Home / Young Adult / Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan / 74. Hasil Petualangan Ranjang

Share

74. Hasil Petualangan Ranjang

Author: Almiftiafay
last update Last Updated: 2024-10-28 13:21:53

“G-gugurkan?” ulang Miranda dengan sepasang mata yang berair.

Ia menatap Rama, bibirnya gemetar menahan tangis sewaktu pemuda itu meloloskan kalimat dengan begitu mudahnya.

“Iya, gugurkan! Kalau kamu nggak mau hamil ya gugurkan aja. Simple, ‘kan?”

Rama melepas tangannya dari dagu gadis itu, sentakannya membuat Miranda beberapa langkah mundur ke belakang.

Memutuskan menjaga jarak karena takut Rama melakukan sesuatu yang buruk melihat betapa nyalang tatap matanya.

“Ram, dia hidup di dalam sini,” kata Miranda, serak dan gemetar. “Dia bukan benda mati, gimana bisa kamu ngomong biar aku gugurin saja begitu sementara kita—”

“Bikinnya dengan penuh cinta?” potong Rama yang seolah tahu apa yang akan ia katakan.

“I-iya.”

Rama justru tertawa mendengar itu. Ia terkekeh dan mendekat pada Miranda yang masih sebisa mungkin menjaga air matanya agar tidak luruh.

“Tapi aku nggak pernah cinta sama kamu, Miranda!” katanya. “Kayaknya mimpimu deh yang ketinggian dengan berharap kalau hubungan kita itu a
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Diahayu Aristiani
maksudnya apa amaya akan ikut atau akan rindu kelvin pas di tinggal ke LN
goodnovel comment avatar
Eva
Ikut lah May..sekalian honeymoon eheheh
goodnovel comment avatar
Christy Lino
Paksu mau ke LN,..... semoga amaya baik2 ajj selama paksu gk ada
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    75. Kejantanan Dalam Bahaya!

    "Saya? Meninggalkanmu?" ulang Kelvin, menunjuk pada dirinya sendiri. Sedang Amaya mengangguk membenarkannya, "Pak Kelvin 'kan barusan bilang kalau Bapak mau pergi ke luar negeri?" "Saya punya rencana buat ambil PhD, Amaya," jawabnya. "Bukan untuk meninggalkanmu." "PhD? Di ... mana?" "Austria, Singapore, London, ada banyak universitas yang saya pikirkan, tapi belum memutuskan akan pergi ke mananya." Amaya melihat senyum manis Kelvin yang memiliki lesung pipi saat mengatakan hal itu. Ekspresinya hampir sama dengan saat ia menyebut 'Ada perempuan lain yang lebih saya sukai daripada Caecil' tempo hari saat Amaya dirawat di rumah sakit. Matanya yang berbinar dan senyumnya yang cerah bisa kembali dilihat oleh Amaya saat ia mengatakan bahwa ia akan pergi ke luar negeri untuk mengejar gelar PhD. 'Apa Kelvin ingin pergi ke luar negeri karena ada perempuan yang dia sukai itu?' batin Amaya menerka. 'Makanya dia kelihatan senang?' "Terserah Pak Kelvin," jawab Amaya seraya memalingkan waj

    Last Updated : 2024-10-28
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    76. Di Bawah Langit Kelabu Amore

    Amaya tak bisa menahan senyumnya sewaktu melihat Kelvin pagi ini. Pria itu masih duduk dibalik meja di dalam ruangan tempatnya baru saja selesai memberikan materi.Ia mempersilahkan para mahasiswa untuk lebih dulu keluar dari sana, karena ia masih sibuk dengan sesuatu di laptopnya.Itu hanya modus, Amaya tahu!Kelvin hanya tak ingin cara jalannya yang sedikit aneh itu terlihat oleh para mahasiswa. Meminimalisir banyak pasang mata yang melihatnya secara dekat karena tadi pagi ia masih mengeluh bahwa organ vitalnya masih sedikit nyeri akibat tekanan masif yang kemarin dilakukan oleh Amaya.“Mari, Pak Kelvin,” ucap Alin yang berjalan keluar lebih dulu bersama dengan Randy.“Silakan.”Dua teman Amaya itu sedikit lebih tertinggal di belakang dibandingkan Naira yang sudah kabur lebih dulu karena ingin ke kamar mandi.Amaya pun juga bangun dari duduknya dan berjalan ke depan. Sisa beberapa mahasiswa yang ada di dalam dan memperhatikan keduanya.“Saya duluan, Pak ....” kata Amaya, menundukkan

