Raja Mutan membuat keputusan yang strategis dengan memberikan tugas baru kepada Zephyr untuk mencari keberadaan Elysium yang tersembunyi. Mengingat keahlian Zephyr dalam penyamaran dan pengintaian, dia adalah pilihan yang tepat untuk tugas ini."Zephyr, kita perlu mengetahui lebih banyak tentang Elysium," kata Raja Mutan. "Kamu telah membuktikan bahwa kamu bisa menghadapi tantangan dan berhasil. Saya percaya kamu adalah orang yang tepat untuk tugas ini. Saya akan mengandalkanmu untuk misi penting ini. "Zephyr merasa terhormat, tetapi juga mengerti bahwa tugas ini akan menjadi tantangan terbesar. Tugas ini pasti memerlukan banyak pengintaian, penyelidikan, dan bahkan beberapa risiko. Namun, dia tetap yakin dan merasa siap untuk tantangan ini dan bersemangat untuk memulainya."Saya akan melakukan yang terbaik, Raja Mutan," kata Zephyr, penuh determinasi. "Saya akan mencari tahu di mana Elysium berada dan berjanji akan membawa informasi itu kembali kepada Anda."Dengan ini, misi baru Ze
Melihat Elysium yang berkilauan tepat di depannya adalah momen yang sangat emosional bagi Raja Mutan. Dia benar-benar merasa takjub, bersemangat, dan juga sedikit gugup.Raja Mutan berhenti sejenak, menatap Elysium ini dengan mata terbuka lebar. Dia merasakan getaran energi yang kuat dari benda itu, membuat jantungnya berdebar semakin kencang.Dia lalu mendekat dengan hati-hati, memastikan bahwa tidak ada jebakan lain dan ancaman tersembunyi. Dia kemudian merentangkan tangannya, merasakan panas dan getaran dari Elysium sebelum dia benar-benar menyentuhnya.Kemudian, dengan hati-hati dan perlahan, Raja Mutan mengambil Elysium. Dia merasakan aliran energi yang kuat saat dia menyentuhnya, membuat seluruh tubuhnya bergemuruh."Saya telah menemukannya," dia berbisik, suaranya penuh dengan kekaguman dan kelegaan. "Elysium sekarang ada di tangan saya."Ini adalah momen penting bagi Raja Mutan dan seluruh kerajaan mutan. Dengan Elysium di tangan mereka, mereka sekarang memiliki peluang yang l
Dengan cara menggabungkan serum dengan kekuatan Elysium bisa memiliki hasil yang luar biasa. Dr. X bisa menciptakan sesuatu yang bisa memberikan kekuatan dan kemampuan baru, atau mungkin dia bisa menemukan cara untuk mengendalikan atau memanipulasi kekuatan Elysium dengan bantuan serumnya.Mulai hari ini Dr. X akan bekerja dengan sangat fokus dan tekun di laboratoriumnya dengan menggabungkan pengetahuan dan keahliannya untuk mencoba dan membuat proyek ini berhasil. Dia menghabiskan waktu berjam-jam, bahkan berhari-hari demi melakukan percobaan dan tes ini agar mendapatkan kombinasi yang tepat antara serum dan Elysium.Sementara itu, dia juga tak lepas dari berkomunikasi dengan Raja Mutan, dan ka selalu memberi tahu Raja Mutan tentang kemajuan yang dia buat dan apa saja yang dia temukan. Dia juga sempat meminta bantuan dan saran dari Raja Mutan, sepertinya dia membutuhkan lebih banyak Elysium untuk percobaannya.Tidak peduli apa yang terjadi, satu hal yang pasti adalah Dr. X sangat ber
