Beranda / Fantasi / PEDANG TIGA ELEMEN / HMT 92 - Masa Lalu Kaisar Langit

Share

HMT 92 - Masa Lalu Kaisar Langit

Penulis: Dewa Amour
last update Terakhir Diperbarui: 2023-04-28 16:39:03

"Jadi, kau mengutus putrimu ke Barat seorang diri? Wah, apa yang kau rencanakan? Bukankah Kaisar Langit pun sedang gelisah karena adik kesayangannya pergi ke Barat juga?"

Raja Siluman, Kang Kang menyeringai tipis usai bicara seperti itu pada Raja Iblis Xin Yi. Malam itu mereka sedang minum arak di istana iblis.

Angin dari Barat yang menyampaikan kabar padanya tentang keberangkatan Yang Zhu ke Barat. Kang Kang langsung menemui Xin Yi untuk mencari tahu.

Xin Yi mengecap rasa manis arak pada bibirnya. "Aku tahu itu. Wu Xian ada di Desa Dongjin. Aku ingin Yang Zhu menghabisi Maha Dewa dengan tangannya sendiri," ucapnya tanpa mengangkat matanya ke wajah Kang Kang.

Raja Siluman tersenyum simpul."Tak sia-sia kau menghabisi Seo Lun, lantas melahap otaknya. Rencanamu sangat bagus, Kakak Chen."

Xin Yi tersenyum menanggapi. "Ayo minum lagi," ajaknya bersemangat.

Yang Zhu merupakan jiwa Dewi Quan Hie yang dicurinya dari roh penjaga seratus tahun silam. Setelah Naksu berhasil di kunci kembali dala
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 93 - Melemahkan Wu Xian

    Angin berhembus menyapu rerumputan yang menghijau di kaki bukit gunung Huan Zhu.Kuntum-kuntum plun berjatuhan selaras dengan tiuoan angin. Wu Xian berjalan mendaki bukit-bukit dan tebing di kaki gungung.Ada banyak tanaman obat yang tumbuh di sana. Dia ingin memetik lalu meraciknya setiba di pondok tempat ia tinggal selama di Desa Dongjin.Dari sebuah pohon besar yang berdiri di tepi tebing, Yang Zhu sedang memperhatikan Wu Xian sambil menikmati buah apel merah. Dipandang dari segi manapun pria itu memang sangat memukau. Tampan, tubuhnya bagus, cerdas dan berkharisma.Tentu saja, karena Wu Xian merupakan reinkarnasi Maha Dewa.Sial!Ayahnya berbisik dalam meditasi yang ia lakukan jika dia harus menghabisi Wu Xian. Sambil duduk di dahan pohon, Yang Zhu masih memeprhatikan tabib muda itu.Wu Xian memetik beberapa tumbuhan, mengendusnya, lalu memasukan tumbuhan itu ke dalam tas dari rotan yang di gendongnya. Angin dari barat terhembus dengan kencang. Membelai rambutnya yang panjang.Wa

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-29
  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 94 - Menjebak Wu Xian

    Langit yang semulanya cerah menjelang petang menjadi mendung. Guntur bersahutan seolah menyerukan atas kemenangan Wu Xian membantai para iblis.Peperangan itu berlangsung dengan sengit. Wu Xian dibntu oleh Diwey berhasil melumpuhkan para blis itu."Serang!"Terdengar suara seruan dari arah utara. Wu Xian segera menoleh.Jenderal Lee datang dengan membawa ratusan pasukan? Apa yang mereka lakukan? Dia sedikit heran melihat jenderal dari kayangan datang.Mungkin Kaisar Langit sudah melihatnya dari kolam lotus apa yang sedang dia alami. Wu Xian tersenyum seraya mengangkat sepasang matanya ke langit. Pertarungan pun kembali berlangsung."Salam, Pangeran Agung Wu. Maaf jika kami datang terlambat." Jenderal Lee dan para tentara langit memberi hormat pada Wu Xian."Kalian datang tepat waktu. Terima kasih," balas Wu Xian dengan wajah tenang.Setelah situasi kembali aman, Wu Xian mengajak para pasien untuk kembali ke posko pengobatan. Sementara Jenderal Lee dan para tentara langit kembli ke kay