    Last Updated : 2024-10-29
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    77. Jangan Takut, Saya Di Sini

    Amaya berlutut di samping Miranda, orang-orang yang ada di dalam kafe yang mendengar teriakannya berhamburan keluar. Sama terkejutnya melihat Miranda yang tergeletak di sana dengan keadaan bibir yang mengeluarkan darah. “Dia jatuh dari lantai dua,” sebut salah satu pengunjung kafe. “Iya, aku tadi juga lihat dari jendela.” Amaya menengadahkan wajahnya. Di atas itu—di lantai dua kafe—memang ada rooftop-nya. Tempat di mana sebelumnya Miranda ia duga berada di sana sebelum jatuh. Karena sudah ada yang memanggil ambulans, Amaya memilih untuk berfokus pada Miranda. Memastikan ia bertahan sebentar sampai petugas medis datang. “Mir?” panggil Amaya, meraih tangan Miranda saat temannya itu seperti akan kehilangan kesadarannya. “M-May—“ sebutnya lirih, tersengal karena darah mengucur keluar dari bibirnya. yang Amaya takutkan hanya satu, Miranda gagar otak karena jatuh dari jarak yang cukup tinggi. “Iya, aku di sini. Sama aku terus, Mir. Buka matamu! Nggak—jangan ditutup begini!” pinta Am

    Last Updated : 2024-10-29
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    78. Sebuah Ketidaksengajaan Atau ....

    Sepasang mata Amaya membola mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh kakak lelakinya. Ia berpikir, ‘Pantas saja tadi dokter mau langsung bicara sama orang tuanya, ternyata ....’“Dokter bilang kalau dia lagi hamil,” ulang Gafi. “Sekitar sembilan sampai sepuluh mingguan, dan tentu saja itu keguguran,” terangnya. “Dia mengalami pendarahan di kepalanya, makanya kondisinya sedikit agak buruk.”Amaya seperti membeku mendengar semua keterangan itu.Tak ia sangka pertemuannya dengan Miranda akan berakhir dengan cara seperti ini.“Kakak akan bilang ke ibunya Miranda,” ucap Gafi. “Tapi beliau ‘kan—“ Amaya berhenti bicara, menatap Gafi yang kedua bahunya sekali lagi merosot. “Kita nggak punya pilihan, May,” kata Gafi, tampak berat mengambil keputusan juga. “Kita nggak mungkin menyembunyikan ini juga, ‘kan? Kakak sama Galen—“ Gafi sekilas menoleh pada sekretarisnya yang sedang mengurus keperluan administrasi di seberang sana. “Kakak sama Galen akan bilang soal dia yang jatuh aja, nanti soa

    Last Updated : 2024-10-30
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    79. Saya Tak Menyesal Menikah Denganmu

    “Apa jangan-jangan sebelumnya Miranda sama Rama?” tanya Amaya, hampir terhenyak bangun dari duduknya. “Jangan bilang hal ini ke siapapun dulu,” jawab Kelvin. “Kita hanya sedang menduga karena biar gimanapun itu suspicious, ‘kan?” Amaya mengangguk lebih dari satu kali, “Iya,” jawabnya setuju. “Tapi saya rasa apa yang Pak Kelvin bilang itu masuk akal kok, beberapa kali emang saya selalu lihat pas nggak sengaja ketemu Miranda tuh dia selalu berantem sama Rama. Terus kalau nggak gitu ... dia lagi nangis. Bukannya bisa jadi dia minta Rama buat tanggung jawab tapi cowok itu nggak mau?” “Dan mungkin juga udah lebih dari satu kali Miranda minta pertanggung jawaban dari mantan pacar kamu itu,” imbuhnya. “Terus karena merasa tertekan, akhirnya Rama kesal dan ngedorong Miranda jatuh dari rooftop,” simpulnya. Amaya merinding dengan hasil dugaannya ini. Ia bukan bermaksud berpikiran buruk atau menuduh Rama, hanya saja ... kebetulan-kebetulannya hampir bisa dikatakan ‘sempurna’ untuk membuat

