Share

Bab 303

Author: Danira Widia
Di belakangnya, terdengar tawa ringan Jason. Janice mengatupkan bibirnya dan terus memejamkan matanya.

Jason memeluk Janice dari balik selimut dan membenamkan wajahnya di leher. Napas panas itu membuat Janice menarik selimut dengan erat.

"Tidur saja."

Ketahuan. Namun, Janice tidak berani menunjukkan apa-apa dan hanya bisa terus berpura-pura. Dia benar-benar tidak tahu harus bagaimana menghadapi Jason jika membuka matanya.

Tanpa disadari, Janice pun tertidur. Ketika terbangun, Ivy tampak masuk dengan membawa sarapan dan berseru, "Karma sudah bekerja!"

Janice tidak terlalu peduli. Dia membuka kotak sarapan dan menyuap satu sendok bubur putih ke mulutnya karena dia memang sangat lapar.

Setelah menelan bubur, Janice baru bertanya, "Siapa yang kena karma?"

Pertanyaan itu langsung membuat Ivy bersemangat. Dia menunjuk video di ponselnya dan berkata, "Tadi pagi ada orang yang memposting video Caitlin memukuli satpam di bar. Sikapnya yang sombong itu sama sekali nggak menganggap satpam sebagai
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Tiyaeyae
alurnya ini gimana bingung saya
goodnovel comment avatar
Ros Dianie
Rasain lo Catlin. Jason od akhir nya membalas dendam utk Janice. Semoga Janice mengetahui nya. Dan semoga Jason meninggalkan Vania. Memutuskan hubungan oertunangan nya. Sial tambang kan sdh ga peelu bantuan Vania.
goodnovel comment avatar
Endah Wati
astagfirullah si Janice masih dibikin goblok juga, Allah Akbar
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 304

    Di rumah Keluarga Tanaka, Vania mondar-mandir dengan gelisah di ruang tamu. Tiba-tiba, ponselnya berdering. Itu adalah panggilan video dari Caitlin.Setelah ragu-ragu sejenak, Vania akhirnya menerimanya. Di layar, Caitlin terlihat kotor dan berantakan. Sambil berkemudi, dia mendekatkan ponselnya ke wajahnya. Matanya yang merah membuat Vania mundur ketakutan."Vania, orang tuaku ingin mengirimku ke luar negeri. Tolong bantu aku minta tolong pada Pak Jason! Kumohon!"Ternyata Caitlin ingin meminta bantuannya. Vania duduk dengan tegak sambil mengangkat lehernya sedikit. Tidak ada lagi sikap menyanjung seperti sebelumnya."Caitlin, maaf. Aku nggak bisa berbuat banyak di situasi seperti ini, apalagi keluargamu sudah jatuh.""Apa maksudmu? Dulu aku yang membantumu mendapat kehormatan di depan Pak Anwar. Sekarang kamu mau mencampakkanku begitu saja? Apalagi, kali ini aku menculik Janice karena kamu!" pekik Caitlin dengan suara bergetar.Kini, Keluarga Riyadi sudah hancur. Vania takut terseret

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 305

    Ketika Janice masih larut dalam pikirannya, Ivy membantunya mengangkat tas."Janice, kamu mau berpamitan dengan Arya nggak? Dia merawatmu dengan sangat baik selama beberapa hari ini.""Ya." Janice memakai jaketnya, lalu menuju ruang dokter."Dokter Arya, aku ...." Ketika pintu dibuka, terlihat seorang pria yang memakai topi kartun dan jas putih sedang duduk di depan Arya.Ketika mendengar suara, pria itu menoleh. Tatapannya yang dingin dan tajam seperti ular berbisa tertuju pada Janice. Bahkan, dia menyunggingkan sedikit senyuman.Kedua kaki Janice seolah-olah terpaku di lantai. Dia bahkan merasa gerakannya saat membuka pintu menjadi kaku.Azka menyelipkan kedua tangannya ke dalam saku jas, lalu mengangkat alisnya. "Kamu kenal aku?"Kalimat dan nada bicara yang sama. Namun, perbedaannya adalah saat itu Azka sedang memegang selang air dan hendak membunuhnya.Janice menggenggam gagang pintu dengan erat, lalu segera mengalihkan pikirannya. Matanya mengamati kedua pria itu untuk sesaat, la

