Junia mengantar Reiki keluar. Sopir menunggu di luar."Nggak usah antar lagi, balik tidur saja."Reiki berbalik dan berkata padanya."Aku ‘kan mau nutup pintu halaman."Junia menepuk-nepuk anjing yang mendekatinya, anjing itu mengibaskan ekornya, kemudian segera kembali ke pojokan dan berbaring.Reiki melihat anjing itu, tertawa, "Anjing kalian sangat patuh, nggak sembarang menggonggong. Terakhir kali Stefan kaget setengah mati karena dia."Junia mengangguk, "Kadang dia memang nggak gonggong, tapi jaga rumahnya mantap. Sejak punya dia, malam-malam nggak ada yang berani naik tembok lagi. Dulu pernah ada maling yang rusak CCTV di dinding luar, lalu naik tembok."Orang tua Junia tidur pulas saat itu. Tapi karena mendengar suara ribut, maling yang masuk tidak bisa membobol pintu rumah, lalu cepat-cepat kabur.Sejak punya anjing itu, CCTV pun tidak pernah rusak lagi.Sekarang tidak perlu takut maling lagi, semua tahu tunangannya adalah Reiki dari keluarga Ardaba. Meski keluarga Ardaba di M
Calvin seperti ekor ayam, mengekor di belakang kakaknya.Stefan tidak tahan, membalikkan tubuh dan berkata, "Kalau kamu mau ngomong, ngomong saja. Jangan nempelin aku kayak permen karet. Orang yang seharusnya kamu ikuti bukan aku."Kenapa tidak mengikuti Rosalina saja?Calvin tersenyum lebar, "Kak, kenapa masih belum balik ke ruanganmu, sih? Aku mau ngomong sesuatu.""Nggak bisa ngomong di sini?"Calvin hanya tersenyum.Stefan mendengus, dia tahu Calvin ingin membahas masalah pribadi.Beberapa menit kemudian.Stefan duduk di meja kerjanya, bertanya kepada Calvin, "Apa masalahnya?""Aku jadi agak malu sekarang. Aku dulu selalu merasa lebih mengerti tentang cinta dibandingkan kakak, tapi sekarang aku juga merasa bingung. Rasanya kayak mendapat tamparan."Stefan tertawa singkat, "Kalian selalu mengambil pelajaran dari pengalamanku, ‘kan? Pertama, jangan menyembunyikan identitas. Kedua, jangan berbuat hal bodoh. Ah, kamu sudah berbuat bodoh. Kamu tahu pacarmu nggak bisa melihat, tapi kamu
“Kakak.”Calvin berkata, “Kakak ‘kan orang paling pintar di antara kita semua. Memang dulu kamu nggak ngerti cinta, tapi sekarang ‘kan kamu sudah menikah dengan kakak ipar hampir setengah tahun, hubungan kalian selalu baik sejauh ini. Paling nggak kamu pasti sudah punya pengalaman.”“Kak, kamu sudah bahagia sekarang, seharusnya kamu juga bantu kami untuk meraih kebahagiaan.”“Kak, kasih tahu aku, lah. Sekarang aku harus gimana? Rosalina nggak mau ketemu aku, dia selalu menghindar dari aku, aku harus gimana?”Stefan dengan nada kesal berkata, “Selama kamu punya muka tebal, kamu bebas mau ngapain aja. Hubunganku dengan kakak iparmu itu unik, kalian nggak bisa tiru.”Dia dan Olivia saling tertarik, saling mengerti, saling percaya.“Muka tebal?”Stefan menjawab, “Kalau kamu benar-benar ingin saran dari kakak, aku akan bilang jujur. Saat mengejar istri, mukamu harus tebal. Nggak peduli dia menolakmu seperti apa, kamu harus terus maju. Jangan karena dia mengabaikanmu, kamu menyerah dan menga
