"Cinta tuh seperti kentut, datangnya tiba-tiba"
Rumah dalam keadaan gelap gulita. Gadis itu berjalan dengan pelan menuju halaman rumahnya. Samar-samar dia mendengar suara tawa menggelegar di dalam rumah.
Gad
"Apa yang harus diharapkan jika semuanya terpaksa"Just RayyanPernyataan dari Sanee membuat hati Rayyan terasa sesak. Apa yang mau diharapkan lebih, nggak ada. Rayyan tetap Rayyan. Mereka hanya bebera
"Bukan denganmu yang Ku impikan, tapi Tuhan tetap mengirimmu"Sanee duduk menikmati greentea latte miliknya. Jari lentiknya mengitari cangkir di depannya. Pandangannya menerawang jauh dua Minggu yang lalu. Dia masih ingat bagaimana reaksi Shae saat dirinya mengatakan bahwa Daddy memintanya untuk menikah dengan Gusti.
"Bukan kemewahan yang Ku inginkan, tapi kasih Sayang dirimu"Gusti benar-benar sialan.Makian itu selalu dilontarkan Sanee dalam hati. Terlalu dalam sampai dirinya sen
"Cinta itu datangnya dari hati bukan dengan paksaan".Sanee baru saja menginjakkan Kakinya di ruang tamu yang gelap gulita. Tapi saat langkahnya sudah mengarah ke ruang tengah, lampu itu menyala seketika.
"Memaksa untuk mencintai dirimu itu sesulit aku melupakan dirinya"Sanee mengerjapkan matanya berkali-kali. Sinar matahari telah masuk ke celah-celah jendela kamar mereka.
"Bertemu denganmu membuatku merasakan cinta yang sesungguhnya"Sanee tercekat saat Dora duduk manis di sofa ruang tamu dengan perut buncitnya disana. Bagaimana pun dia duduk, tetap terlihat anggun.
"Menjauh darimu membuatku memiliki waktu untuk mengobati hatiku yang terluka"Ruangan UGD penuh dengan beberapa orang. Shae memandang nanar pasangan suami istri yang memakai sneli.Rania keluar dari UGD dan menatap sendu kearah Alexa. Dia memeluk Alexa, menenangkannya sebelum dia menceritakan yang sebenarnya."Sanee keguguran".Dua kata itu membuat Shae murka. Gusti yang baru saja datang bersama Ira dan Adam pun menjadi pelampiasan kemarahannya.PlakkSatu tamparan penuh amarah dia labuhkan ke wajah Gusti yang terlihat berantakan."Lo yang udah buat semuanya seperti ini. Lo yang udah membunuh anak dalam rahim Sanee. Lo Pembunuh". Teriak Shae frustasi."Shae, sudah". Erik menarik Shae dari hadapan Gusti."Lepas. Daddy dan Mommy sama aja. Kalian yang udah bawa San
"Penyesalanmu tidak sampai menyentuh hatiku yang terlanjur terluka".Tok tok tokSuara palu hakim telah menggema di ruangan ini. Terasa mencekam bagi Gusti saat ini. Badannya serasa lemas saat satu kalimat dari hakim ketua telah Meluncur manis dan kini menjadi momok dalam hidupnya.Resmi BerceraiGusti dan Sanee telah resmi Bercerai. Sanee memang tidak pernah datang ke pengadilan agama. Dia mewakilkan semuanya lewat kuasa hukumnya dan juga Shae."Saya mengajukan banding yang mulia". Gusti berdiri dari duduknya.Hakim ketua tengah berdiskusi dengan hakim anggota. Mereka kemudian mengangguk berkali-kali."Banding ditolak". Terdengar sekali lagi suara palu hakim diketuk dan dinyatakan berakhir.Status Gusti kini menjadi Duda. Tanpa Sanee kembali disisinya seperti dulu. Meskipun dia dan Sanee tidak pernah akur, tapi dia men