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-29
  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 95 - Kota Kekaisaran Barat Dipenuhi Iblis

    Pagi yang dingin di musim salju. Di lereng bukit Hanciang terlihat rombongan yang sedang melintas. Empat orang memikul tandu di bahunya. Dari dahan pohon besar, Yang Zhu memandangi mereka sambil duduk.Kabut hitam yang menyelimuti Desa Dongjin sudah menghilang. Wabah penyakit pun telah lenyap. Penduduk sudah kembali menjalani hidup mereka seperti sedia kala. Tinggalah dirinya yang sedang di dera kegundahan tak jelas.Sejak Wu Xian datang ke pondok di hutan dan mengobatinya yang sedang berpura-pura sakit, Yang Zhu menjadi gelisah.Sering kali ia teringat akan perhatian Wu Xian dan cara pria itu menatapnya. Sungguh indah. Dan dia menyadari jika sesuatu sedang terjadi di hatinya saat ini. Entah apa.Wu Xian, pria yang sedang duduk di dalam tandu itu tak lain adalah Wu Xian. Kaisar Barat memintanya untuk menghadap ke istana sebagai tamunya, itu yang Yang Zhu dengar saat ia mengendap-endap di ponndok Wu Xian saat Jenderal Mong Yi datang menemuinya.Ingin rasanya Yang Zhu pun ikut serta ke

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-01
  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 96 - Pemburu Siluman

    Ratu Mo Yeong tersentak dari fantasinya. Ekor matanya melirik pada Kaisar yang sedang menatapnya heran."Pangeran Agung Wu bertanya padamu, kenapa kau diam saja?" tanya Kaisar.Ratu Mo menelan ludah kasar. Masih tampak ling lung ia menolehkan kepala ke arah pria dengan hanbok putih di depannya. Wu Xian memasang wajah tenang-tenang saja.Astaga, rupanya yang barusan terjadi hanya ilusinya saja. Ratu Mo berusaha mengembalikan mood dan memperbaiki posisi duduknya."Pangeran Agung Wu Xian, apa yang kau tanyakan? Tolong katakan sekali lagi. Maaf, jika tadi aku sedang melamun," ucapnya.Wu Xian mengangkat sepasang matanya perlahan. "Ratu, aku hanya ingin melihat tempat pemandian saja," jawabnya dengan tenang.Ratu Mo mengangguk. "Hanya itu rupanya." Ekor matanya melirik pada dua orang dayang. "Kepala Dayang Sun, antar Pangeran Agung Wu ke pemandian," ucapnya.Kepala Dayang bergegas maju sambil membungkuk. "Baik, Yang Mulia."Wu Xian segera melenggang pergi mengikuti langkah Kepala Dayang me

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-03
  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 97 - Siluman Siren

    Angin sore itu berhembus cukup kencang di tepi pantai. Sinar jingga masih menggantung di atas permukaan air laut.Wu Xian terlihat memacu kudanya mengitari pantai. Dari atas tebing yang tinggi menjulang, terlihat sosok yang sedang memperhatikannya.Yang Zhu, gadis itu memandangi pria berkuda di bawah sana dari atas tebing. Tepi jubahnya yang berwarna merah melambai-lambai tertiup angin.Wu Xian tiba di satu tempat yang ia yakini tempat bersemayamnya bangsa siren. Pria itu segera turun dari kuda, lantas berjalan cepat menuju sebuah gua yang letaknya tidak jauh dari mulut laut.Suku siren tinggal di gua yang lembab dan gelap. Mereka biasa berkelompok untuk menyerang musuhnya. Berbeda dengan suku mermaid yang memiliki rupa manusia setengah ikan dan di gambarkan dengan sosok perempuan cantik.Siren memiliki rupa yang seram dan mengerikan. Dia memiliki taring dan mata tombak tajam di tengah ekornya. Tak hanya itu, bangsa Siren pun memiliki sifat yang liar dan buas, juga naluri membunuh yan

