Share

Bab 98

Penulis: Arif
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-04 15:55:06
Krek!

Doddy meraih jari tangan yang diulurkan Agus, lalu mematahkannya dan menghardik, "Namaku Zabran, bukan bajingan. Kamu terus berbicara buruk tentang Kak Wira, aku sudah lama ingin menghajarmu. Bersikaplah lebih patuh lain kali. Kalau terulang lagi, aku akan pergi ke rumahmu dan menghajarmu. Coba saja kalau nggak percaya!"

"Ah! Kamu ... kamu!" teriak Agus yang kesakitan karena jari tangannya patah. Dia menatap Doddy yang bersikap tidak masuk akal tanpa bisa melontarkan kalimat yang utuh.

Di sisi lain, Wira menghampiri Andre dan bertanya, "Kenapa kamu mencari Agus? Apa maksudmu?"

"Aku ... aku takut kamu mengabaikan kami saat para bandit itu datang. Kalau gagal, mereka pasti akan marah besar dan membunuhku!" jawab Andre sambil menunduk. Sekujur tubuhnya gemetaran tak terkendali.

Wira menyipitkan matanya, lalu menimpali, "Kamu memberi tahu Agus supaya dia menahanku? Jadi, ketika para bandit datang, mereka tinggal membunuhku dan kamu akan aman?"

"Bu ... bukan begitu!" ucap Andre dengan
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
jo rif
mntap bener
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 99

    Di Gunung Harimau Hitam, Desa Tiga Harimau."Kak Kadir, Kak Heru, kenapa kalian berpikiran sempit begini? Memungut tarif jalan adalah bisnis yang sangat menguntungkan. Kenapa kalian malah nggak percaya? Cepat lepaskan aku. Aku nggak kerasukan. Tuan Wira nggak melakukan apa-apa padaku!" teriak Jamal.Di dalam sebuah rumah batu, Jamal diikat pada sebuah salib kayu. Terlihat kerak darah yang menempel pada sejujur tubuhnya.Selama 3 hari ini, dia terus disiram dengan darah anjing hitam sehingga tercium aroma yang sangat amis.Seorang bandit bertubuh tinggi yang berdiri di luar berkata, "Kita sudah menggunakan 10 ekor anjing hitam, tapi Ketua Jamal masih belum waras. Sihir yang digunakan cendekiawan di Dusun Darmadi itu benar-benar luar biasa!""Kamu benar. Apa kamu tahu berapa anggota kita yang meninggalkan gunung beberapa hari ini?" tanya bandit bertubuh pendek dengan lirih."Apa maksudmu?" sahut bandit bertubuh tinggi itu dengan terkejut.Sudah biasa jika ada bandit yang melarikan diri d

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-04
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 100

    Harga kuda biasa tidaklah mahal, hanya 10.000 gabak per ekor. Namun, orang-orang di Desa Tiga Harimau tidak sanggup membelinya.Beberapa ekor kuda ini adalah kekayaan yang dikumpulkan Desa Tiga Harimau dengan merampok selama beberapa tahun ini.Meskipun kuda-kuda ini bertubuh kecil dan lambat, mereka selalu menggunakannya untuk menarik kereta.Faktanya, kuda seperti ini bisa berlari 50 sampai 100 kilometer per hari. Kecepatannya juga jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan manusia yang berjalan kaki.Dengan mengandalkan 20 ekor kuda ini, orang-orang di Desa Tiga Harimau bisa bepergian jauh dan merajalela di Kabupaten Uswal.Masing-masing menunggang kuda dan memegang pisau, membuat mereka terlihat seperti pasukan berkuda kecil. Petugas keamanan yang berpatroli sekalipun akan melarikan diri jika bertemu dengan mereka, apalagi para penduduk desa.Mereka berangkat siang hari, jadi tiba di kaki gunung pada sore harinya. Begitu Heru memberi perintah, 21 orang itu langsung menyerbu ke Dusu

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-04
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 101