    Last Updated : 2024-10-30
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    80. Jawaban Abu-abu Membuat Ragu

    Pagi hari ini, Amaya sedang berada di dalam mobil yang dikemudikan oleh Kelvin meninggalkan rumah. Mereka tak langsung menuju kampus melainkan terlebih dahulu pergi ke rumah ibunya Miranda.Amaya menoleh sekilas ke belakang, memastikan barang bawaannya aman di kursi penumpang. Ia bawakan makanan dan beberapa bahannya untuk Hesti—ibunya Miranda—agar wanita paruh baya itu setidaknya memiliki persediaan di rumah mengingat kondisinya yang kurang sehat untuk bepergian ke sana ke mari.“Kamu masih kesal sama saya?” tanya Kelvin, membuat Amaya yang tadinya memandang ke luar melalui jendela di sisi kiri segera menoleh kepadanya.“Kesal kenapa?” tanya Amaya balik.“Yang di kamar mandi.”“Nggak tuh,” jawab Amaya. “Pak Kelvin ‘kan udah taruh baju saya di luar, jadi yang semalam Bapak ngejekin saya bisa dimaafkan.”Kelvin tersenyum mendengarnya. Senyum yang sama yang bisa dilihat oleh Amaya saat semalam—setelah ia ‘terjebak’ di dalam kamar mandi tanpa membawa pakaian ganti—sewaktu melihatnya mun

    Last Updated : 2024-10-31
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    81. Panggilan Dadakan

    Terlambat bagi Amaya untuk mencegahnya. Sedan milik Kelvin telah melewati pintu gerbang, membuat mahasiswa yang menyadari kedatangannya menepi. Meski Amaya yakin ia tak terlihat dari luar, ia tetap menunduk menyembunyikan wajahnya. Pemandangan yang baru dijumpai oleh Amaya adalah, mereka—para mahasiswa—rupanya cukup antusias dengan kedatangan Kelvin. Mata mengikuti ke mana mobil bergerak, beberapa menunjuk dengan gerak bibir yang ditangkap Amaya tengah mengatakan, ‘Pak Kelvin datang.’ Mobil berhenti di parkiran, pada tempat yang dikhususkan untuk para dosen. Yang untungnya pagi ini tak ada orang lain yang berada di sana. “Sudah sampai,” ucap Kelvin seraya membuka seat belt yang menahan tubuhnya. “Saya nggak mau bareng lagi loh kalau begini,” protes Amaya. “Kok gitu? Kenapa?” “Ini kebetulan tempat parkirnya lagi sepi, gimana kalau ramai coba?” tanya balik Amaya. “Nggak ada masalah antara ramai atau sepi,” jawab Kelvin tanpa beban. “Lagi pula mereka ‘kan sudah nggak aneh dengan k

    Last Updated : 2024-10-31
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    82. Tuduhan

    “Ada gila-gilanya nih cewek!” seru Alin saat mendengar Caecil yang baru saja menyebut Amaya sebagai seorang pembunuh. “Jaga omonganmu, Kak Caecil!” “Emang bener, ‘kan?” Caecil justru mengangkat dagunya saat sekali lagi memandang Amaya. “Kalau bukan gara-gara dia nggak bisa diatur, papanya nggak akan tiba-tiba sakit dan meninggal!” Amaya mengepalkan kedua tangannya. Bibirnya sangat ingin membantah, ingin ia balas ucapan-ucapan Caecil yang menyakitkan itu. Tetapi ia tahu jika hal itu ia lakukan yang terjadi justru ia akan menangis. Ia tak ingin menumpahkan air matanya di sini meski retakan di dalam hatinya tumbuh secara masif. Melihat Amaya yang hanya terdiam dengan rahang kecilnya yang menegang, Alin memilih untuk mengajaknya pergi dari sana. “Ayo pergi dari sini, May!” ajak Alin, meraih tangan Amaya dan menariknya menjauh melewati Caecil. Mahasiswa yang semula berkerumun menyaksikan mereka menyisih saat mereka lewat, memberi jalan membiarkan keduanya pergi dari lorong. Caecil bi

