Rika meletakkan kembali ponselnya sambil menebak apa tujuan dari lelaki itu. Namun sesaat kemudian dia melupakan tentang Ricky dan melanjutkan rapat.Ricky yang ada di luar kantor menekan klakson mobil. Satpam yang sedang berjaga melihat sosok Ricky dan bergegas membukakan pintu bagi lelaki itu. Beberapa menit kemudian, Ricky masuk dalam gedung Aurora Group sambil membawa satu ikat bunga mawar merah yang sangat besar.Meski sekarang merupakan jam kerja, ada banyak karyawan yang berlalu lalang. Semua perhatian orang-orang terfokus pada Ricky yang membawa bunga mawar besar.“Pak Ricky,” sapa kedua orang resepsionis dengan sopan.Mereka juga penasaran kenapa Ricky membawa bunga masuk ke kantor. Memangnya bunga itu untuk diberikan pada siapa? Apakah di kantor ini ada sosok yang ditaksir oleh Ricky? Siapa orang beruntung itu?Meski keluarga Adhitama berada di Mambera, kekayaan keluarga itu membuat semua perempuan kaya dari penjuru negara ingin menikah dengan mereka. Tidak ada yang keberatan
Ekspresi Rika menggelap. Dia mendelik pada Ricky dan berkata, “Pak, apa maksudmu?”Apakah hadiah yang disiapkan adalah bunga mawar?Rika bukannya tidak suka bunga, tetapi untuk apa Ricky memberikan ini? Jika saat ini Rika sakit dan tengah dirawat di rumah sakit, tidak masalah Ricky memberikan bunga. Sekarang dia baik-baik saja dan tidak ada kendala. Bunga ini seakan menunjukkan Ricky hendak menyatakan perasaannya saja.Gawat! Sekarang dia masih seorang lelaki. Bagaimana mungkin Ricky menyatakan perasaannya? Lelaki itu juga bukan pecinta sesama jenis.“Nggak ada maksud apa pun. Aku hanya melewati toko bunga dan melihat mawar mereka sangat cantik. Jadi aku membelinya, tetapi nggak tahu mau kasih siapa. Aku hanya kenal Pak Riko di Cianter, jadi aku hanya bisa kasih Pak Riko saja.”Ricky yang ditatap dengan mata melotot oleh Rika tidak merasa takut. Dia hanya terkekeh kecil sambil memberikan penjelasan saja. Sepertinya penjelasan kali ini tidak ada yang percaya. Rika sendiri juga tidak per
“Ternyata orang yang bisa berpikiran seperti itu nggak hanya aku sendiri saja.”“Perempuan yang terpikat oleh Pak Riko ada banyak sekali. Ternyata Pak Ricky juga ikut terpikat.”“Jangan-jangan Pak Ricky memang nggak normal makanya nggak pernah punya kekasih. Ketemu dengan Pak Riko yang tampan baru menyadari kalau dia menyimpang. Tapi keberanian Pak Ricky sangat luar biasa. Dia mengakui bahwa dia menyimpang dan langsung beraksi dengan mengejar Pak Riko terang-terangan.”“Biasanya kalian nggak mengikuti gosip di Mambera jadi harusnya nggak tahu kalau neneknya Pak Ricky sudah memilihkan calon istri. Katanya Pak Ricky nggak suka dan nggak mau mengejar calon istri pilihan neneknya.”Semua orang menatap ke arah orang yang berbicara tadi. Sedangkan orang tersebut tampak bangga berkata, “Saya sering mengikuti berita dan gosip di Mambera makanya tahu tentang ini. Kedatangan Pak Ricky ke Cianter kali ini katanya untuk dinas. Blanche Hotel sudah stabil di Cianter, bahkan kita juga nggak bisa mela
