"Nih, orang sibuk baru datang"
Kiara memberikan senyuman lebarnya pada teman-temannya yang sudah berkumpul di mejanya dengan Fia itu.
"Kenapasih manyun terus tuh bibir" Kiara mencolek pipi Fia yang merajuk padanya karena Kiara mengacuhkan pesan gadis itu.
Ya, bagaimana bisa Kiara memegang ponsel jika ada Keith di dekatnya.
Pria itu selalu mengganggunya dengan godaan kecil atau mengajak Kiara untuk pergi jalan-jalan meski hanya sebatas berbelanja isi kulkas dan makanan ringan kesukaan Kiara.
Keith bahkan meminta pada Kiara untuk mengambil liburan, karena Keith mau membeli tiket bulan madu mereka.
Namun Kiara berusaha menolak dan memberikan alasan pada Keith, ia tidak bisa bolos begitu saja, karena dia baru naik kelas 11 dan jika ia berlibur di awal semester ia akan banyak ketinggalan materi.
Keith mencoba mengerti dan Kiara tak bisa menolak Keith yang meminta liburan semester Kiara untuk mereka gunakan liburan dan berbulan madu.<
Tubuh kiara sangat kaku dan tegang karena kehadiran sosok di depan sana.Bahkan kini warna di wajah Kiara surut seketika meninggalkan pucat di sana."Kia, kenapa ada Pak Keith di rumah lo?" pertanyaan Gema yang ada di belakangnya mampu membuat lutut Kiara lemas.Ya, yang ada di sofa sana adalah Keith, orang yang telah resmi menjadi suaminya sejak kemarin."Kiara lo gapapa? Wajah lo pucat banget" Bima yang masih merangkulnya itu mengusap wajah dan kening Kiara.Dan apa yang dilakukan Bima mencipta sorot tajam serta mematikan dari pandangan Keith yang rahangnya sudah mengeras mengarah padanya.Kiara yang tak
Belum menghabiskan makanannya, Keith sudah bangkit dari kursi makannya untuk menjawab telepon yang masuk ke ponselnya.Dan kepergian Keith mencipta desahan lega yang terdengar dari bibir teman-teman Kiara.Andai ini bukan suasana mencengangkan bagi Kiara ia akan tertawa karena melihat wajah teman-temannya yang tertekan karena ada Keith Wilson di antara mereka."Kia, kayaknya habis ini kita mau pulang aja deh, mainnya besok lagi aja. Sumpah ya, makan satu meja sama Pak Keith buat gue tahan napas mulu, mau batuk aja gue susah!" celetuk Gema menyerukan kesulitannya.Dan apa yang Gema katakan itu disetujui oleh Fia serta Aura.Kiara juga berpikir begitu, lebih baik teman-temannya pulang dulu. Karena ia tau setelah ini ia harus menerima omelan serta hukuman yang akan Keith beri padanya.Tak perlu tanya bagaimana Kiara tau ia akan dihukum. Melihat dari wajah Keith sudah menjawab semuanya.Kiara kemudian melihat Bima dan Satria yang masih ma
21+Di atas ranjang yang terdapat dua tubuh itu saling menindih dengan bibir yang menempel saling mencecap dan melumat.Keith yang berada di atas tubuh Kiara itu terus menyerang bibir Kiara dengan ciumannya.Setelah tadi keduanya saling bersitegang atas kecemburuan Keith, pria itu membawa Kiara rebah ke atas ranjang dan mulai meliarkan ciumannya pada bibir serta leher Kiara.Sementara Kiara yang memilih pasrah hanya diam dan menerima serbuan bibir Keith pada kulit telanjangnya.Sampai ia merasakan tangan Keith yang bergerak meremas dadanya barulah Kiara mendorong dada pria itu menjauh.Hal tersebut mencipta pandangan bertanya Keith. Dan merasa tak senang akan penolakan yang Kiara lakukan."Kita sepakat untuk menunda sampai minggu depan" cicit Kiara pelan yang kembali pada mode pemalu serta takut-takutnya di hadapan Keith.Dan Keith sendiri yang sudah tersiksa akan gairah hanya bisa pasrah, ia mengacak kesal ram
"Hei Keith, apa kamu tidak mau makan siang?" Jane membuka pintu ruangan Keith dan memasukan kepalanya untuk mengintip Keith yang masih duduk manis di meja kerjanya dengan berlembar-lembar kertas yang membutuhkan perhatiannya."Tidak! Kamu makanlah duluan, aku mau menyelesaikan semua ini sebelum jam pulang nanti"Jane memajukan bibirnya dan ia membuka pintu ruangan Keith dan berjalan mendekat pada sosok Keith yang tak mengalihkan pandangan matanya dari surat-surat dan laptop di hadapannya."Keith, ayolah! Kamu tidak bisa mengabaikan makan siang begitu saja" Jane berdiri di samping meja Keith memohon agar pria itu mau makan bersamanya."Jane! Kamu lihat aku sedang bekerja! Tolong jangan ganggu aku, kamu bisa makan sendiri!" ketus Keith yang bosan setiap kali Jane terus memaksanya untuk keluar makan siang sementara dia sedang berusaha menyelesaikan pekerjaannya di sini."Tapi Keith-""Kalau gitu makanlah denganku,