    Linus tersenyum sinis sembari menjawab, "Persetan dengan pemerintah kabupaten, nyawa kita saja sudah terancam sekarang. Paling-paling, aku akan dilengserkan dari jabatan inspektur ini. Semuanya, ingat baik-baik, kalau ada yang tanya, bilang saja kalian nggak lihat apa pun!"Sekelompok prajurit itu pun mengangguk, lalu mengikuti Linus. Mereka mengambil jalan lain untuk kembali ke kota.Prajurit yang memegang tombak itu tiba-tiba mengernyit. Dia memegang perutnya sambil berteriak, "Pak Linus, perutku sakit!""Orang malas memang banyak alasannya!" maki Linus. Kemudian, dia mengulurkan tangannya seraya berpesan, "Kami akan lewat jalan ini. Setelah selesai, cepat susul kami. Jangan sampai bertemu dengan bandit Desa Tiga Harimau!""Baik!" sahut prajurit itu sambil mengangguk. Setelah itu, dia bergegas masuk ke hutan dan mengambil jalan pintas untuk ke Dusun Darmadi.Dia bergumam, "Aku memang nggak bisa menghentikan Heru. Tapi, aku dengar Tuan Muda Wira adalah orang baik. Aku harus memberitah

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-04
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 102

    "Kamu ingin menangkap Heru? Kamu sudah gila, ya!" teriak Jamadi.Begitu memahami kontribusi besar yang dimaksud Wira, Jamadi sama sekali tidak terlihat gembira. Dia justru ketakutan hingga gemetaran.Meskipun Hasan dan kedua putranya pandai berkelahi, para bandit Desa Tiga Harimau sangatlah kejam. Selain itu, busur memang senjata yang hebat, tetapi paling-paling hanya bisa membunuh beberapa orang.Keempat pemanah itu pun tercengang mendengarnya. Namun, mereka tidak berani keluar sekarang karena takut akan bertemu dengan Heru di tengah jalan.Wira mengangkat cangkirnya, lalu berkata, "Tehnya sudah dingin, cepat diminum.""Ba ... baik," sahut keempat pemanah itu....."Tuan Muda Wira, cepat kabur. Heru dari Desa Tiga Harimau sudah menyerbu kemari ...." Setelah masuk ke Dusun Darmadi, prajurit yang memegang tombak itu pun terkejut. Dia mendapati bahwa seluruh jalanan telah diblokir.Meskipun demikian, dia tetap lanjut berlari dan berteriak. Hanya saja, seluruh dusun sunyi senyap, tidak ad

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-04
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 103

    Hari ini, pria bermarga Darmadi itu sudah menggusarkan Ketua Heru. Dia telah membawa bencana untuk Dusun Darmadi.Meskipun para bandit ini merasa gembira, mereka khawatir masih ada perangkap lain setelah melihat jebakan kuda barusan.Keempat bandit bertugas untuk memeriksa jalan. Masing-masing memegang tongkat kayu untuk menggali tanah. Tidak berselang lama, semua jebakan kuda pun terungkap.Di setiap tempat yang bisa dilewati kuda, pasti terdapat jebakan kuda yang tidak beraturan."Cuma jebakan kuda. Kaki kita lebih besar dari kaki kuda, kita nggak mungkin jatuh ke dalam lubang!" teriak Heru.Begitu melihat semuanya adalah jebakan kuda, Heru pun menjadi makin marah. Jadi, dia buru-buru mendesak para bawahannya untuk melanjutkan perjalanan.Heru sudah tidak sabar untuk bertemu Wira sekarang. Dia ingin menyiksa bocah ini sampai memohon ampun kepadanya.Mendengar perkataan Heru, keempat bandit itu merasa cukup masuk akal. Mereka pun melempar tongkat kayu, lalu mulai berlari."Ah!" Seoran

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-04
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 104

    Begitu Hasan memberi perintah, dia langsung meluncurkan panah dan mengenai seorang bandit.Whoosh whoosh whoosh ....Kesembilan orang lainnya juga menembakkan panah setelah mendengar perintah Hasan.Serangan Danu, Doddy, dan Gavin cukup akurat. Masing-masing dari mereka berhasil menembak seorang bandit.Di sisi lain, panah Gandi mengenai dada Heru, tetapi tidak menembus zirahnya. Panah Ganjar pun hanya mengenai pakaian seorang bandit.Sony, Danur, Herman, dan Hamid paling parah. Melihat para bandit itu menyerang dengan penuh semangat, tubuh mereka langsung lemas dan pikiran mereka pun kosong. Begitu mendengar perintah Hasan, mereka menembakkan panah secara naluriah, tetapi semuanya memeleset!"Ah! Ah!" teriak 4 orang bandit yang terkena panah dan terjatuh. Jeritan histeris pun bergema di udara, membuat siapa pun yang mendengar seketika merinding.Para bandit yang tersisa sungguh tercengang melihat situasi ini. Beberapa dari mereka bahkan ingin berbalik dan kabur."Itu adalah busur. Kal

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-04
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 105