Rika mencoba menahan emosinya dan dengan dingin berkata, “Terima kasih atas niat baiknya Pak Ricky. Aku nggak suka apa pun. Kalau pun ada, aku juga bisa membelinya sendiri tanpa perlu diberikan olehmu.”“Itu kamu yang beli, sedangkan yang aku berikan itu sebagai bentuk niat tulusku. Pak Riko terima saja bunga pemberianku, jangan mengabaikan niatku begitu saja. Baru pertama kalinya aku memberikan bunga pada orang lain.”Raut wajah Rika kembali menggelap. Dia berkata, “Pak Ricky juga membuatku pertama kalinya menerima bunga dari seorang lelaki.”“Memangnya apa salahnya jika lelaki kasih lelaki? Lelaki juga manusia dan suka bunga.”Rika merasa dia tidak bisa melanjutkan percakapan ini dengan Ricky lagi. Lelaki di depannya ini sangat tidak tahu malu.“Pak Ricky, aku sangat sibuk, kamu pulang saja.” Ekspresi Rika berubah menjadi sangat dingin sekali.“Aku di sini nggak akan mengganggu Pak Riko kerja. Aku sangat tenang dan dijamin nggak akan buat keributan. Setelah Pak Riko pulang kerja, aku
Sekretarisnya mengantarkan Ricky keluar dengan sikap sopan. Ricky menggenggam bunga sambil tersenyum pada Rika dan mengikuti langkah sekretaris perempuan itu untuk keluar dari ruangan.Rika mendengar lelaki itu bertanya pada sekretarisnya, “Bunga ini cantik? Kenapa bos kamu nggak terima bunga pemberianku?”Rika membanting pintu ruangannya dengan kuat. Ketika dia baru duduk di kursinya, ponselnya berdering. Ternyata adiknya yang menghubunginya.“Kak, hari ini aku nggak rapat di kantor, tapi ternyata aku melewatkan sesuatu yang menyenangkan!”Ronald yang memang cepat mendapatkan informasi tahu bahwa Ricky memberikan bunga pada kakaknya dan dilihat oleh semua petinggi perusahaan.Ekspresi Rika kembali menggelap dan dengan dingin dia berkata, “Ronald, lidahmu akan kupotong kalau kamu bicara lagi!”“Iya, aku nggak ketawa lagi. Kakak juga jangan marah. Semua karena pesonanya Kakak yang membuat semua orang terpikat. Teman-temanku juga bilang kalau mereka nggak berani melihat Kakak lama-lama,
Tidak hanya Ronald yang mendapatkan informasi dari informan, Reiki juga sudah mengetahuinya. Sepanjang perjalanan tadi bibirnya melengkung ke atas. Dengan senyuman lebar, dia mengetuk pintu ruang kerja Stefan.“Stefan, aku kasih tahu kamu sebuah berita lucu yang membuatku tertawa sampai mau mati.”Stefan mendongak dan melirik lelaki itu sesaat kemudian menunduk lagi untuk membaca dokumennya sambil bertanya, “Berita apa yang bisa membuatmu merasa lucu sampai mau mati? Kamu harus jaga diri karena masih ada bayi di perut istrimu.”“Sial! Kamu sedang menyumpahiku?! Aku akan umur panjang dan sampai kakek nenek dengan Junia dan berusia seratus tahun! Eh, aku harus seratus tahun lebih karena aku lebih tua beberapa tahun dari Junia.”“Kamu benar-benar tamak. Aku merasa sudah cukup hidup sampai 90 tahun. Jarang sekali ada yang hidup sampai ratusan tahun.”Reiki duduk di kursi depan meja kerja lelaki itu dan berkata sambil terkekeh, “Aku baru terima satu berita. Coba kamu tebak berita tentang ap
“Bahkan keluarganya saja juga pasti mengira dia lelaki.”Seluruh keluarga jauh keluarga Arahan ingin mengenalkan perempuan pada Rika.“Semua orang sudah terbiasa memandang Riko itu sebagai seorang lelaki. Aku tiba-tiba juga lupa,” ujar Reiki. Dia tidak mau mengakui kalau kecerdasannya sudah berkurang.“Ricky tetap mengejar istrinya meski harus mendapat predikat pecinta sesama jenis. Aku kagum sama dia.“Yang penting dia tahu kalau dia nggak seperti itu. Apa yang dia lakukan merupakan cara paling cepat dan nggak perlu menghabiskan waktu serta tenaga untuk membongkar penyamaran Rika,” ujar Stefan.“Rika sendiri juga tahu kalau dia itu perempuan atau lelaki. Meski sejak kecil sudah menyamar menjadi lelaki dan sudah berjalan selama 20 tahun, dia nggak pernah melakukan operasi plastik atau perubahan jenis kelamin. Penyamaran seumur hidup juga nggak akan bisa menutupi kenyataan bahwa dia seorang perempuan.”“Sikap Ricky akan membuat dia nggak tahan dan kembali menjadi perempuan. Kalau dia bi
