Share

Reaksi Ryuga

last update Last Updated: 2024-06-22 12:46:05
“Tante Diana?!”

Pagi itu Aruna hendak menuju dapur, seperti biasa untuk mengambil susu kotak strawberry favoritnya. Namun, perhatiannya teralihkan karena sosok wanita yang berstatus sebagai sekretaris Daddy-nya tengah ada di sana.

“Pagi, Aruna!” sapa Diana di tengah kegiatannya mengoleskan selai pada roti di meja dapur kediaman gadis itu.

“Pagi, Tan … ada tugas apa dari Daddy sepagi ini?” tanya Aruna mendekat ke arah Diana.

Ini bukan pertama kali Aruna mendapati Diana ada di kediamannya dan kehadiran Diana sudah pasti karena Ryuga membutuhkan wanita tersebut.

Mendengar pertanyaan Aruna, seketika Diana mengembuskan napas beratnya.

“Kamu bakal marah sama Tante kalau Tante bilang Daddy kamu sekarang kayaknya lagi fall in love banget?” Diana mulai mengeluarkan pendapatnya.

Dia masih mengoles selai strawberry pada roti yang ada di tangannya.

“Ya nggak dong, Tante Diana,” geleng Aruna. Dia menatap wanita itu dengan wajah penasaran, “Tante juga ngerasa kalau Daddy lagi fall in love sa
catatanintrovert

Maaf bab ini agak panjang hehehe

| 99+
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (14)
goodnovel comment avatar
Attar Muntaz
panjangin lagi bab nya thor... suka sekali dengan ryu aru clau...
goodnovel comment avatar
Eulis Rostikawati
gak perlu minta maaf ..Thor malah seneng lama baca nya
goodnovel comment avatar
Rina Zuriana
ngakak dgn tingkah ryuga......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pesona Presdir Posesif   Claudia Mulai Peka

    Sesaat setelah Diana menceritakan itu, Aruna jadi ikut merasa tergelitik sebab Ryuga pasti mendengar soal mengedit wajah itu dari dirinya. Hanya saja Aruna tak menyangka Ryuga akan mengucapkan hal tersebut di depan sekretarisnya.Melihat wajah Aruna yang senyum-senyum sendiri membuat Diana memicing mata. “Ah … Pak Ryuga pasti tahu dari kamu, ya?”Aruna mengangkat alisnya, “Ya pasti dari aku, Tan. Dari siapa lagi?”“Terus gimana lagi, Tante?” Gadis itu menopang dagu dan menaruhnya di tangan yang kanan. Bola matanya kembali menyala untuk menyimak kembali cerita Diana.“Tante nggak setuju dong, Aruna. Jadi, Tante memberikan saran lain sebagai gantinya dan karena itulah sepagi ini Tante ada di sini,” jelas Diana lagi.Kalau tahu akan begini, Diana tak akan keceplosan untuk memberikan saran lain.“Saran kayak gimana, Tante Diana?” Aruna semakin dibuat penasaran. Rasanya menggemaskan saja melihat tingkah Daddy-nya yang tak seperti biasa.Menarik napas lalu mengembuskan napasnya perlahan, Di

    Last Updated : 2024-06-23
  • Pesona Presdir Posesif   Biar Aku yang Mengantar

    “Bu Claudia … sakit?”Pertanyaan Aruna membuat Claudia menyadari satu hal: dia bersikap tidak profesional. Wanita itu segera menghentikan lamunannya dan fokus dengan keadaan di sekitar.Diam-diam Claudia melirik Ryuga yang terdiam seperti patung.“Tidak, Aruna. Ibu cuma kepikiran aja soal voli buat besok,” alibi Claudia. Tapi, dia tidak sepenuhnya berbohong.Besok adalah perlombaan voli jadwal prodi jurusan Seni. Claudia sedikit tegang karena merasa dirinya harus banyak berlatih. Namun, waktunya terlalu minim. Sekarang, dia pagi-pagi berangkat hanya untuk berlatih lagi.“Ah … gitu. Bu Claudia pasti bisa kok. Aku besok bakal nonton Ibu! Semangat pokoknya!” seru Aruna sambil mendekap erat-erat tangan kiri Claudia.Dan seperti apa yang Claudia katakan, energi bahagia Aruna sangat menular sehingga membuat perasaan cemas Claudia terkikis.Kini, Claudia melirik Ryuga.“Kamu mau datang dan menontonku, Ryuga?” Itu bukan pertanyaan iseng. Claudia menanyakannya dengan serius.“Lihat nanti saja,

