Pria itu bak tidak mampu meneruskan kata-katanya. Ia menoleh ke arah belakang. Gao Tian, Zihao dan Guo Li terdiam karena merasa heran pada lelaki yang mereka jumpai.“Merasakan apa, Tuan?” tanya Zihao.“Aku … tidak yakin. Maksudku …, aku tidak memiliki kekuatan spiritual. Akan tetapi, pada saat melintas dekat gua di sebelah sana …, aku bisa merasakan ada hawa yang aneh di situ. Hiiiy … lihat bulu romaku berdiri seluruhnya!”Memang, roh jahat tak dapat dilihat oleh orang biasa. Bahkan, yang memiliki kekuatan spiritual biasa pun belum tentu mampu melihat penampakan setan.Akan tetapi, kadang kehadiran mereka dapat dirasakan oleh orang biasa. Terutama, apabila sesosok roh jahat sedang berniat untuk menunjukkan eksistensinya. Dalam arti, ingin menakuti orang.Mereka akan mengerahkan pancaran kekuatannya untuk mengintimidasi. Biasanya, gelagat yang umum dari hal tersebut adalah temperature suhu sekitar
“Mungkinkah ada setan di dalam sana?” tanya Guo Li. Wajahnya membuat ekspresi berpikir dan ingin tahu.“Untuk menjawabnya, kita masuk saja ke dalam,” usul Zihao pasti.“Kamu sudah diberi jimat oleh Master Xue, bukan, Gao Tian?” Guo Li berkata pada kawannya.Pada pergelangan tangan kiri Gao Tian ada sebuah gelang yang terbuat dari tali. Pada untaiannya, terdapat kancing logam, juga semacam bebatuan dengan logo tertentu.Pada lehernya juga tergantung aksesoris serupa. Malahan, pada talinya terdapat gigi taring kecil uga tulang, entah yang berasal dari hewan apa.“Y-ya. Dan yang berada di leherku ini sebenarnya agak tidak nyaman,” ucap Gao Tian menyentuh perhiasan yang tergantung pada lehernya. Karena, kalung itu mengelilingi lehernya begitu pas.Kocak. Apa yang dikenakan Gao Tian itu bukanlah jimat. Melainkan, aksesoris biasa. Xue Zi Qi memang menyuruh Gao Tian mengenakan gelang dan kalung terseb
“Persetan dengan kamu, Pendeta!”Tahu-tahu saja, Ding Lam sudah berada di belakang Fu Han Yuan. Dia telah menyiapkan kepalannya untuk membokong sang pendeta.Tap!“Apa …?!”Tangan kiri Pendeta Fu menggenggam pedangnya. Sedangkan tangan kiri dia menangkal serangan dari Ding Lam yang terkejut.Tentu saja, Ju Jiang tidak tinggal diam. Ia turut maju dan langsung melayangkan agresi terhadap musuhnya.Pertarungan antara kedua pendekar misterius itu dengan Pendeta Fu terjadi. Namun Sesuai yang Ju Jiang dan Ding Lam perkirakan. Lawan mereka mampu menghadapi keduanya dengan sangat baik.Hingga, Pendeta Fu mengeluarkan salah satu teknik spiritualnya. Memutar-mutar tangan kanannya 3 kali, cahaya kuning terang berbentuk lingkaran muncul dan menembakkan energi. Sehingga, membuat Ju Jiang dan Ding Lam terempas mundur. Akan tetapi, mereka masih mampu berdiri tegak.“Siapa kalian? Belum pernah aku mencium aroma gaib seperti yang kalian miliki sebelumnya,” Pendeta Fu berkata dengan sabar. Kedua tangan
Tembakan energi spiritual Pendeta Fu yang berbentuk bagai gelombang cahaya putih menyembur. Di saat yang bersamaan, Ding Lam juga menghentakkan kedua tangan untuk mengerahkan serangan jarak jauhnya.“Kutukan Penyembah Neraka Penjajah Jiwa!” ucap Ding Lam.Dua pancaran kekuatan yang berlawanan itu beradu. Ding Lam mengapung di udara. Ia terus berusaha agar kekuatan spiritualnya dapat mengalahkan Pendeta Fu.Memanfaatkan keadaan, Ju Jiang turut merapal ilmu spiritualnya. “Ular Iblis Bertaring Racun Tiga Belas!”Sebelah tangan Ju Jiang terjulur. Dari telapak tangannya, meuncul pancaran energi berbentuk dua ekor ular yang saling melingkari satu dengan yang lain.Segera itu, Pendeta Fu menggerakkan tangan kirinya yang memegang pedang. Lantas, ia menyambut serangan Ju Jian dengan mengangkat senjata tajamnya.“Dewa, aku serahkan musuh-musuhku ini padamu!” ucap Pendeta Fu.Serangan Ju Jiang berhasil ditahan menggunakan pedangnya yang belum terhunus oleh sang pendeta. Terus beradu kekuatan den