    Last Updated : 2024-11-01

Latest chapter

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    225. Cinta Buta

    Kaluna masuk ke dalam ruang ganti di dalam hotel dengan keadaan hati yang tak karuan rasanya.Jika sebelumnya ia berjalan dengan anggun, kali ini tidak sama sekali. Ia mengangkat bagian depan gaun pengantin dengan model ball gown itu dengan sedikit gegas dan gusar.“Pelan-pelan, Nona,” ucap salah seorang staf dari make up artist yang menyambut kedatangannya dan memintanya untuk duduk di kursi yang menghadap ke cermin untuk dibantu dilepaskan aksesoris di rambutnya.Kaluna mendorong napasnya dengan kasar, ia menoleh pada salah seorang perempuan—temannya yang mengenakan pakaian bridesmaid—setelah sedikit tenang dan memintanya melakukan sesuatu.“Bisa tolong panggilin Calista nggak, Rin?”Temannya yang dipanggil ‘Rin’ itu mengangguk tak keberatan.“Bisa,” jawabnya seraya meletakkan ponsel milik Kaluna di atas meja yang ada di hadapannya. “Ini HP-mu, tunggu bentar, jangan marah-marah loh tapi, Lun ....”“Nggak janji!” jawab Kaluna dengan sedikit ketus. “Yang sabar ....”Kaluna tidak bis

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    224. Ikan Hiu Ketemu Patrick, I Love You Cantik

    “Tapi, gimana soal yang pernah kita omongin waktu itu?” tanya Kelvin setelah tawa di antara mereka perlahan menjadi lirih.“Apa?” tanya Amaya balik.“Resepsi, Sayang,” jawabnya mengalihkan pembicaraan ke topik lain. “Kamu setuju nggak kira-kira?”“Aku sih mau-mau aja, tapi coba besok kita bilang ke Mama sama Papa dulu,” usul Amaya. “Aku juga belum bilang itu ke Kak Gafi sama Kak Rena.”“Menurut kamu, mereka bakalan setuju nggak?”Amaya mengangguk lebih dari satu kali. “Setuju aja sih kayaknya. Bagi Mama Riana dan Papa Rajendra itu adalah momen buat ngumpulin semua rekan sama kenalannya karena Mas Vin satu-satunya anak mereka, ‘kan?”“Kalau beneran setuju, kamu mau kayak gimana kira-kira?”Amaya mengangkat sekilas kedua bahunya. “Belum ada pandangan sih ... mungkin kayak Kak Gafi dulu?”“Adat Jawa pagi, modern malam?” sambung Kelvin setelah mengingat seperti apa dulu pernikahan Gafi dan Serena.“Iya. Mas Vin sekalipun kadang ngomongnya suka pedes, tapi kalau lagi mode ‘mengayomi’ tuh u

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    223. Mekar—Seperti Payung

    Amaya mengikuti langkah kaki Kelvin setelah prianya itu lebih dulu mengambilkan tas miliknya, sebuah aksi yang sepertinya sengaja dibuat Kelvin untuk menunjukkan pada semua orang bahwa ini bukan lagi menjadi tempat yang nyaman untuknya—atau lebih wajar disebut muak!Amaya tak mengatakan apapun sekeluarnya mereka dari pintu ballroom yang terperangkap dalam hening. Kelvin bahkan masih tidak bicara saat mereka tiba di parkiran hotel dan masuk ke dalam sedan miliknya kemudian mengemudikannya menjauh dari sana.Amaya hanya terus memandangnya dari samping, ingin mengajaknya bicara tetapi sepertinya ia masih membutuhkan lebih banyak waktu untuk berdiam sehingga Amaya juga mengunci bibirnya.Ia memikirkan sesuatu agar mood buruk prianya itu kembali baik. Saat ia melihat mini market beberapa jarak di hadapannya, Amaya memintanya untuk menepi.“Bisa berhenti dulu di mini market itu nggak?” tanyanya memberanikan diri.“Bisa,” jawab Kelvin singkat.Kelvin menepikan mobilnya di depan mini market

