Share

Bab 2971

Auteur: Anggur
“Apa boleh aku bilang sama kakakmu?”

Ronny sedikit bingung lalu berkata, “Suatu hari nanti, mungkin aku akan membutuhkan bantuan Kak Stefan. Jadi, bagaimana bisa dia membantuku kalau dia saja nggak tahu masalahnya?”

Kemudian Olivia segera berbisik, “Kakakmu mungkin bisa membantumu dalam urusan pekerjaan, tapi dia sama sekali nggak berguna dalam urusan perasaan. Kamu bisa bertanya padaku tentang masalah perasaan karena aku lebih handal daripada Stefan.”

Stefan tidak mengerti soal perempuan, kecuali Olivia. Dia sudah menghabiskan semua pikirannya untuk mengerti Olivia, jadi dia tidak lagi bisa mengerti perasaan perempuan lain. Bagaimanapun juga, setiap orang memiliki sifat yang berbeda dan sia-sia saja untuk menanyakan perihal perempuan lain selain Olivia kepada Stefan. Stefan mengatakan kalau Olivia tidak akan bisa diduplikasi, sekalipun ada perempuan yang memiliki sifat seperti Olivia. Ronny juga memahami sifat kakak laki-lakinya itu.

Akhirnya, Ronny berterima kasih kepada Olivia karen
Chapitre verrouillé
Continuer la lecture sur GoodNovel
Scanner le code pour télécharger l'application

Related chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2972

    “Dewi, kenapa kamu nggak membawaku juga ke sini. Kamu sudah membuatku kebingungan di rumah. Kita hampir nggak pernah berpisah. Apa kamu nggak memikirkan perasaanku ketika kamu pergi dari rumah?”“Kamu bisa bilang padaku kalau kamu kangen Stefan dan Olivia. Aku pasti akan mengantarmu ke sini.”Handi melirik ke arah Russel yang berada di pangkuan Dewi lalu berkata, “Kalau kamu kangen Russel, aku juga kangen dia.”Russel tampak kebingungan ketika namanya di sebut. Dia menatap ke arah Dewi lalu ke arah Handi. Kemudian dia menatap Ronny lalu Olivia. Dia tidak mengerti kenapa namanya disebut. Lagi pula, dia hanya meminta Nenek Dewi untuk menemaninya menonton TV ketika Kakek Handi tiba-tiba datang.Kakek Handi langsung menghampirinya dan Nenek Dewi lalu menarik tangan Nenek Dewi dan menggenggamnya sambil terus berbicara. Wajah Nenek Dewi seketika memerah lalu kembali menyuruh Russel untuk menonton TV. Kemudian Nenek Dewi mengajak Kakek Handi ke lantai atas. Dua menit setelah mereka kembali tu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2973

    Ronny kembali meminta maaf setelah Olivia dan Russel naik ke lantai atas. Dewi pun berkata, “Mama sudah nggak marah, kok. Ronny, apa yang dikatakan papa dan Olivia memang benar. Kamu sudah dewasa, jadi kamu tahu apa yang terbaik bagimu. Kamu sudah bisa bertanggung jawab pada dirimu sendiri, jadi Mama tidak perlu terlalu mengkhawatirkanmu lagi.”“Lagi pula, kamu bukan Stefan yang harus memikul beban keluarga di pundaknya. Kamu bebas melakukan apa pun yang kamu inginkan selama semua itu masih positif.”Semuanya akan baik-baik saja, selama Ronny membawakan menantu untuk Dewi. Namun, Dewi tidak mengatakannya. Lagi pula, Ronny tidak memberitahunya tentang calon istri yang dipilihkan neneknya, jadi Dewi akan berpura-pura tidak tahu. Mungkin Ronny akan memberitahunya setelah suasana hatinya stabil. Dewi akan menerima siapa pun untuk menjadi menantunya selama putranya bahagia. Sekalipun dia pernah tidak menerima Olivia. Namun, calon istri Ronny bisa mempekerjakan seorang koki pribadi. Itu ar

