Share

15. Kesempatan Dalam Kesempitan.

"Mbak Mega dan Bang Arman pulang aja duluan. Saya nanti dijemput papa," usul Kiran pada kedua rekan kerjanya. Mega dan Bang Arman memang sudah bersiap-siap untuk pulang.

"Ngapain papa lo ke sini, Ki? Udah malem lagi ini." Mega memindai jam di pergelangan tangannya. Pukul 19.31 WIB.

"Bokapnya 'kan pengacara, Ga. Urusannya ya nggak jauh-jauh dari pengadilan dan kantor polisi." Arman menimpali pertanyaan Mega.

"Sebentar, Mbak." Kiran pura-pura mengangkat telepon.

"Ya, Pa? Papa sudah mau sampai ya? Ya sudah, Kiran tunggu di sini ya?" Kiran menutup ponsel.

"Ya udah kalo bokap lo mau dateng. Kami pulang dulu," pungkas Mega. Ia kemudian memberi kode pada Arman untuk melanjutkan perjalanan.

Setelah Mega dan Bang Arman berlalu, Kiran kembali mengeluarkan ponselnya. Ia kemudian menekan sebuah nama dikontaknya. Panggilannya tidak langsung dijawab. Setelah menunggu sekian lama dan mengira panggilannya diabaikan, terdengar satu sapaan dingin.

"Hallo."

Alhamdullilah.

"Om, saya ke tempat Om seka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status