    "Ah! Ah!" Teriakan histeris bergema di seluruh Dusun Darmadi, bahkan terdengar sampai rumah Wira.Tangan Jamadi yang memegang cangkir teh bahkan bergetar sehingga teh menciprat pakaiannya.Keempat pemanah itu lemas sampai terduduk di lantai. Keringat dingin bercucuran dari dahi mereka tanpa henti.Jamadi berkata dengan gemetaran, "Tu ... Tuan Muda Wira, pertempurannya sudah dimulai.""Ya," sahut Wira sembari menyesap tehnya. Ekspresinya terlihat sangat tenang.Faktanya, tangan Wira juga bergetar. Hanya saja, cahaya dalam ruangan gelap sehingga tidak mudah untuk dilihat.Sebelum kelahiran kembalinya, Wira hidup di era reformasi. Dia tidak pernah mengalami pembunuhan seperti ini.Namun, seluruh desa menganggapnya sebagai pemimpin. Jika Wira takut, tim ini tentu tidak bisa dibina. Itu sebabnya, dia harus berpura-pura tenang meskipun sedang merasa gelisah.Bam bam bam! Tiba-tiba, terdengar suara ketukan pintu yang terburu-buru.Jamadi sontak bangkit dari kursi, lalu mengeluarkan golok dan

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-04
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 106

    Asal tahu saja, siapa pun yang bisa menangkap Heru akan mendapatkan 800.000 gabak.Tiba-tiba, Doddy membawa seorang prajurit yang memegang tombak sambil berkata, "Kak Wira, orang ini prajurit dari tim inspeksi, Namanya Yanuar Husada. Dia yang berteriak barusan.""Tuan Muda Wira, aku kira kalian nggak tahu Heru akan datang!" jelas Yanuar yang masih kebingungan. Dia masih berpikir, bagaimana Heru bisa tiba-tiba tewas setelah dia sadar dari pingsannya?"Aku tahu kamu berniat baik. Terima kasih," ucap Wira seraya tersenyum. Kemudian, dia mengeluarkan 10.000 gabak dan memberikannya kepada Yanuar."Aku nggak bisa menerimanya. Uang ini terlalu banyak!" teriak Yanuar yang terkejut. Dia buru-buru mengembalikan uang tersebut kepada Wira.Yanuar mendengar bahwa Wira adalah orang baik. Itu sebabnya, dia ingin memberi tahu para penduduk tentang informasi ini dan tidak ingin Wira mati dibunuh para bandit. Dia tidak pernah berpikiran untuk mengambil keuntungan sedikit pun dari Wira."Kak Wira nggak a

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-04

Bab terbaru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2926

    Orang-orang itu harus memastikan mereka tidak mencari masalah bagi diri mereka sendiri dan akhirnya malah mempermalukan diri mereka sendiri.Yasa menggertakkan giginya dengan rapat, tetapi seorang pria sejati harus memahami situasinya. Agha memang pandai bertarung dan Wira serta temannya juga tidak bisa diremehkan, dia tentu saja tidak berani melawan mereka. Hanya saja, dia tidak bisa melepaskan dendam ini begitu saja."Baiklah," kata Yasa yang akhirnya memilih untuk menyerah."Pergi ke atas dan kemasi barang-barang kita. Kita akan segera pergi dari sini," perintah Wira sambil menatap kelompoknya.Ketiga orang itu pun segera pergi ke lantai atas. Tak lama kemudian, mereka sudah selesai mengemasi barang-barang mereka dan kembali turun ke lantai bawah."Kak, kami sudah siap," kata Agha.Wira menganggukkan kepalanya. Setelah menatap Yasa beberapa kali, dia dan kelompoknya pun berjalan menuju pintu keluar.Begitu Wira dan yang lainnya keluar dari penginapan, mata kerumunan orang yang tadin

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2925

    Yasa sangat terkenal di Provinsi Tengah di wilayah barat dan tidak ada yang berani mengganggunya. Bisa dibilang, dia adalah penguasa di wilayah itu. Konon, dia memiliki banyak anak buah, jumlahnya mencapai ratusan orang jika semuanya dikumpulkan.Tempat ini memang terlihat hanya sebuah penginapan kecil, tetapi banyak anak buah Yasa yang sedang berjaga di sana. Jika benar-benar terjadi perkelahian di sini, pihak yang dirugikan pasti orang lain. Lagi pula, tidak ada yang berani melawan Yasa di seluruh Provinsi Tengah ini.....Suara bertarung terus berlanjut selama 30 menit, lalu suasananya kembali sunyi. Orang-orang yang berdiri di luar penginapan sudah mengkhawatirkan keadaan Wira dan yang lainnya. Kerumunan itu berpikir selama mereka bisa selamat, itu sudah termasuk sangat beruntung. Tidak perlu memikirkan hal lainnya lagi, semua itu hanya sia-sia.Namun, apa yang terjadi di dalam penginapan berbeda dengan apa yang dibayangkan oleh semua orang. Saat ini, semua anak buah Yasa tergeleta

