Beranda / Romansa / Pengantin Pria Pengganti / Bab 73. Perdebatan Mia dan Arka

Share

Bab 73. Perdebatan Mia dan Arka

Penulis: Andriani _Rieni
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-09 10:11:06

Mia langsung memalingkan wajah ketika masuk ke dalam mobil, Ekspresi wajah yang ditunjukan oleh Mia cukup tergambar jelas jika saat ini ia menolak untuk bicara dengan Arka, dalam kebisuan itu kemudian Mia berpura-pura untuk tertidur saja.

Arka memegang kemudi dengan satu tangan, sementara tangan yang lain mengeluarkan batang rokok dan menyalakan, sehingga mobil itu segera penuh dengan asap rokok dengan satu dua hembusan.

Merasakan udara yang tercium di dalam mobil penuh dengan bau asap rokok, Mia menoleh dan berkata dengan nada yang sangat kesal,

“Hei, apa kamu tidak bisa berhenti merokok barang sebentar saja? Apa kamu tidak melihat jika asap dari rokokmu itu, sudah memenuhi udara di mobil ini!”

“Tidak!” Jawab Arka singkat dengan raut wajah yang terkesan menjengkelkan orang yang memandangnya.

“Kalau begitu hentikan mobilnya, aku mau turun!” Tutur Mia yang kesal.

Arka menatap dingin tanpa bicara seolah tidak mendengar ucapannya.

Mia sangat marah, “Arka, apa kamu tidak bisa bersikap dew
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 74. Terserah, asal dia senang.

    Evelyn memperhatikan ekspresi wajah Rayyan yang tampak kebingungan dengan pertanyaan darinya, ia mulai merasa jika saat ini Rayyan merasa heran akan sikapnya.Dengan percaya diri Evelyn mengangkat wajahnya sambil berkata, “Kamu,.. jangan pikir aku tidak ingat apapun karena mabuk. Aku ingat kok.”“Apa saja yang kamu ingat, coba ceritakan?” Rayyan merasa marah bercampur kesal,‘Awas saja, jika sampai kamu melupakan semua kejadian indah yang kita lalui semalam. Jika itu sampai terjadi maka aku akan memaksamu untuk melakukannya kembali,’Evelyn tersipu, dia mencengkram selimutnya erat-erat sebelum kemudian menjawab dengan malu-malu. “Semalam… ehm Kamu, kamu sudah menciumku kan?”Rayyan mengangkat alisnya, ‘Sepertinya dia masih mengingat semua yang terjadi sebelum ciuman itu, tapi dia melupakan semua hal yang terjadi setelahnya.’“Karena kamu menciumku, aku akan menganggap bahwa kamu setuju.”Evelyn mengumpulkan keberaniannya untuk mendongak dan menatap Rayyan dengan mata berkaca-kaca, “In

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-10
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 75. Rayyan selalu merasa Rindu

    Evelyn dan rombongan akhirnya tiba di kota itu saat matahari terbenam. Karena ini bukan kota situs bersejarah yang terkenal, jadi tidak banyak pengunjung yang ada di sana. Sebagian besar toko bahkan sudah tutup.Dosen mereka memesan sebuah hotel kecil di kota. Kamarnya kecil dengan fasilitas yang tidak terlalu bagus.Saat pembagian kamar, para gadis sudah lebih dulu berunding untuk tinggal di kamar standar yang di dalamnya terdapat beberapa ranjang kecil. Sedangkan Evelyn lebih memilih tinggal di kamar single yang cukup untuk satu orang saja, karena kesehariannya di kampus dia tidak terlalu bergaul di kelas, oleh karena itu di kelasnya tidak punya teman dekat perempuan.Setelah merapikan beberapa barang, dia menerima pemberitahuan di grup jika semua orang diharuskan turun untuk makan malam.Setelah selesai makan malam, mereka langsung disuruh ke kamar masing-masing untuk istirahat lebih awal. Pihak hotel tidak menyediakan dispenser di dalam ruangan kamar, jadi tamu harus pergi ke meja

