Share

Bab 13

***

"Anin, Sayang, bangun dong, jangan bikin Mas khawatir." Aku mengerjapkan mata berkali-kali saat telingaku mendengar suara dari pria yang sangat kucintai. Tepukan pelan dapat kurasa di sekitar pipiku.

"Mas," ucapku saat aku sudah tersadar sepenuhnya. Entah apa yang terjadi padaku karena yang kurasakan terakhir tadi aku merasakan perutku sangat mual seperti diaduk-aduk. Ditambah sekarang ini kepalaku terasa sangat pusing.

"Anin, kamu sudah sadar Sayang?" tanya mas Rama sembari ia menangkup wajahku. Aku berusaha tersenyum tipis meski rasanya kepalaku masih sangat pusing.

"Mas aku kenapa?" tanyaku lirih. Sesekali aku meringis merasakan kepalaku ini.

Namun, tidak kunjung mendapatkan jawaban dari mas Rama. Aku kembali menatapnya dan bertanya lewat tatapan mataku ini.

"Anin, terimakasih Sayang. Mas sangat bahagia sekali. Akhirnya apa yang kita impikan dan kita inginkan terwujud juga." Aku mengernyitkan dahi saat mendengar ucapan mas Rama. Sungguh aku tidak mengerti dengan apa yang di
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status