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-07
  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 98 - Calon Istri Pangeran Agung Wu Xian

    Wu Xian kembali ke kayangan setelah gagal menemukan Ratu Mo Yeong. Kaisar Langit menyambut kedatangan sang adik dengan penuh suka cita.Wu Xian mengatakan jika ada banyak hal yang harus dia kerjakan di kota Kekaisaran Barat. Kaisar Lee Jin-hay telah menikahi siluman siren dan sudah memabawa rakyatnya untuk menjauh dari ajaran Budha."Aku tidak mengizinkanmu untuk kembali ke alam manusia. Tetaplah di sini dan selesikan pendidikanmu. Kau bukan hanya seorang Maha Dewa, tetapi juga Pangeran Agung kami." Ibu Suri yang tiba-tiba muncul di ruangan itu langsung berkomentar dan menyela perbincangan Wu Xian dan Kaisar Langit.Baik Wu Xian maupun Kaisar Langit, keduanya bergegas bangkit dan langsung memberi hormat pada wanita nomor satu di kayangan itu."Salam, Ibu Suri." Ibu Suri menatap sinis pada Kaisar Langit, lantas tersenyum pada Wu Xian. "Ada banyak hal yang ingin aku bicarakan denganmu, bisa kita minum teh di taman?" ucapnya.Wu Xian mengangguk. "Tentu."Ibu Suri tersenyum manis untuk Wu

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-07
  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 99 - PUTRI DEWA MATAHARI

    Musim dingin di wilayah Dongjin. Salju putih terlihat di mana-mana. Wanita jubah hitam terlihat menunggangi kudanya menuju Timur.Setelah insiden di kota kekaisaran, Yang Zhu tidak lagi melihat tabib muda.Entah kemana di pergi, dan hatinya tidak baik-baik sejak itu. Tabib muda yang rupawan dan genius telah menggetarkan hatinya.Hati yang bahkan tidak pernah merasakan perasaan seperti itu sebelumnya. Juga, kejadian di pondok malam itu ...Fuhh ...Mengapa dia kesulitan melupakan Wu Xian?Mereka jelas berbeda. Wu Xian tercipta dari cahaya dan direstui oleh para dewa. Dialah reinkarnasi Maha Dewa Ying!Sungguh mustahil baginya bisa menggapai Wu Xian.Semesta tidak akan memberi restu. Juga ayahnya sang Raja Iblis. Huh ... apa-apaan ini?Konyol sekali!Mengapa dia terus saja memikirkan Wu Xian? Bahkan dia telah gagal menghabisi pria itu. Ayahnya pasti akan sangat murka. Lantas, apakah dia akan tetap pulang ke istana iblis?Sambil memacu kuda hitamnya, Yang Zhu terus berpikir."Tuan Put

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-05
  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 100 - Memori Seribu Tahun

    Salju putih bertaburan di langit. Dahan pohon maple tak mampu lagi menunjukkan warna aslinya. Salju menutupi semua dahan dan ranting. Daun-daunnya gugur entah sejak kapan.Ibu Suri menatap dengan pupil yang lebar. Gadis di depannya kini sedang berlutut. Hanfu putih itu begitu bersih, dan rambutnya yang panjang begitu hitam. Apakah benar, gadis ini putri dari Dewa Matahari?Bukankah sang dewa telah pergi bertapa di gunung Liowang? Bahkan, seingatnya Hue Jin tak memiliki satu anak pun. Bagaimana mungkin dia mengaku sebagai putri Dewa Matahari yang perkasa?Suasana di aula begitu hening. Tidak ada satu pun yang berani mengeluarkan suara, meski untuk sekedar menjernihkan tenggorokannya saja."Jing Que, apa buktinya jika kau adalah putri dari Hue Jin dan Yue Yao? Apa buktinya jika kau putri Dewa Matahari?" Ibu Suri bertanya pada Yang Zhu dengan suara lantang dan tatapan yang begitu mengintimidasi. Semua orang terkejut mendengarnya. Kaisar Langit yang sedang menyimak hanya mengusap jangg