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 306

    Penyakit mental? Mendengar dua kata itu, Janice yang sudah siuman memilih untuk berpura-pura tidur lagi.Jangan-jangan Arya takut dengan sikapnya yang dulu pura-pura gila? Janice tentu tahu dirinya tidak pernah menjalani terapi psikologi! Namun, dia ingin mendengar apa lagi yang akan dikatakan Arya.Di dalam bangsal, tatapan Jason tampak sangat suram. "Dia nggak pernah menjalani terapi seperti itu. Kalau ada, ibunya nggak mungkin menyembunyikan hal itu dari kakakku.""Itu yang aneh," kata Arya sambil memegang dagunya dan berpikir. "Sebelumnya, dia menunjukkan reaksi psikologis karena masalah Calvin, lalu reaksi stres sampai kehilangan penglihatannya.""Aku merasa ada yang nggak beres, jadi aku diskusikan gejalanya dengan temanku. Temanku pun menyimpulkan bahwa dia mungkin pernah menjalani terapi di bidang ini. Makanya, meskipun ada reaksi stres, dia bisa mengatur diri dengan sugesti sendiri.""Apa maksudnya?" Jason tampak terkejut."Maksudku ... mungkin Calvin bukan sumber reaksi stres

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 307

    Begitu ucapan itu dilontarkan, Jason langsung meraih tengkuk Janice dan mencium bibirnya dengan agresif."Hh ... mm!"Sakit! Janice refleks membuka bibirnya, memberikan kesempatan bagi Jason untuk mendominasi.Jason menatapnya. Mata hitamnya dipenuhi dengan kehangatan dan hasrat yang kuat, bahkan ada sedikit obsesi yang terlihat.Janice memukulnya beberapa kali, tetapi Jason sama sekali tidak merasakan sakit. Dia membiarkan Janice meluapkan emosinya.Akhirnya, Jason menekan Janice ke ranjang. Tubuh tegapnya menunduk. Dia sangat kuat sehingga Janice tidak bisa melawan.Beberapa saat kemudian, Jason melepaskan Janice dan membenamkan wajahnya ke lehernya. Napas yang agak kacau meniup rambut Janice, mengenai telinganya dan meninggalkan kehangatan yang bertahan lama.Jason berkata dengan suara serak, "Aku harus pergi dinas. Jangan pergi ke rumah Keluarga Karim dalam waktu dekat ini."Jantung Janice seolah-olah berhenti berdetak untuk sesaat. Dia tidak bisa membedakan apakah itu peringatan a

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 308

    "Ka ... kamu ...." Vania menggertakkan gigi. Dia tidak menyangka dirinya akan diperas oleh Malia, orang yang seharusnya tidak berbahaya untuknya.Malia tertawa ringan. "Vania, jangan main-main. Aku sudah nggak punya apa-apa lagi. Kalau aku mati, aku pasti akan menarik seseorang untuk ikut denganku."Vania mengepalkan tinjunya. Dia tidak takut pada anjing yang tidak patuh, melainkan takut pada anjing liar yang tiba-tiba menyerang. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu berkata, "Aku transfer sebentar lagi.""Terima kasih." Malia tertawa dan mengakhiri panggilan.Vania menatap ponselnya. Dia bisa menilai bahwa nafsu Malia hanya akan semakin besar. Semua ini salah Janice! Jika bukan karena Janice, Malia tidak akan berani bertindak seperti ini padanya!Saat ini, masuk pesan dari Azka.[ Sayang, malam ini ada waktu nggak? ]Vania ingin membalas dia tidak ada waktu, tetapi sebuah rencana tiba-tiba muncul dalam benaknya.[ Ada, tapi ... aku butuh bantuanmu untuk melakukan sesuatu. ][ Sejak kapa

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 309

    Janice mengangguk, lalu kembali ke kursinya. Ketika melewati pria di sebelahnya, pria itu sengaja menyenggolnya dengan kaki.Janice tidak tahan lagi. "Pak, kalau kamu terus begini, aku juga nggak akan segan-segan. Kalau aku marah, mungkin pesawat ini harus putar balik."Pria itu bukan hanya tidak marah, melainkan tertawa. "Cantik, apa pernah ada yang bilang kamu terlihat semakin menggoda kalau marah?""Menggoda kepalamu ...." Janice mengangkat sepatu hak tingginya untuk menginjak kaki pria itu yang terulur. Namun, pramugari tiba-tiba datang."Bu Janice?""Ya?" Janice menurunkan kakinya."Rekan kerjamu ingin menemuimu." Pramugari menunjuk ke depan.Janice mengira Amanda yang mencarinya, jadi dia membawa tasnya dan mengikuti pramugari. Ternyata pramugari malah membawanya ke kabin first class.Norman melambaikan tangan. "Bu Janice, di sini."Janice termangu sesaat. Tiba-tiba, dia memahami sesuatu dan berbalik. "Nggak usah."Tiba-tiba, tangannya diraih oleh seseorang. "Kamu mau terus digan