Sesaat kemudian, Reiki berkata, “Aku ingin sekali ke Cianter dan menyaksikan langsung.”“Kamu di Mambera saja sudah bisa tahu informasinya. Dia baru satu jam yang lalu kasih bunga ke Rika, tapi kamu sudah tahu dengan jelas dan lengkap. Untuk apa ke Cianter lagi?”Reiki terkekeh dan berkata, “Tapi kalau menonton langsung lebih seru.”“Masih ada 20 menit lagi baru pulang kerja,” ujar Stefan secara tiba-tiba.“Lalu kenapa? Setelah pulang kerja aku masih harus menemani istriku makan. Aku harus membagikannya pada istriku! Dia paling suka mendengar gosip. Stefan, aku nggak takut kamu menertawaiku, tapi aku selalu curiga Junia menikah denganku demi mengetahui gosip-gosip terkini.”“Kamu cukup tahu diri juga,” balas Stefan.“Enak aja! Junia pasti mencintaiku karena kecerdasanku dan kebaikanku. Bukan karena dia mau tahu tentang gosip! Tapi memang lebih seru berbagi gosip dengan pasangan sendiri. Aku izin lebih cepat 20 menit untuk pulang kerja, mau menemani istriku makan. Jalanan sekarang lebih
Semua ini salah bibinya yang terlalu ikut campur. Jika tida, si buta pasti sudah mati sejak lama. Rosalina sudah buta selama sepuluh tahun, siapa sangka suatu hari nanti dia bisa kembali melihat? Benar-benar manusia berencana, tetapi takdir yang menentukan. Pengganti itu terdiam saat ditanya oleh Giselle seperti ini. Dia hanyalah seorang pengganti, bahkan Giselle yang asli pun tidak bisa menikah masuk ke keluarga Adhitama sebagai nyonya muda. Selain itu, Giselle sudah menyinggung Calvin, jadi tidak ada lagi kesempatan baginya untuk masuk ke keluarga Adhitama. Dengan sedikit penyesalan, dia berkata,"Aku masih berharap bisa mendapatkan keberuntungan seperti Olivia, masuk ke keluarga Adhitama dan menjadi nyonya muda. Tapi sepertinya itu hanya harapanku yang berlebihan." Giselle tertawa, "Nggak heran kamu punya pemikiran seperti itu. Setiap gadis yang pernah melihat salah satu anak dari keluarga Adhitama, terlepas dari latar belakang mereka, pasti akan tergoda. Sayangnya, nggak ada sat
Pengganti itu menatap Giselle dengan penuh harapan dan bertanya, "Berapa banyak anak lelaki keluarga Adhitama yang masih lajang?" Dari pertanyaan itu, Giselle langsung tahu apa yang ada di dalam pikirannya. Dengan nada sarkastik, Giselle berkata, "Kenapa? Kamu juga bermimpi menikah masuk ke keluarga Adhitama?""Keluarga Adhitama bukanlah tempat yang bisa dimasuki oleh sembarang orang. Lihat aku, aku ini putri kedua dari keluarga Siahaan yang asli. Saat papa dan mamaku masih mengurus keluarga, aset kami ada triliunan. Tapi tetap saja, kami nggak bisa bergaul dekat dengan keluarga Adhitama." "Di acara perjamuan, saat mamaku menyapa para nyonya dari keluarga Adhitama, mereka hanya mengangguk dan tersenyum sebagai balasan. Kalau mau berbincang akrab dengan mereka, itu hal yang mustahil." "Para nyonya keluarga Adhitama jarang menghadiri pesta. Kalau mereka datang ke suatu acara, itu pasti undangan dari orang-orang yang memiliki status dan kedudukan yang sangat tinggi di Kota Mambera, bar