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-11
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 76. Panggilan Videonya Masih menyala

    Terlebih lagi saat ia mengetahui Evelyn hanya sendiri di tempat yang seperti itu, dengan kondisi hotel yang dapat dikatakan tidak layak. Jika saja pekerjaannya di kantor sedang tidak banyak, dapat dipastikan jika ia akan datang ke tempat itu untuk menemaninya di sana. “Baiklah, kalau begitu aku mandi dulu sebentar ya, Kak!” Kemudian Evelyn meletakkan ponselnya di kotak tisu yang ada di meja samping tempat tidur. Dia mengambil handuk dan pakaian dalam miliknya, dari dalam koper kemudian melangkah pergi ke kamar mandi. Udara yang ada di tempat itu terasa sangat dingin, sehingga Evelyn merasa tidak terlalu nyaman jika berada lama-lama dikamar mandi. Evelyn mandi dengan cepat kemudian bergegas keluar dalam balutan handuk saja, karena buru-buru dia tadi sampai lupa untuk membawa piyama mandinya. Merasa tubuhnya sedikit menggigil karena kedinginan, ia buru-buru mengeluarkan piyamanya dari koper dan memakainya dengan cepat, lalu menggantung handuk di gantungan baju. Setelah itu ia

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-12
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 77. Evelyn bermimpi

    Saat Rayyan sedang asyik melayang tinggi dalam lamunannya sambil tersenyum-senyum sendiri, tiba-tiba saja ia dikejutkan oleh kelakuan konyol Arka yang menendang pintu ruangan kantornya sampai terbuka.Arka berdecak saat melihat senyum penuh misteri yang tersirat di wajah Rayyan. “Heh, ngapain kamu malam-malam begini tersenyum cabul seperti itu? Apa kamu sedang horni?” Tuduh Arka seenaknya.Seketika senyum dibibir Rayyan langsung lenyap. Dia mengangkat kepala dan melirik Arka tajam. Ada ketidak sukaan dalam tatapan itu akan tetapi sejenak Kemudian dia berpikir, seandainya saja Arka tahu apa yang baru saja dia lihat, dapat dipastikan jika kakak iparnya yang menyebalkan itu sudah akan menikam dirinya dengan berlatih tajam.Kemudian Rayyan berkata dengan acuh tak acuh. “Kenapa kamu belum pulang?”Arka duduk bersandar di kursi dan melihat ke atas sambil menghela nafas berat, kemudian dia menurunkan pandanganya melirik ke kanan dan kekiri seperti sedang mencari sesuatu,“Hei, apa kamu itu s

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-13
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 78. Dosen Ryan merasa kagum pada Evelyn

    Sementara itu Dosen Ryan tampak sedang mengamati satu persatu mahasiswanya dengan raut wajah serius. Disaat mahasiswa yang lain sudah fokus mengerjakan tugas yang diberikan olehnya untuk melukis, dia melihat dua orang mahasiswa pria yang sedang asik mengobrol sambil menggoyang-goyang kaki.Dia kemudian menghampiri dengan raut wajah kesal lalu memukul kepala mereka.“Apa lagi yang sedang kalian perbincangkan? Buruan menggambar, lalu selesaikan tugas yang diberikan dengan baik!”“Maaf Pak Ryan, udara di sini terasa sangat dingin sepertinya tubuhku mulai mengigil,”“Betul itu pak, bagaimana kami bisa fokus untuk melukis dengan udara yang sedingin ini, biarkan kami bersantai sebentar ya pak,”Apa kalian tidak punya rasa malu ya? Coba kalian berdua lihat Evelyn, dia yang hanya seorang gadis saja tidak merasa kedinginan sama sekali. Sedangkan kalian seorang pria yang memiliki tubuh seperti ini, bisa kalah dengannya.”Pemuda itu melirik ke arah Evelyn sambil berkata, “Bagaimana kita bisa dib