Bagi mereka yang memiliki kekuatan spiritual tentunya dapat menyaksikan. Ada gelombang kekuatan negatif yang keluar dari dalam gua dekat Gao Tian dan kawan-kawan, kemudian bergerak menuju si Raja Kalajengking Setan.Janggal. Hewan besar itu mengangkat kaki depan dan bertopang pada kaki belakangnya saja. Tubuhnya bergerak-gerak.Setelahnya, baik Gao Tian, Zihao dan Guo Li dapat melihat. Bagaimana, roh jahat tersebut malah semakin membesar. Ia benar-benar berubah menjadi kalajengking raksasa.“Khrrriekh …!”Makhluk tersebut bersuara. Selain membesar, badannya kini berubah menajdi kemerahan. Seolah mendapat kekautan baru, dia menggerakkan buntutnya menghujam ke arah Zihao dan Guo Li.Dua murid sekte Tujuh Bintang Kejora itu segera mengelak. Setelahnya, wujud kalajengking itupun menjadi tak terlihat.“Celaka, ke mana perginya dia?” Guo Li terperangah.Zihao yang baru saja berguling segera meraup pasir, kemudian menggunakan kekuatan spiritual, ia menabur pasir yang ada dalam tangannya ke a
Ada benang-benang membalut beberapa bagian tubuh Ding Lam. Untaian itu menjerat dia. Ding Lam berusaha melawan, akan tetapi lilitan benang-benang tersebut malah melukai dia hingga bajunya terkoyak. Kulitnya juga terbakar.“Berengsek, siapa yang …”Setelah itu seperti ada yang menarik tubuhnya ke belakang. Si pendekar misterius bisa merasakan tubuhnya menjadi berat dan akhirnya, ia jatuh terbanting ke tanah.Bluk!Melihat lawannya tidak berdaya, Pendeta Fu terheran-heran. Agak jauh di belakang Ding Lam, berdiri sosok seorang wanita yang mengenakan baju kekuningan.Perempuan yang menutupi sebagian wajahnya menggunakan cadar itu berkata lantang, “Dia milikmu sepenuhnya, Pendeta!”Usai berkata-kata, wanita tersebut langsung mengerahkan ilmu meringankan tubuh dan pergi dari sana.Pendeta Fu memandang ke arah Ding Lam yang meronta-ronta. Dapat dirasakan Ding Lam, benang-benang yang melilit dirinya terasa membelenggu dia semakin kuat saja.“Maaf, Tuan. Aku benar-benar tidak ingin melanjutkan
Sambil terkaget-kaget karena sepertinya dia bertemu dengan junjungannya, wanita serba hijau bernama Huanznu itu terus melangkah menuju tahta Xuanwu.“Aku … aku sendiri tidak tahu. 10 tahun yang lalu, aku disegel di sini menggunakan sebuah batang bambu oleh Pendeta Fu. Konon aku baru dapat lepas 5 tahun lagi. Tapi barusan, anak ini …”Huanzu tidak meneruskan kata-katanya. Ia memikirkan sesuatu yang sepertinya juga terlintas dalam pikiran Xuanwu.“Gao Tian. Anak itu mampu melepaskan segel dengan hanya menyentuhnya? Bagaimana mungkin?” batin Xuanwu. Lantas, dia berkata pada Huanzu. “Barusan … kekuatan spiritual yang ia kerahkan … berasal darimu, bukan?”“Aku rasa begitu, Tuan Xuanwu,” Huanzu terus berjalan. Sekarang ia meniti tangga platform tempat pimpnannya berada.“Kamu sama sekali tidak mengerahkannya, bukan?”“Tentu tidak, Tuan. Dia dapat mengambilnya sendiri, untuk apa aku repot-repot?”Sementara bertanya jawab dengan Huanzu, Xuanwu terus berpikir. “Tunggu, tunggu. Ada yang salah d
Dari salah satu benteng kastil kelaurganya, Xiao Mei hanya bisa melihat samar-samar. Ada hewan yang menurutnya mirip dengan kalajengking. Ia tidak mengetahui, orang yang sedang berhadapan dengan makhluk tersebut adalah Gao Tian.“Siapkan 1 regu pasukan untuk ikut denganku ke atas sana. Tidak usah terburu-buru. Karena sepertinya, ada orang yang sedang menghadapi … entah sosok apa itu,” titah Xiao Mei pada para anak buahnya.“Siap, Nona Su!” sambut bawahan sang putri.Kembali pada Gao Tian. Menaklukkan Raja Kalajenging Setan sesuai keinginan Xuanwu tidaklah mudah. Dia harus bersabar. Pengerahan kekuatan spiritualnya pun mesti sangat terukur.Sebab salah-salah, bisa saja kalajengking jadi-jadian itu malah musnah. Jika sudah demikian, Xuanwu tidak akan bisa lagi menyerap roh jahat itu.“Lantas kapan kalajengking ini mulai menyerah? Yang mererpotkan adalah serangan tembakan energi yang berasal dari buntutnya itu. Tampak berbahaya!” batin Gao Tian.Berusaha untuk sabar, Gao Tian terus mengg