    Last Updated : 2024-06-24
  • Pesona Presdir Posesif   Saingan Ryuga

    “Jadi, mau aku yang temani bertemu pria itu atau membiarkan Aruna ikut denganmu, Claudia?”Saat Claudia mengatakan akan menemui Dimitri seorang diri, jelas Ryuga langsung menolaknya dan memberikan dua pilihan itu.Pria itu terdiam di samping pintu mobil, menunggu Claudia dan Aruna turun dari sana.Satu tangan Claudia mendarat di atas tangan Aruna. Sambil menatap ke arah Ryuga, Claudia menjawab, “Aruna ikut bersamaku,” jawab Claudia dengan tegas.Aruna yang namanya dibawa-bawa oleh Ryuga sama sekali tak merasa keberatan. Dia justru diam-diam senang melihat Ryuga yang tengah dibakar api … cemburu.“Ayo, Aruna,” ajak Claudia turun dari mobil.“Let’s gowwww!” Aruna menyahut senang. Saat melewati Ryuga, Aruna mengedipkan sebelah matanya seolah berkata, “Daddy tenang saja, Aruna bakal jaga calon Mommy Aruna dengan baik!”Mobil Ryuga terparkir di tempat biasa dan kebetulan pemilik dari mobil di sebelahnya datang dari samping. Sosok itu melihat Ryuga, Claudia, dan Aruna.Dia mengenali salah s

    Last Updated : 2024-06-25
  • Pesona Presdir Posesif   Tuduhan Konyol

    Paling tidak, seseorang membenci satu hal dalam hidupnya. Bagi Aruna, dia benci ketika orang lain menyebutnya seperti anak kecil. Aruna berusaha memakluminya, sekali ini saja. ‘Apa karena gaya pakaianku yang tidak terlihat dewasa?’ pikir Aruna sambil berlalu. Dia membalikkan tubuhnya, kaki jenjang yang dibalut rok sebetis itu melangkah menuju kelasnya yang agak lumayan jauh dari parkiran. Saat itu, Aruna memilih jalan samping melewati aula. Dan siapa sangka jika langkahnya membawa Aruna pada Dirga? “Hai, Dirga sayang!”, sapa Aruna dengan riang. Tapi, sayangnya pemuda itu sedang menyesap Vape bersama Andra. Asap putih mengebul di udara sekitarnya. Hal itu membuat Aruna mengembuskan napas berat. Namun, Aruna tetap mendekat ke arah Dirga. “Hai, Run. Makin cantik aja lo tiap hari.” Mendengar Andra menggodanya membuat Aruna hanya tersenyum lemah. Gadis itu tak menganggap itu sebagai pujian. Padahal kalau diperhatikan, Aruna memang semakin tampil cantik. ‘Sepertinya Dirga nggak pe

    Last Updated : 2024-06-27
  • Pesona Presdir Posesif   Sebuah Insiden

    Jarak tempuh menuju GOR hanya memerlukan waktu kurang lebih tiga menit. Memang sedekat itu dari kampus. Sang sopir memarkirkan mobil mewah Ryuga ke dalam basement.“Padahal aku bisa turun di depan, Ryuga.” Claudia merasa tak enak merepotkan seperti ini terus.Apalagi Ryuga turun lebih dulu tanpa bisa dicegah untuk membukakan pintu mobil untuk Claudia.‘Kalau pun repot, Daddy sama sekali nggak keberatan untuk melakukan sesuatu untuk orang yang sangat disayanginya.’Ucapan Aruna kembali terngiang di telinga Claudia. Wanita menggelengkan kepalanya kuat-kuat. Satu tangannya meraba bagian atas tubuhnya, tepatnya bagian dada.Mengapa jantungnya berdebar sekencang ini?“Mau latihan atau temani aku ke kantor hari ini, hmm?”Sosok Ryuga yang berdiri dekat pintu mobil dengan alis yang naik sebelah tampak kelihatan berbeda di mata Claudia. Tampak lebih … tampan dari biasanya?“Y-ya latihan, Ryuga,” jawab Claudia sedikit terbata.‘Aku pasti sudah nggak waras!’Claudia menggigit bibir bawah bagian

    Last Updated : 2024-06-27
  • Pesona Presdir Posesif   Siapa yang Terluka?