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-14
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 79. Perhatian Dosen Ryan

    Cahaya matahari senja mulai jatuh di ufuk barat, dosen Ryan dan para mahasiswa kembali ke hotel satu demi satu. Sedangkan Evelyn masih begitu asyik dengan lukisannya, hingga dia benar-benar tidak mendengar apa yang dikatakan orang-orang di sekitarnya.Karena terlalu asik melukis, ia tidak menyadari jika langit sudah mulai gelap dan angin dingin mulai terasa berhembus. Dia mulai kedinginan hingga membuatnya bersin. Bahkan saat ini jari-jarinya pun terasa sedikit membeku.Merasakan udara dingin yang menusuk, ia segera menggunakan mantelnya kemudian berjalan menuju sungai kecil yang ada di sana untuk mencuci kuasnya, setelah itu Evelyn berkemas untuk kembali ke hotel, sepanjang perjalanan menuju hotel Evelyn terlihat bersin-bersin.Setibanya di hotel, dia menemukan jika semua orang sudah makan, beberapa anak laki-laki sedang bermain kartu di lobi hotel, sementara para gadis berkumpul untuk menonton TV dan membicarakan tentang kosmetik atau drama TV mana yang menarik baru-baru ini.Evelyn

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-15
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 80. Sudah Menduga mimpinya akan jadi Nyata

    Evelyn masih merasa pusing setelah minum obat, dia mengerutkan bibirnya. “Maaf sebelumnya pak Ryan, sepertinya aku ingin tidur sebentar. Aku pikir Bapak bisa kembali ke tempat melukis tadi, dan terima kasih untuk semuanya.”Evelyn merasa tidak enak hati karena sudah merepotkan orang untuk mengurus dirinya. Terlebih lagi dia merasa tidak nyaman jika seorang perempuan dan laki-laki berada dalam satu ruangan seperti ini.Sepertinya Dosen Ryan pun mengerti maksud dari ucapan Evelyn itu, dia bangun dari posisi duduknya.“Kalau begitu tidurlah. Hubungi aku kalau kamu membutuhkan sesuatu.”Evelyn menggangguk, kemudian dosen tampan itu berjalan ke arah pintu, meraih knop pintu dan menariknya. Namun tiba-tiba ia terkejut dan menyerngitkan keningnya.Evelyn yang saat ini terlihat meringkuk di dalam selimutnya sambil terbatuk-batuk, seketika langsung terduduk di atas tempat tidur dengan tangan yang tertumpuk di bibir. Mata jerihnya tampak memikirkan sesuatu.“Ya Tuhan, apa mungkin pintunya rusa

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-17
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 81. Anesa terus menuduh Evelyn

    Melihat Lisa yang terdiam, Anesa yang berada disampingnya, justru berkata.“Evelyn, berhenti lah untuk berpura-pura bodoh! Sekarang lebih baik kamu jujur!”Evelyn mengerjap, dia langsung menatap sumber suara yang tidak asing ditelinganya itu. “Anesa, mengapa kamu bisa berada di sini? Jujur? Kamu memintaku jujur tentang apa?” Evelyn terlihat bingung.“Mengapa memangnya ada yang salah jika aku berada disini,?” Jawab Anesa dengan nada sinis.Ia kembali bersuara dan mengangkat kepala dengan sombong, “Asal kamu tahu jika seseorang sudah mengatakan pada kami kalau kemarin malam, pak Ryan sudah mengantar kamu untuk kembali ke kamarmu ini.”Dari tatapan wajah Anesa itu sepertinya, Evelyn bisa merasakan jika ada sesuatu hal buruk yang sudah direncanakan olehnya. “Lalu dimana letak masalahnya?”“Masalah?? Hei berhenti bersikap polos ya, asal kamu tahu sejak kemarin orang-orang tidak melihat Dosen Ryan, dan kami semua yakin jika sepanjang malam Dosen Ryan berduaan denganmu dikamar ini bukan? Ay