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2974

    Dia masih ingin bermain sebentar.“Olivia, biar Mama saja yang menceritakan dongeng untuknya,” bisik Dewi yang merasa kasihan melihat menantunya kelelahan. Dia langsung mengambil buku anak-anak di meja samping tempat tidur dan menceritakan dongeng untuk Russel. Olivia mengizinkan ibunya membacakan cerita kepada Russel, sekalipun ibu mertuanya tidak menunggu persetujuannya terlebih dahulu. Olivia bergeser lalu berkata, “Aku mau memeriksa barang bawaan yang diambilnya sendiri tadi.”Dia ingin memeriksa, apa mungkin Russel melewatkan sesuatu di barang bawaannya. Dewi mulai menceritakan dongeng pengantar tidur untuk Russel di saat Olivia memeriksa isi koper Russel. Russel membawa satu set piyama tebal karena dia mendengar dari orang-orang yang lebih tua kalau cuaca di Cianter cukup dingin dan sering turun salju. Selain itu, di dalam kopernya juga ada mantel tebal, topi, syal, sarung tangan dan beberapa kebutuhannya sehari-hari. Dia juga tidak lupa memasukkan dua mainan serta beberapa ca

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2975

    Akhirnya, Stefan pulang pada tengah malam. Dia sempat minum anggur, tapi tidak sampai mabuk. Ronny bergegas bangkit lalu berjalan keluar setelah mendengar suara mobil yang masuk ke area rumah. Mobil Stefan berhenti tepat di depan pintu masuk. Pengawal bergegas turun dan melihat sosok Ronny lalu menyapanya. Kemudian dia bergegas membantu Stefan keluar dari mobil, tapi Stefan menolaknya. “Saya tidak mabuk,” ujar Stefan dengan suara dalam.“Kak Stefan,” panggil Ronny lalu maju beberapa langkah dan mengulurkan tangannya untuk membantu Stefan, tapi Stefan justru mendorongnya.“Ronny, kenapa kamu di sini?” tanya Stefan terkejut ketika melihat adiknya. “Aku cuma minum segelas anggur, jadi aku nggak mabuk. Kamu nggak perlu membantuku.”“Ada hal yang mau aku bicarakan dengan Kakak, makanya aku di sini menunggu Kakak pulang.”Ronny tetap membantu Stefan lalu dia mencium aroma alkohol dan berkata, “Kakak minum banyak, ya? Bau alkohol di tubuh Kakak sangat menyengat.”“Obrolannya berjalan denga

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2976

    Tak perlu ditanya pun sudah ketahuan Ronny yang menunggu Stefan pulang sambil menikmati camilan dan teh. Ronny segera menuangkan segelas air hangat untuk Stefan, kemudian berdiri di sampingnya dengan wajah tersenyum seakan sedang menunggu perintah dari kakaknya.“Duduk,” kata Stefan.“Oke, makasih, Kak.”“Langsung saja, masalah apa lagi yang kali ini kamu bikin sampai bikin Papa Mama ribut.”“Kak, aku bukannya bikin masalah. Aku cuma mau pergi ke Aldimo.”“Mau ngapain kamu ke sana? Sebentar lagi sudah tahun baru kenapa pergi jauh-jauh. Kamu nggak mau tahun baruan di rumah? Kalau sampai Nenek tahu, habis kamu nanti.”Di perayaan tahun baru, orang tua pasti senang melihat anak dan cucunya di rumah dan berkumpul bersama. Tentu akan lebih baik lagi juga ada cucu menantu yang ikut serta. Rika sudah dipastikan akan pulang untuk melewati tahun baru bersama dengan Ricky, tapi untuk sekarang masih belum ada kabar apakah mereka akan bertunangan atau tidak. Namun seharusnya, tak lama lagi mereka

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2977

    “Tapi aku bakal tetap menjalankan tugas apa pun yang Nenek kasih,” kata Ronny. “Aku nggak mau kayak Kak Ricky yang sampai sekarang masih belum punya cewek.”Ronny merasa enak juga menjadi adik, setidaknya dia bisa belajar dari kesalahan yang kakaknya perbuat.“Cewek yang Nenek pilih biasanya bagus, cocok sama sifat kamu juga,” ucap Stefan. “Jadi kapan kamu berangkat?”“Mungkin Senin depan. Dua hari ini aku mau urus kerjaan dulu. Untuk yang nggak sempat, aku minta tolong Kak Stefan, ya.”“Kok buru-buru amat?”“Keluarga Pangestu itu termasuk keluarga terpandang di Aldimo. Bisa kerja sama mereka pasti dapat gaji yang lumayan. Yohanna makannya lumayan rewel, jadi banyak orang yang mengambil tantangan itu. Di sana juga ada rumor yang bilang, kalau bisa bertahan jadi koki di keluarga selama tiga bulan saja, begitu keluar cari kerja di tempat lain pasti dicari-cari. Dan kalau bisa bertahan sampai lebih dari setengah tahun, hotel-hotel besar pasti mau menerima. Kalau bisa bertahan sampai berta

