Share

Bertarung Melawan Pimpinan Bajak Laut

“Kakang Kowara, tolong aku!” teriak adik Kowara puluhan tahun silam. “Tolong aku, Kakang Kowara!”

Waktu itu Kowara tidak berdaya untuk menolong sang adik. Jangankan menolong adiknya, menjaga keselamatan jiwa sendiri saja, belum tentu bisa. Untuk menyelamatkan diri dari keganasan Ponggewiso dan gerombolannya saja, belum tentu bisa.

Suara jeritan adik Kowara selalu terngiang sepanjang hidup Kowara. Suara teriakan minta tolong itu tak mudah hilang dari ingatan. Setiap kali teringat peristiwa itu, ada perasaan bersalah pada diri Kowara. Dia merasa bersalah karena tidak bisa menolong adik perempuannya.

Kowara waktu itu selamat karena dirinya berhasil meraih balok kayu kapal yang dibakar anak buah Ponggewiso. Selama berhari-hari Kowara terapung di lautan luas yang seolah-olah tak bertepi. Sampai suatu hari ada seorang nelayan menyelamatkan Kowara. Kowara dipulangkan kembali ke rumahnya.

Pada sisi lain adik Kowara mengalami nasib tragis di Pulau Sapit Yuyu. Dia diperkosa dan akhirnya dibunuh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status