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18

Bab terbaru

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 185. Gagal Mendonorkan Jantungnya

    Suasana kembali hening. Kembali tidak ada suara dari mereka, kembali tidak ada yang beranjak dari tempatnya. Mata mereka hanya terfokus pada satu titik saja yaitu ke arah dimana Dokter membawa Arka.Ingin rasanya mereka berlari menyusul kemudian berteriak memanggil Arka. Namun mereka menahan keinginan itu dengan sekuatnya. Bahkan cenderung dengan berat hati hanya bisa pasrah menghargai keinginan dan pengorbanan Arka.Sambil terus menekan dadanya, membayangkan apa yang sedang dilakukan para Ahli medis di dalam sana pada tubuh Arka. Membelah dadanya dan mengeluarkan jantungnya hidup-hidup? Atau Arka di bius dulu hingga mati kemudian diambil Jantungnya?Semua orang hanya bisa membisu ngeri dan menahan sakit dalam hati.Hingga beberapa saat lamanya, di tengah-tengah ketegangan yang meraja, seorang perawat berlari mendekati mereka. Semua berdiri."Tuan Rayyan, Dokter memanggil Anda. Mari silahkan ikut saya.""Aku ikut." Evelyn cepat ikut bangun."Mohon maaf Nyonya. Hanya Tuan Rayyan saja.

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 184. Pengorbanan

    Suasana semakin Pilu dan terasa sangat mencekam saat Arka menandatangani surat itu.Tidak ada yang tidak mengeluarkan air mata. Pengorbanan Arka saat ini sungguh tidak bisa dikatakan main-main. Arka akan menyerahkan jantungnya untuk kelangsungan hidup Amara. Dia akan mati, demi Amara bisa hidup."Ikut lah bersama kami." Dokter melangkah. Arka mengikutinya."Kak Arka!" Evelyn yang sejak tadi membeku kini tidak bisa lagi menahan diri. Dia memanggil Arka sambil menarik lengannya.Arka menghentikan langkahnya kemudian dia menoleh.“Kak Arka, apa kamu akan meninggalkan kami?”Arka membalikkan badannya dia menatap lekat wajah adiknya yang teramat ya sayangi itu. Kemudian tangannya terulur untuk mengusap air mata Evelyn ini yang sejak tadi sudah membasahi pipinya.“Kak Arka tidak pernah pergi. Kak Arka akan tetap ada di hati kalian.” Dia meraih kedua tangan Evelyn kemudian menggenggamnya dengan erat.“Evelyn dengarkan kakak, tanpa Kakak, kamu akan tetap hidup lebih baik asalkan ada Rayyan di

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 183. Demi cinta Arka Mendonorkan Jantungnya

    Tidak perlu menunggu waktu lama, seseorang yang dihubungi oleh Rayyan itu langsung mengangkat panggilan teleponnya.[Robi, segera mungkin hubungi semua tim kita, untuk bergerak keseluruh rumah sakit atau kemana saja untuk mencari seseorang yang bisa mendonorkan Jantungnya untuk Amara. Berapapun harganya, kita akan membayarnya! Dengar berapapun, itu aku tidak peduli!]Tanpa bertanya, Robi sudah paham dengan maksud dari perintah yang diutarakan oleh Rayyan dan cepat mengiyakan.Baru saja Rayyan mengakhiri panggilannya, Seorang Perawat masuk dan berseru."Dokter! Nona Amara kritis!"Tanpa bertanya, Dokter pun segera berlari menyusul langkah perawat itu yang dengan sigapnya disusul juga oleh yang lainnya.Dokter segera masuk ke dalam ruangan tempat Amara berbaring."Amar, kondisi Amara, Putri kita memburuk! Dia tidak sadarkan diri lagi!" Azura langsung menubruk tubuh Amar dan menangis histeris saat sang suami muncul di hadapannya.Amar cepat membawa tubuh Azura ke luar ruangan mengikuti i

