletak tidak jauh dari tas selempang Danish di atas jok mobil. Tanpa permisi, Alexa langsung mengambilnya dan tersenyum puas.“Nah, ketemu! Akhirnya, aku tahu juga parfum Kak Danish,” kata Alexa.“Eh, kembaliin! Itu parfum mahal dari Perancis,” kata Danish.
“Ra, kamu udah ngerjain PR Fisika? Pinjam, dong!” Kayla memohon kepada Alexa.“Nih, dasar kamu! Hobinya nyalin PR aja terus,” kata Alexa. Kayla hanya nyengir kuda. Alexa cemberut dan menyerahkan buku PR Fisika miliknya kepada Kayla. Untungnya, suasana hati Alexa sedang baik hari ini sehingga Alexa tidak perlu mengomeli Kayla yang tidak pernah mengerjakan PR sendiri.“Makasih Alexa cantik,” kata Kayla.“Iya, sama-sama,” kata Alexa. Alexa melirik jam dinding di kelasnya. Alexa memainkan ponselnya dan membuka Whatsapp miliknya. Alexa senyum-senyum sendiri ketika membuka percakapannya dengan Danish kemarin. Alexa ingat saat pertama kali nekat menelepon Danish hingga nekat mengajaknya kencan ke Warung Pecel Lele Pak Sabar.“Kak Danish? Kak Danish kangen gak sama aku?” Alexa menatap layar ponselnya. Alexa berharap kalau Danish tiba-tiba meneleponnya atau sekedar mengirimkan pesan Whatsapp untuk memberi Alexa semangat menghadapi hari Senin. Kencan pertaman
Akhirnya, hari yang ditunggu-tunggu oleh Alexa telah tiba. Hari ini terkesan begitu istimewa karena Danish menjemputnya. Senyum Alexa merekah saat melihat mobil Danish terparkir di depan rumahnya. Alexa berlari kecil dan langsung masuk ke dalam mobil Danish sebelum Danish marah-marah lagi.“Lama banget, sih! Oh, ya, mana parfum gue? Itu parfum paling mahal yang pernah gue beli,” kata Danish dengan nada tinggi.“Parfum? Kak Danish Adelio yang paling ganteng, aku merasa kalau parfum itu adalah parfum yang paling aku suka. Jadi, parfum itu akan jadi milik aku selamanya. Kak Danish jangan berharap kalau aku bakal mengembalikannya,” kata Alexa.“Alexa, jangan bercanda! Itu parfum mahal,” kata Danish. Alexa hanya menjulurkan lidahnya dan pura-pura tidak mendengar ucapan Danish. Alexa bertekad akan membuat Danish benar-benar kesal hari ini. Alexa juga memang sudah berniat tidak akan pernah mengembalikan parfum Danish. Parfum itu akan Alexa semprotkan saat Alexa benar-benar merind
Danish berjalan berdampingan dengan Alexa saat keluar dari studio bioskop. Danish tersenyum manis dan bertanya kepada Alexa tentang film Probably not in Love.“Ra, gimana film gue? Seru, kan?” Danish membuka topik pembicaraan.“Seru! Seru banget! Aku pikir ini adalah film paling seru yang pernah aku tonton. Eh, Kak Danish tahu engga apa yang bikin film itu seru?” tanya Alexa.“Apa yang bikin seru?” tanya Danish. Alexa menatap Danish dan tersenyum penuh makna. Danish sudah bisa menebak pasti Alexa akan melemparkan rayuan gombalnya kepada Danish.“Karena aku nontonya sama aktor yang super ganteng. Apalagi tadi di bioskop kita …” Alexa tidak mampu meneruskan kalimatnya.“Kita apa? Apa maksud loe?” Danish pura-pura tidak mengerti.“Tadi, we almost …” Alexa kembali tidak meneruskan kalimatnya.“We almost kissed? Nih, otak loe kebanyakan berhalusinasi!” kata Danish. Danish kembali menyerahkan selembar uang kepada Alexa. Alexa menatap Danish bingung. Jangan-jangan, Da
Bulan Januari sudah berlalu dan sekarang sudah bulan Februari. Bulan Februari memang identik dengan cinta dan kasih sayang karena di dalamnya terdapat perayaan hari Valentine. Valentine dinyatakan sebagai hari yang sangat istimewa bagi sebagian orang, khususnya orang yang sedang kasmaran seperti Alexa. Alexa sampai rela mengorbankan waktu tidur siangnya demi pergi ke sebuah pusat perbelanjaan untuk membeli sesuatu yang istimewa untuk Danish dengan alasan hanya ingin window shopping. Alexa terpesona dengan dekorasi-dekorasi yang semuanya bernuansa merah muda khas hari Valentine. Langkah Alexa terhenti di depan sebuah toko yang menjual aneka cokelat.“Belle, Kayla, ayo masuk ke dalam!” Alexa langsung masuk ke dalam toko tersebut.“Ra, mau ngapain? Katanya kamu janji hari ini kita gak akan beli apa-apa,” kata Belle heran.“Sepertinya aku sudah berubah pikiran,” kata Alexa sambil tertawa kecil. Alexa mengitari setiap penjuru toko tersebut dan langkahnya terhenti pa