Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku
Jangan lupa klik berlangganan ya teman-teman, biar tak ketinggalan update terbarunya.
Terima kasih banyak untuk yang sudah meluangkan waktu membaca cerita saya.Semoga sehat dan sukses selalu ya...
***************************************
Part 17
Percakapan Rahasia itu
Kumandang adzan subuh kembali membangunkanku, setelah semalam sekitar pukul dua belas, aku bangun dan mengambil handphone yang kugunakan untuk merekam percakapan antara Mas Yudha dan Mas Satrio semalam. Namun saat kuambil, handphone itu mati, mungkin karena kehabisan baterai. Dan langsung saja aku mengisi ulangnya, semoga saja handpone itu mati setelah percakapan keduanya selesai.
"Pa, bangun dulu,
Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuJangan lupa klik berlangganan ya teman-teman, biar tak ketinggalan update terbarunya.Terima kasih banyak untuk yang sudah meluangkan waktu membaca cerita saya.Semoga sehat dan sukses selalu ya...***************************************Part 18Tas Selempang Warna CoklatUang pemberian dari Mas Yudha dan penjualan tanah itu sebanyak 4M, berarti masih banyak dong, nah aku harus bisa mengambilnya sebelum didahului oleh si Karen itu. Karena seingtku, enam bulan ini, Mas Satrio tak membeli barang berharga apapun.Aku akan segera menelepon suamiku itu, untuk meminta uang lagi dengan sebuah alasan, yang menurutku pasti akan bisa mengambil sedikit uang darinya. Tapi ternyata dia lebih dul
Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuJangan lupa klik berlangganan ya teman-teman, biar tak ketinggalan update terbarunya.Terima kasih banyak untuk yang sudah meluangkan waktu membaca cerita saya.Semoga sehat dan sukses selalu ya...***************************************Part.19Uang 1M Yang Tak Terduga-dugaSaat masih memegang kwitansi tersebut, handphoneku berbunyi yang menunjukkan sedang ada panggilan masuk, teryata itu dari Delia. Langsung saja aku menerima panggilan itu"Assalamualaikum, gimana Del?" kataku memulai percakapan melalui sambungan telepon."Waalaikusalam . Ada berita bagus banget Del. Semalam Revy di gerebek oleh warga, dan diarak keliling kampung loh!""Astaghfirullah, yang benar kamu, D
Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuJangan lupa klik berlangganan ya teman-teman, biar tak ketinggalan update terbarunya.Terima kasih banyak untuk yang sudah meluangkan waktu membaca cerita saya.Semoga sehat dan sukses selalu ya...***************************************Part 20Dulu Aku Memang Terlalu BucinAku dan Delia menyempatkan diri membeli makan di sebuah restoran makanan khas Jepang, sekalian membelikan dorayaki isi kacang kesukaan Rangga. Setelah menunggu lumayan lama, akhirnya makanan kami pun siap."Gimana? Enak 'kan perawatan? Gitu kok kamu kuat lima tahun nggak ngrawat diri hanya demi Satrio itu. Kadang aku tuh mikirnya kamu itu selama ini jadi wanita polosnya kebangetan, mau-mau aja di suruh sederhana dan nggak berhias, padahal suamimu rutin kan melakukan
Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuJangan lupa klik berlangganan ya teman-teman, biar tak ketinggalan update terbarunya.Terima kasih banyak untuk yang sudah meluangkan waktu membaca cerita saya.Semoga sehat dan sukses selalu ya...***************************************Part 21Misteri Mas Satrio Lagi"Yuk, udahan Del, udah sore ini, jam empat loh. Kasihan Rangga dua hari kutinggal terus," ucapku pada Delia yang sudah menghabiskan makanannya."Bentar lagi Rur, biar makananku turun dulu, hehehe. Besok katamu mau lihat rumah baru, ajak saja si Rangga, memang kasihan kalau dia terus-terusan ditinggal," ucap Delia."Iya deh, besok aku juga akan cerita semua ke Bik Nurma, biar dia nggak bertanya-tanya sendiri. Besok kamu
Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuJangan lupa klik berlangganan ya teman-teman, biar tak ketinggalan update terbarunya.Terima kasih banyak untuk yang sudah meluangkan waktu membaca cerita saya.Semoga sehat dan sukses selalu ya...***************************************Part 22Mulai MemelasKami sampai rumahku pukul lima sore, seperti biasa, Rangga selalu menyongsong, memeluk dan meminta gendong padaku, hal ini merupakan dukungan dan mood booster terbaik untukku."Aku pulang dulu ya, Rur. Jika ada perlu, langsung telepon saja, lusa aku akan kembali membantu. Selalu jadi wanita yang kuat Rur, agar tak diombang-ambingkan oleh keadaan. Rangga, tante pulang dulu ya...Assalamu'alaikum," ujar Delia sambil mencium pipi Rangga.
Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuJangan lupa klik berlangganan ya teman-teman, biar tak ketinggalan update terbarunya.Terima kasih banyak untuk yang sudah meluangkan waktu membaca cerita saya.Semoga sehat dan sukses selalu ya...***************************************Part 23Pertengkaran Di Telepon"Kok gitu sih, Pa? Kan aku lagi seneng-senengnya sama perhiasan baruku itu? Nggak boleh ah!" jawabku."Ya sudah kalau gitu pinjam perhiasanmu yang lama saja, 'kan lumayan banyak itu. Atau pinjam mobilmu saja ya. Janji deh, bulan depan kuganti yang lebih bagus lagi." Mas Satrio masih saja terus berusaha merayuku."Enggak...enggak! Jual saja punyamu Pa, kan banyak tuh, mobil, motor , tanah. Kenapa harus korbanin ha
Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuJangan lupa klik berlangganan ya teman-teman, biar tak ketinggalan update terbarunya.Terima kasih banyak untuk yang sudah meluangkan waktu membaca cerita saya.Semoga sehat dan sukses selalu ya...***************************************Part 24Isi Lemari ItuAku tentu saja langsung berniat menghubungi Delia, karena kurasa tak ada lagi orang yang bisa kumintai bantuan. Tapi ini sudah pukul sepuluh malam, rasanya terlalu malam untuk mengganggunya, apalagi tadi dia bilang, suaminya akan pulang, setelah acara diklat di luar kota selama tiga hari. Jarak rumah kami pun lumayan jauh, masih sekitar satu jam perjalanan.Saat aku masih bingung, Mas Satrio terus saja mencoba meneleponku dari tadi. Aku p
Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuJangan lupa klik berlangganan ya teman-teman, biar tak ketinggalan update terbarunya.Terima kasih banyak untuk yang sudah meluangkan waktu membaca cerita saya.Semoga sehat dan sukses selalu ya...***************************************Part 25Mantan Istri Mas Yudha"Astaghfirullahaladzim! Inikan Mbak Mey...?!" spontan mulutku berucap.Ya benar sekali ini adalah foto Mbak Mey, mantan istrinya Mas Yudha. Ternyata dunia ini memang sempit ya, hingga semuanya seperti berputar di sini-sini saja. Sampai sini aku masih berpositif thingking, karena fikirku, ini hanyalah sebatas cinta remaja, mungkin memang benar dulu mereka pernah dekat, namun kemudian putus dan Mbak Mey menikah dengan Mas Yudha.