Share

bab 10. Cara Agar Pelakor Dipecat

Sejenak wajah Herman tercengang. Dia menghela nafas panjang.

"Aku ... aku hanya asal menebaknya, Ma. Sepertinya aku terlalu banyak bekerja sehingga asbun, asal bunyi, dan asma, asal mangap saja. Maafkan aku," ucap Herman lirih dengan memijit pangkal keningnya.

"Hm, ya sudah. Aku buatin teh hangat dulu ya? Nanti pas mandi, pakai air hangat saja. Kan tinggal menyalakan shower," ujar Dinda berlalu ke arah dapur.

Herman termenung sesaat lalu segera menuju ke kamarnya mencari kabel isi ulang daya.

Dengan sabar, dilihatnya ponsel nya walaupun terus menerus menampilkan layar hitam karena ponselnya masih dalam keadaan ma ti.

"Mas, tehnya sudah siap," ujar Dinda yang muncul dari pintu kamar nya.

Ponsel yang dipegang Herman seketika nyaris jatuh karena dia terkejut mendengar sapaan Dinda.

"Eh, kamu, Ma."

"Heem. Ini tehnya." Dinda meletakkan cangkir teh yang beraroma melati di atas nakas.

"Terima kasih, Ma."

"Sama-sama. Oh ya, dari tadi, kuperhatikan kamu menatap ke ponsel kamu terus, Ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status