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 182. Kian Mengkhawatirkan

    Sudah hampir tiga jam lamanya, Tim medis dari rumah sakit ternama di kota mereka itu menangani Amara di ruangan ICU.Saat ini, Rayyan dan Evelyn sudah berada di rumah sakit, Amar yang sudah menghubungi mereka. Saat Rayyan mendapatkan kabar jika kondisi Amara kritis seketika saja ia langsung membawa serta Evelyn untuk bergegas menuju rumah sakit.Mereka sempat tidak percaya dengan berita yang mereka dengar, karena baru beberapa jam yang lalu suami dari Bibinya itu baru saja mengabarkan jika kesehatan Amara sudah membaik, bahkan hari ini Amara sudah dinyatakan boleh pulang ke rumah dan menjalankan berobat jalan saja.Akan tetapi semuanya terasa seperti mimpi, mendadak kondisi Amara menjadi kritis seperti saat ini. Semua orang dipenuhi rasa kekhawatiran. Menatap penuh harap ke arah pintu ruangan ICU tempat Amara sedang ditangani secara intensif oleh tim medis.Tak ada satupun suara yang terdengar, mereka hanya terdiam dan memanjatkan doa didalam hati mereka masing-masing. Hingga akhirnya

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 181. Kondisi Amara kembali memburuk

    Epilog.Pagi-pagi, Amar dan Azura sudah terlihat melangkah menuju ruangan dimana Amara dirawat dengan wajah penuh ketenangan."Pagi sayang!" Azura menyapa berbarengan dengan membuka pintu ruangan."Pagi Mama, Papa." Amara menyambut dengan mata yang berbinar bahagia.Mata Azura langsung fokus pada tangan Arka yang sedang menyisir rambut Amara.'Wajar saja kalau Amara jatuh cinta pada pria itu. Dia begitu perhatian.' batinnya.Arka cepat mengangguk pada mereka berdua lalu kembali pada rambut Amara. Dia mengikat rapi rambut Amara keatas. Kemudian segera beranjak untuk menyisih."Bagaimana keadaan Amara, Arka?" tanya Amar pada Arka."Kata Dokter, aku sudah diperbolehkan pulang hari ini, Pa!" seru Amara.Amar tersenyum. "Papa sudah tahu. Dokter sudah menelpon Papa semalam, jika pagi ini kamu sudah boleh kembali ke rumah.""Paman, kalau begitu aku akan segera mengurus administrasi dulu." ucap Arka.Amar mengangguk."Kak Arka, kamu mau kemana?" tanya Amara."Arka harus mengurus biaya adminis

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 180. Persiapan pernikahan Arka dan Amara

    Hari ini, Amar menepati janji.Sepulang dari menjenguk Amara di rumah sakit, dia langsung menghubungi Rayyan untuk membahas rencana persiapan pernikahan Amara dan Arka.Rayyan pun segera datang bersama dengan Evelyn ke rumah besar keluarga Brahmana untuk membahas hal ini di sana.Setelah mereka berdiskusi akhirnya mereka memutuskan untuk mengunjungi rumah orang tua Evelyn yaitu kediaman keluarga Limanto. Sebelum menuju rumah orang tuanya tidak lupa Evelyn memberi kabar pada ibunya supaya Ayahnya jangan dulu berangkat kerja, agar saat mereka tiba di kediaman keluarga Limanto, sang Ayah masih berada di rumah karena keluarga Brahmana akan datang ke sana.Laras tidak tahu apa yang akan mereka bahas, Dia mengira jika keluarga besar Brahmana hanya mengunjungi mereka sekedar untuk bersilaturahmi saja.Jadi dia pun memberitahu suaminya agar jangan pergi dulu ke kantor.Ketika semua orang sudah berkumpul di ruangan tengah kediaman keluarga Limanto, Laras dan Sofyan sedikit terkejut karena yang

