"Mau gue tungguin gak?" tanya Joshua saat sudah sampai di depan ruang kepala sekolah.
"Gak usah, lo ke kelas aja sana," jawab Keyna.
"Ya udah gue duluan," ucap Joshua berjalan menuju ke kelasnya.
Tok tok tok
Keyna mengetuk pintu ruang kepala sekolah. Dan tak lama terdengar suara dari dalam.
"Masuk."
Cklek
"Permisi pak, saya Keyna murid baru," ucap Keyna sopan setelah menyalami tangan Pak Wira, kepala sekolah.
"Keyna Aleysha?" tanya Pak Wira.
"Iya pak," jawab Keyna menganggukkan kepalanya.
"Sebentar ya saya panggilkan wali kelas kamu dulu," ucap Pak Wira.
Keyna hanya mengangguk dan menunggu. Apa lagi memangnya yang bisa ia lakukan?
Jam sudah menunjukkan pukul 07.00, mungkin kegiatan pembelajaran sudah dimulai.
Selang beberapa menit, datanglah wali kelas Keyna yang bernama Bu Sela.
"Ini Keyna bu murid baru, dan akan masuk di kelas XI Mipa-2," ucap Pak Wira dan Keyna langsung menyalami tangan Bu Sela.
"Iya pak saya akan mengantar Keyna ke kelas," ucap Bu Sela.
Setelah itu, Bu Sela langsung mengajak Keyna menuju kelas. Koridor sekolah terlihat sepi karena kegiatan belajar mengajar sudah dimulai.
Tak lama kemudian Keyna sudah sampai di kelasnya. Bu Sela berjalan masuk ke dalam kelas dengan Keyna di belakangnya.
"Ssst ada bu Sela woy."
"Eh kayaknya ada anak baru deh."
"Duduk anjir cepetan."
"Woy itu pulpen gue, balikin."
"Ehem, selamat pagi anak-anak," ucap Bu Sela membuat para murid menghentikan aktivitasnya dan segera duduk.
"Pagi bu."
"Hari ini ada murid baru di kelas kalian," ucap Bu Sela membuat seisi kelas berbisik-bisik.
"Silahkan perkenalkan diri kamu," ucap Bu Sela kepada Keyna.
"Keyna Aleysha."
"Baiklah kamu duduk sama...," ucap Bu Sela sembari melihat seisi kelas.
"Sama saya aja bu," ucap Luna mengacungkan tangannya.
"Ya sudah kamu duduk sama Luna ya," ucap Bu Sela dan dijawab anggukan kepala oleh Keyna.
Keyna pun berjalan menuju tempat duduknya.
"Gak nyangka gue bisa satu kelas sama lo Lun," ucap Keyna terkekeh kecil.
"Sama gue juga tau!"
"Oh iya Josh kelas apa?" tanya Keyna.
"Mipa 1, kelasnya di sebelah kelas kita," jawab Luna.
-istirahat-
"Ayo ke kantin Key," ajak Luna saat bel istirahat berbunyi.
"Ayo."
Keyna dan Luna berjalan beriringan menuju kantin.
"Josh kok bisa masuk Mipa 1? Dia jadi pinter ya sekarang?" tanya Keyna bingung.
"Bejo doang dia mah Key," ucap Luna dibalas gelak tawa dari Keyna.
Saat sudah sampai di kantin, mereka langsung memesan makanan. Saat Keyna hendak duduk, tiba-tiba ada seseorang yang menabraknya sehingga minuman orang tersebut mengenai seragam Keyna.
Keyna terkejut, ia melihat perempuan di depannya yang menabraknya itu. Oh, atau mungkin sengaja ingin menumpahkan minumannya itu.
"Eh sorry gue gak sengaja," ucap perempuan itu.
"Sar lo sengaja kan!" ucap Luna kesal kepada perempuan bernama Sarah tersebut.
Hal tersebut membuat seluruh orang kantin memperhatikan mereka.
"Kok lo nuduh sih orang gue gak sengaja juga," balas Sarah.
"Temen lo tuh kalo jalan liat-liat dong," lanjutnya sembari menunjuk Keyna.
Keyna memejamkan matanya, menahan kekesalannya. Ia melihat name-tag Sarah, yang bertuliskan "Sarah Resta Putri".
"Okay sorry," ucap Keyna. Ia memegang bahu Sarah lalu mendorongnya pelan agar Keyna bisa lewat.
Keyna berjalan menuju toilet, untuk membersihkan noda di seragamnya itu.
"Awas ya lo!" ucap Luna dan berlari menyusul Keyna.