Reka mengangguk, wajahnya tampak serius. "Tentu, Kak. Aku akan berhati-hati," jawabnya, mengikuti Martis keluar dari ruangan.Dr. Aeon menatap mereka berdua berangkat, berharap semuanya akan berjalan dengan lancar. Dia mengerti betapa pentingnya misi ini bagi Martis, dan dia berharap bahwa Martis dan Reka akan menemukan apa yang mereka cari.Sementara itu, Martis dan Reka sempat merasa sedikit gugup, tetapi mereka juga merasa bersemangat. Mereka tidak tahu apa yang akan mereka temukan, namun mereka tahu bahwa mereka harus tetap pergi. Mereka berbicara satu sama lain selama perjalanan, berbagi teori dan membicarakan harapan mereka serta berusaha untuk tetap optimis."Kita tidak tahu apa yang akan kita temukan nanti, Reka," kata Martis, suaranya penuh dengan tekad. "Tapi kita harus mencoba pergi ke tempat itu. Kita harus mengetahui apa yang terjadi."Dengan itu, mereka berangkat, berjalan ke arah yang tidak diketahui, dengan harapan dan keberanian di hati mereka. Mereka tidak tahu apa y
Mendengar berita penting ini, Dr. Aeon merasa sangat terkejut dan bersemangat, sama seperti yang dirasakan oleh Martis dan juga Reka. Menurut pemikiran Dr. Aeon, penemuan Elysium yang lebih besar kali ini adalah berita besar dan bisa membuka banyak kemungkinan baru."Martis, Reka, ini penemuan yang sangat luar biasa," kata Dr. Aeon, matanya berbinar dengan kegembiraan dan rasa ingin tahu. "Kita harus mempelajari lebih lanjut tentang Elysium ini. Mungkin ada banyak hal yang bisa kita pelajari dan gunakan dan benda berharga ini."Akan tetapi, Dr. Aeon juga merasa sedikit khawatir dan cemas. Dia tahu bahwa penemuan ini bisa menarik perhatian yang tidak diinginkan, dan dia berbicara dengan Martis dan Reka tentang pentingnya menjaga penemuan ini agar tetap menjadi rahasia penting mereka bertiga."Apa pun yang akan kita lakukan nantinya dengan benda ini, yang pasti kita harus senantiasa berhati-hati," kata Dr. Aeon. "Kita tidak ingin musuh kita mengetahui tentang penemuan ini. Kita harus me
Penemuan Elysium Inti ini sudah pasti mengejutkan Martis. Menurut apa yang dia baca, tampaknya Elysium yang mereka temukan sebelumnya mungkin bukanlah bentuk Elysium yang sebenarnya atau paling murni. Elysium Inti mungkin memiliki kekuatan atau sifat yang lebih kuat atau berbeda dari Elysium biasa.Martis akhirnya memberitahu kepada Dr. Aeon tentang pengetahuannya yang ia dapatkan dari sistem lalu mencoba bertanya lebih lanjut kepada Dr. Aeon. "Apakah ini berarti kita telah menemukan Elysium yang sebenarnya, Dr. Aeon?" Martis bertanya, masih terkejut dengan penemuan baru ini.Dr. Aeon merenung sejenak sebelum menjawab, "Sepertinya begitu, Martis. Elysium Inti mungkin adalah bentuk Elysium yang paling murni atau kuat. Akan tetapi, itu tandanya bahwa kita perlu mempelajarinya lebih lanjut."Mereka kemudian memutuskan untuk segera mulai merencanakan bagaimana cara terbaik untuk mempelajari dan memanfaatkan Elysium Inti ini. Mereka juga akan membicarakan tentang bagaimana cara terbaik unt
Merasakan sesuatu saat menyentuh Elysium Inti tentu saja hal itu mengejutkan dan membingungkan Martis. Martis merasa seperti ada semacam energi dan sensasi yang dia rasakan dan seperti ada perubahan dalam Elysium itu sendiri.Reka dan Dr. Aeon pun merespons dengan cepat, mencoba merasakan apa yang dirasakan Martis. "Aku tidak yakin, Kak," Reka menjawab, menatap Elysium dengan ekspresi bingung.Sementara itu, Dr. Aeon, dengan pengetahuan dan pengalamannya, juga mencoba merasakan apa yang dirasakan Martis. "Mari kita coba mencari tahu," dia berkata, lalu meraih Elysium dan mencoba merasakan apa yang dirasakan Martis.Saat Reka dan Dr. Aeon mencoba menyentuh Elysium inti mereka berdua tidak merasakan apapun, berbeda dengan apa yang Martis rasakan. "Kak Martis, aku tidak merasakan apapun. Tapi, tunggu! Sepertinya kekuatan Elysium milikku menghilang!" Reka justru terkejut karena mendapat pemberitahuan dari sistem miliknya bahwa kekuatan Elysium menghilang."Oh, jadi begitu ya? Reka, jangan