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    222. Dilema Kelvin

    Biasanya, seorang wanita yang berhasil menangkap buket bunga harus menjadi orang selanjutnya yang dinikahi oleh kekasih mereka.Amaya tahu betul bahwa Calista tengah ingin memainkan psikologi Kelvin dengan memposisikannya di tempat tersudut.Dalam keadaan seperti ini, di antara ratusan pasang mata yang menjadikan mereka sebagai pusat perhatian—dan demi menjaga agar seseorang tidak kena malu—maka si pihak yang tersudut akan memilih untuk menurut, sehingga mau tak mau Kelvin harus menerima buket bunga hasil tangkapan Calista itu.Live music dan hingar-bingar yang semula terjadi di sekitar Amaya seakan terserap, menciptakan ballroom besar itu menjadi hening selain beberapa suara yang menunggu jawaban Kelvin.Salah seorang dari dua pembawa acara yang ada di resepsi Arsha serta Kaluna mendekat pada Kelvin yang hanya bergeming.Sekujur tubuh Amaya rasanya kebas, matanya perih dan berair menatap Calista serta atribut serba hijaunya yang sangat ingin ia cakar dengan garpu di tangannya ini."B

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    221. Hijau Mentereng

    Sepertinya ... bukan hanya Amaya saja yang terkejut, tapi Kelvin juga. Dari samping prianya duduk, Amaya bisa melihat Kelvin yang kedua alisnya terangkat. Sepasang matanya membola dan bibirnya sedikit terbuka dengan kehadiran Calista. Tamu undangan lain yang satu meja dengan Amaya memberi reaksi yang sama. Mereka tercenung untuk beberapa saat sebelum Amaya berdeham dan menjawab lebih dulu wanita itu. “Bu Calista di sini juga?” tanyanya, sehingga Kelvin dan orang-orang yang ada di sekitarnya terjaga dari keterkejutan mereka. “Udah dari tadi atau baru masuk, Vin?” tanya Calista—padahal yang menanggapi tadi adalah Amaya. Bukankah dari sini saja sudah jelas apa tujuannya datang ke meja ini? Untuk menarik perhatian Kelvin! Itu jawabannya. Baik, mulai sekarang Amaya tak akan bicara. Biar Kelvin yang mengambil alihnya. “Barusan,” jawab Kelvin akhirnya. “Kamu udah pulang dari Kanada ternyata.” “Udah lama sih.” “Selamat menikmati acaranya kalau gitu.” Calista melambai kecil pada Kelv

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    220. Selamat Tinggal, Kanada

    "Jangan merasa bersalah atau bahkan merasa gagal," ucap Kelvin saat ia melepas Amaya dari dekapannya. "Nggak apa-apa kalau belum berhasil. Lagian kita juga baru aja ngerencanain itu, 'kan? Dan perlu kamu ingat ini—" Kali ini, Kelvin tak lagi berdiri. Postur tubuhnya yang tegap dan tinggi hilang saat pria itu berlutut di depan Amaya. Sementara tangan kiri Amaya masih memegang botol kaca, Kelvin Meraih tangan kanan istri kecilnya itu dan ia letakkan di pipinya—seolah meminta Amaya untuk menyentuhnya. "Berhasil sekarang atau nanti, atau bahkan sekalipun itu nggak berhasil, aku nggak ada masalah," lanjutnya dengan suara baritonnya yang hangat dan membuat debaran memenuhi dada Amaya. "Aku nggak pernah menuntutmu, Amaya. Aku mencintaimu karena kamu adalah dirimu, bukan karena kamu harus melakukan A, atau nggak bisa melakukan B, nggak seperti itu." Tak ada yang tak membuat Amaya berdebar, satu demi satu kalimatnya membuat Amaya merasa bahwa seperti itulah harusnya cinta terjadi, tanpa s