    “RYU!”Teriakkan dari seorang wanita yang baru saja ke luar dari mobil membawa kesadaran Claudia kembali secara penuh.Kejadian naas itu terjadi terlalu cepat. Tubuh Claudia tiba-tiba dipeluk dari belakang dan keduanya terbanding pada sebuah mobil yang terparkir di samping. Terdengar bunyi benda yang patah karena saling bertabrakan.Suara ringisan di belakang Claudia membuat wanita itu melepas paksa pelukan di belakangnya.Pria itu langsung memegangi tangan kirinya yang menabrak kaca spion mobil hingga lepas. Benturan itu cukup keras.“Kamu nggak terluka ‘kan, Claudia?” tanya Ryuga dengan ekspresi yang jelas terlihat kesulitan. Pria itu tengah kesakitan.Namun, di tengah-tengah itu manik hitam Ryuga berusaha fokus dan memindai jika Claudia tidak terluka sedikit pun.Netra mata Claudia tertuju pada tangan kiri Ryuga sebab pria itu memeganginya.“R-Ryuga–Saat Claudia hendak menyentuh Ryuga, tiba-tiba ada sebuah tangan yang menepisnya kasar. Sosok itu mendekati Ryuga dan memeriksa keada

    Last Updated : 2024-06-28
  • Pesona Presdir Posesif   Keterlaluan

    Menyadari yang masuk ke dalam mobil adalah Bellanca dan bukan Claudia, Ryuga sontak menautkan alisnya.“Mana, Claudia?” Disambung ringisan yang cukup kuat karena gerakan tubuhnya mengenai tangan kirinya.Kepala Ryuga tertoleh ke belakang. Dia masih sempat melihat keberadaan Claudia, namun tak bertahan lama karena mobil dengan cepat ke luar dari basement.“Dia … tak ikut dan malah menyuruhku yang menemanimu,” jawab Bellanca yang juga masih setengah kebingungan akan hal itu.Niat Ryuga yang ingin menghentikan sopirnya untuk kembali menjemput Claudia seketika diurungkannya niat tersebut.“Kamu membual, Bella?” tuduh Ryuga.Bellanca menggeleng. “Claudia mengatakannya sendiri, dia bilang ‘Tolong temani Ryuga ke rumah sakit, Bellanca’,” ucap Bellanca mengingat jelas apa yang dikatakan Claudia. Dia menatap pria di sebelahnya, “Kamu bisa tanyakan nanti padanya. Aku sama sekali tidak berbohong.”Mendengar itu, Ryuga merasa sedikit … kecewa. Ekspresinya tampak kesulitan. Apa yang dilakukan Clau

    Last Updated : 2024-06-28
  • Pesona Presdir Posesif   Mendatangi Apartemen Claire

    *Beberapa menit sebelum kejadianMenyaksikan pemandangan pria yang dia cintai menatap penuh cinta pada wanita yang bukan dirinya membuat Bellanca merasakan hatinya teriris.Dia tak sanggup melihat itu sehingga Bellanca memalingkan wajah ke arah sosok pengemudi di sampingnya.“Claire, ayo pergi saja,” ajak Bellanca yang tampak mulai tidak nyaman.Mendapat ajakan tersebut, Claire menatap Bellanca tak percaya. “Pergi begitu saja? Nggak, Bellanca. Kita harus melanjutkan rencana selanjutnya,” ucapnya menggebu-gebu.Wanita itu lalu menolehkan wajah lagi ke depan. “Lo cemburu karena Ryuga dan Claudia mengobrol seperti itu?”Bellanca tak merespons. Jadi, Claire menganggapnya demikian. Sejujurnya, Claire juga tidak menyukai pemandangan di depan matanya itu. Selain muak, diam-diam Claire kian merasa iri pada Claudia.“Lihat saja, gue beneran nggak akan bikin lo bahagia semudah itu, Claudia.”Claire bersiap dengan gas kemudi mobilnya kala Claudia selesai mengobrol dengan Ryuga dan membalikkan ba