Rosalina tidak akan meninggalkan toko bunganya begitu saja. Dia pasti akan muncul di sana.Ini jam kerja. Rosalina berpikir Calvin sedang bekerja di kantor, sibuk, tidak punya waktu untuk mendatangi tokonya. Saat itulah Calvin akan muncul, dan itulah kesempatan Calvin untuk bertemu dengan Rosalina.Calvin belum pernah dihindari seperti ini sebelumnya.Sebenarnya, Rosalina selalu berada di toko. Ketika Calvin mendatangi toko bunganya pagi itu, dia meminta dua karyawannya untuk membohongi Calvin. Sementara dia bersembunyi di kamar mandi.Ponselnya memang mati. Karena Rosalina telah mengganti dengan ponsel baru dan juga mengganti nomornya.Calvin mencoba menghubunginya tetapi tidak bisa.Setelah menghadiri pesta pertunangan Reiki bersama Calvin semalam, Rosalina merenung semalaman. Dia tidak tahu mengapa Nyonya Sarah memilihnya. Apakah tidak keberatan jika dirinya adalah seorang tunanetra?Ataukah Nyonya Sarah sudah tahu Rosalina sebenarnya adalah orang yang sedang menyembunyikan kemampua
Saat ini kekuatan ibu kandung Rosalina telah berkurang sebanyak 99%. Sisanya, hanya orang-orang kecil yang tak sempat melarikan diri, juga tak bisa berbuat banyak.Semua ini terjadi karena Rosalina mengenal Olivia dan keluarga Adhitama.Dalam rencana Rosalina, tidak ada Calvin. Kemunculannya saat itu membuat Rosalina panik, tak tahu harus berbuat apa.Rosalina tidak ingin menjadi beban bagi Calvin. Sebelum Calvin terlalu terlibat, lebih baik dia memutus hubungan terlebih dahulu dengan Calvin supaya Calvin dan dirinya bisa menjalani hari-hari dengan lebih damai.Calvin, putra kedua keluarga Adhitama itu, seharusnya mencari seorang gadis yang lebih baik dan sempurna sebagai istrinya.Calvin tidak cocok dengan seorang buta seperti Rosalina.Doni memandang Rosa sejenak, kemudian bertanya, "Rosa, kamu lagi mikirin apa?"“Nggak ada." Rosalina menolak bercerita.Doni tersenyum, "Kita ‘kan sudah kenal belasan tahun, bahkan nyawaku ini masih ada karena kamu. Nggak ada yang lebih kenal kamu sela
Mereka tidak mengincar kemewahan dan kekayaan keluarga Adhitama. Yang mereka inginkan hanyalah lelaki penuh kasih dari keluarga Adhitama. Jika Rosalina bisa masuk ke dalam keluarga Adhitama dan dapat disokong oleh keluarga Adhitama, maka sebagai kakak angkat, Doni akan bisa perlahan-lahan mundur dari Siahaan Group.Setelah bertahun-tahun membantu Rosalina, sudah saatnya dia mengembalikan segalanya kepada Rosalina. Namun, Doni tetap khawatir pada Rosalina. Calvin akan membuatnya bisa lebih tenang. Calvin pasti tidak mengincar kekayaan keluarga Siahaan. Saat ini Rosa masih tidak bisa melihat. Jika ada orang dengan niat jahat di sekitar Rosalina, hal itu pasti akan sangat merugikannya."Aku sama Den Calvin juga nggak cocok, nggak serasi. Aku ‘kan buta, nggak pantas buat dia. Dia layak dapetin cewek yang lebih baik." Rosalina berkata dengan suara pelan.Doni meletakkan cangkir teh, dengan lembut menepuk dahi Rosalina. Gerakan itu terlihat penuh kasih sayang. "Nakal nih, ya. Kok jadi ng
Rosalina dengan tenang berkata, “Den Calvin, memangnya hubungan kita sebenarnya apa? Siapa yang saya suka, dengan siapa saya berhubungan dekat, itu semua kebebasan saya. Den Calvin memang sudah bantu saya banyak, tapi bukan berarti Den Calvin punya hak mengatur pergaulan saya, ‘kan?”“Saya anggap Den Calvin sebagai tamu istimewa.”“Tamu istimewa? Hanya sebagai tamu?”Calvin memegang bahu Rosalina dengan kuat, “Rosalina, kamu berani bilang begitu? Kamu bukan sedang menghindariku ‘kan? Aku jujur sama kamu, bilang aku melihatmu sebagai tunanganku. Setelah itu, kamu malah menghindariku, nggak jawab teleponku.”