Share

Bab 66

Aksen terbangun ketika hidungnya mencium aroma masakan yang tak asing. Sudah lama ia tidak mencium wanginya masakan Amora yang dulu tiap hari ia pasti menciumnya.

Bruk

“Argh!” Aksen meringis pelan kala tangannya yang luka hampir ketindih oleh tubuhnya yang baru saja ambruk dari sofa.

Semalam Aksen akhirnya tidur di sofa ruang tamu sendirian. Amora tidak mengizinkannya masuk dan tidur bersamanya, padahal jika mau Aksen bisa saja masuk pakai kunci cadangan karena itu adalah kamarnya.

Tapi Aksen mengalah, ia tidak mau menimbulkan keributan yang akan menyebabkan Amora akan lebih membencinya. Yang lebih ia takutkan, bagaimana jika Amora akan mengusirnya. Lebih baik Aksen memilih jalan aman.

Aksen berdiri dengan nyawa yang belum terkumpul sempurna. Ia berjalan sempoyongan menuju dapur mengikuti arah bau masakan yang menyeruak memenuhi rongga hidungnya.

Di depan kompor, seorang wanita dengan dress putih sedang mengotak-atik pisau, memotong bahan-bahan masakan dengan telaten. Tubuh yang mun
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status