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-07

Bab terbaru

  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 121 - Kesimpulan Akhir (End )

    Badai salju tampak memutih di atas permukaan bukit. Kuil suci berada di bawah kaki gunung. Sedang di seberang timur, tampak kemegahan Kota Kekaisaran Nandong yang terlihat samar-samar diselimuti kabut.Kuil suci tampak sepi dan terbengkalai. Sejak kematian Master Liu, sang penjaga kuil, tempat suci itu jadi tidak terurus.Sejarah akan terulang kembali. Setelah inti sari dari Maha Dewa kembali ke kayangan dan bereinkarnasi, maka sang legenda akan segera datang.Angin bertiup kencang dari arah hutan. Dahan-dahan pohon bambu saling bergesekan dan menimbulkan bunyi yang terasa menyayat hati.Dua puluh tahun lamanya tak lagi tersiar kabar tentang Raja Iblis Xin Yi dan para pengikutnya.Lambat laun peradaban manusia mulai berubah. Meski hanya dianggap rumor belaka, tapi keberadaan Pedang Tiga Elemen masih jadi pertanyaan dan tetap menjadi teka-teki besar di Timur.Angin masih bertiup kenceng saat beberapa orang penunggang kuda memasuki hutan. Terdengar suara mereka yang sedang memacu kudany

  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 120 - Putra Mahkota Langit

    Malam itu sedang turun salju di kayangan. Permaisuri menangis saat bayinya diambil oleh Dewa Ming. Dikecup berkali-kali wajah bayi laki-laki itu sebelum diserahkan pada Dewa Ming.Kaisar Langit hanya mengangguk dengan wajah sedih saat istrinya menoleh. Permaisuri menangis semakin cetar saat Dewa Ming melangkah pergi."Bayiku!" jerit Permaisuri. Ingin rasanya dia mengejar Dewa Ming lalu mengabil bayinya lagi.Kaisar Langit segera merangkul bahu istrinya. Dia pun amat sedih akan kehilangan Putra Mahkota. Namun, takdir semesta tak bisa dirubah. Putra Mahkota merupakan suku dewa terpilih. Dia yang kelak akan menghabisi suku iblis.Langkah Dewa Ming kian menjauh dari pintu kamar Permaisuri. Penasehat Yu dan kedua Dewa Utama mengikuti dari belakang. Bayi laki-laki itu digendong oleh Dewa Ming menuju aula istana.Sinar jingga menyambut di depan pintu saat langkah mereka nyaris keluar dari istana. Mata Dewa Ming menanggah ke langit hitam malam itu. Salju masih berjatuhan disertai embusan angi

  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 119 - Kelahiran Putra Mahkota

    Elang hitam berjongkok di atas sebuah tebing di mana di bawahnya tampak seorang pria yang sedang berkuda. Sepasang manik merah itu memandangi pria berkuda di sana. Wu Xian memacu kudanya menuju kayangan. Urusannya dengan Chen Guo dan Siolang telah selesai, ia ingin kembali ke tempat asalnya yaitu alam suku dewa.Mata jeli Elang hitam masih mengintai dari atas tebing. Pangeran Agung Wu, ternyata benar jika pria itu adalah rinkarnasi Lu Sicheng dan merupakan perwujudan nyata dari Maha Dewa Ying.Ini sungguh tak masuk akal! Namun, dia melihatnya sendiri saat Wu Xian memusnahkan Chen Guo lalu mengunci Siolang sebagai roh penjaga. Itu mimpi buruk bagi suku iblis.Chen Guo telah tiada dan Siolang menjadi abdi setia suku dewa, ini sungguh sesuai rencana. Sekarang apa yang harus dia lakukan? Apakah dia harus kembali ke istana Raja Iblis dan menjadi budaknya lagi?Tidak, tidak, ini justru kesempatan baginya untuk terlepas dari belenggu Raja Iblis Xin Yi. Benar, dia bisa kembali ke tempat asal