“Sekarang kamu malah akrab dengan pria lain. Kamu sengaja, ya?”Dengan tenang, Rosalina melepaskan tangan Calvin dari bahunya dan mundur ke belakang meja kasir, mencari tempat yang membuatnya merasa lebih aman. Meski tampak tenang, hati Rosalina berdebar kencang.Dia merasa seolah-olah telah melakukan kesalahan terhadap Calvin, padahal mereka bukan siapa-siapa. Rosalina bisa merasaka
Akhirnya Calvin digigit dengan keras oleh Rosalina hingga darahnya mulai menetes. Saat itu, barulah Calvin kemudian melepaskan cengkeramannya.Calvin merasakan pedih di wajahnya karena Rosalina menampar wajahnya dengan sangat keras.Rosalina melakukannya dengan refleks saja.Setelah menampar Calvin, Rosalina mulai mengambil barang-barang yang ada di atas meja dan melemparinya ke arah Calvin.Calvin membiarkan dirinya dilempar, karena baginya lemparan itu tidak terasa sakit.Akan tetapi, saat Rosalina mengangkat tongkat tunanetra dan hendak memukul Calvin, dia segera mundur untuk menghindar."Rosa ....""Keluar!"Kini giliran Rosalina yang marah besar.Wajahnya memerah. Matanya tampak berkaca-kaca.Tadinya Rosalina kira Calvin adalah seorang pria baik-baik dan tidak akan menyakitinya.Namun, siapa sangka ….Calvin berani menciumnya dengan paksa!Calvin mengambil keuntungan dari kenyataan bahwa Rosalina tidak bisa melihat.Rosalina benar-benar marah!"Rosa, aku ...."Calvin sadar tindaka
Giselle mengeluarkan suara manja saat berbicara. Lota tertawa di telepon, "Dari suaramu, aku bisa mendengar kegembiraanmu. Sepertinya saranmu berhasil digunakan dengan baik." "Ya, memang berhasil. Sangat efektif. Si Buta itu sekarang seharusnya sudah percaya bahwa Lisa itu bukan Giselle. Tentu saja, ini juga berkat kehebatan Pak Lota yang begitu cepat menemukan pengganti yang sangat mirip denganku." "Melihat pengganti itu, aku sendiri hampir mengira dia adalah saudara kembarku. Bentuk tubuh, wajah, suara dan semuanya sangat mirip." Sekarang Giselle percaya bahwa dua orang yang tidak memiliki hubungan darah pun bisa memiliki kemiripan yang luar biasa. Sama seperti dia dan penggantinya. Mereka tidak memiliki hubungan darah. Sebelum pengganti itu muncul, mereka bahkan belum pernah bertemu. Saat pertama kali bertemu, pengganti itu juga terkejut. Keduanya sempat berpikir bahwa orang tua mereka memiliki anak lain di luar nikah. Karena hal ini, Giselle semakin takut pada Lota. Lelaki itu
Calvin tampak serius dan berkata, "Kamu paling tahu bagaimana sifat adik perempuanmu. Bahkan ayah dan ibunya nggak bisa mendidiknya dengan baik, tapi sekarang orang itu bisa membuatnya berubah menjadi seorang wanita terhormat. Meskipun masih kurang sedikit, itu sudah sangat luar biasa." "Nanti aku akan bicara dengan Kakak." Rosalina berkata, "Sepertinya mereka datang untuk mencari Olivia, hanya saja aku tidak tahu alasannya." Lelaki itu menenangkannya dan berkata, "Jangan terlalu banyak berpikir, nanti juga akan terungkap. Setelah karyawanmu kembali, kita pergi makan." "Kita makan di rumah lama atau di hotel?" "Di hotel saja, rumah lama terlalu jauh." Meskipun para tetua masih berada di Vila Permai dan akan segera pergi, Calvin dan yang lainnya telah kembali ke kehidupan normal mereka. Mereka yang harus bekerja kembali bekerja, sementara yang masih sekolah tetap melanjutkan sekolahnya. Saat ini liburan baru saja dimulai. Sebagian besar siswa sudah libur, tetapi Sandy yang merupa
