Share

612. Petaka di Gunung Sereh Awi

Lingga mengendalikan napas yang terengah-engah setelah selesai dengan latihan. Ia mengembus napas panjang, menatap bintang yang bertaburan di langit. “Indah sekali.”

Tarusbawa menendang sebuah kelapa muda pada Lingga. “Kau memiliki waktu beristirahat sebentar. Gunakan waktumu dengan baik karena setelah itu aku akan memberikan kabar penting untukmu, Lingga.”

Lingga menengus air kelapa muda, menghabiskan buah hingga tidak bersisa. Ia berbaring di tanah, menatap langit yang dihiasi bintang. “Rasa lelahku seketika menghilang. Aku menjadi teringat dengan masa-masa saat aku masih berada di Ledok Beurit. Aku selalu berbaring setelah latihan di hutan.”

Lingga tertawa. “Aku berlatih tanpa sepengetahuan Aki. Waktu berlalu dengan sangat cepat hingga aku berada di tempat ini sekarang. Nyatanya banyak hal yang sudah aku lewati.”

Lingga memejamkan mata, tertidur.

Tarusbawa mengamati Lingga dari puncak pohon. “Lingga sudah berjuang sangat keras selama berlatih. Aku sebaiknya memberitahunya esok
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status