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 310

    Janice mengikuti arah pandang Jason dan menyadari bahwa sweternya tersangkut di tali pinggang Jason.Jika Jason bergerak sedikit saja, baju Janice akan terangkat.Dengan panik, Janice menarik sweternya. Namun, dia malah tidak sengaja menyentuh tempat yang tidak seharusnya disentuh. Seketika, tangannya dicengkeram oleh Jason.Jason mengatupkan bibirnya. Di tengah kegelapan, terlihat tatapannya yang suram seperti binatang buas yang sedang menahan diri. Dia berucap dengan tegas, "Jangan bergerak."Saat merasakan perubahan pada tubuh Jason, mata Janice sontak terbelalak. Dahinya juga mulai berkeringat. Dia menarik sweternya dengan terburu-buru."Bajuku ..."Klik! Tali pinggang itu terbuka."Pak ...." Norman datang dengan membawakan berkas. Saat melihat pemandangan ini, dia segera menutup mulut dan berbalik. "Aku nggak lihat apa-apa. Aku akan kembali nanti."Norman buru-buru pergi. Janice ingin sekali mencari tempat untuk bersembunyi. Dia harus segera melepaskan sweternya dari ikat pinggang

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 311

    Ini hanyalah salah satu langkah dalam rencananya untuk mendapatkan kendali penuh atas tambang. Karena itu, dia membiarkan Janice mencari Caitlin, kemudian membiarkan Caitlin menyiksanya. Sementara itu, dia memanfaatkan situasi ini untuk mendapatkan keuntungan tanpa usaha.Saat ini, hati Janice terasa seperti ditusuk oleh ribuan jarum dan tenggorokannya terasa sesak.Setelah Norman pergi, Janice kembali ke tempat duduknya dengan tenang. Baru saja duduk, pramugari datang membawakan makanan, tetapi dia benar-benar tidak bisa makan."Aku nggak lapar, tolong bawakan aku segelas anggur," katanya.Pramugari itu tampak terkejut sejenak, lalu melirik ke arah Jason di sampingnya. Jason mengangkat pandangannya dengan tatapan dingin dan berkata, "Minum alkohol dengan perut kosong?"Janice tidak melihat ke arahnya, matanya tetap tertuju ke luar jendela. "Aku nggak akan mati karenanya."Jason melambaikan tangan ke pramugari, tidak membiarkan dia membawa anggur untuk Janice. Dengan sabar, dia menunju

Latest chapter

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 516

    Mendengar suara itu, Thiago segera melepaskan tangan Janice, lalu merapikan jasnya sebelum bangkit dengan senyuman ramah. "Bu Rachel, sudah lama nggak bertemu.""Thiago?" Rachel terlihat agak terkejut.Kemudian, dia sedikit memiringkan tubuhnya untuk memperkenalkan kepada orang di belakangnya, "Saat aku menjalani perawatan di luar negeri, Thiago juga dirawat di rumah sakit karena cedera. Kami menjadi teman. Tak disangka, kami bertemu lagi."Saat itulah, Janice baru menyadari bahwa Rachel tidak datang sendirian. Jason dan Elaine juga ada di sana.Dia perlahan mengangkat pandangannya, tepat bertemu dengan tatapan Jason, seperti menatap ke dalam jurang yang dalam dan tak berujung.Wajah Jason tetap tanpa ekspresi, tetapi aura dinginnya membuat orang merasa seolah-olah jatuh ke dalam gua es.Thiago dan Penny juga melihat Jason. Mereka buru-buru mengangguk memberi salam. "Pak Jason.""Hm." Jason hanya merespons dengan suara dingin, tanpa menunjukkan emosi.Janice mengangguk ringan sebagai b

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 515

    Meskipun tidak sebanding dengan Keluarga Karim, Keluarga Tandiono cukup terkenal di bidang pelayaran. Hanya saja, Keluarga Tandiono telah lama menetap di luar negeri dan tidak memiliki hubungan bisnis dengan Elaine.Jika Elaine begitu meremehkannya, lalu kenapa dia memperkenalkan keluarga seperti ini padanya?Penny mendongak saat mendengar suara Janice, menatapnya dari atas hingga bawah dengan teliti. Bukan hanya sekali, tetapi berkali-kali, seolah-olah sedang menilai barang dagangan.Beberapa saat kemudian, dia berdecak pelan. "Wajahnya lumayan, tapi terlalu kurus. Thiago adalah satu-satunya penerus keluarga kami di generasi keempat. Kamu bisa melahirkan anak laki-laki nggak?"Mendengar itu, Janice melirik Thiago. Tatapan pria itu tetap aneh. Bukan seperti pria yang sedang menilai wanita, tetapi jelas dia sedang mengamati dirinya dari ujung kepala hingga kaki. Ada perasaan tidak nyaman yang mendalam, membuatnya sulit ditebak.Jika Penny tidak menyukainya, Janice punya alasan untuk Ela