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 179. Kagum

    Terdengar suara pintu terbuka dengan begitu hati-hati, ternyata seseorang sedang mengintip mereka. Kemudian orang itu tersenyum hangat ketika melihat pemandangan yang ada di dalam ruangan rawat inap dari rumah sakit terkenal itu.Amara tertidur dengan mendekap erat lengan Arka. Sedangkan Arka sendiri dengan posisi tengkurap disisi Amara, dengan tangan kanan berada di perut Amara. Kemudian pintu tertutup kembali. Seseorang itu kemudian melangkah pergi."Cinta memang tidak bisa disalahkan. Seperti halnya aku dulu, ketika jatuh cinta. Tak pandang jika wanita itu lah yang sudah buatku dan Ibuku celaka.” Terdengar suaranya pelan sambil melangkah."Kamu mendapatkan semuanya dari Arka, Amara. Kasih sayang, perhatian, cinta dan kesetiaan. Kamu pasti akan bahagia bersamanya putriku. Papa berjanji akan terus mendukung kalian." tuturnya sambil tersenyum."Pa, kenapa tidak jadi masuk?" tanya Azura menghampiri Amar sedikit heran, karena barusa saja tadi dia pergi ke kamar mandi dahulu."Kita pulan

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 178. perasaan cinta semakin dalam

    Walau mereka semua tau jika Amara bukan darah daging dari mereka. Tapi sedikitpun tidak mengubah rasa sayang yang ada.“Karena kecelakaan itulah yang menyebabkan Amara terus saja sakit-sakitan. Karena pada saat kecelakaan itu Amara juga ikut serta.”Saat mengatakan itu tiba-tiba Rayyan teringat sesuatu, dia langsung menoleh pada Evelyn.“Evelyn, apa untuk kali ini kamu tidak bisa menyembuhkan Amara dengan jarum akupunturmu?”Evelyn tercengang. Dia kemudian menggeleng. “Gagal jantung adalah penyakit yang sangat kronis. Jarum akupunturku tidak akan mampu mengatasinya, sebab jarum akupuntur ku hanya bisa membuka saraf-saraf yang tertutup dan tidak berfungsi. Tetapi lain halnya dengan masalah jantung. Apalagi jarum akupuntur itu mempunyai rentan waktu yang cukup lama dalam pengobatan, sedangkan Amara memerlukan penanganan yang harus secepat mungkin.”Rayyan menunduk, “Sebenarnya perasaanku sangat tidak enak, aku takut terjadi sesuatu pada Amara. Aku benar-benar takut. Tapi aku tidak beran

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 177. Rahasia Jati Diri Amara

    “Amara? Sayang ku,” Azura memanggil lirih ketika melihat Amara membuka matanya secara perlahan.“Mama,” ucap Amara dengan suara yang lemah."Apa yang kamu rasakan,Nak?" tanya Azura sambil mencium kening Amara beberapa kali."Aku merasa tubuhku sangat lemas dan seperti tidak punya tenaga, Ma.""Ah, tidak apa-apa. Putri Papa akan segera sehat." Amar kini berganti mencium kening Amara.Lalu Amara menoleh, menatap keberadaan Arka. Mendapatkan tatapan dari Amar pria itu cepat mendekat. Melihat Arka mendekat Azura dan Amar pun memilih untuk menyisih."Nona Amara, apa dadanya masih sakit?" tanya Arka, dia kini duduk di samping Amara.Gadis itu menggeleng. "Kak Arka, aku ingin duduk."Arka mengangguk dan segera membantu Amara untuk duduk bersandar dengan hati-hati."Kak Arka, apa sakitku parah?" Amara bertanya pada Arka.Arka menghela nafas berat, lalu menoleh pada Rayyan dan Amar. Kemudian dia kembali lagi pada Amara. Arka meraih satu tangan Amara dan menggenggamnya dengan kedua tangannya."

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status