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2924

    Wanita yang memulai provokasi terlebih dahulu sekarang berdiri di samping Agha. Setelah melirik Agha, dia langsung berkata, "Anak muda, kamu benar-benar berani sekali. Sudah tahu penginapan ini menipu, kamu masih berani melawan mereka. Mutia kagum padamu."Begitu mendengar nama Mutia, mata pelayan penginapan itu langsung membelalak. Dia segera mendekati pria gemuk di depannya dan berkata, "Tuan Yasa, aku tahu siapa Mutia ini, dia adalah nona muda dari Vila Hijau. Beberapa waktu yang lalu, bukankah kita baru saja ...."Sebelum pelayan itu selesai berbicara, Yasa langsung memelototi dan menendang pelayan itu sampai jatuh ke samping. "Cepat pergi dari sini!"Pelayan itu tidak berani berbicara lagi.Namun, Wira yang terus mengamati mereka tentu saja bisa melihat ada sesuatu yang mencurigakan di sini. Mengenai apakah makanan ini benar-benar bermasalah atau tidak, hal ini masih belum bisa dipastikan sekarang. Kehadiran Mutia ini juga jelas untuk mencari masalah. Hanya saja, entah mengapa Agh

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2923

    "Anak muda, omong kosong apa yang kamu katakan?"Sebelum Wira dan yang lainnya berbicara, pelayan penginapan itu sudah mendekati Agha dengan marah dan ekspresi yang sangat muram. Dia menunjuk Agha dan berkata, "Kalau makanannya benar-benar bermasalah, kenapa kamu bisa menghabiskan semuanya? Aku rasa kamu hanya ingin makan gratis saja, 'kan?"Wira dan yang lainnya langsung mengernyitkan alis. Mereka belum mengatakan apa-apa dan hanya membahas sepertinya ada masalah dengan hidangannya, tetapi pelayan itu sudah begitu marah. Ini jelas penginapan penipu.Mereka sudah tinggal di sana selama dua hari, tetapi mereka malah tidak menyadari ada masalah dengan tempat ini. Jika tahu hal ini lebih awal, mereka pasti sudah pergi daripada menerima perlakuan seperti ini.Banyak pelanggan sudah membayar makanan mereka dan langsung meninggalkan tempat itu dengan tanpa ragu-ragu. Lebih baik menghindari masalah daripada terlibat di dalamnya. Jika makanan itu bermasalah, mereka hanya perlu tidak datang lag

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2922

    Hal ini membuat Wira merasa agak bingung. Namun, jika dipikirkan lagi, hal ini wajar juga. Lembah Duka mampu bertahan di wilayah barat tentu saja memiliki misterinya tersendiri.Selain itu, para penduduk biasa di wilayah barat sepertinya juga tidak begitu menyukai orang-orang dari Lembah Duka itu. Ini yang membuat tempat itu makin tertutup untuk menghindari masalah yang tidak diperlukan.Setelah mencari beberapa hari, Wira tetap saja tidak mendapatkan hasilnya.Di penginapan, Wira dan yang lainnya sedang duduk dan makan di lantai bawah."Kak Wira, masih belum ada kabar tentang Lembah Duka ya? Kita nggak bisa terus menunda waktu di sini saja, 'kan?" kata Agha sambil mengernyitkan alis. Tempat ini benar-benar sangat panas. Jika bukan karena ada urusan penting, dia tidak ingin tinggal lebih lama lagi di sini.Wira menyipitkan matanya dan perlahan-lahan berkata, "Kita bukan penduduk lokal, jadi memang nggak mudah untuk bergerak di sini. Aku sudah menghabiskan cukup banyak uang selama dua h