Penggantinya sudah tiba lebih dulu, tetapi dia tidak memiliki kunci untuk masuk, sehingga hanya bisa menunggu di depan vila. Setelah Giselle masuk, barulah pengganti itu mengendarai mobilnya dan mengikuti masuk ke dalam. Beberapa menit kemudian. Di ruang tamu yang megah, hanya ada dua wanita duduk di sofa mewah. Mereka saling menatap, mengamati satu sama lain. "Apakah wajahku terlihat sangat jelek sekarang? Rasanya wajahku bengkak seperti roti kukus yang mengembang." Orang pengganti itu meraba pipinya yang merah dan bengkak, terasa sangat sakit. Para pengawal keluarga Adhitama benar-benar kejam dalam menghukum orang. Giselle tidak bisa menahan tawanya, "Memang sangat jelek, hahaha, wajahmu bengkak sekali." Pengganti itu melotot padanya. "Kamu masih bisa tertawa? Aku ini menggantikanmu untuk menanggung hukuman! Cepat ambilkan es untukku, biar aku bisa mengompres wajahku. Ini sakit sekali!" "Kamu menyuruhku mengambilkan es untukmu?" Giselle membelalakkan matanya. "Aku ini nyonya
Hanya saja, waktunya sudah tidak cukup. Lotajuga tahu bahwa tidak bisa terburu-buru. Olivia dan yang lainnya terlalu waspada. Sebelumnya, Giselle sudah lebih awal menciptakan "pertemuan kebetulan" agar bisa mengenal Olivia dan orang-orang di sekitarnya. Namun, Olivia tetap waspada terhadapnya. Masalah utamanya adalah Giselle tidak belajar mengubah suaranya, sehingga Olivia curiga bahwa dia adalah Giselle. Karena itu, Olivia terus berjaga-jaga, membuat rencana mereka tidak mengalami kemajuan. Lota juga sempat kesal pada Giselle, merasa bahwa dia tidak berguna. Namun, setelah dipikirkan lagi, ini bukan sepenuhnya salahnya. Memang sejak awal, Giselle tidak memiliki banyak kemampuan. Perempuan itu hanyalah anak manja yang dimanja oleh orang tuanya sejak kecil. Ketidaktahuannya terhadap dunia luar membuatnya melakukan kesalahan besar yang menyeret orang tuanya ke dalam masalah, hingga akhirnya bisnis keluarga Siahaan kembali jatuh ke tangan Rosalina. Bahkan, dia sendiri sempat masuk pe
Giselle mengeluarkan suara manja saat berbicara. Lota tertawa di telepon, "Dari suaramu, aku bisa mendengar kegembiraanmu. Sepertinya saranmu berhasil digunakan dengan baik." "Ya, memang berhasil. Sangat efektif. Si Buta itu sekarang seharusnya sudah percaya bahwa Lisa itu bukan Giselle. Tentu saja, ini juga berkat kehebatan Pak Lota yang begitu cepat menemukan pengganti yang sangat mirip denganku." "Melihat pengganti itu, aku sendiri hampir mengira dia adalah saudara kembarku. Bentuk tubuh, wajah, suara dan semuanya sangat mirip." Sekarang Giselle percaya bahwa dua orang yang tidak memiliki hubungan darah pun bisa memiliki kemiripan yang luar biasa. Sama seperti dia dan penggantinya. Mereka tidak memiliki hubungan darah. Sebelum pengganti itu muncul, mereka bahkan belum pernah bertemu. Saat pertama kali bertemu, pengganti itu juga terkejut. Keduanya sempat berpikir bahwa orang tua mereka memiliki anak lain di luar nikah. Karena hal ini, Giselle semakin takut pada Lota. Lelaki itu
Calvin tampak serius dan berkata, "Kamu paling tahu bagaimana sifat adik perempuanmu. Bahkan ayah dan ibunya nggak bisa mendidiknya dengan baik, tapi sekarang orang itu bisa membuatnya berubah menjadi seorang wanita terhormat. Meskipun masih kurang sedikit, itu sudah sangat luar biasa." "Nanti aku akan bicara dengan Kakak." Rosalina berkata, "Sepertinya mereka datang untuk mencari Olivia, hanya saja aku tidak tahu alasannya." Lelaki itu menenangkannya dan berkata, "Jangan terlalu banyak berpikir, nanti juga akan terungkap. Setelah karyawanmu kembali, kita pergi makan." "Kita makan di rumah lama atau di hotel?" "Di hotel saja, rumah lama terlalu jauh." Meskipun para tetua masih berada di Vila Permai dan akan segera pergi, Calvin dan yang lainnya telah kembali ke kehidupan normal mereka. Mereka yang harus bekerja kembali bekerja, sementara yang masih sekolah tetap melanjutkan sekolahnya. Saat ini liburan baru saja dimulai. Sebagian besar siswa sudah libur, tetapi Sandy yang merupa