"Baru juga masuk satu hari udah sial aja gue," ucap Keyna saat seragamnya sudah ia bersihkan.
Keyna membasuh wajahnya dan menatap ke cermin sejenak.
"Gak di Jakarta gak di Bandung ada aja yang cari masalah sama gue," ucap Keyna kesal.
Keyna menghela napas sejenak dan merapikan seragamnya.
"KEYNA!" panggil Joshua yang tiba-tiba sudah ada di dalam toilet perempuan.
"Josh lo ngapain di toilet cewek?!" tanya Keyna terkejut.
"Gue khawatir sama lo, lo gapapa kan?" tanya Joshua sembari memutar-mutar tubuh Keyna.
"Josh keluar!" ucap Keyna menatap Joshua garang.
"Tapi Key gue-"
"JOSHUA KELUAR!" teriak Keyna langsung membuat Joshua berlari keluar dari toilet.
"Astaga itu anak otaknya udah miring kali ya," gumam Keyna dan keluar dari toilet menemui Joshua.
"Lo gapapa kan Key?" tanya Joshua lagi.
"Gua baik-baik aja Josh, gak usah sampe kayak gitu juga kali," jawab Keyna dan berjalan menuju kelas.
"Ya kan ini hari pertama lo sekolah di sini. Masa iya udah dapet masalah aja," ucap Joshua berjalan beriringan bersama Keyna.
Gara-gara kejadian di kantin tadi, Keyna berhasil menjadi pusat perbincangan hari ini. Sepanjang koridor sekolah banyak orang yang menatap dan membicarakan Keyna.
"Key lo-"
"Gue gapapa Josh, udah biasa kayak gini doang mah gak ada apa-apanya," ucap Keyna seolah tau apa yang akan dikatakan Joshua.
"Key," panggil Joshua.
"Kenapa?"
"Lo cenayang ya?" tanya Joshua yang langsung mendapat pukulan dari Keyna.
"Josh kayaknya lo udah mulai gak waras deh."
---
-pulang sekolah-
"Lo pulang sama siapa Key?" tanya Luna. Saat ini mereka berdua tengah berjalan bersama menuju gerbang sekolah.
"Sama Dika, tadi gue udah ngechat dia," jawab Keyna dan dibalas anggukan kepala oleh Luna.
"Ya udah gue duluan ya, udah dijemput."
Keyna mengangguk kecil dan beralih menunggu Dika. Ia merogoh sakunya, niatnya ingin mengambil handphone miliknya. Namun, handphonenya tidak ada di sakunya.
"Aduh pasti ketinggalan di laci nih," ucap Keyna dan terpaksa harus kembali ke kelas.
Saat tengah berjalan di koridor kelas, tiba-tiba ada seorang laki-laki yang berlari ke arahnya dan menarik tangannya.
"Heh ngapain lo?!" ucap Keyna ysng terkejut.
Keyna melihat ke belakang, ternyata ada dua orang yang tengah mengejarnya. Oh tidak, maksudnya mengejar laki-laki ini.
"Berhenti den!" ucap dua orang pengejar tersebut.
Laki-laki tersebut berlari menuju lorong kelas yang sepi dan masuk ke dalam sebuah kelas bersama Keyna.
Keyna melihat name-tag laki-laki tersebut yang ternyata bernama Alfian Nugraha.
"Lo ngapain sih lari-lari segala, pake nar-"
"Ssst," ucap Alfian membekap mulut Keyna.
Keyna bisa mendengar di luar ada dua orang yang mengejar Alfian tadi.
Setelah dua orang tersebut pergi Alfian langsung melepaskan tangannya dari mulut Keyna.
"Lo dikejar-kejar rentenir ya?" ucap Keyna menunjuk Alfian.
"Hah?" ucap Alfian bingung.
"Gue tau lo pasti banyak utang terus gak bisa bayar, jadi lo dikejar-kejar kan?"
"Pake bawa-bawa gue segala lagi," lanjut Keyna kesal.
Keyna pun keluar dari kelas tersebut dan berjalan menuju kelasnya. Di sepanjang jalan ia terus menggerutu kesal. Tiba-tiba dua orang yang mengejar Alfian tadi ada di depannya.
"Masnya bisa gak jangan ngehalangin jalan? Saya mau lewat nih," ucap Keyna.
"Kamu yang tadi sama den Alfian kan?" tanya salah satu orang yang berbadan besar.
"Hah, Alfian siapa? Salah orang kali mas," ucap Keyna bersikap bodoamat.
"Saya gak salah lihat tadi pasti kamu. Sekarang kasih tau saya dimana den Alfian?"
