Share

Menyembunyikan Luka dengan Kepura-puraan

"Jangan so enggak butuh! Lihatlah kontrakan kecil, pengap dan bahkan kamar mandiku saja lebih besar dari pada ini,” hina Jihan seraya matanya menatap penuh jijik pada isi kontrakan Dewi.

“Dewi bantu Mbak ikhlas, Mbak sudah Dewi anggap kakak sendiri, jadi...”

“Alah, munafik! Sudahlah aku pergi aku tunggu kamu di kantor awas jangan telat!” Jihan menyela perkataan Dewi lalu ia pergi meninggalkan Dewi yang masih bergeming merasa terkejut untuk ke sekian kalinya.

“Ya Tuhan! Mbak, Dewi benar-benar tidak mengenalimu lagi,” gumam Dewi seiring kepergian Jihan dari kontrakan Dewi.

Dua puluh menit kemudian Jihan sampai di kantor tempat ia kerja. Semua pasang mata menatap ke arah Jihan dengan tatapan yang berbeda-beda. Ada yang menatap genit, menatap takjub ada pula yang menatap tak percaya dengan apa yang mereka lihat.

Bagaimana Jihan tak jadi pusat perhatian, jika penampilannya saja sungguh ada di luar zonanya, terlihat begitu cantik mew
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Nuning Sri
bc novel ini bkn jantuk berdebar krn ikut emosi, mudah" an suami nya kena karma
goodnovel comment avatar
Arianto Chen Tan
lanjut thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status