  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 118 - Kemunculan Maha Dewa Ying

    Salju berjatuhan dari langit disertai embusan angin dari Barat. Wu Xian memacu kudanya menyusuri lembah berbatu. Badai salju terlihat putih di depannya, tapi ksatria sejati tak gentar sedikit pun.Perpisahannya dengan Pedang Tiga Elemen telah menyisakan luka mendalam di hati Wu Xian. Dia telah gagal mengemban tugas dari para dewa.Meski darah dewa mengalir di tubuh, Wu Xian menyangkal akan dirinya yang merupakan reinkarnasi Lu Sicheng. Dia tak sehebat itu.Kuda hitam berlari makin kencang menembus badai salju. Wu Xian menyipitkan mata dengan pandangan yang samar.Dari kejauhan dilihatnya sekumpulan pasukan berkuda. Jumlahnya cukup banyak. Apa yang sedang mereka tunggu? Apakah perang masih belum berakhir. Wu Xian semakin kencang memacu kudanya ke depan.Di seberang, tampak pasukan yang sudah siap menunggu kedatangan musuh. Chen Guo membawa tentara iblis ke tanah Timur.Seperti yang dikatakan Elang Hitam, Pangeran Agung Wu telah memenggal kepala Raja Iblis lalu membawa tubuhnya entah ke

  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 117 - Keputusan Wu Xian

    Salju putih berjatuhan dari langit kayangan. Angin cukup bersahabat sore itu. Bangunan istana langit diselimuti kabut putih dan rasa berkabung yang kental.Perang besar telah berakhir. Wu Xian dan Tiga Dewa Utama telah berhasil mengunci Naksu dalam Pedang Tiga Elemen.Peti mati berisi tubuh tanpa kepala Raja Iblis Xin Yi disimpan di dalam kuil tua yang berada di lereng bukit salju. Letaknya amat jauh dari kayangan dan alam iblis.Peti mati itu di segel oleh mantra suci Budha. Hanya orang khusus yang bisa membukanya. Setelah peti disimpan dalam ruangan bawah tanah, Wu Xian menutup mulut gua dengan mantra sakti.Tidak ada satu orang pun yang bisa memasuki gua dan menemukan peti mati Raja Iblis Xin Yi.Peti mati itu akan tersiman untuk waktu yang lama. Namun, Xin Yi memiliki keabadian. Tubuhnya tidak bisa busuk atau hancur meski terus berada di dalam peti hingga ribuan tahun."Apa rencanamu selanjutnya?" Kaisar Langit bertanya pada Wu Xian setelah hari berikutnya. Mereka tengah berdiri

  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 116 - Iblis Dari Barat

    Raja Iblis Xin Yi membulatkan matanya melihat Wu Xian menuju sambil mengacungkan Pedang Tiga Elemen. Semuanya terjadi begitu cepat. Xin Yi tak sempat menghindar saat mata pedang pusaka itu mengenai lehernya.Elang Hitam yang sedang menyimak sangat terkejut melihat apa yang terjadi. Wu Xian berhasil menebas leher Xin Yi. Dilihatnya kepala Raja Iblis yang menggelinding.Kaisar Langit dan Dewa Ming sangat tercengang. Mereka tak menyangka Xin Yi akan tewas di tangan Wu Xian. Namun, mereka tak boleh lengah. Raja Iblis Xin Yi bisa hidup kembali jika kepalanya tidak dipisahkan dari tubuhnya.Menyadari semua itu, Xi Wang pun segera melesat menuju Wu Xian yang masih berdiri sambil memegang pedangnya di depan tubuh Xin Yi yang sudah tergolek tanpa kepala.Wu Xian masih menatap siaga pada jasad Xin Yi. Dia tak yakin jika pria itu sudah tewas. Bisa saja ini hanya fantasi yang Xin Yi ciptakan. Sejatinya Raja Iblis amatlah licik.Cukup lama keadaan di sana menjadi hening. Hingga kemudian bayangan