Akhirnya pertempuran kembali terjadi di satu Kota yang cukup besar. Pertempuran antara manusia dan mutan pasti menjadi lebih besar lagi karena para mutan juga dapat berkembang dengan cepat dalam hal pertarungan. Namun, dengan kekuatan baru dari Elysium Inti, Martis, Reka, dan Dr. Aeon merasa yakin bahwa mereka memiliki kesempatan lebih baik untuk melawan para mutan dalam pertempuran yang kali ini."Mari kita tunjukkan kepada para mutan apa yang bisa kita lakukan, dan bagiamana kekuatan kita yang sebenarnya," kata Martis, mempersiapkan diri untuk pertempuran.Mereka bekerja sama dengan sangat kompak sebagai tim, dengan menggunakan kekuatan dan kemampuan masing-masing untuk melawan mutan. Martis, dengan kekuatan baru dari Elysium Inti, menjadi bagian penting dari strategi tempur yang kali ini akan mereka laksanakan. Pertempuran ini pasti akan sulit dan menjadi lebih menegangkan.Dengan Elysium Inti, Martis kini memiliki kekuatan fisik yang luar biasa dan energi yang dapat dia manfaatkan
Rupanya, Raja Kegelapan telah mempersiapkan strategi untuk menghadapi Martis. Saat ini ia memutuskan bahwa dia dan anaknya masih harus berada di dalam gunung berapi tempat mereka berada saat ini untuk sementara waktu. Nampaknya Raja Kegelapan kali ini lebih waspada dalam menghadapi Martis. Dia telah kehilangan Black Rose karena kala itu telah meremehkan Martis. Padahal ia berpikir bahwa Black Rose akan dapat mengalahkan Martis dengan mudah. Namun kenyataannya, justru sebaliknya. Kekalahan Black Rose sangat membuatnya rugi besar. Sebab, Black Rose beserta semua pengikutnya telah diberantas habis oleh Martis sampai tak tersisa satupun. Sementara Raja Kegelapan masih bersembunyi di dalam gunung berapi, beberapa Minggu kemudian Martis dan yang lainnya kini telah kembali pulih. Dan ternyata, Martis tengah berusaha memisahkan aura kegelapan yang tersisa dalam tubuh Phynoglip. Namun usahanya belum membuahkan hasil. Memang benar, dalam beberapa hari ini ia telah berhasil membuang sebagian
Raja Kegelapan sangat marah karena merasakan hawa keberadaan Black Rose yang terhubung dengan jiwanya kini telah menghilang."Black Rose...? Ti-tidak...!" Raja Kegelapan berteriak histeris di dalam ruangan persembunyiannya."Tidak akan aku maafkan! Black Rose mati dikalahkan oleh manusia bernama Martis itu! Aku tidak boleh bersantai-santai. Yah..., aku akan membalaskan semua yang telah dilakukan oleh Martis! Terutama atas kematian Black Rose!" Raja Kegelapan kemudian bangkit dari tempatnya. Kali ini amarahnya benar-benar berada di puncaknya. Hal yang membuat ia sangat marah tentu saja atas kematian Black Rose, wanita yang sangat dicintainya.Kemudian Raja Kegelapan pergi ke suatu tempat. Tempat itu adalah gunung berapi yang ada di ujung wilayah barat. Gunung berapi ini adalah tempat di mana Raja Kegelapan pernah berlatih bersama Black Rose.Dan rupanya, di gunung berapi ini juga Black Rose pernah menyimpan benih. Benih itu adalah hasil dari perkawinan mereka berdua. Dan selama ini, be