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2921

    "Apa maksud dari perkataanmu ini? Apa Ratu berniat untuk merebut kekuasaan militerku? Selama ini, aku selalu menjaga wilayah timur dan nggak pernah ikut campur dalam urusan pemerintahan. Aku juga bukan musuhnya. Apa melaksanakan tugas dengan setia pun nggak cukup? Kenapa Ratu ingin merebut kekuasaan militerku?" kata Ararya.Begitu membahas tentang kekuasaan militer, Ararya langsung merasa cemas. Selama ada kekuasaan di tangannya, dia baru bisa melindungi dirinya. Jika dia benar-benar kehilangan kekuasaan militernya, mungkin kedudukannya di wilayah tandus di utara juga akan hilang. Dengan begitu, situasinya juga akan memburuk.Tidak ada yang tahu apa yang akan dilakukan Senia. Begitu wanita itu menggila, tidak ada yang bisa menebak apa yang ada di dalam pikirannya.Melihat Ararya mulai cemas, Kresna melanjutkan, "Kamu pikir Senia adalah orang baik ya? Kita sama-sama tahu seperti apa wanita itu. Saat aku berada di Provinsi Yonggu, dia bahkan tega memanfaatkan keluargaku demi mengancamku.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2920

    Dulu, Ararya bisa dibilang penuh dengan ambisi. Dia sangat ingin menguasai seluruh wilayah utara, bahkan sempat melawan mereka.Hal ini juga membuat Senia terus memantaunya, merasa dia adalah sebuah ancaman yang harus diperhatikan.Namun, sekarang Ararya sudah menyadari bahwa Senia memiliki cara yang sangat kejam. Dia tidak bisa mengalahkan wanita itu.Ditambah lagi, kekuasaan yang dimiliki Senia jauh lebih besar dari miliknya. Sekalipun perang benar-benar terjadi, yang akan kalah sudah pasti dia.Oleh karena itu, kenapa dia harus melibatkan diri dalam kekacauan ini jika keadaan sudah kembali damai?"Kamu benaran berpikir begitu? Kamu nggak takut suatu hari nanti dia menyerangmu?" tanya Kresna langsung tanpa basa-basi."Jangan pernah lupa, Ratu memang masih sama seperti yang dulu. Untuk sementara waktu ini, dia nggak akan melawan kita.""Tapi, kamu nggak merasa Panji punya pengaruh besar di hadapan dia? Karena satu perkataan dari Panji, aku hampir kehilangan nyawaku di Provinsi Yonggu.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2919

    Jelas-jelas mereka melarikan diri dengan tergesa-gesa dan hampir mati, tetapi Panji masih bisa berbicara sesantai ini? Entah dari mana datangnya kepercayaan dirinya ini."Apa rencana selanjutnya?" Caraka tidak mengenal tempat ini. Sejak datang ke wilayah barat, dia hanya mengikuti perintah Panji. Tentu saja, ini juga berdasarkan perintah Senia. Dalam aksi kali ini, Panji yang memegang semua kendali!"Tentu saja ada rencana. Kita cari tempat untuk menginap. Wira dan lainnya mau ke Lembah Duka, 'kan? Kalau begitu, biar Wira mati di sana saja. Hanya saja, kali ini kita nggak perlu turun tangan ...."Sudut bibir Panji membentuk senyuman dingin. Dia menunjuk ke penginapan yang tidak jauh dari situ dan mengajak Caraka ke sana.Caraka tidak bertanya lebih lanjut. Dia semakin merasakan kelicikan Panji. Itu artinya, dia harus berhati-hati dalam bertindak.....Di wilayah utara, di istana Kresna.Saat ini, Kresna dan Ararya sedang duduk di paviliun sambil menyeduh teh. Pelayan di sekitar mundur

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2918

    Saat ini, para prajurit baru tersadar kembali dan menyerbu ke arah Wira dan lainnya.Sayangnya, meskipun mereka adalah prajurit elite pilihan Caraka, mereka tidak mungkin bisa menghentikan kecepatan Agha dan Dwija.Agha adalah orang terkuat, sedangkan Dwija adalah pendekar terhebat. Ini adalah kombinasi yang tak terkalahkan.Sesaat kemudian, para prajurit pun tumbang. Semuanya terbunuh dengan satu serangan.Tentunya, orang-orang seperti ini tidak perlu dikasihani. Mereka telah lama mengikuti Caraka dan tangan mereka telah ternodai oleh darah. Sayangnya, selagi mereka bertarung, Panji dan Caraka berhasil melarikan diri."Kak, mereka berhasil lolos," ujar Agha yang berdiri di samping Wira dengan kesal.Wira menepuk bahunya sambil tersenyum. "Nggak apa-apa, semuanya sesuai dugaanku. Biarkan saja mereka. Kalau Panji bisa ditangkap semudah itu, justru aku bakal curiga."Agha menghela napas. "Padahal kita sudah hampir berhasil. Sayang sekali!"Wira menggeleng. "Kamu sudah lupa pada kemampuan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status