    Last Updated : 2024-06-28

Latest chapter

  • Pesona Presdir Posesif   Dilarang Cemburu

    Aruna memiliki niatan akan pergi menemui Diana setelah kepulangan Ryuga ke rumah. Karena sekarang ini, Aruna akan fokus menjaga Claudia. Meskipun Emma juga ikut menemani, Aruna tetap ingin bersama Claudia. Bahkan ketika Claudia berbaring dan tertidur, Aruna juga ada di sampingnya. Dia memeluk Claudia dari samping dan menunjukkan sisi manjanya, membuat Emma yang baru kembali dari dapur menggelengkan kepala. “Grammie lihat-lihat kamu nempel terus sama Mommy-mu.” Mendengar itu, Aruna menjawab dengan santai, “Aruna lagi puas-puasin momen, Grammie. Besok-besok, pasti yang nempelin Mommy adik bayi.” Pandangan Aruna turun untuk melihat perut rata Claudia. Dia juga mengangkat sedikit kepalanya. Menyadari satu hal, Aruna mengembuskan napas berat. Dia menambahkan, “Belum Daddy ….” Suaranya terdengar lesu. Meskipun Ryuga adalah Daddy-nya, tetapi pria itu juga adalah saingan terberatnya. “Cari pengganti Dirga sana, biar nggak kesepian,” celetuk Emma dengan entengnya. Dia bertukar pandangan de

  • Pesona Presdir Posesif   Berhenti

    Ada banyak hal yang terjadi dan tidak diketahui Garvi kala dirinya dalam keadaan koma. Pun, persahabatan yang terjalin di antara dirinya, Dirga, Pras, dan Aland yang sudah banyak mengalami perubahan.Dia menatap Aland dan Dirga bergantian. Keduanya sudah tampak jauh lebih dewasa dan juga keren. Salah satu sudut bibir Garvi terangkat, tersenyum menyeringai.Aland berdeham melihat Garvi tampak memiliki dunianya sendiri. “Eh, Kak, gimana keadaan lo?” tanyanya. Dia tidak lupa jika kedatangannya kembali ke Indonesia untuk menjenguk Garvi. Mengenai Anjani bisa diurus nanti.Garvi pun menjelaskan secara singkat mengenai kondisinya. Dia hanya harus menjalani pemulihan selama beberapa waktu.Begitu mendengarnya, terbesit perasaan bersalah dalam benak Dirga. Pemuda itu menyeletuk, “Gue usahakan balik ke sini kalau waktunya libur–“Ck, nggak usah!” sela Garvi disertai kekehan geli. Dia tidak ingin merepotkan teman dekatnya itu. “Fokus aja sama studi lo di sana. Gue ada yang jagain kok.” Saat men

  • Pesona Presdir Posesif   Kakak Beradik

    “Boleh diulangi lagi nggak, Kak?”Barangkali Anjani salah mendengar. Dia perlu memastikannya sekali lagi. Dan supaya tidak mencurigakan, Anjani mau membagikan tentang pikirannya. “Namanya familier dengan seseorang yang aku kenal–“Dimitrio, ya?” potong Garvi dengan senyum menyeringai di salah satu sudut bibirnya.Anjani mengerjapkan mata. Dia menganggukkan kepalanya kuat-kuat hingga membuat poninya mengayun, tampak menggemaskan di mata Garvi. Suaranya yang halus mengudara, “Pak Dimitri– maksudku Pak Dimitrio dosen di kampusku. Kak Garvi kenal?”Di tengah pergerakan Garvi yang terbatas, tangannya gatal untuk tidak menyentuh poni Anjani lantas mengacaknya pelan.“Eh–Sentuhan tangan besar Garvi seketika membuat Anjani terkejut. Gadis itu terdiam dengan mata yang membola.Garvi terkekeh pelan. “Aku tidak mengenali Dimitrio. Tapi, aku kenal Dimitrian–pemuda barusan yang kamu lihat … dia temanku.” Hanya sebatas itu Garvi bisa memberitahu.Mata Anjani memicing lantas menganggukkan kepalanya