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 514

    Begitu Norman selesai bicara, Jason membuka pintu dan keluar.Ketiga orang itu berpandangan.Arya merasa lucu. "Kamu diusir?"Jason mengernyit. "Dia mau tidur."Arya menahan tawa. Siapa yang akan percaya alasan buruk seperti itu?Jason meliriknya. "Awasi dia, jangan biarkan dia berbuat macam-macam."Mendengar itu, Arya langsung paham bahwa Jason sudah mengetahui sebagian besar situasinya. Namun, soal Ivy, dia pasti belum tahu.Arya ragu sejenak sebelum bertanya, "Gimana kalau orang lain yang macam-macam?"Tatapan Jason sontak menjadi dingin. "Grup Karim dan Grup Hartono akan segera bekerja sama. Nggak boleh terjadi kesalahan."Arya terdiam, hanya mengangguk tanpa berkata lagi. Kadang, dia mengagumi ketenangan Jason. Kadang, dia juga merasa prihatin dengan sikap dinginnya.Mungkin Janice benar. Jason memang ditakdirkan menjadi raja yang berkuasa, sedangkan cinta hanyalah hiasan yang tidak penting.Pada saat itu, Arya merasa bersyukur karena Janice bisa melepaskan diri lebih cepat. Jadi,

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 513

    Janice mencium aroma manis itu. Tiba-tiba, tatapannya menjadi serius dan perasaan yang sulit diungkapkan muncul di hatinya.Di depan, pria dingin dan angkuh itu berdiri di bawah cahaya lampu dengan tatapan membara yang tertuju padanya.Janice mengalihkan pandangannya, ekspresinya tetap sedingin tadi. "Aku nggak suka. Kalian bawa pulang saja."Norman melirik Jason dengan ragu. Jason maju, mengambil termos makanan dari tangan Norman, lalu duduk di tepi tempat tidur.Dengan jari yang panjang, dia mengaduk isi termos dengan sendok kecil, lalu menyodorkannya ke mulut Janice."Makan.""Nggak mau.""Aku bisa menyuapimu, tapi tanpa sendok." Jason mengucapkan kalimat tak tahu malu itu dengan wajah datar."Kamu ....""Aku nggak tahu malu," sela Jason.Janice menggertakkan giginya, merebut sendok itu, dan menunduk untuk makan. Meskipun tidak ingin mengakuinya, koki Keluarga Karim memang setara dengan koki bintang lima. Ronde ini sederhana, tapi sangat autentik.Manisnya pas di lidahnya, dengan ar

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 512

    Punggung tangan Janice tersentuh sesuatu yang panas. Dia refleks menariknya, tetapi genggaman pria itu justru semakin erat. Cengkeramannya seolah-olah ingin menghancurkannya.Janice mengernyit, berusaha melepaskan diri. Ketika dia ingin bicara, matanya tertuju pada perban di tangan Jason.Dia tertegun sejenak, lalu mengangkat kepalanya dan langsung bertemu dengan tatapan hitam pekat pria itu. Cahaya lampu yang hangat jatuh di sudut mata Jason, tetapi tak sedikit pun melembutkan ekspresinya.Janice menatapnya lekat-lekat, "Jason, ada urusan lain? Kalau Keluarga Karim merasa aku harus menerima sisa sembilan cambukan itu, aku bisa kembali sekarang, asalkan aku bisa terlepas dari keluarga ini.""Kamu harus bicara seperti itu padaku?" Jason menatapnya, suara dinginnya mengandung emosi yang sulit ditebak.Janice tertawa sinis. "Memangnya kita sedekat itu?" Dia menghindari tatapan Jason dengan dingin, ingin menjauh darinya.Melihat Janice yang begitu dingin dan menghindarinya, emosi Jason yan

