Share

Makan malam bersama

Melinda menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan dirinya di tengah hiruk-pikuk aktivitas yang mengelilinginya. Meskipun pikirannya terus melayang pada Adam, dia memilih untuk menahan emosinya dan fokus pada tugas yang harus diselesaikan.

Duduk di meja kerjanya, Melinda membuka laptopnya dan mulai merapikan rencana bisnis untuk hari ini. Dia tidak bisa membiarkan dirinya terjebak dalam angan-angan dan kerinduan yang tidak pasti. Ada pekerjaan yang harus diselesaikan, tanggung jawab yang harus dipertahankan.

Afgan saja bisa dia lupakan, apalah artinya seorang Adam? Duda yang tidak jelas? monolog Melinda dalam hati.

Namun, raut wajahnya kembali berubah sendu saat mengingat hubungannya dengan Afgan. Pernikahan yang tidak dia hadiri.

Sejak awal, pria itu memang bukan miliknya. Namun, apa salahnya dia menginginkan kehidupan yang lebih baik? Afgan sangat tampan dan kekayaan keluarganya bahkan tidak akan habis walau tujuh turunan.

Sementara Adelia, w

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status