"Apa hanya dia yang ada di otakmu, kenapa kamu hanya memikirkan dia? Apa kamu tidak pernah memikirkan perasaan orang lain yang ada di dekatmu?!"Hening sejenak setelah Jane menjeritkan kalimatnya pada Keith yang mendadak terpaku terhadap apa yang Jane katakan."Apa maksud-""Tidak ada maksud apapun dalam ucapanku barusan, tolong lupakan saja, aku terbawa emosi. Dan terimakasih sudah mengantarku sampai sini, aku pastikan besok aku tidak akan terlambat ke kantor!" Jane membersihkan air mata yang sempat keluar dari matanya sebelum ia beranjak turun dari mobil Keith dan tak mau lagi mendengar perkataan Keith yang bisa saja mengartikan apa ucapannya tadi.Jane menyesal dan takut andai Keith menyadari perasaannya sekarang. Ia memaki dirinya sendiri yang bersikap frontal begitu.Keith sendiri masih terpaku di balik kemudinya. Ia namun tak mau berpikir panjang mengenai kalimat yang Jane katakan padanya. Dia tak mau berurusan d
Sepanjang pelajaran, bibir Kiara tak bisa berhenti untuk tak tersenyum.Membayangkan kembali kejadian pagi tadi membuat pipi Kiara panas dan dadanya yang seperti dipenuhi ribuan bunga.Kiara kembali mengingat bagaimana pagi tadi saat Keith mengajaknya untuk melakukan acara mandi bersama.Namun karena Kiara yang masih malu dan sungkan, jadi ia menolaknya.Keith menerima itu dan beranggapan jika Kiara masih malu dalam hal ini. Namun setelah itu Keith mengajaknya membuat sarapan bersama. Katanya sarapan yang dibuat sepasang suami istri hasil masakannya akan menjadi lebih enak.Dan saat pertama kalinya Kiara tau bahwa keahlian memasak Keith wajib diacungi jempol. Meski Kiara juga bisa mengolah bahan-bahan masakan namun keahlian Keith bagaikanchefprofesional. Makanan yang dibuatnya pun bisa dibilang sangat enak.Keith lebih banyak memasak untuknya dan Kiara bertugas untuk mengambilkan bahan yang Keith butuhkan. Na
Kiara berdiri kaku di depan pintu ruangan Keith setelah mendengar bentakan Keith yang memang ditujukan untuk Lucas namun melihat wajah Keith yang tersimpan amarah tentu membuat Kiara tak tenang."Lucas sialan!" Keith memaki temannya itu dan bergerak keluar dari meja kerjanya untuk menghampiri Kiara yang masih terpaku berdiri di depan pintu."Astaga betapa aku merindukanmu" Keith menarik Kiara ke dalam pelukannya yang disaksikan oleh Jane. Wanita itu nampak mengalihkan pandangannya saat melihat Keith memeluk serta mencium kening Kiara di hadapannya dan semua itu tak lepas dari pandangan Kiara."Keith ... Sepertinya kamu masih sibuk bekerja" Kiara mendorong dada Keith agar berhenti memeluk dan menciumnya karena merasa sungkan juga dengan keberadaan Jane di sekitarnya."Pekerjaanku sudah sedikit berkurang Kiara! Jane bisakah kamu meninggalkan kami berdua di sini?" Melihat Kiara yang terus melirik sekertarisnya membuat Keith mera
Kemarahan Kiara masih bertahan sampai keduanya pulang ke apartemen. Kiara memilih mendiamkan Keith yang sama sekali tak terganggu dengan sikap marahnya ini. Kiara juga membelakangi Keith saat tertidur meski pria itu akan memeluk dia dari belakang tubuhnya.Namun Kiara masih bertahan dalam kebisuannya dan kekesalannya karena Keith melarangnya pergi bersama teman-temannya.Meski Kiara tengah marah, Keith masih memperlakukannya seperti biasa. Bahkan sebelum ia berangkat sekolah, Keith menyempatkan dirinya untuk memasak makanan untuk Kiara sarapan.Keith benar-benar berusaha menghilangkan amarah Kiara meski tanpa berbicara namun semua perlakuan Keith jujur saja memang membawa sebagian marah Kiara pergi."Besok aku baru kembali mengajar di sekolah, jadi hari ini sebisa mungkin jangan berdekatan dengan laki-laki lain Kiara" ujar Keith saat menghentikan mobilnya di depan sekolah Kiara.Untunglah semua kaca mobil Keith gelap jadi ti