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2978

    Ibu mereka datang pertama, yang kemudian diikuti oleh ayah mereka, setelah itu Ronny yang merasa telah membuat keributan ini juga mengikuti mereka. Tanpa perlu bertanya, Stefan sudah bisa menebak bagaimana akhirnya.“Awalnya Mama nggak setuju. Mama bilang aku sudah punya karierku sendiri dan berjalan dengan cukup baik. Tahun ini aku juga mulai bantu-bantu bisnis keluarga. Kalau memang suka masak, Mama bilang bisa masak di hotel atau di rumah sendiri saja. Nggak perlu sampai kerja jadi koki di luar. Papa justru mendukung. Papa bilang aku boleh melakukan apa yang aku suka, habis itu mereka jadi ribut. Mama kalah debat dan mengurung diri di kamar. Sudah Papa ketuk pintu berkali-kali juga nggak dibukain. Papa niatnya cuma mau bikin Mama tenang, habis itu pergi. Tapi begitu Papa pergi, Mama diam-diam keluar dan datang ke sini. Aku sama Papa mengira Mama masih di kamar. Biasanya Papa Mama baik-baik saja, tapi mereka jadi ribut gara-gara keputusan yang aku ambil.”Ronny merasa dirinya adalah

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2979

    “Kak, sekarang sudah malam. Kakak pasti cape, istirahat saja lebih awal. Aku mau pulang.”“Sudah malam begini mending menginap saja sekalian. Di sini juga masih ada kamar kosong,” kata Stefan. Namun Ronny menolaknya dengan berkata, “Jarak aku pulang juga nggak terlalu jauh. Di sini kamar sih ada, tapi baju ganti nggak ada. Lagi pula aku susah tidur di tempat yang nggak terbiasa.”Ketika tidur di tempat yang bukan kamarnya sendiri, Ronny butuh waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan barunya. Orang yang punya kebiasaan seperti itu biasanya tidak akan bisa tidur di tempat asing. Berpikir toh tempat adiknya juga tidak jauh, Stefan merasa tidak ada perlunya dia memaksa Ronny untuk menginap. Dia hanya berpesan supaya berhati-hati di jalan dan mengabarinya kalau sudah sampai rumah.Setelah Ronny pulang, Stefan meminum lagi airnya setengah gelas, kemudian mencium tubuhnya yang masih mengeluarkan bau alkohol. Takut bau itu mengganggu Olivia, Stefan memutuskan untuk melewati malam di ruang ker

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3328

    "Nggak ada, sangat baik." Keluarga suaminya menunjukkan tingkat perhatian yang berlebihan terhadapnya, tetapi itu juga menandakan betapa mereka peduli padanya dan tentu saja pada bayi kecil yang ada di dalam perutnya. "Bagus kalau begitu. Mama sekarang paling takut mendengar kabar bahwa kamu mengalami sesuatu." Dewi akhirnya merasa lega, lalu berkata, "Ada seorang teman Mama, menantunya juga lagi hamil lima bulan. Tapi dua hari yang lalu, bayinya nggak berkembang lagi. Dia menangis sampai seperti kehilangan akal. Bayinya laki-laki dan sudah terbentuk, tapi entah bagaimana kejadiannya, tiba-tiba janinnya nggak berkembang." "Ah, Cih! Olivia sehat, dan bayi kita juga sangat sehat." Kekhawatiran Dewi terhadap Olivia memang dipicu oleh kejadian yang menimpa menantu temannya itu. "Hamil lima bulan masih bisa mengalami janin nggak berkembang?" Dewi menggandeng tangan menantunya dengan hangat. Keduanya masuk ke dalam rumah dengan akrab layaknya ibu dan anak kandung. Sedangkan Stefan? Di

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3327

    Olivia berkata, "Aku hanya mau bilang, kamu sekarang sudah setegang ini, nanti saat aku melahirkan, apakah kamu akan seperti Amelia, langsung mengemudi sendiri ke rumah sakit?" Stefan menjawab dengan serius, "Jangan bandingkan aku dengan Amelia. Aku nggak akan seperti itu. Memang aku pasti akan tegang, tapi nggak sampai lupa padamu. Aku akan menemanimu masuk ke ruang bersalin." "Kamu mau masuk ke ruang bersalin bersamaku?" "Iya, aku akan menemanimu. Nggak peduli kapan dan apa yang terjadi, aku harus ada di sisimu." Olivia tersenyum, senyumnya begitu manis. "Stefan, terima kasih. Terima kasih karena sangat mencintaiku dan memperlakukanku dengan begitu baik!"Stefan kembali mengoreksinya, "Panggil aku "Sayang". Aku suka mendengar kamu memanggilku begitu. Seharusnya aku yang berterima kasih sama kamu karena mau melahirkan anak untukku. Kamu adalah pahlawan besar di keluarga kita." "Kita nggak perlu saling berterima kasih terus." Olivia tertawa kecil sambil menyandarkan dirinya ke p