Dan akhirnya, Martis tumbang juga. Setelah energi dan stamina terkuras habis, waktu kembali normal. Dan mereka tetap berada di tempat terakhir kalinya. Gedebugh...! Tubuh Martis yang terkulai lemas akhirnya terkapar di lantai. Karena mendengar ada suara aneh, Emily yang ada di atas ranjang menoleh ke arah sumber suara. Dan ia melihat di sana ada tubuh Martis yang tergeletak di lantai tak sadarkan diri. "Tu-tuan Martis...?" ucap Emily yang kemudian ia turun dari ranjang dan segera memeriksa keadaan Martis. Ia sudah ingat dengan apa yang terjadi. "Martis...? Wah, iya, aku harus membantunya." Begitu pula dengan Phynoglip yang baru sadar dan ingat semaunya. Ia bergegas membantu Emily untuk mengangkat tubuh Martis ke atas ranjang. "Hey, tubuhku masih terluka, tapi aku bisa kok, menjaga Martis agar tetap stabil. Aku akan berbaring di sampingnya sampai ia kembali pulih. Aku tidak keberatan berbagi energi dengan dirinya. Aku bisa melakukan teknik Transfer Energi melalui genggaman
Akhirnya Martis menunda untuk menyelidiki apa yang terjadi sebenarnya.Dan pada esok paginya, barulah Martis kembali menemui mereka berdua di kamar yang sama."Kalian sudah membaik?" sapa Martis seraya mengambil kursi untuk duduk di dekat ranjang yang mereka berdua gunakan untuk tidur."Menurutmu?" Phynoglip menjawab, namun malah balik bertanya."Kalau aku, sudah merasa lebih baik dari kemarin. Rasa pusing di kepala sudah hilang. Kalau kemarin, saat melirik saja kepala langsung terasa pusing." Namun tidak dengan Emily, ia menjawab dan menjalankan keadaannya dengan apa yang ia rasakan saat ini."Baiklah, syukur kalau memang kau merasa lebih baik. Nah sekarang, aku ingin mengatakan sesuatu pada kalian berdua," ungkap Martis menjelaskan maksud dan tujuannya hari ini datang pada mereka berdua.Martis mengatakan bahwa dia telah memiliki sebuah teknik yang dapat memutar waktu. Namun ada resiko yang sangat besar, yaitu kehabisan stamina dan energi setelah berhasil menggunakan teknik itu. Kon
Setelah itu, Martis membereskan kekacauan yang terjadi di dalam rumahnya pagi ini. Setelah ia selesai dengan pekerjaannya, ia kembali melihat keadaan Emily dan Phynoglip yang ada di kamarnya. "Apa yang terjadi pada kalian berdua?" Martis masih sangat penasaran dibuatnya. Hingga langit nampak gelap hari ini, akhirnya sekitar jam tujuh malam mereka secara serempak kembali siuman. Saat siuman, mereka berdua kaget. "Kenapa kamu di sini?! Apa yang..., adu-duh, duh...!" seru Emily yang bersuara pertama kali. Namun nampaknya saat ia bergerak, sekujur badannya terasa sakit. Terutama di bagian kepala. "Harusnya, aku yang bertanya padamu." Phynoglip yang menimpali ucapan Emily pun kemudian memegangi kepalanya yang masih terasa sedikit nyeri. Martis yang melihat tingkah laku keduanya memilih untuk diam sesaat. Setelah beberapa detik kemudian barulah ia membuka mulutnya. "Kalian berdua...," ujar Martis, yang kemudian perhatian keduanya menoleh ke arahnya. "Martis?" tanya Phynoglip. "
Nampaknya malam ini Martis yang tidurnya akan terasa tidak nyaman. 'Ah, apakah ini efek karena sudah lama tak bertemu dengan Istriku? Rasanya aku ingin sekali meremas dua benda kenyal ini. Tapi...,' gumam Martis dalam hati. Ia jadi serba salah. Tapi akhirnya ketika waktu semakin larut, Martis bisa tidur juga. Esok paginya..., "Hoam...! Nyam, nyam, nyam, nyam..., nyam...!" Phynoglip meregangkan kedua tangannya sambil menguap saat baru saja terbangun dari tidurnya pagi ini. Sepertinya ia masih merasa kalau waktu tidurnya kurang banyak. Martis yang merasakan adanya pergerakan di tempat tidurnya, akhirnya ikut terbangun. Ketika ia terbangun, kedua matanya terasa perih. Ia merasa kalau tidurnya masih kurang. Martis yang baru bangun itu, matanya menyipit, ia mencoba memperjelas penglihatan yang ada di depannya. Dan saat Martis membuka kedua matanya dengan lebar, ia melihat ada pemandangan yang sangat indah di pagi hari ini. Yah, benar! Ternyata ketika Martis mengangkat tubuhnya sete