Saat Giselle baru keluar dari penjara, tangannya memang menjadi sedikit kasar, kulitnya juga menjadi sedikit lebih gelap. Setelah beberapa waktu, tangannya kembali ke tangan yang putih, lembut dan halus seperti sebelumnya. Bagaimanapun juga, Giselle baru berusia 21 tahun. Setelah Tahun Baru baru berusia 21 tahun. Jadi sekarang dia masih berusia 20 tahun.Perempuan seusia ini bagaikan bunga segar. Kulit rusak juga bisa pulih dengan cepat. Setelah keluar dari penjara, Giselle tidak mau pergi cari kerja. Dia menggunakan uang yang dia bawa pergi. Setelah uangnya habis, dia akan minta lagi pada adiknya. Dia menjalani kehidupan yang cukup enak. Orang yang tidak pernah bekerja tentu saja memiliki tangan yang halus dan lembut.Sedangkan tangan si Giselle palsu itu tidak cukup putih, juga tidak cukup halus dan lembut. Ada kapalan di tangannya. Kukunya sangat pendek, tidak dicat dengan cat kuku pula. Giselle sangat suka memakai cat kuku, dia juga suka memanjangkan kukunya.Sejak kecil Giselle su
“Aku pergi. Sekarang juga aku pergi.”Giselle tidak berani mengatakan kata-kata buruk lagi, juga tidak berani tinggal lebih lama. Begitu Calvin berteriak menyuruhnya pergi, dia langsung berbalik dan berlari kembali ke mobilnya, lalu membuka pintu dan masuk. Tak lama kemudian, mobilnya meninggalkan Spring Blossom.Nama toko bunga Rosalina sangat bagus. Spring Blossom, musim semi bunga bermekaran. Namun, di sana sama sekali tidak menyenangkan. Kalau tinggal terlalu lama di sana, bisa-bisa gigi pun melayang.Setelah Giselle pergi, Lisa juga tidak ingin berlama-lama. Dia pun berkata kepada Rosalina, “Bu Rosalina, aku pergi dulu. Besok aku baru datang lagi ambil bunga yang aku pesan.”“Oke,” jawab Rosalina.Lisa diam-diam melirik Calvin, lalu dia pergi bersama dua pengawalnya. Rosalina keluar dari toko dan melihat mobil Lisa melaju pergi. Hingga mobil itu menghilang di ujung jalan, dia baru kembali ke dalam toko.“Kenapa kamu ada waktu buat datang ke sini?” tanya Rosalina kepada suaminya de
Hebat sekali. Memang patut diacungi jempol.“Calvin.”Rosalina berjalan mendekat dan meraih tangan suaminya, lalu berkata lembut, “Dia hanya anjing gila yang suka sembarang gigit orang. Nggak usah pedulikan dia, jangan biarkan dia buat kamu marah. Nggak sepadan, Sayang. Aku sudah sering dimarahinya, sudah mati rasa. Mulut, mulut dia. Dia mau marah apa terserah dia. Kalau aku nggak tahan, aku tinggal suruh orang tampar dia.”Ekspresi tegas Stefan tiba-tiba berubah lembut. Giselle palsu tidak bisa menahan rasa cemburu ketika melihat perubahan ekspresi pria itu. Saat berhadapan dengannya, Calvin bersikap begitu dingin, seolah ingin mencabik-cabiknya. Namun di depan Rosalina, dia menjadi begitu lembut. Pria keluarga Adhitama benar-benar sayang istri.“Aku nggak tahan dengar ada yang hina kamu seperti itu. Kamu murah hati, nggak mau permasalahkan itu dengannya. Tapi aku nggak bisa seperti kamu. Kalau nggak dengar , aku nggak masalah. Tapi kalau sudah dengar, aku harus kasih dia pelajaran.”