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3326

    Terutama sejak Olivia hamil, Stefan berharap bisa menemani istrinya selama 24 jam sehari. Namun, Olivia tidak mengizinkannya untuk terus menempel padanya. “Aku masih harus kerja,” katanya sambil tersenyum. Melihat istrinya yang sedang hamil tetap bekerja, Stefan merasa tidak enak jika dirinya sendiri bermalas-malasan. “Harus kerja juga, cari uang buat beli susu bayi,” katanya sambil bercanda. Russel bilang, bayinya nanti laki-laki. Kalau benar anak laki-laki, Stefan mulai berpikir tentang masa depannya. “Harus cari uang buat beli rumah, mobil, dan biaya menikah. Itu semua butuh banyak uang.” Namun, kemudian dia tersenyum lega. Sebagai pewaris keluarga Adhitama, dia memiliki kekayaan melimpah. “Bisa dibilang, aku kekurangan segalanya kecuali uang. Uangku cukup untuk anakku hidup nyaman seumur hidup. Kelak ada cucu dan cicit, harus tetap menjaga keluarga Adhitama sebagai keluarga terkaya di Mambera, dari generasi ke generasi.” “Nicho mulai kerja tahun depan, ya?” Olivia merasa s

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3325

    "Olivia, mari kita kembali ke rumah lama sebentar dan beri tahu Nenek. Dia pasti ingin bertemu dengan para tetua itu," kata Stefan. Mereka adalah orang-orang dari masa yang sama. Di zamannya, Nenek adalah sosok yang cukup terkenal di Mambera. Kemungkinan besar, para tetua itu juga mengenal neneknya. Namun, memikirkan bahwa Olivia sudah bangun pagi-pagi, Stefan mengubah keputusannya. Dia berkata, "Kamu pulang saja untuk istirahat. Aku sendiri yang akan pergi ke rumah lama. Kalau Nenek ingin datang, aku akan mengantarnya ke sini." Olivia menjawab, "Aku nggak lelah. Aku akan menemanimu pergi." "Sudah lama kita nggak pulang ke sana. Akhir pekan ini, kita bawa Russel untuk menginap dua hari. Sekalian beri tahu keluarga, setelah libur musim dingin minggu depan, aku mau bawa Russel ke Kota Aldimo untuk bermain beberapa hari." Stefan dengan perhatian bertanya, "Apa kamu nggak akan merasa terlalu capek? Kalau lelah, sebaiknya istirahat saja, jangan memaksakan diri." Olivia menepuk ringan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3324

    Yuna mengangguk."Sore nanti ajak Russel bersama ke sini." Setelah berpikir sejenak, Yuna menambahkan, "Dokter Panca bilang, waktu Kakek Setya nggak banyak lagi. Biarkan dia bertemu dengan anak-anak satu per satu." Semua orang saling memandang. Olivia dengan cemas bertanya, "Penyakit apa yang diderita Kakek Setya?" "Mungkin karena luka lama yang meninggalkan efek samping, ditambah usia lanjut. Orang tua pasti punya penyakit kecil di sana-sini," jawab Yuna sambil menghela napas, dia tidak melanjutkan lebih jauh. Dokter Panca sudah menyuruh mereka bersiap secara mental. "Sore nanti, aku akan menjemput Russel, lalu kita akan datang bersama." Olivia juga memahami bahwa usia Setya yang sudah sangat tua, ditambah keinginannya yang sudah terpenuhi, mungkin tidak akan bertahan lama lagi. "Apakah perlu memberi tahu Kak Odelina agar pulang?" "Untuk sementara nggak perlu. Kakek Setya belum menyerahkan bukti-buktinya ke aku, jadi dalam waktu dekat sepertinya nggak akan ada apa-apa. Saat dia