  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 115 - Kultifasi WuXian

    Langit kayangan masih diselimuti awan hitan dan petir. Wu Xian mengangkat sepasang matanya. Tatapan yang marah tapi juga terlihat lirih dan sendu.Di langit masih tampak ular besar Naksu yang sedang mengincar. Juga Raja Iblis Xin Yi dan Xi Wang yang juga sedang menatap ke arah Wu Xian.Kaisar Langit dan Dewa Ming hanya terdiam bak patung. Tak ada yang bisa mereka lakukan lagi untuk mengembalikan jiwa Dewi Quan Hie. Segalanya sudah berakhir.Setelah mengabsen wajah-wajah di sekelilingnya, Wu Xian mengembalikan pandanagnnya pada wajah pias Yang Zhu. Kemudian tangan kekar itu meraih bahunya, mengangkat jasad lemas Yang Zhu serayak bangkit.Mata Wu Xian menatap lurus ke depan. Sinar jingga keemasan tiba-tiba terpancar dari dahinya. Sinar itu memantul ke depan dan membentuk sebuah lingkaran suci.Raja Iblis Xin Yi mengepalkan buku-buku jemarinya sampai memutih. Hatinya perih melihat Wu Xian memasukan jasad Yang Zhu ke dalam lingkaran suci yang ia ciptakan.Yang Zhu, putrinya. Sebagai seor

  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 114 - Binasanya Ratu Iblis Quensi

    Kabut hitam masih menutupi kayangan. Angin puting beliung meluluh lantakan segalanya. Juga gemuruh badai dan petir yang menyambar-nyambar. Wilayah kayangan diselimuti aura yang mencekam.Wu Xian masih terbaring di tengah ranjang. Dia sedang bermimpi. Mimpi di mana dirinya dan Yang Zhu sedang berada di sebuah sampan. Keduanya duduk berdampingan sambil menikmati angin sore.Yang Zhu mengatakan banyak hal padanya. Salah satunya tentang hubungan mereka yang mungkin akan segera berakhir. Quensi telah meminjam raganya dan menguasai jiwa Yang Zhu. Ini lebih buruk dari akhir dunia.Wu Xian mengusap pipi licin Yang Zhu. Juga bulir bening yang berjatuhan di kedua pipi gadis itu. Cintanya memang tak mungkin dapat berhasil di kehidupan ini. Namun, itulah takdir semesta."Kakak Cheng, jika kau telah kembali, cepat habisi Quensi dan selamatkan alam semesta. Biarlah aku terkunci bersama Naksu dalam Pedang Pusaka. Aku rela, asal keseimbangan semesta kembali baik," lirih Yang Zhu. Matanya menatap sen

  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 113 - Pedang Pusaka Haus Darah

    Manik merah Xin Yi mengunci pandangan tajam Quensi. Ratu Iblis bisa saja menghabisinya saat ini juga. Dia tak boleh lengah.Quensi sudah berevolusi. Dia bukan lagi iblis kecil yang pernah datang padanya dulu, dan mengabdi.Sejak Quensi meninggalkan istana Raja Iblis, wanita itu bukan lagi sekutunya.Meski memiliki misi yang sama. Namun, Quensi tak sudi bersekutu dengan Raja Iblis yang licik itu."Kau tidak akan bisa menggabisiku, Quensi," desis Xin Yi. Kemudian dengan gerakan tak terbaca ia menyelinapkan tanganya ke balik punggung Quensi."Aarkhh!"Quensi mendongkak saat tangan Xin Yi mencengkeram tengkuk lehernya. Manik merah itu memutar ke atas, lantas melirik pada Xin Yi.Raja Iblis menyeringai tipis. Tanpa membuang waktu lagi, dia segera memukul dada Quensi.Pukulan yang telak. Ratu Iblis terpental cukup jauh. Namun, dia berhasil memulihkan lagi tenaganya. Xin Yi menatap murka saat Quensi melayang-layang di udara sambil tertawa."Raja Iblis Xin Yi, kau pikir kau sudah hebat, hah?!

DMCA.com Protection Status