  • Pesona Presdir Posesif   Menemui Garvi

    Mata besar Aruna menatap ke arah Garvi, seolah meminta penjelasan tentang kehadiran sosok pemuda tersebut.“Dia siapa, Kak Garvi?”Pertanyaan Aruna langsung dijawab kontan oleh sosok pemuda itu. “Nggak perlu tahu,” jawabnya tidak ramah.Lalu dia menepuk bahu Garvi dan mengatakan, “Cepat sembuh.”Usai mengatakan hal tersebut, dia berlalu pergi melewati Aruna dan Anjani tanpa meliriknya sedikit pun. Pemuda itu malah semakin menurunkan topinya.Anjani memicingkan mata, ‘Sepertinya aku pernah melihat dia. Tapi, di mana?’ Mata bulatnya tampak familier. Dan juga, tato di lengannya.Sementara Anjani fokus mengingat-ngingat, Aruna sudah mendekat ke arah Garvi yang tengah duduk sambil bersandar. Gadis itu langsung mengajukan sejumlah pertanyaan, “Teman Kakak ya itu? Siapa namanya? Tadi aku ketemu dia loh di rumah dosenku. Iya ‘kan, Jani?”Barulah saat namanya dipanggil, Anjani mengerjapkan mata lantas menganggukkan kepala. Garvi menyunggingkan senyum kecilnya. “Sudah mengocehnya?”Padahal nad

  • Pesona Presdir Posesif   Pemuda Bertato di Rumah Dimitri

    Aruna sepakat jika sesuatu yang berharga perlu dilindungi. Dia belajar itu dari sosok Daddy-nya sendiri. Dan saat ini, bagi Aruna, sesuatu yang perlu dilindungi itu adalah Garvi.Pulang kuliah lebih cepat tak membuat Aruna bisa menemui Garvi lebih awal. Gadis itu dimintai tolong oleh seorang dosen yang sangat menyebalkan baginya belakangan ini.“Aku antar pake kurir motor aja ya, Pak Dimi?” tawar Aruna sambil menatap lamat-lamat berkas yang ada di tangannya. Beberapa saat lalu, dia mengambil itu di loker Dimitri yang kuncinya tergantung di sana.“Saya mau kamu yang antar, Aruna. Itu berkas berharga saya. Kalau nanti hilang, mau kamu tanggung jawab?”Di seberang sana, Dimitri tampak memprotes dengan suaranya yang menyebalkan. Aruna meninggikan satu alisnya, sekilas menatap Anjani yang juga menatapnya.“Apa?” tanya Anjani tanpa suara.Mengembuskan napas, Aruna tampak merengut pelan. “Kenapa jadi aku yang harus tanggung jawab, Pak Dimi?” Dia sama sekali tidak mengerti. Jika boleh menamba

  • Pesona Presdir Posesif   Memecat Riel

    Jika Ryuga mau, dia bisa saja tetap berada di dekat Claudia dengan duduk di sofa yang tak jauh darinya. Hanya saja Ryuga memutuskan ke luar, sengaja memberikan Claudia ruang untuk bersama kedua temannya.Sebelum pergi, Ryuga memberikan titipan pesan sambil menatap Lilia dan Idellia bergantian, “Tolong panggil aku jika Claudia membutuhkan sesuatu. Aku ada di luar.”“Siap, Ryuga!”Begitu Ryuga ke luar, jelas Lilia dan Idellia sibuk menggoda Claudia. Ryuga duduk di kursi tunggu rawat inap yang letaknya ada di depan ruangan inap Claudia. Tidak sendirian. Ada sesosok pria yang lebih muda darinya juga tengah duduk di sana seraya meneguk minuman kaleng.Tiba-tiba saja Ryuga merampasnya tanpa permisi. “Bukankah sudah aku katakan untuk mengurangi minuman bersoda?” dengusnya sambil menjauhkan minuman kaleng itu dari hadapan Riel.Jika tadi Ryuga mengatakan tanpa meliriknya, maka sekarang manik hitam Ryuga bersitatap dengan manik Riel. “Perlu aku hubungi Diana untuk memarahimu?”Bukan tanpa ala