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3323

    Wajah Yuna berubah drastis. “Dokter Panca, apakah nggak ada cara agar Om Setya bisa hidup beberapa tahun lagi?” Dokter Panca berkata, “Saya dan murid-murid saya sudah pakai semua obat terbaik yang kami tanam untuknya. Kami sudah melakukan yang terbaik. Dia bisa bertahan sampai sejauh ini, pertama karena kami membantu memulihkan tubuhnya, dan kedua karena obsesi yang ada di hatinya.” “Meski dendam besar mamamu belum terbalaskan, melihat kalian hidup dengan baik, memiliki kekuatan dan dukungan, Om Setya merasa lebih tenang. Dia percaya bahwa balas dendam untuk ibumu bisa diserahkan sama kalian, jadi dia bisa pergi menemui majikannya dengan hati lega.” “Begitu obsesi itu hilang, seperti yang saya katakan sebelumnya, semangatnya akan turun. Ketika itu terjadi, dia nggak akan bertahan lama lagi. Apalagi, usianya sudah hampir seratus tahun. Bahkan kalua hari itu tiba, kalian harus menerimanya dengan tenang.” Hidup hingga seratus tahun, meski sering diucapkan, berapa banyak orang yang be

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3322

    Sama seperti para lelaki di keluarga menantunya. Tidak heran kedua keluarga itu bisa memiliki hubungan yang erat. Mereka adalah orang-orang yang sejenis. “Dokter Panca,” sapa Stefan dengan hormat. Lelaki tua itu mengangguk lagi. Kemudian, dia memperkenalkan beberapa teman lamanya kepada pasangan itu. Terakhir, dia menunjuk Setya dan berkata kepada Olivia, “Bu Olivia, kakakku ini adalah orang yang selama ini kalian cari. Tantemu memanggilnya Om Setya.” “Dokter Panca, panggil aku Olivia saja,” kata Olivia dengan sopan. Dia menoleh ke Setya dan menyapanya, “Kakek Setya.” Sebagai generasi muda, Olivia belum pernah bertemu dengan asisten tua itu, dan begitu pula sebaliknya. Karena itu, baik Olivia maupun Setya, tidak memiliki perasaan emosional yang sama seperti Yuna. Setya tersenyum dan mengangguk, lalu berkata, “Kamu pasti Olivia, 'kan?” Bu Yuna benar, Olivia tidak begitu mirip dengan Reni. Sekilas terlihat sedikit mirip, tapi kalau diperhatikan lebih saksama, ternyata nggak. Keli

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3321

    “Om Setya, putri sulung Reni sudah pergi ke Cianter untuk berkarier. Anda untuk sementara nggak bisa bertemu dengannya,” kata Yuna dengan suara lembut.Dia tahu alasan Setya sering memandang Amelia. Mungkin lelaki itu khawatir bahwa keluarga ibunya tidak ada yang mampu mengambil alih keluarga Gatara. Setya sangat setia, dan menganggap keluarga Gatara itu adalah milik keturunan majikannya.Meskipun Patricia telah duduk di posisi kepala keluarga selama lebih dari 40 tahun, Setya tetap tidak mengakui kedudukan Patricia yang sah. Perempuan itu tidak ingin Setya hidup, karena selama dia masih hidup, Patricia selalu merasa posisinya tidak kokoh. Tanpa Setya, dengan semua saudaranya ang telah tiada, mengambil alih keluarga Gatara menjadi hal yang wajar baginya, sehingga dia akan merasa lebih percaya diri. “Olivia sedang dalam perjalanan. Sebentar lagi Anda bisa bertemu dengannya,” “Olivia lebih mirip ayahnya, sedangkan Odelina lebih mirip Reni. Anak laki-laki Odelina, Russel, sangat mirip

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3320

    Yuna menangis sejadi-jadinya di depan nisan adiknya. Namun, tidak peduli seberapa keras tangisnya, dia tidak dapat menghidupkan kembali adiknya. Satu hal yang bisa dia lakukan hanyalah menjadi sosok ibu bagi kedua keponakannya dan memberikan mereka lebih banyak kasih sayang.Yuna dan adiknya mengalami masa kecil yang tragis. Kemudian, keduanya dipisahkan oleh dua alam yang berbeda. Setelah mengetahui penyebab kematian orang tuanya, Yuna sangat membenci Patricia.“Kalau nggak ingin orang tahu apa yang kamu lakukan, lebih baik nggak usah lakukan. Dia akan membayar harga atas semua perbuatannya,” ujar Setya dengan penuh kebencian.“Benar, Om. Dia akan bayar harga atas semua yang telah dia lakukan.”“Aku yang nggak berguna. Aku nggak punya banyak bukti. Hanya ada sedikit. Karena orang-orang yang tahu masalah ini sudah mati semua, jadi sulit untuk memberatkannya dengan bukti yang sedikit ini.” Usai berkata, Setya kembali menyalahkan dirinya sendiri dan menangis.“Aku nggak peduli ada bukti

Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status