Saat Giselle baru keluar dari penjara, tangannya memang menjadi sedikit kasar, kulitnya juga menjadi sedikit lebih gelap. Setelah beberapa waktu, tangannya kembali ke tangan yang putih, lembut dan halus seperti sebelumnya. Bagaimanapun juga, Giselle baru berusia 21 tahun. Setelah Tahun Baru baru berusia 21 tahun. Jadi sekarang dia masih berusia 20 tahun.Perempuan seusia ini bagaikan bunga segar. Kulit rusak juga bisa pulih dengan cepat. Setelah keluar dari penjara, Giselle tidak mau pergi cari kerja. Dia menggunakan uang yang dia bawa pergi. Setelah uangnya habis, dia akan minta lagi pada adiknya. Dia menjalani kehidupan yang cukup enak. Orang yang tidak pernah bekerja tentu saja memiliki tangan yang halus dan lembut.Sedangkan tangan si Giselle palsu itu tidak cukup putih, juga tidak cukup halus dan lembut. Ada kapalan di tangannya. Kukunya sangat pendek, tidak dicat dengan cat kuku pula. Giselle sangat suka memakai cat kuku, dia juga suka memanjangkan kukunya.Sejak kecil Giselle su
“Aku pergi. Sekarang juga aku pergi.”Giselle tidak berani mengatakan kata-kata buruk lagi, juga tidak berani tinggal lebih lama. Begitu Calvin berteriak menyuruhnya pergi, dia langsung berbalik dan berlari kembali ke mobilnya, lalu membuka pintu dan masuk. Tak lama kemudian, mobilnya meninggalkan Spring Blossom.Nama toko bunga Rosalina sangat bagus. Spring Blossom, musim semi bunga bermekaran. Namun, di sana sama sekali tidak menyenangkan. Kalau tinggal terlalu lama di sana, bisa-bisa gigi pun melayang.Setelah Giselle pergi, Lisa juga tidak ingin berlama-lama. Dia pun berkata kepada Rosalina, “Bu Rosalina, aku pergi dulu. Besok aku baru datang lagi ambil bunga yang aku pesan.”“Oke,” jawab Rosalina.Lisa diam-diam melirik Calvin, lalu dia pergi bersama dua pengawalnya. Rosalina keluar dari toko dan melihat mobil Lisa melaju pergi. Hingga mobil itu menghilang di ujung jalan, dia baru kembali ke dalam toko.“Kenapa kamu ada waktu buat datang ke sini?” tanya Rosalina kepada suaminya de
Hebat sekali. Memang patut diacungi jempol.“Calvin.”Rosalina berjalan mendekat dan meraih tangan suaminya, lalu berkata lembut, “Dia hanya anjing gila yang suka sembarang gigit orang. Nggak usah pedulikan dia, jangan biarkan dia buat kamu marah. Nggak sepadan, Sayang. Aku sudah sering dimarahinya, sudah mati rasa. Mulut, mulut dia. Dia mau marah apa terserah dia. Kalau aku nggak tahan, aku tinggal suruh orang tampar dia.”Ekspresi tegas Stefan tiba-tiba berubah lembut. Giselle palsu tidak bisa menahan rasa cemburu ketika melihat perubahan ekspresi pria itu. Saat berhadapan dengannya, Calvin bersikap begitu dingin, seolah ingin mencabik-cabiknya. Namun di depan Rosalina, dia menjadi begitu lembut. Pria keluarga Adhitama benar-benar sayang istri.“Aku nggak tahan dengar ada yang hina kamu seperti itu. Kamu murah hati, nggak mau permasalahkan itu dengannya. Tapi aku nggak bisa seperti kamu. Kalau nggak dengar , aku nggak masalah. Tapi kalau sudah dengar, aku harus kasih dia pelajaran.”