  • Pesona Presdir Posesif   Geli~

    “Oke, Claudia.”Claudia sendiri tidak menduga dengan respons yang diberikan Ryuga. Bahkan ekspresinya tampak pasrah, tidak ada alis yang menukik kesal karena merasa tidak terima.Dia menggelengkan kepala, ‘Ryuga kok aneh?’“Ryuga!” panggil Claudia begitu netra matanya menemukan punggung Ryuga yang membelakangi, bersiap pergi meninggalkan Claudia seorang diri.Alih-alih Ryuga yang merasa kesal, malah justru Claudia yang dibuat kesal seperti ini. “Kamu benar-benar akan meninggalkanku sendirian, Ryuga? Membiarkan aku tidur sendirian malam ini?” Saat mengatakannya, suara Claudia terdengar gemetar menahan tangis.Tubuh Ryuga kembali berbalik, menghadap ke arah Claudia. Manik hitamnya menyorotnya dalam-dalam. Dengan suara yang lembut, Ryuga bertanya, “Jadi, maumu apa sebenarnya, Nyonya Daksa?”“Mmm? Mau ditinggalkan sendiri atau ditemani?” tawar Ryuga kemudian. Dia sendiri cukup kaget dengan respons Claudia sebelumnya. Ryuga sedikit tidak mengerti, tidak biasanya Claudia bersikap seperti ta

  • Pesona Presdir Posesif   Ribut Tipis ala Pasutri

    Saat Claudia berusaha membuka mata, samar-samar dia mendapati wajah gadis muda tepat di depan wajahnya. Lalu terdengar gadis itu berucap, “Mommy Clau bangun, Grammie!” Perlahan, Claudia membingkai senyum di bibir cherry-nya yang tampak lemah begitu menyadari jika gadis muda itu adalah Aruna, putrinya. Claudia mengerjapkan mata demi memastikan beberapa pasang mata yang kini menatapnya penuh rasa khawatir. Ada Aruna dan kedua sosok mertuanya, Emma dan Rudi. Hanya mereka. “Ibu …,” panggil Claudia dengan suara khas bangun tidurnya saat bertukar pandangan dengan Emma. Emma dengan sigap lebih mendekat ke arah menantu kesayangannya. “Ibu di sini, Clau,” bisiknya lembut. Rasanya hati Claudia menghangat saat tangan Emma mengusap kepalanya dengan sayang. Dia bisa kembali merasakan disayangi oleh seorang ibu melalui sosok Emma. Claudia menerima sedotan dan meminum air hangat yang disodorkan Emma. Selagi itu, Claudia memastikan kesadarannya benar-benar pulih. Satu tangannya yang tidak terpas

  • Pesona Presdir Posesif   Hamil?

    Untungnya jarak tempuh antara rumah Ryuga dan rumah sakit tidak terlalu jauh sehingga Claudia bisa cepat ditangani oleh dokter.Sang sopir dari layanan mobil online yang dipesan Claudia juga untungnya berbaik hati mau membantu. “Tolong, Pak! Wanita ini mengalami pendarahan!” Saat satpam yang berjaga membawa Claudia menggunakan kursi roda untuk masuk ke dalam UGD, Riel yang baru saja selesai berbicara dengan Nuel tidak sengaja melihat ke arah Claudia.Refleks, dia mempercepat langkah agar bisa menanyakan langsung apa yang terjadi. Hanya saja, satpam itu sudah membawa Claudia masuk. Satu tangan Riel mencekal sisi lengan sopir yang hendak kembali ke dalam mobil.Maniknya menatap serius. “Apa wanita itu datang sendirian?” tanya Riel keheranan. Maksud Riel, Claudia.Benaknya bertanya-tanya, di mana Ryuga?Tanpa merasa curiga, Sang sopir itu menganggukkan kepala. Dia bahkan menjelaskan, “Ya, dia sendirian. Suaminya sedang bekerja dan dia terpeleset jatuh di kamar mandi.”Sepertinya Claudia

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status