Setelah itu, Martis membawa Phynoglip yang tubuhnya adalah Black Rose.Setibanya di sana, Emily terkejut karena mengetahui Martis ternyata pulang malah membawa saingan baginya."Emily, tolong bantu dia membersihkan dirinya. Setelah itu, biarkan dia istirahat. Nah, jika ada yang ingin dibicarakan, besok siang saja. Aku lelah...," jelas Martis kepada Emily yang kemudian langsung masuk kamarnya.Emily tidak bnyak bicara dan melakukan apa yang Martis perintahkan.Dan esok harinya, barulah mereka bertiga berkumpul saat sarapan pagi. Nah, setelah usai sarapan, barulah Emily bertanya kepada Martis. "Oh, iya, Tuan Martis, kami belum saling kenal. Nam—" Belum sempat Emily selesai bicara, sudah dipotong duluan oleh Phynoglip."Namaku Phynoglip." Nada yang kaluar terasa dingin, dia juga memasang wajah datar.Martis sengaja tidak menegurnya. Ia membiarkan sikap Phynoglip yang baru saja dianggap tidak sopan oleh Emily."Phynoglip, dia adalah Emily," ujar Martis.Emily merasa kesal diperlakukan sep
Betapa terkejutnya Martis saat ia membaca pemberitahuan di layar utama sistem miliknya. "Hah?! Apa ini?!" Sebelumnya Martis belum sadar, namun ia merasakan ada bagian tubuh Black Rose yang ia tating itu tengah bergerak. Dengan awalnya ada pergerakan di bagian tangan kanan, lalu tangan kiri. Kemudian bagian leher, kepala hingga tubuh Black Rose tadi nampak kejang-kejang. Martis yang tadi masih mentating tubuh Black Rose, ia segera menjatuhkannya. "Wah...? Dia bergerak lagi?" Martis mengucek kedua matanya untuk memastikan bahwa apa yang ia lihat itu adalah kenyataan. Setelah sekian menit tubuh Black Rose itu kejang-kejang, akhirnya berhenti juga. Dan setelah berhenti, kedua matanya terbuka. Kedua mata itu berkedip-kedip beberapa kali. Lalu akhirnya tubuh Black Rose itu bangkit dan celingukan. Martis yang ada di dekatnya sengaja hanya diam saja. Ia ingin tahu, apa yang sebenarnya terjadi. Dan pada akhirnya, tubuh Black Rose tadi nampak melakukan peregangan-peregangan tub
Ternyata sepatu yang Martis lempar tadi bukan benar-benar mengarah kepada Black Rose. Akan tetapi, lemparan sepatu Martis tadi melewati Black Rose dan sampai ke barisan ribuan Hawa Vampire yang ada di belakang Black Rose. Dan ternyata, sepatu tadi itu adalah sebuah bom yang telah Martis siapkan. Bom itu bukan bom biasa. Ketika meledak, akan menciptakan satu pusaran Black Hole. Duar...! Duar...! Boom...! Suara ledakan demi ledakan akhirnya terdengar semakin keras. Hingga akhirnya terbentuklah satu Black Hole yang sangat besar. Dan Black Hole yang ukurannya sangat besar itu langsung menyedot tubuh semua Hawa Vampire yang jumlahnya entah ada berapa puluh ribu itu dengan cepat. Suasana yang tadinya hening, kini kembali menjadi bising. Dan kebisingan itu semuanya adalah suara jeritan. "Ratu..., tolong kami...!" "Ah...! Tidak...!" "Apa-apaan ini?! Ah...!" Mereka semua berteriak dan tak berdaya menghadapi kuatnya daya hisap dari Black Hole yang Martis ciptakan. Sedangkan B