"Apaan sih mas orang saya gak tau, udah ya saya mau lewat," ucap Keyna menahan kekesalannya.
"Beri tau dulu dimana den Alfian."
"Dibilang saya gak tau," ucap Keyna keukeuh.
Keyna hendak berjalan, namun dua orang tersebut malah berjalan maju membuat Keyna ketakutan. Tanpa pikir panjang Keyna langsung berlari.
Keyna terus berlari tanpa memperhatikan apa yang ada di depannya. Sehingga ia menabrak seseorang.
"Aduh, sial banget gue hari ini," ucap Keyna mengusap-usap keningnya.
"LO?!"
To be continued...
"LO?!" ucap Keyna kaget saat melihat yang ditabraknya barusan adalah Alfian.Keyna melihat ke belakang, ternyata dua orang tersebut masih mengejarnya. Keyna segera menarik tangan Alfian dan berlari keluar dari sekolah.Alfian yang tadinya ditarik Keyna sekarang menarik Keyna karena langkah Keyna sangat lambat untuk disebut lari.Alfian melihat sebuah gedung yang sedang direkonstruksi, tanpa pikir panjang lagi ia berlari ke dalam gedung tersebut.Gedung tersebut terlihat sangat gelap dan banyak kayu, semen, dll di dalamnya. Alfian mendorong tubuh Keyna ke tembok pelan agar tak terlihat oleh orang yang mengejarnya tadi.Alfian sedikit merapatkan tubuhnya ke Keyna, takut jika Keyna terlihat. Gedung tersebut terlalu gelap, sampai-sampai Keyna tak bisa melihat wajah Alfian. Namun Alfian bisa melihat wajah Keyna dari cahaya senja yang menerobos masuk.Alfian menatap wajah Keyna, menel
Keyna melamun, dan memperhatikan Alfian intens. Keyna membatin, bagaimana bisa ada laki-laki diciptakan setampan Alfian?"Ngapain ngeliatin gue gitu?" tanya Alfian yang menyadari sedari tadi Keyna terus memperhatikannya."Habisnya lo ganteng sih," jawab Keyna spontan membuat Alfian sedikit terkejut."Gue?" tanya Alfian sembari menunjuk dirinya sendiri."Iya, tapi sayang," ucap Keyna."Sayang kenapa?" tanya Alfian mengernyit bingung."Cie udah manggil gue sayang aja," ucap Keyna terkekeh kecil.Alfian hanya terkekeh kecil melihat tingkah Keyna."Iya maksudnya sayang aja bukan pacar gue," lanjut Keyna menjawab pertanyaan Alfian."Gak usah ngarang, tuh udah selesai," ucap Alfian yang sudah selesai mengganti ban mobil Keyna."Wah thanks ya Al," ucap Keyna tersenyum senang."Iya, ya ud
"Alfian kenapa Key?" tanya Luna bingung kenapa tiba-tiba Keyna meneriakkan nama Alfian."Lo punya kontaknya Alfian gak?" tanya Keyna mengabaikan pertanyaan Luna."Hah? Gue enggak ada, soalnya nih ya yang punya kontaknya Alfian cuma beberapa orang doang," jawab Luna."Aduh terus gue minta sama siapa dong," ucap Keyna."Ah gue tau!" ucap Luna tiba-tiba."Minta sama Joshua aja," lanjut Luna."Oh iya ya, coba gue minta sama Joshua."Keyna pun mengambil handphonenya dan mencari nomor Joshua. Ia menelpon Joshua, tak perlu menunggu lama Joshua langsung mengangkat panggilan dari Keyna."Halo Josh?""Halo Key kenapa?""Lo punya kontaknya Alfian gak?""Alfian? Alfian Nugraha?""Iya! Temen sekelas lo Josh.""Tapi gue gak dibolehin bagi-bagiin kontak
"Anjir masa monyet bisa naik sepeda Josh," ucap Keyna seusai menonton topeng monyet bersama Joshua tadi."Kan udah dilatih Key," ucap Joshua.Saat ini mereka berdua sedang berada di sebuah restoran. Karena selesai menonton topeng monyet tadi Keyna merasa lapar."Masa lo kalah sama monyet sih Josh, monyet aja bisa naik sepeda masa lo enggak," ucap Keyna menertawakan Joshua."Nyesel gue ngajak lo nonton topeng monyet Key," ucap Joshua menyesal.Keyna yang tadinya tertawa tiba-tiba menghentikan tawanya saat melihat Sarah."Josh, ngumpet bawah meja cepet!" pinta Keyna panik."Hah? Ngapain Key?" tanya Joshua bingung."Udah nurut aja cepetan," ucap Keyna dan Joshua pun menurut.Joshua menyembunyikan dirinya di bawah meja. Dan tiba-tiba Sarah datang menghampiri Keyna."Lo di sini?" tanya sarah ketus."Iya," jawab Keyna sembari tersenyum kecil."Sama siapa?" tanya Sarah lagi begitu melihat ada du
