Share

BAB 14

Yesika masuk dengan seringai di bibir saat melihat Silia dan Roby yang duduk bersama di meja makan. Dia sendiri sudah terbiasa di rumah Silia, karena hampir setiap hari ia datang.

“Sarapan dulu, Yesi,” Amira berkata padanya dengan ramah. “Tante tinggal dulu ya, mau nyiram bunga di depan.” Ujarnya lagi.

“Iya Tante. Makasih.” Yesika langsung duduk. “Wah pengantin baru lagi sarapan bareng ya? Aku jadi nggak enak nih.” Ujarnya kemudian.

Silia benci sekali mendengar nada suara Yesika yang seolah sedang mengejeknya. Gadis itu seperti hendak menertawakannya sekarang.

Sementara Roby tampak diam dan tak berani memandang Yesika, membuat Silia semakin heran. Bukannya mereka saling mengenal? Mengapa tak bertegur sapa sama sekali?

Saat Silia sedang sibuk menerka, Mbok Ida datang untuk mengemasi bekas sarapan Arman.

“Mbak Sil mau jus atau susu?” tanya Mbok Ida dengan sopan, menawarkan jasanya.

“Nggak usah, Bi. Saya minum air putih aja,” jawab Silia. Ia tidak mau merepotkan pembantunya itu.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status