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    219. Rencana Belum Berhasil

    Waktu liburan di Kanada sudah hampir habis. Meski Amaya tak akan secepat itu untuk kembali ke kampus, tapi mereka tetap harus lebih dulu kembali ke Jakarta. Pagi ini, saat ia keluar dari kamarnya, kepalanya terasa pusing. Bukan hanya kepalanya yang bermasalah, tapi perutnya juga. Ia memanggil Kelvin yang tak dijumpainya di atas ranjang sejak membuka mata. Seperti biasa, prianya itu sering kali lebih dulu bangun dan membuatkan Amaya sarapan. Hampir sebagian besar sarapan yang dinikmati oleh Amaya selama mereka di Kanada adalah hasil karya Kelvin. Langkahnya terseret saat ia menuju ke ruang makan. Seperti dugaannya, prianya itu ada di sana, berdiri dan meletakkan dua piring spaghetti bolognese yang asapnya masih mengepul. "Selamat pagi," sapa Kelvin seraya menoleh pada Amaya. Senyumnya mendadak hilang saat manik mereka berjumpa. "Kenapa?" tanya Kelvin seraya melepas apron hitam yang melilit pinggangnya sebelum ia meletakkannya di atas meja. Kaki panjangnya menghabisi jarak dan

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    218. Kembang Api Di Tahun Baru

    "Kalau kak Gafi sama Kak Rena kepingin, kalian juga bisa jadi vacum cleaner yang saling sedot loh," balas Amaya atas ucapan kakak lelakinya. Kedua pipinya menggembung kesal sebelum menunjuk dengan jarinya, "Kalau bukan anaknya yang ngerusak momen, ya bapaknya! Terus aja gitu kalian sampai Wonderland jualan ubur-ubur transparan!"Riana yang tertawa lebih dulu, disusul Kelvin yang memandang Amaya tanpa berpaling. Suka jika istrinya itu sudah saling ejek dengan si Abang.Sementara yang dibalas tampak tidak terima dan mengarahkan tangannya ke depan, mencubit hidung Amaya."Udah pinter sekarang ngocehnya ya ... banyak banget kosa katanya. Ketularan siapa sih?!"Sudut matanya mengarah pada Kelvin yang kemudian berdeham."Aku, ketularan aku," jawabnya sebagai sebuah pengakuan. "Tapi selain itu emang Amaya udah ada bakat sih ....""Ya udah, pantes jodoh, sama soalnya!" timpal Gafi kembali.Amaya meraih tangan Kelvin agar selangkah mendekat padanya—setelah mengusap hidungnya yang terasa panas

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    217. Banyak Arus Tenang Dan Bergelombang

    Kelvin selalu menepati janjinya pada Amaya, tentang apapun itu. Amaya meminta agar mereka kembali ke Wonderland pada malam pergantian tahun, tanggal tiga puluh satu Desember agar mereka bisa melihat kembang api dalam menyambut tahun baru? Pria itu pun menepatinya. Mereka tiba lebih awal di sini, Wonderland, tempat di mana tak hanya mereka berdua saja yang datang, tapi juga keluarga mereka—dan ratusan atau bahkan ribuan orang lain untuk menyambut tahun baru. Sudah banyak hari yang mereka habiskan untuk menjelajahi Quebec, kembali ke tempat ski, hingga makan di restoran yang pernah Amaya katakan. Pada setiap penghujung hari itu, Amaya selalu mengatakan pada Kelvin, ia tak lupa 'kan untuk pergi melihat kembang api? Amaya rasa ... Kelvin tak pernah bosan dengan tanya-tanya yang ia sampaikan. Pria itu selalu penuh kesabaran saat menjawab, 'Ingat, Sayangku ....' Karena dia memang benar-benar ingat! Di sinilah mereka malam ini. Udaranya jauh lebih dingin ketimbang malam yang pernah me

DMCA.com Protection Status