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 511

    Arya menekan dadanya, lalu mencebik. "Aku rasa Elaine punya niat jahat terhadap Janice dan ibunya. Lebih baik tetap berhati-hati."Dia seolah-olah mengatakannya, tetapi juga seolah-olah tidak. Dengan begitu, dia tidak melanggar janjinya kepada Janice."Hm." Jason menunduk, menatap rokok di tangannya, seolah-olah ingin mengatakan sesuatu tetapi menahan diri.Arya sontak mengerti apa yang ada di pikirannya. Dia mendekat dan tersenyum tipis. "Kamu nggak mau ke rumah sakit melihatnya?""Nggak.""Hah, pantas saja kamu menderita!" Arya mengangkat kotak obatnya dan pergi.Di dalam ruangan, cahaya merah dari rokok perlahan meredup dan Jason pun terdiam.Beberapa saat kemudian, Rachel masuk sambil membawa teh yang baru diseduh. "Dokter Arya sudah pergi?”"Hm." Jason meletakkan rokoknya dan menerima teh dari tangannya.Rachel melirik punggung Jason, hatinya terasa agak sesak. Dia mengepalkan tangannya untuk menenangkan diri. "Jason, kenapa kamu menggantikan Janice menerima sembilan cambukan itu?

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 510

    Tidak, ini tidak benar.Di kehidupan sebelumnya, Vania dan Elaine bahkan tidak saling mengenal. Janice dan Ivy juga tidak pernah bertemu dengan Elaine. Jadi, bagaimana mungkin kematian mereka berkaitan dengan Elaine?Sekarang, Vania yang wajahnya hancur dan kakinya patah telah kehilangan kewarasannya. Keluarga Tanaka telah mengurungnya di rumah sakit jiwa.Beberapa hari lalu, ada seorang netizen yang menjenguknya dan mengatakan bahwa Vania tersiksa hingga menjadi gila. Mungkin ini adalah hukuman terbaik baginya.Jadi, dengan kepribadian Elaine yang selalu berada di atas, mana mungkin dia mau berurusan dengan seorang pasien gangguan jiwa?Janice mengusap kepalanya yang terasa sakit. Dia masih tidak bisa menghubungkan semua kejadian ini. Tiba-tiba, dia teringat pada sesuatu, kerja sama bernilai puluhan triliun.Baik di kehidupan sebelumnya maupun sekarang, satu-satunya orang yang memiliki hubungan dengan Elaine adalah Jason. Bagaimana jika penyebab kematian Zachary dan Ivy sebenarnya han

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 509

    Janice menatap wajah Zachary. Tanpa sadar, pikirannya melayang ke pria misterius yang menikahi Elaine di kehidupan sebelumnya.Terlalu mirip. Namun, saat itu Zachary dan Ivy sudah meninggal. Janice sendiri yang mengurus segala keperluan untuk pemakaman. Karena kematian mereka, dia jatuh sakit selama setengah bulan.Janice tidak bisa tidur dengan punggung bersandar, jadi Zachary khawatir dia kedinginan. Dia lantas meminta asistennya untuk membelikan jaket bulu angsa yang ringan dan hangat."Cepat pakai. Kalau ibumu melihatmu seperti ini, dia pasti akan menangis diam-diam lagi." Setiap kalimat Zachary selalu berujung pada Ivy.Janice merasa terharu sekaligus berat untuk mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi pada ibunya. Dia menggigit bibirnya, lalu bertanya, "Paman, apa yang dikatakan Bu Elaine tadi benar? Kamu rela diabaikan keluarga karena ibuku?"Tangan Zachary yang sedang membantu merapikan lengan bajunya sedikit terhenti. Dia tersenyum santai. "Apa yang kamu pikirkan? Aku memang

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 508

    Seperti yang dikatakan Arya, Elaine bisa mengalahkan para pria dan naik ke posisi ini bukan tanpa alasan.Jadi, saat Janice membawa bukti untuk menghadapinya, itu sama saja seperti menyerahkan diri ke mulut harimau. Faktanya, dia datang bukan untuk menyerang, tetapi untuk memancing.Semakin buruk keadaannya terlihat, semakin besar kemungkinan Elaine percaya bahwa Janice sudah kehabisan akal.Dari cara Elaine berbicara kepada Zachary, Janice bisa melihat bahwa wanita itu memiliki harga diri yang tinggi. Dia tidak sudi bersaing dengan Ivy, apalagi merendahkan diri untuk berdamai dengan Zachary.Elaine ingin orang lain datang padanya, memohon belas kasihan. Dia menikmati perasaan berdiri di atas, mempermainkan hidup seseorang.Hanya saja, Ivy adalah istri Zachary. Tidak peduli sehebat apa Elaine, memprovokasi Ivy dengan cara seperti ini sama saja dengan menantang seluruh Keluarga Karim.Elaine mungkin tidak berani, kecuali dia memiliki dukungan. Benar saja, jawabannya pun terungkap. Tak d

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status