“Pak Calvin sudah ada di sini. Perempuan ini nggak tahu malu, terus marahi Bu Rosalina. Aku barusan sudah kasih pelajaran, tapi dia masih saja begitu. Bu Rosalina baik hati. Nggak ada gunanya bahas persaudaraan saat berhadapan dengan orang seperti ini. Kasih pelajaran saja, habis itu usir dia.” Lisa bicara lebih dulu.Calvin hanya meliriknya sekilas, lalu menatap Giselle dengan dingin. “Rosalina terus maafkan kamu karena kamu adik yang lahir dari mama yang sama dengannya. Kamu malah semakin bertingkah. Rosalina bisa saja nggak mau perhitungan denganmu. Tapi aku nggak semurah hati itu. Hina istriku sama saja dengan hina aku. Dari dulu aku suka tampar orang yang berani hina aku.”“Tampar dia dulu, biar dia tahu apa artinya mulutmu harimaumu,” perintah Calvin kepada pengawalnya.Pengawal Calvin tidak bersikap lembut hanya karena Giselle perempuan. Dia menampar wajah Giselle beberapa kali, sampai Giselle bengong sendiri. Ternyata Calvin juga bisa memukul orang. Ralat, bukan memukul dengan
Giselle palsu tersadar. Dia takut ketahuan. Dia pun buru-buru berkata, “Aku benci Rosalina. Aku memang ingin marahi dia. Memangnya kenapa?”Usai berkata, Giselle palsu berlari ke arah mobilnya dan cepat-cepat masuk ke dalam mobil, ingin segera pergi. Siapa sangka, ada sosok yang begitu cepat sehingga berhasil mengejarnya sampai ke samping mobil. Sebelum dia sempat menutup pintu, sebuah tangan besar dan kuat masuk ke dalam mobil, lalu mencengkeram salah satu pergelangan tangannya dan menariknya keluar dari mobil dengan kasar.Giselle melihat pemilik tangan itu. Ternyata pengawal keluarga Adhitama. Pengawal keluarga Adhitama benar-benar hebat. Padahal Giselle merasa dirinya sudah sangat cepat, tapi ternyata dia masih kalah cepat.Pengawal itu menarik Giselle kembali ke depan Calvin. Lisa memelototi Giselle dengan tajam. Sekalipun dia tidak pintar dan IQ-nya terbatas, pengganti ini juga tidak boleh membuatnya terlihat begitu bodoh.Calvin sudah ada di sini, si pengganti ini masih berani p
“Bu Lisa.”Saat Giselle hendak diusir keluar, Rosalina akhirnya buka suara. Dia menatap Giselle palsu yang sedang ditahan oleh pengawal Lisa, dalam kondisi tidak mampu melawan serta tidak bisa berteriak.Setelah itu, Rosalina berkata, “Bu Rosalina, adikku ini kalau ngomong suka nggak pakai otak. Dulu dia terlalu dimanja orang tuanya, sampai nggak kenal rasa takut. Maaf sudah menyinggung Bu Lisa barusan. Sekarang Bu Lisa sudah kasih dia pelajaran. Untuk kali ini biarkan saja, usir saja dia.”Lisa masih memasang wajah tegas. “Bu Rosalina, kamu terlalu baik sebagai kakak, makanya kamu ditindas dia terus. Aku dengar dulu dia sering tindas kamu.”“Yang lalu sudah berlalu. Aku nggak ingin permasalahkan hal itu lagi.” Rosalina bersikap murah hati dan berkata, “Anggap saja dia anjing. Kita manusia kalau digigit anjing, kita nggak bisa balas gigit, kan.”Lisa mengumpat dalam hati. Rosalina, kau anjingnya. Seluruh keluargamu anjing. Setelah menyadari seluruh keluarga Rosalina berarti dirinya ter
Rosalina menatap Giselle. Awalnya Giselle diam saja, tidak memberikan reaksi apa pun. Toh, orang yang dibicarakan Lisa bukanlah dia. Begitu Rosalina menatapnya, dia baru sadar. Sekarang dia adalah Giselle.Giselle pun langsung berteriak, “Dia yang sudah rebut harta keluargaku. Dia juga yang blokir kartu bank-ku, buat aku nggak bisa ambil uang bulananku. Dia juga suruh adikku untuk kurangi biaya hidup yang diberikan ke aku sebanyak 70 persen.”“Sekarang aku nggak punya uang juga gara-gara dia. Kalau bukan cari dia, aku cari siapa? Kenapa aku harus kerja? Aku anak keluarga Siahaan, orang tuaku wariskan harta ratusan miliar untukku. Aku punya uang yang nggak akan pernah habis. Untuk apa aku kerja? Kalau kerja, satu bulannya bisa dapat berapa? Nggak sebanyak uang saku bulananku dulu.”Dulu, Giselle mendapat uang saku bulanan sebesar 600 juta. Jika dia perlu membeli sesuatu yang besar, misalnya mobil mewah, dia hanya perlu bermanja di depan orang tuanya. Nanti mereka akan membelikannya untu