Seminggu berlalu dan ujian kenaikan kelas pun sudah berakhir."Kok orang-orang hari ini pada sibuk banget ada apa sih Lun?" tanya Keyna yang bersiap untuk pulang setelah mendengar bel pulang sekolah."Loh lo gak tau Key? Tiga hari lagi ulang tahun sekolah. Jadi bakal ada perayaan gitu," ucap Luna membuat Keyna berohria."Key, Keyna!" panggil Joshua menghampiri Keyna."Kenapa Josh?" tanya Keyna bingung."Ayo ikut gue." Bukannya menjawab pertanyaan Keyna, Joshua justru menarik tangan Keyna dan mengajaknya entah kemana."Mau kemana Josh?" tanya Keyna."Udah ikut aja," ucap Joshua membuat Keyna mendengus kesal.Ternyata Joshua membawa Keyna menuju ruang fotografi. Hal itu membuat Keyna semakin bingung."Gue udah nemu orangnya," ucap Joshua saat masuk ke dalam ruang fotografi.Keyna terkejut saat melihat di dalam ruangan
"Lo mau ikut?" tanya Alfian membuat Keyna terkejut."Eh boleh ayo kasian ntar kalo lo jalan sendirian," ucap Keyna tersenyum kecil.Alfian dan Keyna berjalan beriringan menuju toko elektronik yang tak jauh dari sekolah."Tokonya dimana?" tanya Keyna begitu sudah berjalan beberapa meter dari sekolahan."Tuh di seberang," jawab Alfian sembari menunjuk toko yang ada di seberang jalan.Hal itu membuat Keyna terkejut sekaligus takut. Sejak kejadian di masa lalu, ia menjadi tak berani menyebrang jalan sampai sekarang."Al gue nunggu di sini aja boleh gak?" tanya Keyna ketakutan."Kenapa?""Gue..., gue capek iya capek. Jadi gue nunggu sini aja gapapa ya?" ucap Keyna yang tetap kekeuh."Ya udah lo tunggu sini aja sambil istirahat," ucap Alfian dan dibalas anggukkan kepala oleh Keyna.Alfian pun menyebrang jalan dan Keyna du
"Luna!" panggil Keyna saat melihat Luna berjalan menuju kelas."Wah tumben banget lo jam segini udah ada di sekolahan," ucap Luna melihat jam di tangannya."Iya kalo gak ntar kena semprot sama Alfian," ucap Keyna dan berjalan menuju kelas bersama Luna."Oh iya ya gue liat juga akhir-akhir ini lo deket sama Alfian, lo jadian ya?" ucap Luna menggoda Keyna."Enggak kata siapa?" ucap Keyna. Kalau dipikir-pikir, sejak kemarin banyak yang mengira ia dan Alfian jadian. Memangnya mereka sedekat itu?"Lo tau gak gara-gara lo deket sama Alfian, Sarah jadi gak pernah nyari masalah lagi kan sama lo?" tanya Luna."Iya juga," ucap Keyna mengangguk-anggukkan kepalanya."Nah udah pacaran aja sama Alfian," ucap Luna yang langsung mendapat pukulan ringan dari Keyna."Enak banget lo ngomong ya.""Masalahnya ya Key, gue gak pernah li
"Lo pasti bisa," ucap Alfian menepuk bahu Keyna pelan."Gue ada di depan panggung, di tempat lo bisa ngeliat gue," lanjut Alfian dan setelah itu berjalan meninggalkan Keyna.Keyna menghela napas beberapa kali."Gue bakal hitung mundur," ucap Alfian melalui alat komunikasi timnya."Lima, empat, tiga, dua, satu," ucap Alfian dan lampu panggung pun menyala.Keyna berjalan menuju ke atas panggung dengan senyum di wajahnya.Dan acara pun dimulai."Bagus acara kali ini berjalan lancar, gue terima kasih sama kalian semua," ucap Alfian seusai acara ulang tahun sekolah selesai."Yoi Al, ya udah kita pulang dulu. Udah tengah malem gini juga," ucap Kevin dan dibalas anggukkan kepala oleh Alfian.Satu-persatu tim fotografi pun meninggalkan sekolah."Al, Keyna gimana?" tanya Josh